Anda di halaman 1dari 11

Kewajiban membayar pajak

OLEH : MUHAMMAD RIZKA ABD AZIIZ


SENI KULINER B
1903061
PAJAK
PAJAK adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
DASAR HUKUM
Pasal 23 dan 23A UUD 1945
• Sebelum diubah, Bab tentang Hal Keuangan terdiri atas satu pasal yakni  Pasal 23. Setelah
diubah, Bab tentang Hal Keuangan menjadi delapan pasal, yakni Pasal 23, Pasal 23A, Pasal 23B,
Pasal 23C, Pasal 23D, Pasal Pasal 23E, Pasal 23F, dan Pasal 23G. Ketentuan Pasal 23, Pasal 23A,
Pasal 23C, Pasal 23E, Pasal 23F, dan Pasal 23G diputuskan pada Perubahan Ketiga (tahun 2001).
Perubahan Pasal 23 ayat (5) melahirkan sebuah bab baru, yaitu Bab VIIIA tentang Badan
Pemeriksa Keuangan sebagai lembaga negara. Bab baru itu terdiri atas tiga pasal yaitu Pasal
23E; Pasal 23F; dan Pasal 23G.
Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menghasilkan Bab tentang Hal Keuangan mencakup 2 (dua) pasal, yaitu Pasal 23B dan Pasal
23D. Uraian perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945  yang
tercakup dalam materi pokok Bab tentang Hal Keuangan
Pasal 23
(1)    Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-
undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
(2)    Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara
diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
(3)     Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah
menjalan-kan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu.
Pasal 23A
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang-undang.
Asas Pemungutan Pajak
• Adam Smith
• Asas Equality, pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus
sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Negara tidak
boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak.
• Asas Certainty, semua pungutan pajak harus berdasarkan UU, sehingga
bagi yang melanggar akan dapat dikenai sanksi hukum.
• Asas Convinience of Payment, pajak harus dipungut pada saat yang tepat
bagi wajib pajak (saat yang paling baik), misalnya disaat wajib pajak baru
menerima penghasilannya atau disaat wajib pajak menerima hadiah.
• Asas Efficiency, biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin,
jangan sampai terjadi biaya pemungutan pajak lebih besar dari hasil
pemungutan pajak.
• W.J. Langen
• Asas Daya Pikul, besar kecilnya pajak yang dipungut harus berdasarkan besar
kecilnya penghasilan wajib pajak. Semakin tinggi penghasilan maka semakin
tinggi pajak yang dibebankan.
• Asas Manfaat, pajak yang dipungut oleh negara harus digunakan untuk
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kepentingan umum.
• Asas Kesejahteraan, pajak yang dipungut oleh negara digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
• Asas Kesamaan, dalam kondisi yang sama antara wajib pajak yang satu
dengan yang lain harus dikenakan pajak dalam jumlah yang sama
(diperlakukan sama).
• Asas Beban Yang Sekecil-kecilnya, pemungutan pajak diusahakan sekecil-
kecilnya (serendah-rendahnya) jika dibandingkan dengan nilai obyek pajak
sehingga tidak memberatkan para wajib pajak.
• Adolf Wagner
• Asas Politik Finansial, pajak yang dipungut negara jumlahnya memadai
sehingga dapat membiayai atau mendorong semua kegiatan negara.
• Asas Ekonomi, penentuan obyek pajak harus tepat, misalnya: pajak
pendapatan, pajak untuk barang-barang mewah
• Asas Keadilan, pungutan pajak berlaku secara umum tanpa
diskriminasi, untuk kondisi yang sama diperlakukan sama pula.
• Asas Administrasi, menyangkut masalah kepastian perpajakan (kapan,
dimana harus membayar pajak), keluwesan penagihan (bagaimana
cara membayarnya) dan besarnya biaya pajak.
• Asas Yuridis, segala pungutan pajak harus berdasarkan undang-
undang.
SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK
DI INDONESIA

Syarat pemungutan pajak adalah landasan prinsip yang harus ada dalam setiap aktivitas
pemungutan pajak.

Berikut ini 5 syarat pemungutan pajak di Indonesia.


1. Syarat Keadilan (pemungutan pajak harus adil).
2. Syarat Yuridis (pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang).
3. Syarat Ekonomis (pemungutan pajak tidak mengganggu perekonomian nasional).
4. Syarat Finansial (pemungutan pajak harus efisien).
5. Syarat Sederhana (sistem pemungutan pajak harus sederhana).
Dalam setiap aktivitas pemungutan pajak, penerapan sekian syarat tersebut punya arti
yang penting. Sebab, tanpa syarat tersebut, aktivitas pemungutan pajak bisa menghadapi
kendala bahkan melenceng dari target yang ditetapkan.
MANFAAT PAJAK UTUK
MASYARAKAT

masyarakat akan mendapatkan manfaat:


1. Fasilitas umum dan infrastruktur, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit
2. Pertahanan dan keamanan, seperti: bangunan, senjata, perumahan hingga gaji-gajinya
3. Subsidi pangan dan Bahan Bakar Minyak
4. Kelestarian Lingkungan hidup dan Budaya
5. Dana Pemilu
6. Pengembangan Alat transportasi Massa, dan lain-lainnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai