Anda di halaman 1dari 39

Unaisah Azzahra - 120110170008

Davy Devara - 120110170021


Nadya Eka Putri Agus - 120110170041
Ferry Siriton - 120110170054

BAB 3 -
PERILAKU
DALAM
Sub Materi
Sistem Pengendalian Manajemen mempengaruhi perilaku
sedemikian rupa sehingga tujuan yang selaras; artinya
tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk mencapai
tujuan pribadi juga membantu untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi
KESELARASAN TUJUAN
KESELARASAN
TUJUAN
Manajemen Senior menginginkan organisasi mencapai tujuan.

Tujuan Utama Sistem Pengendalian Manajemen adalah Memastikan (sejauh


mungkin) tingkat keselarasan tujuan (goals congruence) yang tinggi.

Dalam proses yang sejajar dengan tujuan, manusia diarahkan untuk


mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka
sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan.
KESELARASAN
TUJUAN

Pada kenyataannya sulit untuk mencapai goal congruence yang


sempurna, umumnya anggota organisasi mengharapkan kompensasi
sebanyak mungkin di sisi lain organisasi mengharapkan laba
semaksimal mungkin. Dalam pengendalian manajemen akan berusaha
mendorong anggota organisasi melakukan kegiatan untuk kepentingan
organisasi, untuk itu ada 2 pertanyaan yang penting diajukan:
1. Tindakan apa yang memotivasi orang untuk bertindak demi
kepentingan diri mereka sendiri?
2. Apakah tindakan-tindakan ini sesuai dengan kepentingan
organisasi tersebut?
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
GOAL CONGRUENCE

FAKTOR FAKTOR
INFORMAL FORMAL
● Faktor Eksternal ● Peraturan
- Etos Kerja - Pengendalian Fisik
● Faktor Internal - Manual
- Budaya - Pengamanan Sistem
- Gaya Manajemen - Sistem Pengendalian Tugas
- Organisasi Informal ● Proses Pengendalian
- Persepsi & Komunikasi Formal
FAKTOR-FAKTOR
INFORMAL
FAKTOR EKSTERNAL

Faktor Eksternal yaitu norma mengenai perilaku yang diyakini dalam


suatu lingkungan sosial dimana organisasi berada. Norma ini termasuk
sikap, yang secara kolektif sering juga disebut Etos Kerja, yang
mendorong karyawan loyal terhadap perusahaan, memiliki keuletan dan
semangat serta membuat karyawan bangga menjadi bagian dari
FAKTOR
EKSTERNAL
Etos Kerja seseorang erat kaitannya dengan kepribadian,
perilaku, dan karakternya. Setiap orang memiliki internal
being yang merumuskan siapa dia, dimana dapat menetapkan
respon atau reaksi terhadap tuntutan eksternal. Menurut
Siregar (2000) internal being terhadap tuntutan eksternal
dunia kerja menetapkan etos kerja seseorang.

Contoh Etos Kerja dalam PT. Unilever Indonesia Tbk.:


❖ Orientasi ke Masa Depan (direncanakan dengan baik waktu
dan kondisi untuk kedepan agar lebih baik dari sebelumnya)
Pada PT Unilever Indonesia Tbk., memiliki buku panduan
‘Professional Skill Dictionary’ berisi basic awareness,
working knowledge, fully operational dan leading act
sehingga setiap karyawan memiliki orientasi ke depan.
FAKTOR
EKSTERNAL
❖ Menghargai Waktu, disiplin waktu guna efisinsi dan
efektifitas bekerja. Karyawan Unilever menghargai waktu
dengan baik karena setiap karyawan berperilaku baik dan
berpotensi akan diberikan reward untuk menunjang karirnya
di masa depan.
❖ Tanggung Jawab, pekerjaan dilakukan dengan ketekunan dan
dan kesungguhan untuk mengukur keberhasilan rencana
suksesi PT Unilever Indonesia Tbk. menggunakan Performance
Appraisal.
❖ Persaingan Sehat, memacu diri agar pekerjaan yang
dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah
kreativitas diri. Karyawan PT Unilever Indonesia Tbk.,
memiliki sistem reward yg fair. Selain itu untuk
meningkatkan profesionalisme, diadakan learning programme
yang komprehensif serta learning culture.
FAKTOR INTERNAL
1. Budaya

Meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma


perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implisit diterima dan
secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi.
Budaya dipengaruhi oleh kualitas personalitas dan kebijakan CEO,
serta personalitas dan kebijakan manajer.
FAKTOR
INTERNAL
2. Gaya Manajemen
Merupakan faktor internal yang memiliki dampak paling kuat
terhadap pengendalian manajemen, dimana sebuah institusi dapat
dikatakan sebagai perpanjangan bayangan seseorang. Hal ini
dapat dilihat dari sikap para atasan juga mencerminkan sikap
CEO.
Contoh: GE dipimpin oleh Jonas yang cocok menerapkan disiplin karena
orang yang formal, bermatrabat, berbudi halus, cemerlang serta
mamiliki tekad dan kemampuan yang kuat untuk mendelegasikan wewenang.
Pengganti Jonas adalah Jack Welch memiliki gaya kepemimpinan yang
berbeda yaitu orang yang lantang, tidak sabaran, bersifat informal dan
jiwa wiraswasta.
Pengganti Jack Welch adalah Immelt yang terpercaya dan ramah.
FAKTOR
INTERNAL
3. Organisasi Formal
Garis-garis dalam bagan organisasi menunjukan hubungan-
hubungan formal mengenai pemegang otoritas resmi dan tanggung
jawab dari setiap manajer. Pada kenyataannya, proses
pengendalian manajemen tidak dapat berjalan dengan baik,
apabila anggota organisasi atau perusahaan tidak paham dan
mengenali arti penting dari hubungan-hubungan dalam organisasi
yang bersfiat formal.
FAKTOR
INTERNAL
4. Persepsi dan Komunikasi
Manajer harus mengetahui tujuan dan tindakan yang harus
diambil dalam mencapai tujuan. Manajer menyerap informasi dari
berbagai jalur baik formal (anggaran dan dokumen resmi) maupun
jalur informal (percakapan dan obrolan tidak resmi).
SISTEM PENGENDALIAN
FORMAL
Aturan - Aturan dan Sistem Pengendalian
Manajemen
ATURAN -
ATURAN

● Seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi


dan pengendalian termasuk : Deskripsi Kerja, Prosedur
Standar Operasi, Panduan-Panduan, dan Tuntutan Etis.
● Aturan terdapat yang bersifat remeh hingga sangat
penting
● Bersifat Jangka Panjang
● Beberapa aturan adalah pedoman kerja, diizinkan /
bahkan diharapkan untuk menyimpang dari pedoman.
● Terdapat juga aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar
dalam keadaan apapun.
Jenis
Aturan

1. Pengendalian Fisik
Penjaga keamanan, Penguncian Gudang, Password Komputer,
CCTV, dan pengendalian fisik lainnya.
2. Manual
Panduan-panduan dan serangkaian aturan lain harus dikaji
ulang secara berkala untuk memastikan masih sesuai dengan
harapan manajemen senior.
3. Pengamanan sistem
Dirancang untuk menjamin informasi bersifat akurat dan
mencegah kecurangan.
4. Sistem Pengendalian Tugas
Menjamin tugas-tugas dijalankan secara efektif & efisien
PROSES KENDALI
SECARA FORMAL
JENIS - JENIS
ORGANISASI
Jenis-Jenis Organisasi

Struktur Struktur Unit


Fungsional Bisnis Struktur Matriks

Setiap manajer
Unit manajer bertanggung
bertanggung jawab atas Unit fungsional memiliki
jawab atas aktivitas
fungsi fungsi yang tanggung jawab ganda
dari masing unit dan
terspesialisasi seperti
unit sebagai bagian
produksi atau pemasaran
semi-independen
Struktur
Fungsional

Keuntungan
● Keuntungan Pengambilan
keputusan lebih baik
● Supervisi yang lebih baik
● Pengawasan yang lebih baik
Kelemahan
● Ketidakjelasan efektivitas
manajer secara terpisah
● Penyelesaian perselisihan
yang tidak efisien Tidak
cocok dengan perusahaan
dengan produk dan pasar
beragam
Contoh
Struktur Unit
Bisnis

Keuntungan
● Penyelesaian masalah struktur
fungsional
● Sebagai tempat pelatihan bagi
manajer
● Pengambilan keputusan terkait
pasar lebih baik dan reaksi
yang lebih cepat
Kelemahan
● Penduplikasian sejumlah
pekerjaan yang pada
organisasi fungsional
dikerjakan di kantor pusat
● Perselisihan antara tiap unit
bisnis
Contoh
PT.Adaro
Energy Tbk
Struktur Matriks
Keuntungan
● Menciptakan komunikasi
lateral yang dapat
meningkatkan frekuensi
komunikasi dalam organisasi
● Meningkatkan jumlah
informasi yang dapat
ditangani
● Meningkatkan
motivasi,kepuasan
kerja,komitmen dan
pengembangan personal
Kelemahan
● Memunculkan konflik antara
struktur fungsional dan unit
bisnis
● Biaya lebih besar, lebih
banyak rapat, dan pengambilan
keputusan yang lama
Contoh
FUNGSI KONTROLER
FUNGSI
KONTROLER
FUNGSI
KONTROLER
RELASI KE
JAJARAN
ORGANISASI
Hubungan-Hubungan Alternatif
Kontroler Unit Kontroler
Bisnis
Hubungan-Hubungan Alternatif
Kontroler Unit Kontroler
Bisnis

Garis
Penuh
WAKTUNYA
TEST OF
CONTROL :)

Anda mungkin juga menyukai