Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS OBYEK PP 46 TAHUN 2013/PASAL 4.

2 UU 36 TAHUN 2008/PASAL
17 UU 36 TAHUN 2008

OLEH:
LUCYANE FILIPINI MARSIDI 1807341057
APOLONIA MONIKA TU 1807341060
KLAUDINA FITRIANI AGUN 1807341069
BERNADETA MURNI 1807341074
YOHANA MIRAT NINAKI 1807341075
KERTAS KERJA KASUS I : Analisa Obyek PP 46 Tahun 2013 / Pasal 4.2 UU 36 Tahun

2008 / Pasal 17 UU 36 Tahun 2008 (1)

a. PPH terhutang masuk dalam skema PP 46 atau tidak


Tidak karena peredaran brutonya 60 Milyar dan lebih dari Rp. 4,8
Tidak karena jenis usahanya (distributor alat-alat listrik) tidak dikecualikan dari PP 46 Milyar

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

1 Jenis Penghasilan / Wajib Pajak     Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2

  Dikecualikan dari PP 46 Tahun     


2013
      Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3

2 Jenis Penghasilan / Wajib Pajak     Jika Ya, lanjut ke pertanyaan No 4

  Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36      

  Tahun 2008     Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan 3

3 Predaran Bruto Tahun      Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5

  Sebelumnya Dibawah Rp 4,8     Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6

4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2      

  UU 36 Tahun 2008    

5 Termasuk dalam Skema PP 46      

  Tahun 2013       

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17      

  UU 36 Tahun 2008      
b. Perhitungan Penghasilan Netto Fiskal

1 Penghasilan Netto Komersil  15.665.650.000

2 Penyesuaian Fiskal Negatif   (50.937.000)

3 Penyesuaian Fiskal Positif   1.946.108.000

  Penghasilan Netto Fiskal  17.560.821.000

c. PPh yang harus dibayar sendiri


karena peredaran bruto lebih dari 50 Miliyar maka akan
dihitung berdasarkan kententuan umum atau tanpa fasilitas
pengurangan tarif. Jadi tarif tarif PPh Badannya 25%

Penghasilan Netto Fiskal

PPh Terhutang 25% (25% x17.560.821. 000) = 4.390.205.250

Kredit Pajak   (942.000.000)

PPh yang harus dibayar sendiri  3.448.205.250


d. PPh kurang bayar (PPh 29)

PPh yang harus dibayar sendiri  3.448.205.250

Ps 25   750.000.000

Kurang (Lebih Bayar) 2.698.205.250

e. Angsuran PPh ps 25 tahun pajak berikutnya Karena tidak menggunakan PP 46 maka perlu menghitung PPh Pasal 25

Penghasilan Netto Fiskal  17.560.821.000

Penghasilan Tidak Teratur  

1  

2  

3  

Total Penghasilan Tidak Teratur  

Penghasilan Teratur   17.560.821.000

PPh Terhutang 25%  4.390.205.250

Kredit Pajak   (942.000.000)

PPh yang harus dibayar sendiri  3.448.205.250

Angsuran pasal 25 (PPh  287.350.437,5

dibayar sendiri : 12)  


KERTAS KERJA KASUS II : Analisa Obyek PP 46 Tahun 2013 / Pasal 4.2 UU 36 Tahun

2008 / Pasal 17 UU 36 Tahun 2008 (2)

a. PPH terhutang masuk dalam skema PP 46 atau tidak

Tidak akarena distributor alat-alat listrik tidak dikecualikan dari PP 46


Iya karena penghasilan bruto tahun sebelumnya dibawah 4,8 M

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

1 Jenis Penghasilan / Wajib Pajak     Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2

  Dikecualikan dari PP 46 Tahun       

  2013     Jika Tidak,lanjut ke Pertanyaan No 3

2 Jenis Penghasilan / Wajib Pajak     Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4

  Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36      

  Tahun 2008     Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3

3 Predaran Bruto Tahun     Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5

  Sebelumnya Dibawah Rp 4,8      Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6

4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2      

  UU 36 Tahun 2008      

5 Termasuk Dalam Skema PP 46       

  Tahun 2013      

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17      

  UU 36 Tahun 2008      
b. Perhitungan PPh Badan Terhutang

1 Predaran Bruto  4.000.000.000

2 Penghasilan Netto Komersil

3 Penyesuaian Fiskal Negatif

4 Penyesuaian Fiskal Positif

5 Dasar Pengenaan Pajak  4.000.000.000

  PPh Terhutang  1% X 4.000.000.000 = 40.000.000

Karena peredaran bruto kurang dari Rp.


4,8 Milyar maka pengenaan tarifnya 1%

c. PPh kurang bayar (PPh 29) Tidak ada yang dibayarkan karena Final

PPh yang harus dibayar sendiri  0

Kredit Pajak 2.000.000

Kurang (Lebih Bayar) 2.000.000


d. Angsuran PPh ps 25 tahun pajak berikutnya 1. Karena masih menggunakan PP 46 maka tidak perlu menghitung
PPh Pasal 25
2. Karena penghasilannya final jadi tidak perlu menghitung
angsuran PPh Pasl 25

Penghasilan Netto Fiskal 0 

Penghasilan Tidak Teratur  


1  
2  
3  

Total Penghasilan Tidak Teratur  

Penghasilan Teratur  

PPh Terutang (25%)

Kredit Pajak

PPh yang harus dibayar sendiri  

Angsuran pasal 25 (PPh dibayar 0

sendiri : 12)  

Anda mungkin juga menyukai