Anda di halaman 1dari 37

REFERAT

Perbandingan Efektivitas
Krim Metronidazole 1%
dengan Krim Ketokonazol
2% pada Dermatitis
Seboroik di Wajah
Oleh : Dewi Ayu Kusumawati
Dokter Pembimbing :
dr. Irma Tarida Listiawati,Sp.KK
LABORATORIUM ILMU PENYAKIT
KULIT DAN KELAMIN
RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
Bab 1
Latar Belakang

2
> Dermatitis Seboroik (DS) merupakan
inflamasi kronik pada kulit yang dapat
bertahan selama bertahun-tahun melalui
kekambuhan dan remisi  pengobatan
yang periodik
> Tujuan utama pengobatan DS adalah
dengan mengontrol gejala, sehingga
pengobatannya cenderung fokus pada
agen antiinflamasi.
> Ketokonazol pengobatan standar DS,
namun memiliki
efek anti-inflamasi ringan.
3
> Efektivitas dan keamanan serta efek anti-
inflamasi metronidazol topikal terbukti pada
pasien
rosasea  dipertimbangkan alternatif
pengobatan pada DS

4
Bab 2
Tinjauan Pustaka

5
Dermatitis
Seboroik

6
Definisi
Dermatitis seboroik (DS) merupakan suatu
penyakit eritroskuamosa kronis yang berulang
dan sering terjadi pada usia anak dan dewasa.
Penyakit ini menyerang daerah-daerah tubuh
yang kaya akan kelenjar sebasea seperti kulit
kepala, wajah, dada bagian tengah dan bagian
anogenitalia

7
Epidemiologi

8
Sebuah penelitian retrospektif menemukan dari 50.237
pasien baru di satu rumah sakit di Yunani dalam periode
1995-2002 menemukan 4% diantaranya menderita
dermatitis seboroik.
 
Prevalensi DS lebih tinggi pada penderita defisiensi imun
dan penyakit neurologi kronik
Prevalensi pada pasien human immunodeficiency virus
(HIV)
17% hingga 83%

RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo tahun 2000-2002 ; 8,3%


dari total kunjungan
RSUP M.Djamil padang tahun 2016 : 73 kunjungan DS

9
Etiopatogenes
is

10




imuno Perubahan
logis flora
normal
Gangg Malas
uan
neurolo
sezia
Dermatitis Aktivasi Inflamasi
gis sp enzim
Seboroik
lipase

kerentan aktivitas Asam lemak


an kelenjar bebas +
pasien sebasea ROS




11

Manifestasi Klinis

12
Predileksi DS terdapat pada bagian tubuh
yang banyak terdapat kelenjar sebasea :
daerah kepala (kulit kepala, telinga bagian
luar, saluran telinga, kulit di belakang telinga),
wajah (alis mata, kelopak mata, glabellla,
lipatan nasolabial, dagu), dan badan bagian
atas (daerah presternum, daerah interskapula,
areolla mammae, umbilikus, lipatan paha,
daerah anogenital).

13



Bayi


> DS pada bayi
biasanya terjadi pada
3 bulan pertama
kehidupan.
> Tempat predileksi
:kulit kepala bagian
vertex  cradle cap.
> Keluhan utama


biasanya berupa sisik


kekuningan yang
berminyak dan


umumnya tidak gatal 14



Anak


> skuama tebal di kulit
kepala  rontoknya
rambut atau adanya
skuama berwarna
putih kekuningan
yang menempel pada
helaian rambut dan
kulit kepala seperti
pada Gambar


> area lipatan



nasolabial, alis mata,


area post aurikula,
15
dahi dan dada



Dewa


sa
> Sebagian besar
keluhan utamanya
adalah kemerahan
dan sisik pada kulit
kepala, lipatan
nasolabial, alis
mata, area post
aurikula, dahi dan


dada



16

Tatalaksana

17
Pilihan pengobatan medikamentosa untuk
DS umumnya : antijamur, anti inflamasi,
keratolitik, dan kalsineurin inhibitor.
Baru. non scalp  bahan nonsteroid
bersifat antiinflamasi berkhasiat antijamur
(anti-inflammatory with antifungal
properties/AIAFp).
Tabel Penatalaksanaan DS pada Bayi
dan Dewasa
Derajat
Usia Daerah lesi
Ringan Sedang/Berat

Antijamur topikal :
krim ciclopirox 1%
krim ketokonazol 2%
2 kali sehari selama
Kortikosteroid
4 minggu.
topikal kelas II: krim
  desonide 0,05%,salep
AIAFp: krim aclometasone
Dewasa Non Scalp piroctone 0,05%5,6 2 kali sehari
olamine/alglycera/bis selama 4 minggu
abolol 2 kali sehari
selama 4 minggu  

19
Tabel Penatalaksanaan DS pada Bayi
dan Dewasa
Derajat
Usia Daerah lesi
Ringan Sedang/Berat

Antijamur sistemik:
Itrakonazol 200
mg/hari selama 1
Kortikosteroid minggu kemudian 200
topikal kelas I: krim mg/hari selama 2
atau salep hari/bulan selama 11
hidrokortison 1% 2 bulan Terbinafin 250
Dewasa Non Scalp kali sehari selama 4 mg/hari selama 4-6
minggu minggu (regimen
kontinu) atau 250
mg/hari selama 12
hari/bulan untuk 3
bulan (regimen
intermiten)
 

20
Tabel Penatalaksanaan DS pada Bayi
dan Dewasa
Derajat
Usia Daerah lesi
Ringan Sedang/Berat

Antijamur topikal:
sampo ciclopirox 1-
5%, ketokonazol
sampo 1-2%, Kortikosteroid
foaming gel 2%, topikal kelas III:
hydrogel 20 mg/gel sampo fluocinolon
2-3kali/minggu acetonide 0,01% 2
kali seminggu,
Dewasa Scalp  
didiamkan selama
AIAFp: sampo
piroctone 5 menit selama 2
olamine/bisabolol/g minggu
lychirretic  
acid/lactoferrin 2- 3
kali/minggu

21
Tabel Penatalaksanaan DS pada Bayi
dan Dewasa
Derajat
Usia Daerah lesi
Ringan Sedang/Berat

Keratolitik: - Sampo
asam salisilat 3% 2-
3 kali/minggu,
sampo tar
1-2% 1-2 kali/minggu Kortikosteroid
  topikal kelas IV:
Kortikosteroid sampo klobetasol
propionat 0,05% 2 kali
Dewasa Scalp topikal kelas I:
seminggu, didiamkan
linimentum dan
selama 5 menit
solusio hidrokortison selama 2 minggu
1%, losion
hidrokortison 0,1% 1
kali sehari selama 4
minggu minggu

22
Tabel Penatalaksanaan DS pada Bayi
dan Dewasa
Derajat
Usia Daerah lesi
Ringan Sedang/Berat

Kortikosteroid Antijamur sistemik: -


topikal kelas II: Itrakonazol 200 mg/hari
selama 1 minggu
salep aclometasone kemudian 200 mg/hari
0,05%, krim selama 2 hari/bulan
desonide 0,05% selama 11 bulan
1 kali sehari selama  
4 minggu Terbinafin 250 mg/hari
selama 4-6 minggu
Dewasa Scalp   (regimen kontinu) atau
Bahan lainnya: 250 mg/hari selama 12
Sampo selenium hari/bulan untuk 3 bulan
sulfida 2,5% 2-3 (regimen intermiten)
kali/minggu  
Flukonazol 50 mg/hari
Sampo zinc selama 2 minggu atau
pyrithione 1-2% 2-3 200-300 mg/minggu
kali/minggu selama 2-4 minggu

23
Tabel Penatalaksanaan DS pada Bayi
dan Dewasa
Derajat
Usia Daerah lesi

Antijamur topikal: krim


ketokonazol 2% 1 kali sehari
selama 7 hari
Bayi Non Scalp Kortikosteroid topikal kelas I:
krim hidrokortison 1% 1 kali sehari
selama 7 hari

24
Tabel Penatalaksanaan DS pada Bayi
dan Dewasa
Derajat
Usia Daerah lesi

Antijamur topikal: sampo


ketokonazol 2% 2 kali/minggu
selama 4 minggu
Emolien: white petrolatum
Bayi Scalp ointment sebagai penggunaan
sehari-hari
AIAFp: krim piroctone
olamine/alglycera/bisabolol setiap
12 jam

25
Ketokonazol

26
Ketokonazol termasuk golongan imidazol,
yaitu suatu antijamur sintetik yang rumus
bangun mirip dengan mikonazol dan
klotrimazol. Aktivitas antijamur ketokonazol
hampir sama dengan mikonazole.
Ketokonazol memiliki efek antijamur dengan
spektrum luas dan efektivitas tinggi.
Ketokonazol dikenal sebagai anti-candida,
antidermatofit, dan terutama yang menonjol
adalah sebagai anti-malassezia
27
Ketokonazol menurut
telaah sistematik yang
telah dilakukan
sebelumnya bahwa
krim ketokonazol 2%
efektif menurunkan
derajat eritem dan
skuama pada DS di
wajah dan secara
signifikan mengurangi
keparahan klinis DS.

28
Metronidazol

29
Metronidazol merupakan derivat imidazol yang
diklasifikasikan sebagai agen antiprotozoa dan
antibakteri. Aktivitas antibakterinya yaitu
terhadap semua kokus anaerob dan basil gram
negatif anaerob, termasuk berbagai spesies
bacteroides, maupun basil gram positif
anaerob pembentuk spora.

30
Penggunaan gel
metronidazol 0,75%-
1% satu sampai dua
kali sehari selama
delapan minggu
secara signifikan
mengurangi gejala DS
pada wajah dengan
profil keamaan yang
baik, efeknya setara
dengan penggunaan
krim ketokonazol 2%.
31
Perbandingan Efektivitas Krim
Metronidazole 1% dengan Krim
Ketokonazol 2% pada Dermatitis
Seboroik di Wajah

32
> Angka kesembuhan ketokonazol
topikal pada DS di wajah berkisar
antara 69- 90% jika digunakan
selama 4 pekan.
> angka kesembuhan gel
metronidazol 0,75% adalah 66%.
Gel metronidazol 1% adalah 50%

33
metode skor Seborrhea Area and Severity
Index-Face (SASI-F).
Hasil yang diperoleh yaitu, tidak terdapat
perbedaan perbaikan klinis antara krim
metronidazol 1% dan krim ketokonazol 2%
setelah perbaikan klinis dikelompokkan
menjadi sangat baik, baik dan kurang.
Selain itu, angka kesembuhan krim
metronidazol 1% adalah 75% dan krim
ketokonazol 2% adalah 81,25%, dan tidak
terdapat perbedaan bermakna antara kedua
kelompok
KESIMPULAN

35
Berdasarkan
penulisan referat ini
dapat disimpulkan
bahwa krim
metronidazol 1% dan
krim ketokonazol 2%
mempunyai
efektivitas yang sama
dalam kesembuhan
DS di wajah

36
TERIMAKASIH

37

Anda mungkin juga menyukai