Anda di halaman 1dari 50

A.

HAKIKAT ILMU PENGETAHUAN


Ilmu Pengetahuan Berawal Dari,-
1. Kekaguman umat manusia akan alam sekitarnya.
2. Manusia yang dibekali dengan hasrat ingin tahu oleh Tuhan
Pertanyaan Seperti:
Ini apa ?; Itu apa?
Mengapa begini ?; Mengapa begitu ?
Bagaimana hal ini bisa terjadi?; Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Bagaimana Pengaruh. (Regresi)?; Bagaimana hubungan (Korelasi)?
Bentuk2 pertanyaan seperti itu telah dikemukakan sepanjang sejarah kehidupan, dan
manusia selalu berusaha untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.
Hasrat keinginan tahuan manusia terpuaskan kalau dia dapat memperoleh jawaban yang
merupakan "pengetahuan" mengenai hal yang dipertanyakan. Dan pengetahuan yg
diinginkan adalah pengetahuan yg benar atau "Kebenaran sejati"
Untuk mencari kebenaran sejati (Secara Ilmia), kita perlu mempunyai titik awal,
yaitu suatu tempat berpijak yang sering disebut teori, sebagai landasan bagi
langkah-langkah untuk mencari kebenaran sejati.
Untuk mencari kebenaran sejati (Secara Ilmia), kita perlu mempunyai titik awal, yaitu suatu
tempat berpijak yang sering disebut teori, sebagai landasan bagi langkah-langkah untuk
mencari kebenaran sejati.
B. PENDEKATAN NON ILMIAH
1. Pendekatan Non Ilmiah

1. Akal Sehat
Yaitu kumpulan pengetahuan yang diperoleh lewat pengalaman secara tidak disengaja
(kebetulan) yang cenderung diperoleh akibat kebiasaan-kebiasaan (pengulangan) yang
masih samar-samar, karena merupakan pengetahuan yang belum teruji kebenaran. Bahkan
kadang menyesatkan.
Contoh : Pada abad 19 orang menyakini bahwa hukuman adalah alat utama dalam
pendidikan masyarakat. Penemuan ilmiah (phikologi dan pendidikan)
membantah hal tersebut dan menyatakan bahwa pembinaan merupakan alat
utama dalam pendidikan masyarakat.
2. Prasangka
Yaitu pengetahuan yang diperoleh dengan mengandalkan pemikiran logika, namun
belum dikaji kebenarannya dengan kenyataan impiriknya, hal ini juga tidak jarang
dapat menyesatkan.
Contoh: Konon dahulu kala ada kolam yang menurut prasangka orang pada waktu itu
bahwa, mempunyai penghuni yaitu dewa penolong. Karena; setiap orang yang
panas tinggi, tidak dapat makan dan datang kesana meminum airnya pasti
sembuh. Penemuan ilmiah (Kedokteran membantah hal tersebut dan
menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh pohon kina yang tumbuh
dipinggir kolam tersebut.
c. Intuitif

Yaitu pencapaian pengetahuan dengan nalar atau intuisi (kemampuan, mengetahui


sesuatu tanpa terlebih dahulu mempelajarinya). Pengetahuan ini masih perlu
pembuktian kebenarannya.

Contoh : Seorang peramal dengan mudah mengetahui seseorang yang


mencuri di rumah Si A, 3 hari yang lalu

d. Penemuan Secara Kebetulan (Coba-coba)


Pengetahuan dengan kebetulan tanpa sengaja menemukannya
Contoh : Thomas Edison yang hanya dikeluarkan dari sekolah karena
dianggap dagu dapat menemukan listrik.
Penemuan ini akan lebih sempurna jika dukungan dengan dukungan
pengetahuan ilmiah.

e. Pendapat Seseorang Tokoh


Adalah pengetahuan yang diperoleh dari seorang Tokoh (Presiden, Gubernur atau
Professor atau tokoh politik) dan belum diuji kebenarannya. Padahal belum tentu
mempunyai kebenaran.
2. PENDEKATAN WAHYU
Pengetahuan ini merupakan kebenaran yang sifatnya di luar jangkauan manusia. Pengetahuan
ini hanya dapat diperoleh melalui Nabi dan Rasul Tuhan. Walaupun tidak dapat dibuktikan
kebenarannya, tetapi harus dipercaya. Contoh : Siapa yg dapat membuktikan bahwa ada
kehidupan setelah kematian ini?
Oleh sebab itu pengetahuan agama harus dimulai dengan rasa percaya, berbeda
dengan pengetahuan ilmiah harus dimulai dengan pembuktian atau fakta.

3. PENDEKATAN ILMIAH
Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ini telah melalui metodologi (urutan-urutan
berpikir secara logik, sistematika yang dibangun di atas teori dan diuji kebenarannya
berdasarkan data yang impiris). Pengetahuan yg benar dihasilkan oleh pendekatan ilmiah,
diproses dgn diawali oleh suatu fakta yg merupakan hasil pengamatan, kemudian melalui proses
berpikir dpt melahirkan hipotesis, yg kemudian diuji kebenarannya dan akan menghasilkan fakta
baru.

JADI ILMU PENGETAHUAN YANG BENAR


DI MULAI DGN FAKTA & BERAKHIR DGN FAKTA

Proses pendekatan ilmiah secara terperinci mencakup berbagai kegiatan ilmiah, sebagai berikut:
dimulai dengan perumusan masalah, dilanjutkan dengan suatu telaahan secara deduktip, dari
telaahan tersebut akan menghasilkan kerangka Pikir yang akan menurunkan hipotesis yang
harus dibuktikan kebenarannya.
Dalam pembuktian hipotesis diperlukan pengumpulan data kemudian dilakukan pengujian
secara kualitatif maupun kuantitatif sehingga diperoleh hasil yang merupakan kesimpulan.
C. JENIS PENELITIAN
1. Menurut Bidang Keilmuannya, terdiri dari : Penelitian Ekonomi, Penelitian Bisnis,
Sejarah, Bahasa, Teknik, Biologi, Pertanian, Kimia, Kedokteran, Hukum, dan lainnya.

2. Menurut Tempat Pelaksanaannya, terdiri dari: Penelitian Laboratorium, Penelitian


perpustakaan, dan Penelitian Lapangan.
3. Menurut Pemakaiannya, terdiri dari : Penelitian Murni dan Penelitian Terapan.
4. Menurut Tujuannya terdiri dari :
a. Penelitian Eksploratif: Yaitu untuk mencari sumber daya alam,
mencari pengetahuan dari situasi baru.
b. Penelitian pengembangan. Yaitu untuk menyelidiki poladan perurutan
pertumbuhan (perubahan) sebagai fungsi waktu.
Seperti pengembangan ekonomi, hukum, pendidikan dan lainnya.
c. Penelitian Verifikatif. Yaitu untuk mengetahui kebenaran teori atau hukum.
5. Menurut Tarafnya, terdiri dari :
a. Penelitian Diskriptif, yaitu memaparkan atau menggambarkan sesuatu
dengan kata-kata
secara jelas, biasanya ini bersifat survey.
b. Penelitian Inferensial, yaitu dengan hasil penggunaan rumus yangkemudian
diambil kesimpulannya.

6. Menurut Pendekatannya, terdiri dari :


a. Penelitian Belahan Silang. Yaitu hanya dilakukan IX periode (Tdk bertahap)
b. Penelitian Time Series. Yaitu dilakukan secara bertahap-tahap
7. Menurut Tatanan Area Penelitiannya
a. Penelitian Istoris. Yaitu untuk membuat rekonstruksi masa lampau dengan
mengumpulkan bukti-bukti untuk memperoleh fakta dan kesimpulan dan fakta
dan
kesimpulan yang kuat.
b. Penelitian Studi Kasus. Yaitu hanya mampu menggambarkan suatu unit
sosial,
sehingga tidak dapat menggambarkan secara keseluruhan.
c. Penelitian Survey. Yaitu dapat menggambarkan keberadaan sekelompok
masyarakat, biasanya kualitas dari penelitian ini ditentukan oleh sampel
yang diambil
D. TUGAS ILMU DAN PENELITIAN
Ilmu dan penelitian mempunyai hubungan yang sangat erat, sehingga sangat sukar
membedakannya. Ibarat dua sisi dari mata uang (Identik).. Adapun tugas ilmu pengetahuan
dan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan Deskripsi (memberikan). Yaitu bertugas menggambarkan secara jelas hal-hal


yg dipersoalkan
2. Mengadakan Eksplanasi (menerangkan). Yaitu bertugas menerangkan kondisi-kondisi
yang mendasari terjadinya suatu peristiwa.
3. Menyusun Teori. Yaitu bertugas mencari dan merumuskan hukum-hukum atau mencari
bagaimana hubungan antara dua kondisi atau satu peristiwa dgn peristiwa lainnya.
4. Melakukan Predeksi. Yaitu bertugas untuk membuat predikasi (ramalan) mengenai
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi berdasarkan keadaan yg terjadi sekarang

5. Mengadakan Pengendalian/Mempercepat. Yaitu bertugas mencari cara


tindakan-tindakan yg dapat dilakukan untuk mengendalikan bakal terjadi.
ISI USULAN (PROPOSAL TESIS)
A. Latar Belakang
B. Masalah
C. Tujuan dan Kegunaan
D. Tinjauan Pustaka
a. Hasil penelitian Sebelumnya (I.A)
b. Teori-Teori
E. Identiviksi Variabel
F. Kerangka Pikir Dan Hipotesa
G. Metode Penelitian
1. Objek atau Lokasi Penelitian
2. Populasi Dan Sampel
a. Metode penentuan Jumlah Sampel (JP)
b. Metode penentuan Sasaran Sampel (JP)
3. Jenis Dan Sumber Data
4. Metode Pengumpulan Data
5. Skala Pengukuran Variabel dan pengujiannya
a. Skala Pengkuran Variabel
b. Pengujian Skala Pengukuran Variabel
6. Metode Analisia
7. Definisi Operasional
ISI LAPORAN HASIL PENELITIAN (TESIS)
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Masalah
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
B. Teori-Teori
BAB III. KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESA
A. Identivikasi Variabel
B. Kerangka Pikir
C. Hipotesa
BAB IV. METODE PEN ELITIAN
A. Objek atau Lokasi Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Metode Penentuan Jumlah Sampel (JP)
2. Penentuan Sasaran Sampel (JP)
C. Jenis dan Sumber Data
D. Metode Pengumpulan Data
E. Metode Analisa Data
F. Skala Pengukuran Variabel dan Pengujuannya
1. Skala Pengukuran Variabel
2. Pengujian Skala Pengukuran Variabel
G. Definisi Operasional
BAB V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN..(JP)
BAB VI. PEMBAHASAN
Disesuaikan dengan masalah
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
Disesuaikan dengan masalah
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. LATAR BELAKANG

a. Isi Latar Belakang


- Alasan mengapa kita tertarik menulis, meneliti atau mengangkat masalah tersebut
- Harapan yaitu dengan keadaan yg ada seharusnya terjadi demikian (sumber : teori, hasil
penelitian, peraturan, Undang-undang, Kebijakan, Kebiasaan)
- Kenyataan yaitu sesuatu kejadian yg telah terjadi. (Sumber: Hasil penelitian, pengamatan,
pandangan pemegang Otoritas).

b. Syarat Latar Belakang


- Sistimatik Bahasanya : tersusun dengan baik jelas dan tidak bertele-tele
- Pakai bahasa Indonesia yg baku dan hindarilah istilah-istilah yg tidak terlalu penting.
- Dapat menggambarkan variabel-variabel yang akan diteliti.
B. MASALAH

- Komponen utama dr suatu penelitian adalah masalah yg ingin dijawab/diselesaikan.


Masalah merupakan inspirasi terjadinya suatu penelitian.
- Masalah merupakan kesenjangan antara harapan/keinginan dgn kenyataan/
kejadian.

Sumber-Sumber Masalah
a. Sumber Bacaan (perpustakaan), seperti : Karangan ilmiah, Hasil laporan
penelitian, Buku-buku yang memiliki hak paten
b. Dari Pertemua-pertemuan Ilmiah, seperti: Seminar, Simposium, Penataran dan
lainnya.
c. Pengamatan Pribadi
d. Dari Orang Lain, seperti : Kawan sejati, Sponsor ataupun Konsultan Syarat-
Syarat Masalah
a. Hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
b. Hendaknya padat dan jelas
c. Hendaknya jelas variabel-variabel yang diteliti
d. Apakah data yang dapat dikumpulkan dan apakah dapat uji secara empirik (jika tidak
maka itu adalah bukan masalah ilmiah)
HUBUNGAN ANTARA MASALAH, JUDUL DAN TOPIK

Hubungan antara permasalahan, Judul dan topik sangat erat, sehingga masalah seringkali di
identikan dengan topik atau judul. Melihat atau membaca judul saja kita sudah dapat
membayangkan masalah-masalah yang akan diteliti.

Masalah merupakan sesuatu hal yg dipertanyakan dan menghendaki jawaban atau pemecahan
masalah. Sedangkan topik adalah sesuatu yg diperbincangkan, dan Judul merupakan rangkuman
dari beberapa masalah yg dibuat dalam satu kalimat padat yg menarik, yang biasanya diletakkan
paling depan dari suatu tulisan
– Contoh 1
Misalkan Topik yang sedang dibicarakan dalam masyarakat adalah
kemiskianan
dan pegangguran.

Topik di atas dapat dibuat dalam beberapa masalah sbb:


a. Apakah ada hubungan antara kemiskinan dan pengangguran di
ProvPapua ?
b. Bagaimana hubungan antara kemiskinan dan pengangguran
tersebut ? (yang
mana variabel pengaruh dan mana variabel mempengaruhi)

Dengan kedua masalah tersebut di atas maka kita dapat memuat suatu
topik sebagai berikut : "Analisa Hubungan Antara Kemiskinan Dan
Pengangguran di Provinsi Papua"
• Contoh 2

Misalkan Topik yang sedang dibicarakan dalam masyarakat adalah kinerja


pengawai Topik di atas dapat dibuat dalam beberapa masalah sbb:

a. Berapa besar pengaruh tingkat Pendidikan dan tingkat Pengalaman kerja secara
Simultan terhdp kinerja pengawai di kantor X ?

b. Berapa besar pengaruh tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengalaman Kerja yang
dimiliki seseorang secara. sendiri-sendiri (Parsial) terhadap kinerja pengawai di
kantor X ?

c. Mana yang lebih kuat pengaruhnya antara Pendidikan dan


Tingkat Pengalaman terhadap kenerja pengawai di kantor X ?

Dari ketiga masalah tersebut di atas maka dpt dibuat satu topiknya sebagai berikut:
"Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pengalaman Kerja Terhadap Kenerja
Pengawal Pada Kantor X"
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN

1. Tujuan
Isi dari tujuan adalah menjawab masalah, oleh sebab itu jika masalah ada tiga
pertanyaan, maka tujuan juga minimal ada tiga, dan tidak menutup
kemungkinan untuk lebih jika ada tujuan-tujuan lain dari penelitian.
Contoh 2
a. Untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh tingkat Pendidikan dan
tingkat Pengalaman kerja secara bersama –sama (Simultan) terhadap
kinerja pengawai di kantor X
b. Untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh tingkat Pendidikan &
Tingkat Pengalaman Kerja secara sendiri2 (Parsial) terhdp kinerja
pengawai di kantor X
c. Untuk menganalisa dan mengetahui yang lebih kuat pengaruhnya
antara Pendidikan Pendidikan dan Tingkat Pengalaman terhadap
kinerja a pengawai di kantor X
2. Kegunaan

Isi dari kegunaan penelitian umumnya dibagi dua yaitu :


a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
b. Untuk sasaran penelitian/objek penelitian, ini juga umumnya
masih dibagi 2 yaitu:
- Istansi terkait yang menjadi objek penelitian
- Masyarakat yang menjadi objek penelitian
Contoh 1
a. Sebagai referensi kepada peneliti-peneliti sejenis terutama yg
membahas tentang Pendidikan, pengalaman kerja dan kenerja Pengawai

b. Sebagai masukan kepada pihak pemerintah utamanya Departemen


Pendidikan dan Departemen Tenaga Kerja dalam pengambilan keputusan

c. Sebagai bahan pemikiran kepada masyarakat yang kebetulan


membaca tulisan ini agar mempertimbangkan pendidikan
dalam membina pengawai mereka.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PENELITIAN-PENELITIAN TERDAHULU

- Yang berkaitan dengan penelitian kita


- Penelitian yang sama tetapi berbeda lokasi

Contoh 1. - Analisa Tingkat Faktor-Faktor yang mempengaruhi kemiskinan


di wilayaha
- Studi Tentang pengaru Hubungan Kemiskinan dan Pengangguran
di Sulawesi Selatan
Contoh 2. - Pengaruh Pendapatan dan Tipe Pimpinan terhadap kinerja
pegawai di kantor X
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai di Kantor Y
B. TEORI-TEORI YANG TERKAIT DENGAN VARIABEL-VARIABEL DALAM
PADA MASALAH

Contoh 1: - Teori Kemiskinan


- Teori Pendapatan
- Teori Ketenagakerjaan
- Teori Pendidikan

Contoh 2: - Teori Kinerja


- Teori Pendidikan
- Teori Pengalaman Kerja
- Teori Kesejahteraan
- Teori Kemampuan
BAB III. KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESA
A. IDENTIVIKASI VARIABEL
Sebelum masuk dalam Kerangka Pikir, maka perlu dilakukan penentuan variabel-variabel apa saja
digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan;

Contoh 1.* Tingkat Kemiskinan dapat dilihat dari;


Tingkat Kendapatan,
Tingkat/Pola Konsumsi
Tingkat Sosial Kemasyarakatan
Pengangguran dapat dilhat dari:
Jam kerja
Jenis pekerjaan

Contoh 2.* Tingkat kemampuan pengelola dapat diukur dari (XI)


Latar belakang pendidikan
Tingkat Pendidikan (Formal dan Informal)
Pengalaman kerja
Motivasi dapat dilihat dari
Sarana dan prasarana yang disediakan
Tingkat kesejahteraan pengawai
Kinerja dapat lihat dari:
Kualitas dari hasil pekerjaaanya
Ketepatan waktu
B. KERANGKA PIKIR
Kerangka pikir merupakan alur pemikiran tentang bagaimana hubungan variabel-variabel
tersebut dalam usaha untuk menjawab masalah, yang dituangkan dalam bentuk skema atau
gambar, yang kemudian di bahasakan arti skema tersebut:

Contoh. 1
Kemiskinan

Pendidikan Gizi/Protein Pelatihan Keterampilan


Rendah Rendah Rendah

Tingkat Persaingan

Pengangguran
Keterangan G r a f i k:

Karena Kemiskinan, maka seseorang tidak mempunyai biaya untuk mengikuti


pendidikan dengan baik. Karena kemiskinan juga konsumsi seseorang tidak
memenuhi standar gisi, Karena kemiskinan juga seseorang tidak dapat mengikuti
samasekali pelatihan-pelatihan keterampilan..

Bisa juga Karena kemiskinan mengakibatkan seseorang tidak mempu mengikuti


pendidikan dan tdk mampu mengikuti pelatihan-pelatihan keterampilan dgn baik

Karena Pendidikan rendah, ketrampilan rendah mengakibatkan tingkat persaingan


seseorang dalam mencari kerja kurang, yang mengakibatkan orang tersebut
menganggur
Contoh. 2

Pegawai Kantor X

Tingkat Pendidikan Tingkat Penga Kerja

Informal Formal 0 – 5 Tahun


Berapa Kali SMP 5 – 10 Tahun
Kesesuaian SMA 11 – 15 Tahun
Lamanya S1 15 – 20 Tahun
S2 20 Tahun Keatas

Kinerja
Kesempatan Waktu
Kualitas Pekerjaan
Keterangan Gambar
Dari hasil pengamatan sementara terlihat bahwa ada dua faktor utama yang
mempengaruhi kenerj a pengawai pada kantor X yaitu;

1. Tingkat Pendidikan yang dimiliki oleh seseorang yang dapat di lihat dari
Pendidikan formalnya (SD, SMP, SMA S1 S2) dengan informal yang dapat
dilihat dari kesesuai bidangnya, lamanya, berapakah pengaruhi Latar belakang
pendidikan, tingkat pendidikan (formal dan informal) serta lamanya
pengalaman kerja dari seseorang.

2. Tingkat Pengalaman Kerja dari seseorang yang dapat dilihat dari masa kerjanya
seperti 0 — 5 tahun, 6 — 10 tahun dan seterusnya.i

3. Kenerja dapat diukur dari ketepatan waktu seseorang dalam mengerjakan sesuatu

dan kualitas dari pekerjaaan tersebut


C. HIPOTESA
 Merupakan jawaban sementara terhdp masalah penelitian yang masih perlu diuji
kebenarannya. Hipotesa ada setelah tinjauan pustaka & pengamatan sementara

* Sebagai pedoman atau acuan dalam pemecahan masalah, dengan pengertian bahwa
penelitianlah yang akan membenarkan atau menolaknya.

* Hipotesa selalu dalam bentuk kalimat pernyataan.


Jenis Hipotesa :
* Hipotesa Nol; merupakan hipotesa yang diuji dengan statistik, yang kemudian dibandingkan
dengan tabel F dan tabel T
 Hipotesa kerja
 Hipotesa hubungan
 Hipotesa perbedaan

Contoh Hipotesa Kerja


Contoh: 1
a . Diduga bahwa ada hubungan antara kemiskinan & pengangguran di Prov Papua
b. Diduga bahwa kemiskinan adalah variable pengaruh dalam hubungannya dengan
pengangguran
c. Diduga bahwa hubungan antara kemiskinan dan pengangguran di
Provinsi
Papua cukup besar

Contoh 2
a. Diduga bahwa pengaruh tingkat Pendidikan dan tingkat
Pengalaman kerja yg dimiliki seseorang secara bersama - sama
(Simultan) terhdp kinerja pengawai di kantor cukup besar

b. Diduga bahwa pengaruh tingkat Pendidikan dan Tingkat


Pengalaman Kerja yang
dimiliki seseorang secara sendiril (Parsial) terhadap kinerja
pengawai di kantor
tidak terlalu besar

c. Diduga Bahwa Pendidikan Pendidikan lebih besar pengaruhnya


terhadap kinerja
pengawai di kantor dari pada Tingkat Pengalaman Kerja
G (BAB IV). METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini, terdapat beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan
antara lain:

1(A). LOKASI PENELITIAN


Dalam tahapan ini perlu ditentukan tentang daerah penelitian, dan alasan mengambil
daerah itu. (Mengapa bukan daerah lain

Contoh 1
Lokasi daerah penelitian adalah Desa Bulan Kecamatan Bintang, Kabupaten Matahari,
dengan pertimbangan bahwa tingkat kehidupan masyarakat disitu sangat bervariasi. Ada
yang sangat kaya, ada yang sangat melarat, ada yang tingkat kesibukannya terlalu tinggi
dan ada yang menganggur

Contoh 2
Lokasi atau sasaran penelitian ini adalah Kantor Bupati x dengan pertimbangan bahwa:
menurut pengamatan penulis pendidikan, pengalaman kerja maupun kinerja pengawai di
kantr tersebut sangat bervariasi, ada yang mempunyai tingat pendidikan yang tinggi, yang
yang rendah, ada yang telah bekerja 20 tahu lebih ada yang beru bekerja, sementara
kenerjanya juga bervariasi

2(B). POPULASI DAN SAMPEL


Populasi : adalah merupakan keseluruhan dari suatu objek, yg mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel.
Sampel : Adalah merupakan bagian kecil dari populasi yang dianggap dapat
mewarnai/mewakili keadaan populasi

Contoh 1
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga yang ada di Desa Bulan
a(1). Metode Penentuan Jumlah Sampel
Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan pengambilan sampel yaitu : karena
terbatasnya waktu, dana, tenaga, dan lainnya.

Jumlah sampel yang dapat diambil dari suatu populasi sebenarnya tergantung kepada
kehomogenannya populasi tersebut, semakin homogen suatu populasi semakin
memungkinkan kita untuk mengambil sampel lebih sedikit. Sebaliknya semakin
hidrogennya suatu populasi semakin memungkinkan kita untuk mengambil sampel lebih
besar.

Namun karena sukarnya mengetahui tingkat kehomogen/kehidrogenannya suatu populasi


maka, kita dpt menggunakan beberapa teori penentuan sampel sebagai berikut
Contoh:
Cara I. Pendapat Slovin
N n = Ukuran Sampel
n = 1+Ne² N = Jumlah Populasi
e %=Kemungkinan kelonggaran akibat kesalahan pengambilan

sampel

Dengan menggunakan rumus tersebut diatas maka kita dapat menentukan sampel-
sampel berikut ini dari jumlah-jumlah populasi tertentu.

Ukuran Sampel Untuk Batas-Batas Kesalahan


Dari Jumlah-Jumlah Populasi Tertentu
Batas - Batas Kesalahan
Populasi
± 1% ±2% ±3% ±4% ±5% ±10%
500 - - - - 222 83
1.500 - - 638 441 316 94
2.500 - 1.250 789 500 345 96
4.000 - - - - - -
7.000 - - - - - -
10.000 5.000 - - - - 100
Untuk penelitian yang jumlah populasinya mencapai 10.000 ke atas, maka
sistim di atas tidak dapat digunakan karena akhirnya sampel yg digunakan
akan sangat besar.
Cara II. Pendapatan Cristina P. Parel
n = Ukuran sampel
N = Jumlah Populasi misalnya 250
n = NZ2 S2 Z = Angka yang dapat dilihat tabel Kepercayaan
Nd2 + Z2 S2
S2 = Variance Sampel
d = Derajat Penyimpangan yang dikehendaki
Rumusan tersebut diatas dapat digunakan dengan menentukan terlebih dahulu variance sampel
dan melihat tabel derajat kepercayaan serta menentukan derajat penyimpangan yang
dikehendaki

Variance Sampel Dapat Diketahui dengan Jalan


1. Melakukan prapenelitian untuk menentukan S2 dengan Rumus
S2 = nZ (xi)2 - (E Xi)2
n(n-1)
Contoh 1
Dalam prapenelitian kita mengambil 6 keluarga untuk menanyakan kekayaan yang mereka
miliki (divangkan) : jika data yang diperoleh sebagai berikut 10, 6, 8, 12, 5, dan 7 (000.000),
maka S2 dapat dicari sebagai berikut :
S2 = 6(102 +62 +82 +122 +52 +72)-(10+6+8+12+5+7)2
6(6-1)

= 6 (418) - 48)2 = 6,8


6(5)

3. Dapat diperoleh dari penelitian yang berlokasi sama


4. Dengan menebak setelah berkonsultasi dengan yg sering melakukan
penelitian

Tabel Nilai Z dari Derajat Kepercayaan

Derajat 80 % 90 % 95 % 100 %
Kepercayaan
Z 1,290 1,645 1,960 3,00
Biasanya derajat penyimpangan yang biasa diambil sekitar 0,01 sampai 1

Dengan mengetahuinya S2, Z dan d maka dengan populasi 250.000 sudah


dapat ditentukan sebagai berikut :
N = 250.000
S2 = 6, 8
Z = 1, 645 (karena derajat kepercayaan yang dikehendaki 90%
d =1
N= NZ' S2
Nd2 + Z2 S2
N= 250.000 (1, 645)2 (6, 8)
250.000 (1)2 +(1,645)2 (6,8)

= 250.000 (2,706025) 6,8)


250.000 + 2, 706025 (6, 8)

4.600.242 = 14,2 atau bisa 19


250.016,4
Jadi sampel yang diambil hanya 19 KK
Cara III. (Cara Stratifikasi = Stratifiet Random) Pendapatan Husain Umar
Yaitu metode dgn mengelompokkan populasi terlebih dahulu ke kelompok yg
homogen. Pengelompokan ini bisa dilakukan menurut karakteristik, : misalnya
tingkat pendapatan, Jenis pekerjaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dll

Setelah populasi dikelompokkan menurut karakteristiknya, baru diambil sampel


dari setiap kelompok. Besarnya sampel yg diambil dari tiap kelompok dapat
dilakukan dengan presentase, atau dpt dilakukan dgn salah satu cara di atas.

Setelah menentukan jlh. sampel yg mau diambil, sekarang siapa yang akan
dijadikan sampel tersebut. Ada beberapa cara/teknik utk menentukan sasaran
sampel :
b(2). Metode Penentuan Sasaran Sampel. (Harlina G. 1985:88)

Setelah menentukan jlh. sampel yg mau diambil, sekarang siapa yang akan dijadikan
sampel tersebut. Ada beberapa cara/teknik utk menentukan sasaran sampel :

Teknik Tanpa Probilitas ( tanpa Prosedur Peluang) :


 Secara Sembarangan, yaitu mengumpulkan data dari orang-orang sembarangan dalam
populasi itu, misalnya yang kebetulan ditemui, atau yg muda di wawancara

- Dengan keputusan sipeneliti sendiri. Pengumpulan data dari orang-orang yang kira-kira
dianggap oleh peneliti dapat mewakili populasi

 Berdasarkan orang yang dianggap ahli

TeknikProbilitas (Dengan Prosedur Peluang)


 Penarikan secara Rambang. Dalam teknik ini semua populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk diambil sebagai sample

 Penarikan secara Rambang Bertingkat. Dalam metode ini terlebih dahulu sampel
dikelompokkan dulu kedalam kelompok-kelompok yang homogen kemudian ditentukan secara
rambang

 Penarikan secara Multi Stage. Populasi dikelompokkan dalam kelompok yang bertahap

- Penarikan sampel secara sistematik, misalnya dengan menggunakan skala. nomor.


3( C ). JENIS DAN SUMBER DATA (Muhammad Teguh 1999: 131)
a(1). Jenis Data; Jenis data umumnya dapat dibagi menjadi
Menurut Bentuknya
- Data Kuantitatif . Merupakan serangkaian informasi yang diperoleh
dalam bentuk angka-angka
Contoh: Jumlah orang, Tingkat pendapatan, Harga barang, Jauhnya
jarak
- Data Kualitatif. Merupakan serangkaian informasi yang diperoleh dalam
bentuk keterangan-keterangan saja. Agar dapat analisa maka data-
data ini harus terlebih dijadikan kuantitatif, yaitu dengan
mengelompokkan sedemikian sehingga dapat dinyatakan dalam
angka-angka

Contoh: Tingkat pendidikan: SD=1, SMP=2 dst; Kualitas pekerjaan:


Sangat bagus =4, bagus=3, kurang bagus=2 dan buruk=1; Kinerja;
sangat tinggi= 4, tinggi=3 dst
• Menurut Sumbernya
– Data Primer. Data yang diperoleh dari pihak pertama. Sesuai
dengan sumbernya maka jenis data ini biasa disebut data
mentah. Data ini hanya dapat diperoleh dengan langsung ke
lapangan, seperti Jenis pekerjaan, tingkat pendidikan,
karakteristik, jam kerja, penilaian karyawan terhadap atasan,
dll

» Data Sekunder. Data ini dapat diperoleh melalui hasil


pengolahan pihak kedua, misalnya oleh instansi
pemerintah, perusahaan-perusahaan atau hasil penelitian
terdahulu. Daftar Potensi Desa, dan semua data hanya
sudah tersedia, seperti: jumlah peduduk/populasi, gaji,
golongan dll.
• b(2). Sumber Data:
» Data Prima: Umumnya bersumber dari hasil penelitian
seperti: survey, pengamatan, wawancara (I. W. Tertruktur
2. W. Bebas Se cara Mendalam)
» Data Sekunder. Umumnya data berumber dari:
» .Dari Kantor untuk jenisnya sekunder
» .Dari perpustakaan untuk jenisnya sekunder
» .Dari lapangan untuk jenisnya primer
» .Dari laboratorium untuk jenisnya primer
4(D). METODE PENGUMPULAN DATA (Muhammad Teguh, 1999 :128) Metode
yang digunakan dalam pengumpulan, tergantung dari jenis datanya.

Jika Data Primer, maka pengumpulan datanya dapat dilakukan dengan


beberapa cara antara lain : Pengamatan, observasi, Sensus, Studi kasus
Wawancara berstruktur (koisioner), wawancara bebas secara mendalam

Jika Data Sekunder. Maka pengumpulan datanya dilakukan dengan


metode pencatatan. Dan foto.
 Dilihat dari segi luasnya data, metode yang digunakan adalah :
- Sensus, adalah pengumpulan data dari semua elemen-elemen
populasi
- Survei, adalah metode pegumpulan data yang dilakukan dengan
menghubungi sebagian atau sekelompok ttt di populasi
- Studi Kasus, adalah metode pengumpulan data dengan cara
menarik sampel dari populasi, atau unit-unit populasi yang ada.
» Dilihat dari teknik pengumpulan data, maka ada 3 metode yang
dapat digunakan yaitu :
a. Observasi, Adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan
pencatatan langsung keadaan/peristiwa yang ada di lapangan
Contoh: Melihat langsung dan mencatat cara petani
menanam padi, cara pedagang menarik
simpati pembeli, dll .
b. Wawancara, Adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara bertanya langsung. Dalam metode ini terjadi interaksi
komunikasi langsung antara penelitian & responden. Metode ini
masih dibagi 2 yaitu :
- Terstruktur, metode wawancara yang mana sebelum
melakukan wawancara terlebih dahulu mempersiapkan
daftar pertanyaan, dan dibacakan pada saat melakukan
wancara
- Tak terstruktur, Yaitu metode wawancara yang tidak
menggunakan daftar pertanyaan dalam mewawancara
responden.
c. Metode Koisioner (Penyebaran Angket). Yaitu pengumpulan data yang tidak harus
berkomunikasi antara peneliti dengan responden, tetapi cukup dengan menyebarkan
atau membagikan daftar pertanyaan kepada sasaran penelitian/responden.
Bentuk pertanyaan yang ada pada metode kuisioner maupun pada wawancara
terstruktur dapat dibedakan dalam 3 macam yaitu :
- Pertanyaan Terbuka : Bentuk pertanyaan yang memberikan kebebasan
kepada
responden untuk bebas menjawab apa adanya
Contoh: Menurut saudara, langkah-langkah apakah yang harus dilakukan
oleh seseorang manejer agar kinerja pengawainya dapat
meningkat

- Pertanyaan Tertutup. Adalah pertanyaan yang mengarahkan responden untuk


memilih jawaban j awaban yang telah disediakan.
Contoh: Apakah saudara setuju dengan kinernja seseorang dapat
dilihat dari
ketepatan waktu kerja seseorang.
(Pilih salah satu jawaban yang cocok)
a. Ya b. Tidak
- Pertanyaan Kombinasi. Adalah pertanyaan yang merupakan
campuran dari kedua
bentuk pertanyaan dia atas
Contoh : Berapa rata-rata pendapatan yang saudara terima setiap bulan
:
a. Kurang dari 500.000 b. Rp. 600.000
c. 700.000 d. Rp. 800.000
e. lebih dari 900.000 sebutkanlah …………..
5(E). SKALA PENGUKURAN VARIABEL & PENGUJIAN PENGUKURAN

a(1). Skala Pengukuran


Skala pengukuran pertama kali diperkenalkan oleh S. S. Stevens tahun 1946 dengan 4 kategori (dipilih
1)sebagai berikut :
.Skala Nominal :
Angka yang digunakan tidak menunjukkan banyaknya atau besarnya satu angka dari angka
lain, tetapi hanya menunjukkan atau menandakan suatu nama sehingga tidak tumpang tindik
(hanya Jebel)

Contoh :
Variabel Agama :
Kita dapat berikan kode : Katolik = 1; Islam =2; Protestan =3; Budha =4; Konghucu =5. Disini
bukan berarti konghucu 5 x lebih banyak dr Katolik.

Variabel Jenis rn i r :
Kita dapat memberikan kode wanita =1 dan pria =2 atau sebaliknya.

Jenis pengukuran ini tidak dapat mempergunakan berbagai teknik statistik, angka-angka tidak
dapat dijumlahkan. Untuk pengolahan data hanya dibutuhkan statistik khusus yaitu "statistik
deskriptip"
2. Skala Ordinal
Angka yg digunakan utk menunjukkan tingginya/banyaknya/besarnya
tingkatan satu bagian dr bagian lainnya
Contoh :
Variabel Kls Ekonomi : Kita harus memberikan kode 1 untuk kls bawah, 2
untuk kls menengah dan 3 untuk kls atas. Dengan demikian jelas bahwa kls
atas lebih tinggi dari kls bawah, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa kls
menegah 2 x lebih kaya dari kls bawah.

Variabel Permainan Tinju: Kita harus memberikan kode; ban putih = 1, ban
kuning = 2, ban hijau = 3, biru = 4 coklat = 5, hitam = 6.

Jenis skala pengukuran ini tidak dapat menggunakan statistik dengan rata-rata
deviasi standar

3. Skala Interval :
Adalah jarak antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain dengan
perbandingan j elas
Contoh : Interval antara jam 3 ** 5 =2 jam internal antara jam 6 ** 8 =2 jam kita
dapat katakan bahwa intervalnya sama tetapi kita tdk dapat katakan bahwa 6 itu
adalah 2 x lebih besar daripada 3

Jenis pengukuran skala ini dapat menggunakan berbagai jenis statistik


4. Skala Ratio :
Ini sama dengan skala interval Cuma kelebihannya disini disamping dapat diperbandingan, juga
dapat
dihitung rata-ratanya.
Contoh : Variabel Pendapatan: Pendapatan nelayan 300, pendapatan petani 200,
pendapatan pegawai 400 dan pedagang 600.
* Disini dapat katakan bahwa: pendapatan pegawai 2 x lebih besar dari
pendapatan petani; atau pendapatan nelayan besarnya 1/2dari
pendapatan pedagang
* Juga dapat dikatakan pendapatan rata-rata dari keluarga itu adalah
(200 + 300 + 400 + 500) : 4 = 350
b(2). Pengujian Pengukuran Variabel

a. Reliabilitasnya (Keterandalannya) : Apakah alat ukur yang digunakan tidak


memberikan hasil yang berbeda jika digunakan pada objek dan waktu
yang berlainan.
Contoh: - Sebuah meter digunakan untuk mengukur panjangnya kayu
dan kain. (apakah kain dan kayu bisa sama panjang)
- Liter untuk mengukur air di daerah yang panas dan daerah
yang dingin (apakah liternya tdk menyusut di daerah dingin)
b. Validitasnya (kebenarannya); Apakah alat ukur tersebut dapat mengukur
variabel
yang digunakan dengan tepat dan benar.
Contoh: Meter tidak dapat digunakan untuk mengukur kinerja
6(F). TEHNIK/METODE ANALISA DATA
Adalah alat yang digunakan dlm menjawab masalah atau membuktikan Hipotesa Umumnya
teknik analisa dapat dibagi menjadi : (Pramoke 87:63)

1. Tabel Sederhana (Tabel sederhana)


Statistik yang digunakan adalah : Nilai minimum - maksimum, Rentang, Medien,
Mean (Rata — Rata),

2. Analis Tabulasi Silang (Tabel silang)


Statistik yg digunakan adalah: Analisa Regresi sederhana, Analisa regresi
berganda, Analisa Chi Kuadrat (a), Analisa Statistik (0), Analisa Koefisien
Kontigensi, Analisa Lambda, Analisa Gamma, dll

3. Analisa Multivariabel
Statistik yang dapat digunakan antara lain: a. Analisa Korelasi/Regrasi b. Analisa
Jalur (Path Analysis), c. Analisa Korelasi Kanonical, d. Analisa factor. e. Analisa
Diskiminasi, f. Analisa Programasi Linier, g. Analisa Input Out Put
7(G). DEFINISI OPERASIONAL
1. Pengertian dari setiap variabel menurut kepentingan penelitian kita, biasanya diambil
dari definisi umum yang dioperasionalkan, (jika sudah ada definisinya)
- Contoh 1.
Dalam penelitian ini apa yang dimaksud dengan : Kemiskinan dan Pengangguran
- Contoh 2.
Dalam penelitian ini apa yang dimaksud dengan: Tingkat kemampuan, latar
belakang pendidikan, pengalaman kerja, Motivasi Sarana/prarana, kesejahteraan,
kinerja, Ketepatan waktu, kualitas pekerjaan.

2. Pengertian dari suatu variabel yang belum ada definisi kamusnya (umum)

Contoh: ……………………

3. Istilah-istilah baru, yang untuk kepentingan penelitian harus digunakan.

Contoh: ……………………
8. SISTIMATIKA PENULISAN ( Hanya digunakan pada saat Proposal)

Kegunaannya adalah:

Pentingnya Bagi Peneliti: Sebagai pedoman dalam mengatur tentang langka-langka apa
yang akan dikerjakan nantinya dalam penelitian, dan penulisan laporan

Bagi Pembaca Termasuk Penyandang dana: agar dapat membaca apa hasil dari suatu
rencana yang diusulkan

Bentuknya:
Mirip dengan daftar isi hanya tidak menggunakan halaman, dan harus diberikan
penjelasan dari bab, dari setiap bagian, maupun sub bagian
IV. GAMBARAN UMUM. (Jika diperlukan)

Isinya;
Kondisi tentang keadaan lokasi yang bukan merupakan variabel dari masalah, tetapi
terkait dengan masalah

Contoh 1. Keadaan tentang ketenagakerjaan, Keadaan potensi-potensi daerah,


keadaan penduduk (umur kerja, jenis kelamin)

Contoh 2. Jumlah pengawai pada kantor X, jenis-jenis bidang, struktur organisasi


kantor, Sejarah singkat tentang kantor tersebut,
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Agar kelihatan sistematik maka sub bab dalam Bab analisa ini disesuaikan dengan masalah
- Contoh 1
A. Analisa tentang, apakah antara kemiskinan dan pengangguran memiliki hubungan
B. Analisa tentang, besar hubungan antar kemiskinan dan pengangguran

- Contoh 2
A. Analisa pengaruh tingkat Pendidikan dan tingkat Pengalaman kerja secara bersama –
sama (Simultan) terhdp kinerja pengawai di Kantor X ?

B. Analisa pengaruh tingkat Pendidikan & Tingkat Pengalaman Kerja secara sendiri -

Sendiri (Parsial) terhadap kinerja pengawai di Kantor X ?

C. Analisa variabel yang dominan pengaruhnya antara Pendidikan dan

Tingkat Pengalaman terhadap kinerja pengawai di Kantor X ?


VII. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Yang merupakan penjelasan singkat terstruktur serta merupakan
jawaban yang diperluas dari masalah-masalah

Jadi jika ada masalah 3, maka kesimpulan juga idealnya 3. tetapi


diperbolehkan lebih jika ada hal-hal yang perlu dipublikasikan dari
hasil penelitian diluar jawaban masalah

B. SARAN-SARAN
Dibuat berdasarkan kelemahan/kekurangan dari hasil kesimpulan
yang disesuaikan dengan kegunaan atau kebutuhan
pengembangan ilmu, masyarakat, instansi dan pemerintah
DAFTAR PUSTAKA

• ISINYA :

- Semua buku yang dikutip dalam tubuh tulisan


- Nama buku yang dibaca dan dapat menunjang atau
menambah kepengetahuan dalam rangka penulisan

Anda mungkin juga menyukai