Anda di halaman 1dari 103

BAHAN KAJIAN

MK. DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR
SIFAT KIMIA TANAH
Review Satuan (Unit)

“mole” menyatakan jumlah unsur atau senyawa


yang mengandung atom atau molekul sebanyak
bilangan Avogadro (6.023x10-23)

1. ppm = tidak lazim pada kebanyakan journal saat


ini, lazimnya disebut dengan : mg kg-1, mg L-1
2. Molarity (Moles L-1; M) (sangat populer)
3. Molality (Moles kg-1; m) (jarang dipakai)
4. Gram Equivalents (moles muatan, equivalents, eq
L-1 dalam larutan, meq 100g-1 dalam unit lama, molc
L-1 atau cmolc kg-1 dalam unit SI yang baru)
Menghitung konsentrasi kation-tukar berdasarkan muatan

Molar dan bobot ekuivalen (molc) kation pada tapak pertukaran


tanah
______________________________________________
Valensi Bobot Molar Bobot
ekuivalen
g mole-1
g molc-1
______________________________________________
Ca2+ 2 40.08
20.04
Mg2+ 2 24.31 12.155
K+ 1 39.10
39.10
Na+ 1 22.99
22.99
Al3+* 3 26.98 8.99
Menghitung konsentrasi kation-tukar berdasarkan muatan
Banyak laboratorium masih melaporkan konsnetrasi tanah dalam satuan ppm,
yang sebenarnya adalah mg kg-1

Untuk mengubah ini menjadi satuan-satuan muatan (millimoles muatan per


kilogram):

Y mmolc kg-1 = (X mg kg-1)/bobot ekuivalen

Untuk mengkonversi menjadi satuan-satuan yg lazim centimoles muatan per


kilogram:

cmolc kg-1 = (mmolc kg-1 )/10

Misalnya: 300 ppm Ca:

Y mmolc kg-1 = [(300 mg kg-1)/20.04] = 14.7 mmolc kg-1

cmolc kg-1 = (14.7)/10 = 1.47 cmolc kg-1


Review Satuan (Unit)

• Normality (Molc L-1; N)

Awalan m = milli atau 0.001, micro = μ, or


0.0000001
K = kilo, or 1,000 M = mega, or 1,000,000
mislanya 1,000 mg = 1 g; 1,000,000 μg =
1g
1 kg = 1,000 g; 1 Mg = 1,000,000 g
Sifat Kimia Tanah yang mendasar

1. Total C: organic matter + carbonates (normally in units


of %, mg g-1, or g kg-1)
2. Total N: mostly organic (normally in units of %, mg g-1,
or g kg-1)
3. C:N Ratio: Faktor utama yg mempengaruhi
ketersediaan N (tanpa satuan)
4. Kapasitas Tukar Kation (KTK = CEC): Muatan
permanen (liat ) dan muatan tergantung pH (bahan
organik) (biasanya dg satuan cmolc kg-1, atau dalam
pustaka lama meq 100 g-1)
5. Kation Tukar : Ca2+ , Mg2+ , K+ , Na+ Al3+ , (biasanya
dalam satuan cmolc kg-1, atau dalam pustaka lama meq
100 g-1; dapat juga dengan satuan mg kg-1, atau ppm
dalam pustaka lama)
6. Kejenuhan Basa : [(Ca2+ + Mg2+ + K+ + Na+)/CEC] x 100
(satuannya %)
7. Orto-fosfat dan SO42-terjerap: berhubungan dnegan
konsentrasi sesquioxide dan bahan organik (biasanya
KTK (CEC): Kemampuan tanah untuk mnejerap dan
menukarkan kation pada tapak muatan negatif
permukaan koloid liat.

- + + Awan ion di dekat


- + +
+ + - - permukaan liat yg
- +
- + + + - + bermuatan negatif
- + +- + - (lapisan rangkap
+ -
- + + - difuse)
+ + +
- + +
- + - Kation lebih
- + +
+ + + + + + banyak di dekat
-
+ - - permukaan liat
- ++ + +
- - + -
+ + +
-
Sumber-sumber KTK

1. Kation H+;
• Sumber: bahan organik dan tepi-patahan liat
• Tergantung pH, seperti asam lemah.

2. Substitusi isomorfik pada mineral liat :


• Substitusi Al3+ untuk Si4+ dalam lapisan
tetrahedral liat
• Substitusi Mg2+ untuk Al3+ dalam lapisan
octahedral liat
• Tipe KTK seperti ini disebut KTK muatan
permanen karena tidak dipengaruhi oleh pH.
Bahan organik tanah sebagai sumber
KTK

1. Sementara (akhirnya akan terdekomposisi)


2. Tidak larut air, tetapi larut dalam basa (pH tinggi)
3. Mengandung 30% proteins, lignin, complex sugars
4. 50% C dan O, 5% N
5. KTK sangat tinggi berdasarkan bobotnya
6. Muatan negatif terjadi karena disosiasi H+ dari
gugusan hidroksil (-OH), carboksil (-COOH), dan
fenolik ( -OH) kalau terjadi peningkatan pH
(konsentrasi H+ dalam larutan menurun)
Bahan Organik : KTK tergantung pH

- +
OH K
O

+ OH- + H2 O

OH OH

pH tinggi (deprotonasi,
pH rendah , tapak-tapak
proton Tapak pertukaran
Tidak ada KTK
Liat silikat sebagai sumber KTK

Si Tetrahedra
Al Oktahedra

Mineral liat Kaolinit tipe 1:1


Liat Silikat: KTK muatan permanen muncul dari substitusi isomorfik
Al3+ menggantikan Si4+ dalam lapisan tetrahedra atau Mg2+
menggantikan Al3+ dalam lapisan oktahedra (tidakk terpengaruh oleh
pH ) Vermiculite (High CEC,
Mica (Primary mineral) expands/contracts somewhat)
SiO 4
1.0 Al(OH) 3 ≈1.4
nm K K K K K K K nm
Ca Mg H 2O Ca H 2 O

Illite (Med. CEC) Smectite (or Montmorillonite


(High CEC, expands/contracts a lot)
Al octahedral
Al lapisan layer
oktahedra
1.0 ≈1.8 to 4.0
nm H+ K K K H+ H+ nm Ca Mg H 2O Ca H 2 O
SiSitetrahedral layer
lapisan tetrahedra

Chlorite (Low-Med CEC) Kaolinite

0.72
0.93 nm H+ bonding
nm
Pertukaran kation sederhana:
Ca2+ menukar menggantikan Na+
- -
- -
- ..Na+ -
- [Ca2+] [Na+]
- ..Ca
2+
..Na+
- - [Na+]
- -
Larut dalam larutan tanah

Liat bermuatan negatif

2 XNa +
+ Ca2+  XCa 2+
+ 2Na+

X = dapat ditukar
Kation-kation dapat ditukar (kation-tukar):

Kation-kation “Basa” : Na+, K+, Mg2+, Ca2+


• NH4+ juga ada, tetapi jumlahnya sangat kecil
• Jumlahnya banyak biasanya : Ca2+ > Mg2+ > K+ >
Na+
• Perkecualian serpenting yg kaya Mg2+ atau Sodik
yang kaya Na+)

Kation-kation “Asam” : H+, Al3+


• Al berfungsi sebagai asam : Al3+ + H2O 
Al(OH)2+ + H+
• Al(OH)2+ + H2O  Al(OH)2+ + H+
• Al(OH)2+ Al(OH)3 + H+
• Al3+ + 3H2O  Al(OH)3 + 3H+
Bentuk-bentuk Al dalam larutan dikendalikan
oleh pH larutan

Tidak larut - mengendap


minium
Persentase dari total alu

pH larutan
Deret Liotrofik :

1. Kekuatan suatu kation menggantikan kation lain dari


tapak pertukaran:

2. H+ > Al3+ > Ca2+ = Mg2+ > K+ > Na+

3. Itulah sebabnya mengapa tidak semua kation tukar H+


dan Al3+ ?

4. Hukum Aksi Massa: Kation yg konsnetrasinya tinggi


dalam larutan tanah akan menggantikan kation-tukar
dari tapak-jerapan meskipun kation-tukar ini posisinya
lebih tinggi pada deret Liotrofik
Ca2+ menggantikan Al3+ melalui hukum aksi-massa , walaupun
Al3+ dijerap dengan kekuatan lebih besar

Ca2+
Tapak pertukaran kation

Al3+

Tapak pertukaran kation


Ca2+

Ca2+Ca
2+ Ca2+
Ca2+
Al3+
Ca2+ Ca2+ Ca2+
Al3+ Ca2+ 2+
Ca2+
Ca2+ Ca Ca2+
Al3+ Ca2+ Ca
2+

Ca 2+ Ca2+
Ca2+

Konsentrasi Ca++ jauh


lebih besar daripada
konsentrasi Al+++) pH meningkat, Al mengendap
sebagai gibbsite:
Al3+ + 3OH-  Al(OH)3
Kejenuhan Basa

Kejenuhan basa (%BS) didefinisikan sebagai


jumlah kation basa tukar (Ca2+, Mg2+, K+, dan
Na+) dibagi dnegan KTK. Biasanya
dinyatakan sebagai persentase KTK,
sehingga :
2 2  
Ca  Mg  K  Na
% BS 
C EC

Unit-unit dalam ekuivalen muatan :


• Sistem lama: meq per 100g tanah (meq
100g-1)
• Sistem baru : SI units, centimoles
muatan per kg tanah (cmolc kg-1 )
Kejenuhan Basa

Kalau kita hanya mempertimbangkan kation-


tukar yg utama,

KTK = Ca2+ +Mg2+ + K+ + Na+ + Al3+ + H+ (in cmolc


kg-1)

sehingga:

Ca 2  Mg 2  K   Na 
% BS  2 2   3 
Ca  Mg  K  Na  Al  H
7
6
Soil pH
5
4
3

0 100
Persen Kejenuhan Basa
Kapasitas Tukar Kation

KTK tergantung pH

KTK muatan permanen

3 4 5 6 7
pH
Pengasaman tanah yg tidak punya KTK tergantung pH

Kapasitas Tukar Kation (KTK))

Pengasaman tanah

Kation basa (Ca2+ K+ Mg2+ Na+) Kation asam (H+ + Al 3+)


Pengasaman tanah yg mempunyai KTK tergantung pH

Kapasitas Tukar Kation (KTK))

Pengasaman tanah

Kation basa (Ca2+ K+ Mg2+ Na+) Kation asam (H+ + Al 3+)


KTK dan Kejenuhan Basa

1. KTK diukur dengan mengaplikasikan larutan pekat


NH4Cl atau NH4OAc ke sampel untuk menukar
semua semua kation-tukar dengan NH4+ melalui
proses aksi massa.
2. Larutan pengekstraks dianalisis Ca2+, Mg2+, K+,
Na+, dan juga Al untuk menentukan apa yang ada
pada kompleks jerapan.
3. Pada suatu titik KTK dapat diukur. NH4+ digantikan
oleh kation lainnya (misalnya Na+ atau K+ ) oleh
proses aksi massa, dan NH4+ kemudian diukur
untuk mendapatkan estimasi KTK.
Pengukuran KTK dan Kejenuhan Basa

1. Asumsi yg lazim adalah sumbangan


NH4+ terhadap KTK sangat kecil dan
dapat diabaikan.
2. NH4+ tukar seringkali diukur secara
terpisah dg menggunakan larutan
ekstraks pekat KCl.
3. H+ (pH) tidak diukur pada pengekstraks
ini; H+ tukar diukur dengan cara lain.
Pengukuran KTK
Ada tiga cara untuk mengukur KTK

1. Metode Jumlah Kation:


1. KTK = Ca2+ + Mg2+ + K+ + Na+ + Al3+ (H+
diabaikan)
2. Ekstraksi dnegan larutan 1M NH4Cl (garam
netral yg tidak membuffer pH).
3. KTK jumlah kation, CECsum, dan diukur dalam
ekstraks pertama.
4. Dalam sistem liat murni (tidak ada bahan
organik, oksida hidrous Fe dan Al, tidak ada
alofan; yakni tidak ada KTK tergantung pH)
KTK ini mencerminkan KTK dan kation pada
Pengukuran KTK
2. KTK efektif (CECeff) pada kondisi aktual
pH tanah.

1. Ini mencakup KTK permanen plus KTK


tergantung pH yg ada pd kondisi aktual pH
tanah.
2. Ini ditentukan dari ekstraks ke dua ; setelah
ekstraksi dnegan 1M NH4Cl, tanah dicuci
dengan ethanol untuk mengusir NH4+ yg
terlarut, dan kemudian diekstraks dengan 1M
NaCl untuk menggantikan semua NH4+ tukar
3. Ekstraks dianalisis kandungan NH4+ .
KTK Ammonium chloride (tidak mengontrol pH tanah)

Tahap 1: Ekstraksi dgan 1 M NH4Cl Tahap 2: Ekstraksi dnegan 1 M KCl

Tabung ekstraksi

Contoh tanah

Larutan terekstraks

NH4+ menggantikan Ca2+, Mg2+, K+, K+ menggantikan NH4+ tukar ke dalam


Na+, Al3+ ke dalam pengekstraks; ini pengekstraks; ini menghasilkan KTK
menghasilkan KTK jumlah kation efektif (CECeff) yg mencakup H+ tukar
(CECsum) pada kondisi normal pH tanah
--- Ca2+ -- NH4+ -- K+
--- Mg2+ -- NH4+ -- K+
--- K+ + NH4+ -- NH4+ + K+ -- K+
--- Na+ -- NH4+ -- K+ Sampel
--- H+ -- NH4+ -- K+ tanah
--- Al3+ -- NH4+ -- K+ diambil
KTK Ammonium acetate (membuffer pH pada nilai 7.0)
Tahap 1: Ekstraksi dnegan 1 M
Ammonium acetate Tahap 2: Ekstraksi dengan 1 M KCl

Tabung ekstraksi

Contoh tanah

Larutan terekstraks
K+ menggantikan NH4+ tukar ke dalam
NH4 menggantikan Ca , Mg , K ,
+ 2+ 2+ +
pengekstraks; ini menghasilkan KTK
Na+, Al3+ ke dalam pengekstraks;
efektif (CECeff) yg mencakup H+ tukar
karena pH tinggi, Al3+ pdiendapkan
pada pH 7.0 (yg seringkali lebih besar
sebagai Al(OH)3
daripada pH tanah)
--- Ca2+ -- NH4+ -- K+
--- Mg2+ -- NH4+ -- K+
--- K+ + NH4+ -- NH4+ + K+ -- K+
--- Na+ -- NH4+ -- K+ Contoh
--- H+ -- NH4+ -- K+ tanah
--- Al3+ Al(OH)3 -- NH4+ -- K+
diambil
Pengukuran KTK

3. KTK Ammonium asetat (CECOAc).

1. Ini meliputi KTK permanen plus semua KTK


tergantung pH.. KTK ini diukur dengan
mengekstraks tanah menggunakan
ammonium asetat (NH4OAc, buffers pH =
7.0)..
2. Kemudian prosedur yg sama diikuti seperti
KTK garam netral.
3. Catatan: Al tukar harus diukur secara
terpisah dengan ekastrak KCl karena Al
mengendap sebagai Al(OH)3 pada kondisi pH
Tipe KTK tergantung pada cara pengukurannya

CECOAc

CECeff

CECsum

KTK muatan KTK tergantung


permanen pH

CECsum: diukur sbg jumlah Ca + Mg + K + Na + Al yh terekstraks ammonium


chloride dalam ekstraksi pertama
CECeff: diukur dg ammonium chloride, garam netral, setelah ekstraksi ke
dua
CECOAc: diukur dengan ammonium acetate pada pH 7
Kejenuhan Basa (%BS)

1. KTK dapat diukur dengan cara yg berbeda-beda,


%BS juga beragam sesuai metode
pengukurannya, dan harus dispesifik-kan.
2. Untuk suatu tanah dengan jumlah tertentu basa-
tukar, % BS yg dihitung dari CECsum akan lebih
besar dari %BS yg dihitung dari CECeff , dan akan
lebih besar dari %BS yg dihitung dari CECtot
karena lebih banyak kemasaman potensial pd
KTK tergantung pH dihitung sebagai (yaitu
CECsum < CECeff < CECtot).

3. Contoh gambar berikut menunjukkan bagaimana


hal ini terjadi. Dalam masing-masing kasus,
kation basanya sama (6 cmolc kg-1); menjadi
Nilai kejenuhan basa tergantung pada pengukuran
KTK

CECOAc= 10 cmolc kg-1


CECeff = 8 cmolc kg-1
CECsum = 7 cmolc kg-1

Kation-kation Basa Kation –kation Asam


Ca2+ + Mg2+ + K+ + Na+ = 6 cmolc kg-1 Aln+ = 1 cmolc kg-1
H+ = 3 cmolc kg-1

Ca2+ + Mg2+ + K+ + Na
________________________
+
%BSsum= X 100
CECsum

Ca 2+
+ Mg2+ + K+ + Na +
__________________________ 6
= X 100 = X 100 = 85%
Ca2+ + Mg2+ + K+ + Na++ Aln+ 7

Ca2+ + Mg2+ + K+ + Na
________________________
+
6
%BSeff= X 100 = X 100 = 75%
CECrff 8

Ca2+ + Mg2+ + K+ + Na
________________________
+
6
%BSOAc= X 100 = X 100 = 60%
CECOAc 10
Persamaan Pertukaran Kation

Pendekatan Kerr untuk koefisien selektivitas :

[AlX]2/3 [Ca2+]
Ks = ----------------------
[CaX] [Al3+]2/3

Products multiplied together (each raised to the


power of the number of molecules in the reaction)
over reactants (also raised to the power of the
number of molecules)
Persamaan Pertukaran Kation

Persamaan dapat disusun kembali menjadi :

[AlX]2 [Al3+]2
------------- = Ks --------------------
[CaX]3 [Ca2+]3

Kedua sisi persamaan dibyulatkan untuk mengeliminir


“pangkat pecahan”.

Ini setara dengan persamaan Gaines-Thomas Equation)


Persamaan Gaines-Thomas merupakan salah satu
persamaan untuk memodel penggantian Al3+ pada kompleks
pertukaran oleh Ca+ dalam proses pengapuran (analogi
dengan kesetimbangan kimia, hasil kali konsentrasi reaktan :

{ X Ca } ( Al )2 3 3 2
 K
{ X Al } ( Ca )
gt
33 3 2

X = fraksi tukar, ekuivalen


( ) = aktivitas fase larutan, moles L-1
Kgt = koefisien selektivitas (konstante)
Peningkatan (Ca2+) akibat pengapuran akan
menghasilkan:
1) Peningkatan XCa2+, yg selanjutnya mengurangi
XAl3+ atau
2) Menurunkan (Al3+)
kalau Kgt tetap kostan :

{ X Ca } ( Al )2 3 3 2
 K
{ X Al } ( Ca )
gt
3 3 2 3

Oleh karena itu, aksi massa secara total dapat


diprediksi dengan model pertukaran kation.
Persamaan pertukaran kation juga memprediksi
perubahan “disproportionate” dalam larutan tanah
Al3+ relatif terhadap Ca2+:

K gt  XAl   Ca
3

2 3 / 2

 Al  
3

 XCa 
2 3/ 2

Sehingga, (Al3+): (1) menurun sebesar


XCa2+pangkat 3/2, tetapi (2) meningkat sebesar
(Ca2+) pangkat 3/2
Pada jangka pendek, XAl3+ dan XCa2+ relatif konstan
(perubahannya lambat). Sehingga:

 Al   K '  Ca 
3 2 3 / 2

Dimana:

K gt{XAl 3
}
K'  constant
{XCa } 2 3/ 2

Perubahan (Al3+) sebesar pangkat 3/2 dari (Ca2+) dalam


waktu singkat tanpa perubahan larutan tanah itu sendiri.
Persamaan lain untuk Pertukaran Kation:
Gaines-Thomas, Gapon, Vaneslow
Misalnya: Pertukaran Ca – Al
(Sumber: Reuss, 1983)
Hubungan untuk sistem pertukaran Ca-Al dinyatakan sbb:
Tanah Saline dan Sodik

1. Saline: Kadar garam tinggi, potensial


osmotik tinggi, tanaman sulit
menyerap air dari tanah ini.

2. Sodik: persentase Na-tukar yang


tinggi (ESP) (>15%).

3. Saline-Sodic: Mempunyai kedua ciri-


ciri tersebut
Tanah-tanah Saline dan Sodik

Persentase Na-tukar, Exchangeable Sodium


Percentage (ESP): Ukuran sodisitas dari fase
pertukaran tanah (unitnya cmolc kg-1)

Na
ESP 
CEC

Tanah-tanah sodik seringkali bersifat alkalin,


kation tukar Al3+ dan H+ dapat diabaikan,
Na  sehingga: 
ESP   Na
2 2  
CEC Ca  Mg  K  Na
Tanah-tanah Saline dan Sodik

Sodium Activity Ratio (SAR): Ukuran sodisitas


dari larutan.

Kalau satuannya mole L-1:

Kalau satuannya mole muatan (molc L-1):


SAR diturunkan dari persamaan Gapon

XM2+ (Na+)
Q =

XNa+ (M2+)1/2

Dimana X = penukar, M2+ = (Ca2+ + Mg2+)

Sehingga kalau Ca2+ dan Mg2+


mendominasi penukar , maka

SAR ≈ (Q)( XNa+/XM2+) = (Q )(ESP)


SAR:
Pada tanah-tanah sodik, permeabilitas
sangat rendah karena Na+ menyebabkan koloid liat
saling menempel dan merapat sehingga
infiltrasi dan porositas tanah snagat rendah

SAR >13: SAR <13:


Clays repel each other
and line up Clays attract each other
Poor aeration, infiltration and stack on end
Sodic soils Good aeration,
infiltration
Tanah-tanah Sodik mudah diperbaiki dnegan
gipsum CaSO4

- -
- -
- ..Na+ -
- [Ca2+] [Na+]
- ..Ca
2+
..Na+
- - [Na+]
- -
Larut dalam larutan tanah

Liat bermuatan negatif

2XNa +
+ Ca2+  XCa 2+
+ 2Na+

X = dapat ditukar
Kimia Larutan Tanah
Anion utama dalam larutan tanah:

1. Khloride: garam laut


2. Sulfat: Garam laut, deposisi atmosfir, pyrit
3. Bicarbonat: udara tanah CO2
4. Nitrat: nitrificasi, polusi udara, pupuk, fiksasi N
(hanya pada beberapa kasus)
5. Ortho-P: tidak penting dalam moles L-1, tetapi
hara esensial sangat penting
Kimia Larutan Tanah

Kation utama dalam larutan tanah:

1. Sodium: garam laut, mineral (bukan penukar)


2. Potassium: mineral, penukar
3. Calcium: mineral, penukar
4. Magnesium: minerals, penukar
5. Aluminum: hanya pada tanah masam;
penukar
Kimia Larutan Tanah

Si dilepaskan pada pelapukan mineral, tetapi


netral sebagai asam silikat :

MIsalnya, pelapukan albite melepaskan ion


aluminum dan asam silikat:

NaAlSi3O8 + 6H20 + 2 H+  Na+ + Al(OH)2+ +


3Si(OH)4 + 2 H20
Model Mobilitas Anion :
Prediksi konsentrasi total kation dalam larutan tanah

1. Kation berinteraksi dnegan kation lainnya


melalui reaksi pertukaran kation, dan
perubahan proporsional individu kation
dalam larutan tanah tergantung pada total
konsentrasi kation larutan tanah
2. Apa yg mengendalikan konsnetrasi kation
dalam larutan tanah?
3. Satu model semi-empirik yg bagus adalah
Model Mobilitas Anion: Total kation harus
diimbangi dengan total anion dalam larutan
tanah (atau larutan lain) atas dasar setara
(ekuivalen) muatan:

∑cations = ∑ anions dalam satuan eq L-1 (sama


dengan satuan SI, mol L-1)
Kation dan anion utama dalam larutan tanah:

H+ + Al3+ + Na+ + K+ + Ca2+ + Mg2+ =


HCO3- + SO42- + Cl- +NO3- + H2PO4-

Kadangkala juga ada NH4+, CO3-, HPO42-

Misalkan persamaan pertukaran kation dalam


moles L-1; untuk menyeimbangkan muatan, kita
harus mengkonversi cations dan anions menjadi
mole muatan, molec L-1; Ini snagat sederhana:

molc L-1 = (mol L-1) (valensi)

Misalnya:
Al3+ molc L-1 ( Al3+ mol L-1) X 3
K+ molc L-1 = (K+ mol L-1) x 1
Apa yg mengendalikan konsentrasi anion dalam
larutan tanah?

Anion-anion tersebut adalah:

1. HCO3- : Tekanan parsial CO2 dalam udara tanah


dan pH
2. SO42- : terutama oleh penjerapan, sangat
dipengaruhi pH
3. Cl- : input dan ET, tidak ada interaksi kimiawi
tanah atau biologi tanah yg penting (a good
tracer for water)
4. NO3- : nitrifikasi dan serapan biologis,
penjerapan minimal
5. H2PO4- : penjerapan, pengendapat dengan Ca
pada kondisi pH tinggi, penyerapan biologis
Kontrol anion HCO3- dan CO32-
Kh K1 K2
CO2 + H2O -----> H2CO3 ----> HCO3- + H+ ---- CO32- + H+
H 2 CO3   K h  pCO2  Eq 1
  

 
HCO   H 

 3  
 K1 Eq 2
H 2 CO 3


CO 2  
  

   H 
 3  
 K2
 -
Eq 3
HCO 3

pCO2 = tekanan partial CO2 dalam udara tanah


Kh = Konstante hukum Henry
K1 dan K2 = konstante kesetimbangan
H2CO3* = gas CO2 yg larut + H2CO3 , menurut konvensi
Kontrol anion HCO3- dan CO32-

Kh K1
K2
Percent of total carbonate species

CO2 + H2O -----> H2CO3 ----> HCO3- + H+ ---- CO32- + H+

1. CO32- relatif tidak penting hingga pH > 8


2. HCO3- penting dari pH 5 hingga pH 9 (biasanya dominan
pada kondisi pH lebih besar dari 5)
Kontrol anion HCO3- dan CO32-

Kh K1
K2
CO2 + H2O -----> H2CO3 ----> HCO3- + H+ ---- CO32- + H+

Menyelesaikan persamaan 1 dan 2 untuk HCO3-:

K K  pCO 2 
   

 
   
1 h
HCO  
   
  

 3 
 H  

HCO3- dalam larutan tanah dikendalikan oleh


tekanan partial CO2 dalam udara tanah dan pH.
Oleh karena itu, perkalian (K1)(Kh) relatif konstan
dengan temperature karena K1 meningkat
dnegan suhu dan Kh menurun dengan suhu.
Faktor pengendali SO42- dan ortho-P

Biological uptake by plants and microbes (usually


more important for ortho-P than for SO42-)

Jerapan anion dalam tanah


•Jerapan non-spesifik:
• Pertukaran kation Fe, permukaan oksida hidrous Al
• Sangat tergantung pH
• Lemah, melibatkan NO3-, Cl-

Jerapan spesifik :
• Pertukaran ligand (dengan OH-)
• Sangat kuat, dapat “memfiksasi” Ortho-P atau
SO42-
Apakah itu ortho-P?
Disolusi asam fosfat (asam lemah)

H3PO4  H2PO4- +
H+

H2PO4-  HPO42- +
H+

HPO4-  PO43- + H+

Bentuk fosfat merupakan fungsi pH dan dapat dengan mudah


berubah; sehingga didefinisikan:

Ortho-P = H PO - + HPO 2-
+ PO 3-
Kelarutan Ortho-P juga sangat dikontrol oleh
pengendapan dengan Ca2+ pada kondisi pH tinggi
Sidebar on P:
Kalau tanah melapuk, bentuk P berubah secara
sistematis
Jerapan Anion
Oksida hidrous Fe dan Al
bersifat amfoter : dapat
bermuatan positive, zero,
atau negative tergantung
pada pH

Kondisi pH dimana tidak


ada muatan disebut titik
NOL muatan (point of
zero charge, PZC).

Titik nol muatan pada


oksida hidrous Fe, Al
dan allophane adalah
pH 8 - 9, sehingga
mereka biasanya
betindak sebagai
penukar anion
From Johnson and Cole, 1980
Jerapan Specifik : Ikatan dnegan oksida hidrous Fe dan Al,
kadangkala sangat kuat sehingga ortho-P yg terjerap tidak
dapat lepas

Jerapan Non-specifik : Diikat dengan


Non-specific lemah, seperti kation-tukar
Adsorption
Sangat tergantung pH

+
OH Cl - - K +
2 OH O
Al Al Al

OH OH OH

Low pH (protonated, Zero Point of Charge High pH (depronotated,


anion exchange site) cation exchange site)
Jerapan Anion
1. Ortho-P dan SO42- memasuki jerapan spesifik
2. NO3- dan Cl- tidak

3. Urutan umum tarikan anion kepada tapak


jerapan tanah adalah: ortho-P > SO42- > NO3- =
Cl-

4. Tidak ada pertukaran anion seperti pada


pertukaran kation;

5. Ortho-P akan menggantikan SO42-, tetapi


tidak dapat sebaliknya

6. NO3- dan Cl- mungkin dapat saling menukar,


tetapi tidak dapat menggantikan SO42- atau
Jerapan Anion: Penyerap yg buruk

1. Kontrol pada NO3- : biasanya nitrifikasi dan


serapan biologis (oleh microba dan tanaman).

2. Kontrol pada Cl-: : sesungguhnya nol, mobil


secara lengkap. Sehingga dapat menjadi
“tracer” untuk air.

3. Hanya sedikit pada tanah-tanah tropis yg


kaya oksida hidrous Fe dan Al, atau tanah
Andisol adalah faktor penjerapan untuk anion.
Kemasaman Tanah
Kontribusi kation tukar Al3+ dan H+ .
Al3+ berfungsi sebagai asam:

Al3+ + H2O ---------> Al(OH)2+ + H+

Kation tukar H+ pd mineral liat “berumur singkat”, dan cepat


digantikan oleh Al3+ dari dalam lapisan oktahedra.

Kemasaman aktif : kemasaman yg segera dilepaskan ke dalam


larutan tanah (pH tanah)
Kemasaman Potential termasuk semua H+ pada tapak jerapan
yg tergantung pH.

Kemasaman aktif (pH)


+ Kemasaman Potential: (kation tukar. Al3+ + H+,
anion jerap. SO42-)
= Kemasaman total
Kemasaman Tanah

Kemasama
n Potensial
Buffering
Kemasa
man Aktif

Kemasaman total pd fase padatan > 10,000 x larutan tanah


Keseimbangahn antara fase padatan dan larutan tergantung pada:

1. Konsnetrasi garam larutan tanah (pH biasanya lebih rendah dalam


garam daripada dalam air)
2. Jumlah total asam-asam yg ada (seringkali ditentukan oleh
kandungan BOT)
3. Derajat disosiasi asam-asam tanah (Binkley)
4. Kekuatan asam fase padatan (Binkley)
Sumber alamiah asam dalam tanah
1. Pencucian

a). Asam karbonat:

CO2 + H2O ------------> H2CO3 ---------> HCO3- + H+

X K+ + H+ ----------> X H+ + K+
____________________________________________________________

CO2 + H2O X K+ ------------> X H+ + K+ HCO3-

X = fase (tapak) pertukaran

Kation basa (mis. K+) tercuci bersama


bikarbonat dan tanah menjadi semakin
Sumber alamiah asam dalam tanah
1. Pencucian

b). Asam-asam organik:

R-OH ---------------------> RO- + H+


X K+ + H+ ----------> X H+ + K+
____________________________________________________________

R-OH + X K+ ------------> X H+ + K+ RO-

Anion organik biasanya kurang mobil dan


terjerap di horison B.

Asam organik juga dapat mengkhelat kation


tidak larut seperti Fe dan mencucinya
( terutama pada Spodosols)
Sumber alamiah asam dalam tanah

1. Pencucian

c). Nitrifikasi dan pencucian nitrat

2NH4+ + 4O2 --------> 2H+ + 2NO3- + 2H2O


2X K+ + H+ ----------> 2X H+ + 2K+
____________________________________________________________

2NH4+ + 4O2 + 2X K+ --------> 2X H+ + 2K+ +


2NO3-

Garam nitrat tercuci ke luar tanah dan tanah


menjadi semakin masam.
Sumber alamiah asam dalam tanah

2. Penyerapan oleh vegetasi (tumbuhan)


Akar menyerap kation, larutan tanah kelebihan
anion dan akar mengeluarkan H+

Kalau NH4+ diserap oleh akar Kalau NO3- diserap akar, efek
tumbuhan, terjadi efek pengasaman lebih sedikit
pengasaman tanah karena atau bahkan zero karena
kesetimbangan muatan kation dan anion hampir
condong ke arah kation setimbang
H+ H+
Ca2+, Mg2+ Ca2+, Mg2+
K+, NH4+ K+, NH4+

SO42-, NO3-,ortho-P SO42-, NO3-,ortho-P


Sumber alamiah asam dalam tanah

3. Pembentukan Humus

Tidak menyebabkan pengurangan kation-tukar


basa kalau terjadi pencucian dan penyerapan oleh
akar.
Menambah kemasaman potensial dan KTK
tergantung- pH ke dalam tanah

K+
OH O- 2H+

COOH COO- 1/2Ca2+

pH rendah pH lebih tinggi


NH4+ Deposisi H+
NO3- SO4=

Pencucian
daun

Serapan
pohon

Serapan
pohon
Jerapan anion
Serapan
pohon
SO4=
Serapan
Serapan
organisme pohon
tanah
Nitrifikasi
Serapan
Pembentukan asam karbonat
organisme
tanah
Pembentukan asam organik

Pencucian
Proses Mitigasi akibat pengasaman tanah

• Perakaran yg dalam dan daur-ulang oleh


vegetasi

• Input kation basa atmosfir

• Pelapukan tanah:

• Proses mitigasi belum dipahami secara


tuntas
• Sulit pengukurannya
Efek kemasaman pada vegetasi

Ketersediaan hara akibat pengasaman


tanah

1. Ketersediaan lebih rendah Ca, Mg,


dan K
2. Ketersediaan dapat lebih rendah P
karena adanya penjerapan
3. Ketersediaan lebih besar Fe

Efek Al :
4. Toksik bagi akar beberapa jenis tumbuhan
5. Dibutuhkan oleh jenis tanaman tertentu (mis.
Tanaman Teh) .
6. Generalisasi efek positif dan negatif dari
Oksidasi dan Reduksi

1. Oksidasi : Kehilangan elektron


(ada O2)
2. Reduksi: Penambahan elektron
(tidak ada O2)
Oksidasi dan Reduksi
Potensial Redoks:

Dapat dinyatakan sebagai "Eh" atau "pe + pH".


Eh: voltage di antara elektroda platinum dalam
tanah dan elektrode baku hidrogen
• Eh rendah: Kondisi reduksi
• Eh tinggi : Kondisi oksidasi

Eh meningkat kalau pH menurun:


1. Sehingga kadangkala lebih disenangi (pe +
pH) sebagai ukuran potensial redoks
2. Kalau pe = - log (aktivitas elektron)
3. Eh (millivolts) = 59.2 x pe
Reaksi oksidasi-reduksi yg penting dalam tanah

1. Oksidasi Pyrite

4FeS2 + 15O2 + 8H2O -------> 2Fe2O3 + 4O2 + 16H + + 8SO42-

Thiobaccilus
thioxidans

2. Oksidasi unsur S (dipakai untuk mengasamkan tanah):

2S + 3O2 + 2H2O -------> 2H+ + SO42- Thiobaccilus


thioxidans

3. Reduksi Sulfate (anaerobik):

SO42- + 4H2 -------> S2- + 4H2O Desulfovibrio


desulfuricans
Reaksi oksidasi-reduksi dalam tanah

4. Oksidasi ferro (Fe2+) dan mangano (Mn2+):

2XFe2+ + 1/2O2 + 5H2O ------> 4XH+ + 2Fe(OH)3


2XMn2+ + 1/2O2 + 5H2O ------> 4XH+ + 2Mn(OH)3

X = tapak pertukaran kation (tapak jerapan)

5. Reduksi Besi:

Terjadi pada kondisi tanah tergenang dan besi


menjadi lebih tersedia bagi tanaman. Hal ini
meningkatkan pH.

Fe(OH)3 + e- + H+ -----> + Fe(OH)2 + H2O


Reaksi pengendapan dalam tanah kering

1. Kalsium karbonat

Hal ini dapat membentuk lapisan caliche dalam


tanah-tanah kering:

Ca2++ 2HCO3- ----> CaCO3(solid) + H2O + CO2(gas)

2. Gipsum:

Ca2+ + SO42- -----> CaSO4(solid)

• Gipsum lebih melarut daripada kalsit


• Sehingga tidak ada lapisan gypsum di bawah
lapisan caliche (kalsit) dalam profil tanah prairie.
Penjerapan = Adsorption
Penjerapan mencerminkan
kemampuan suatu obyek (tanah)
untuk menarik dan mengikat
partikel pada permukaannya.

+ - • Partikel padatan tanah


mempunyai kemampuan
menjerap
– Air
– Hara dan bahan kimia lainnya

• Penjerap utama dalam tanah


– Liat
– Bahan organik
Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences
PENJERAPAN & PENYERAPAN

Absorption (Penyerapan):
Merupakan proses dimana satu material ditarik memasuki
material lainnya, seperti air meresap masuk ke dalam sponge.

Adsorption (Penjerapan) :
Proses dalam tanah yang menahan (mengikat) unsur hara dan
bahan kimia lainnya. Adsorpsi mencerminkan kemampuan
permukaan padatan untuk menarik dan mengikat material lain
pada permukaannya. Misalnya logam tertarik dan melekat di
permukaan magnit.
Partikel yg diikat dnegan adsorpsi juga dapat lepas kembali,
proses adsorpsi bersifat bolak-balik.

Partikel padatan tanah mempunyai kemampuan “menjerap” air,


hara dan bahan kimia lainnya.

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Luas Permukaan Liat

¼ cangkir liat mempunyai luas permukaan


¼ cup lebih besar dari lapangan bola

Luasnya permukaan liat


memungkinkannya untuk:
• Menjerap banyak air
• Menahan hara
• Melekat pada partikel lainnya Mineral liat pipih –
berlapis-lapis

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


LUAS PERMUKAAN PARTIKEL KOLOID TANAH
Liat dan BOT
merupakan Liat bentuknya pipih dan
penjerap yg bagus: berlapis-lapis (lembar-
Pori mikro dan luas lembaran) , permukaannya
permukaannya sangat luas

Liat mampu menjerap banyak


molekul air dan molekul (ion)
hara)

Partikel liat cenderung untuk menempel satu-sama


lain (lapisan-lapis atau lembar-lembaran) dan
menempel pada partikel tanah lainnya.

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Sifat-sifat Liat Tanah
Partikel liat bertumpuk ber-
lapis-lapis

Setiap lapis (lembaran)


terpisah satu sama lain pada
kedua sisi permukaannya.

Setiap lembaran mempunyai


muatan negatif di
permukaannya.

Muatan negatif ini harus


diimbangi oleh kation yg
1/20,000 inhi bermuatan positif.

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


KARAKTERISTIK LIAT TANAH

Liat tanah tipe Setiap lembaran dipisahkan satu sala


berlapis lain oleh kedua sisi permukaannya.
Sejumlah lapisan Struktur berlapis ini mengakibatkan
atau lembaran luas permukaan liat sangat besar
saling menempel
berdekatan

Permukaan lembaran liat ini


dapat menahan selimut air.
Sebagian air ini masih
tersedia bagi tanaman

Struktur seperti ini memungkinkan tanah


menyimpan banyak air tersedia bagi tanaman.
Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences
KARAKTERISTIK LIAT TANAH

Lembaran liat Pada saat


tersusun atas pembentukan lembaran Penggantian Si
kristal yg liat, sejumlah Al dapat oleh Al ini
mengandung menggantikan posisi Si mengakibatkan
O, Si dan Al. dalam kristal muatan negatif di
permukaan
lembaran liat

Muatan negatif pada permukaan Lembaran liat


ini dapat menarik kation-kation.

Jumlah muatan negatif pd permukaan liat yg dapat menarik


kation ini disebut “Cation Exchange Capacity” (CEC) atau
Kapasitas Tukar Kation (KTK)

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Retensi Kation pada Liat Tanah

Calcium, +2

Magnesium, +2

Potassium, +1

Ammonium, +1

Sodium, +1

Copper, +2

Aluminum, +3

Hydrogen, +1

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Retensi Kation pada Liat Tanah

Kation dalam Kation yang diikat pada permukaan liat


larutan tanah dapat ini (Kation-jerap) tidak dapat tercuci,
ditarik oleh tetapi masih dapat diserap oleh akar
permukaan liat yg tanaman
bermuatan negatif

Kation yang diikat pada permukaan


liat ini dapat ditukar oleh kation lain yg
ada dalam larutan tanah
(Pertukaran kation)

Dalam beberapa jenis liat, K+ dan NH4+ dapat diikat sangat kuat di
antara lembaran-lembaran liat, sehingga “difiksasi” dan tidak mudah
dilepaskan kembali.
Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences
Retensi Kation pada Bahan Organik

Hydrogen
Hara

Peningkatan pH
Meningkatkan KTK
bahan organik

pH = 4 - 5
Tanah netral pH = 7
(tanah masam)

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


BAHAN ORGANIK TANAH:

. Stable soil organic matter is made up of large complex organic molecules that
are resistant to further attack from soil microbes. Pieces of soil organic matter
appear like coiled, twisted strands. This material coats particles of silt and clay
and helps to hold clay and silt together in soil aggregates. The coiled structure
also gives organic matter a very large surface area.
Soil organic matter is also like a sponge. It can soak up large amounts of water
and store it for plants to use.
Soil organic matter has a very high cation exchange capacity. Unlike many
layer clays, the cation exchage capacity of organic matter changes as soil pH
changes. As soil pH decreases (becomes more acid) more and more hydrogen
cations stick to organic matter. At low pH this hydrogen is held very tightly and
will not exchange with nutrients or other elements. As soil pH increases the
hydrogen is held less strongly and readily exchanges with other nutrient and
trace element cations like calcium, magnesium, potassium, and sodium. These
cations will also exchange with each other at near neutral pH.

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
• KTK mencerminkan jumlah
total kation yang dapat
ditahan oleh tanah dalam
bentuk kation-tukar
• Semakin tinggi KTK ,
semakin besar kemampuan
tanah menyimpan kation
hara
• KTK tanah meningkat
kalau:
– Jumlah liat bertambah
– Jumlah BOT meningkat
– pH tanah naik

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)

BOT merupakan
penyumbang KTK mencerminkan
utama KTK jumlahtotal kation yg dapat
tanah. ditahan oleh tanah

Semakin tinggi KTK, tanah semakin mampu menahan


hara dalam bentuk tersedia bagi tanaman .

KTK tanah tergantung pada :


• Tipe dan jumlah liat dalam tganah,
• Jumlah bahan organik tanah
• Nilai pH tanah.

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Retensi Fosfat dalam Tanah
Pembentukan material padatan baru

+ Padatan aluminium fosfat

Phosphate Aluminum

Pertukaran anion

Phosphate
Tapak muatan
positif pada
permukaan liat

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Retensi Fosfat dalam Tanah
Anion fosfat ditahan dengan kuatnya oleh aprtikel
tanah. Ada beberapa cara pengikatan anion fosfat
dalam tanah.

Fosfat dalam pupuk komersial


bersifat sangat larut, tetapi
kalau diaplikaiskan ke tanah ia
Beberapa jenis liat tanah
akan bereaksi dengan kation yg
mempunyai muatan negatif di
ada dalam larutan tanah
permukaannya, terutama pada
membentuk bahan padatan
bagian tepian patahan
baru (mineral).
lembaran liat. Anion fosfat
Reaksi seperti ini dapat terjadi
dapat ditarik ke tapak-tapak
dengan kation aluminum, iron,
muatan positif ini.
dan manganese.

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Retensi Fosfat dalam Tanah

Penjerapan pada permukaan oksida

Ikatan kimia

Anion fosfat :
Masing-masing diikat
oleh dua ikatan kimia
ke permukaan oksida
Permukaan oksida besi
besi

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


. Retensi Fosfat dalam Tanah

Oksida- Oksida-oksida Fe
oksida Al Kemerahan
dan Fe Kadang menyelimuti
partikel liat

Fosfat diikat dengan kuat oleh permukaan oksida-


oksida ini

Fosfat bereaksi secara kimiawi dengan permukaan


noksida ini dan diikat dengan kuatnya oleh ikatan
kimia rangkap.

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Retensi Nitrate (NO3-) dalam tanah

Tanaman
Nitrat ditahan oleh tanah dnegan
kekuatan yg lemah
• Nitrat tidak bereaksi membentuk
NO3-
padatan
• Nitrat tidak ditahan oleh
permukaan oksida

Kalau nitrat diserap oleh akar


tanaman , maka ia hilang dari
tanah

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Nitrat dalam tanah

Nitrate is a very important form of nitrogen and is readily taken up by


plants. Nitrate, however, is very weakly held by soils. Unlike phosphate it
is very soluble and does not react with with other elements in soils to
form new solids. Nitrate also is not held by iron and aluminum oxide clay
surfaces. The only way nitrate is held in soils is by anion adsorption.
Nitrate is held very weakly by anion adsorption and most Pennsylvania
soils have very little anion adsorption capacity.

Therefore nitrate tends to remain in the soil solution. Any nitrate that is
not taken up by plants can very easily be leached from the soil as water
moves downward through the soil. The nitrate can then move into tile
lines and into streams, or downward into groundwater. To prevent nitrate
pollution of surface or groundwater it is important to carefully manage
nitrogen applications to crops.
Nitrogen in manures and in commercial fertilizers is readily converted to
nitrate.

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Kesetimbangan hara dalam larutan tanah dengan kompleks jerapan dan
penyerapan oleh akar tanaman
Hara dalam larutgan
tanah
Kation
dapat tukar

Akar tanaman
Hara pada tapak jerapan liat dan
bahan organik tanah Kation dan anion
larut
Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences
Kesetimbangan hara dalam larutan tanah dengan kompleks
jerapan dan penyerapan oleh akar tanaman

Unsur hara kation dan Unsur hara kation dan


anion dapat dijerap pada anion juga dapat larut
permukaan koloid liat
dalam larutan tanah
dan bahan organik

Kation - tukar Kation - larut


Anion - tukar Anion - larut

Kesetimbangan ion
Reaksi Pertukaran ion

Ketersediaan hara bagi tanaman

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences


Kalau aplikasi hara ke tanah berlebihan, kemampuan tanah untuk
menjerap hara dapat terlampaui. Konsentrasi hara dalam larutan tanah
menjadi sangat tinggi. Hal ini memicu kehilangan hara melalui proses
pencucian , melalui runoff dan air drainage.
Hara dalam larutan
tanah

Plant
Root

Hara pada liat dan bahan Hara hilang dalam air


organik drainage
Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences
PENYERAPAN HARA OLEH TANAMAN

Akar tanaman Berkurangnya


menyerap hara konsentrasi hara larutan
dari larutan tanah, tanah, memicu pelepasan
dan akar sejumlah ion dari tapak
mengeluarkan ion jerapan memasuki larutan
ke larutan tanah tanah

Ion-ion hara yang terikat pada tapak-tapak jerapan


koloid tanah berfungsi sebagai “gudang” hara
tersedia, menghindarkan pencucian hara dan
kehilangan hara melalui air runoff.

Sumber: Richard Stehouwer, Department of Agronomy , PENNSTATE, College of Agricultural Sciences

Anda mungkin juga menyukai