Bella Lorentina (1910631050129) Rene Descartes Rene Descartes (1596-1650) dilahirkan di La Haye sebuah kota kecil yang berjarak 200 mil arah barat daya dari kota Paris di provinsi Touraine. Beliau merupakan seorang matematikawan, fisikawan, filsuf dan juga teolog. Beliau memberikan kontribusi yang besar dalam kemajuan di bidang matematika sehingga mendapat sebutan “Bapak Matematika Modern”. Beliau adalah salah satu pemikir penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Salah satu materi dalam geometri analitik adalah menentukan kemiringan posisi suatu garis terhadap koordinat x dan koordinat y. Beliau memperkenalkan penyelesaian untuk kemiringan dan persamaan linear. Banyak ahli matematika mengakui Descartes sebagai orang yang menemukan rumus kemiringan meskipun tidak banyak tulisan yang menunjukkan secara langsung bahwa beliau sebagai penemu rumus kemiringan. Oleh karena itu Descartes mendapat sebutan “Bapak Geometri Analitik”. Kontribusinya yang besar dalam dunia matematika terutama penemuannya tentang geometri analitik yang akhirnya dikenal sebagai pencipta “Sistem Koordinat Cartesius” yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern. Isaac Newton Isaac newton, ilmuan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup didunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari natal tahun 1642, bertepatan dengan tahun wafatnya Galileo. Di masa bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika. Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Penemuan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan pendidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan “Hukum gerak Newton” yang pertama. Penemuan Newton : 1. Kalkulus integral Persembahan terbesarnya dibidang matematika adalah penemuannya tentang “kalkulus integral”. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting dibidang matematika modern. 2. Penguraian cahaya putih (sinar matahari) menjadi cahaya-cahaya spektrum kasat mata menurut tingkat pembiasannya. 3. Konsepsi hukum gravitasi universal Karya bukunya yang berjudul Philosophiae Naturales Principia Mathematica (1687) dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Ia mengembangkan “Metode Newton” untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat. Pada pengantarnya Newton mendefinisikan konsep-konsep seperti massa, inertia, momentum, dan gaya gravitasi sentripetal. Newton menerapkan tiga aksioma atau hukum gerak yang terkenal yang harus mendahului proposisi-proposisi matematisnya. Penemuan kalkulus adalah salah satu prestasi intelektual besar dari periode 1600an. Sebagai peristiwa kebetulan yang mengherankan dalam sejarah matematika, kalkulus digagas oleh bukan satu orang melainkan dua orang pada waktu yang hampir bersamaan. Bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Pada tahun 1665, ia menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus.
Pada tahun 1672 hingga 1676 saat tinggal di Paris, kejeniusan Leibniz mencapai kematangan. Saat itu Leibniz mengembangkan bagian-bagian utama dan notasi untuk versi kalkulusnya. Berbagai metode telah ditemukan untuk menentukan garis-garis singgung terhadap kelas-kelas tertentu dari kurva-kurva. Leibniz merumuskan permasalahan invers garis singgung tersebut yaitu “mencari lokus fungsi itu, asalkan lokus yang menentukan subtangennya diketahui”. Pada beberapa naskah yang ditulis Leibniz terdapat simbol-simbol dx (awalnya sebagai x/d) dan dari kalkulusnya. Pahitnya perseteruan terkait siapa yang lebih dahulu menemukan kalkulus secara material mempengaruhi sejarah matematika di Eropa Barat. Di Inggris hal ini dipandang sebagai suatu upaya oleh orang-orang asing yang tidak tahu diri untuk merampok buah dari kejeniusan Newton, putra Inggris yang paling berprestasi. Para matematikawan Inggris pun tidak menyadari keungguan-keunggulan yang tampak jelas dari notasi d Leibniz dibandingkan “Dotage” Newton.