Anda di halaman 1dari 11

OPTIMAL DESIGN AND

OPERATION OF A UASB
REACTOR FOR DAIRY
CATTLE MANURE
OLEH :
DEWI RESTI MAYANGSARI 081711133003
FEBDILAU DWI MELATI NINGRUM 081711133009
SHELLA AZEN NOVIASARI 081711133018
PENDAHULUAN
Mengoptimalkan desain dan operasi steady-state yang
direncanakan skala penuh up flow anaerobik sludge blanket (UASB)
pada reaktor dengan limbah sapi perah dengan bahan baku sebesar
6 m3/hari. Optimasi ini didasarkan pada model matematika dari
reaktor yang terdiri dari model proses AD (Anaerobic Digestion)
yang dinamis dikombinasikan dengan model reactor temperature
dan heat exchanger temperature berdasarkan keseimbangan
energi. Parameter biologi dari model proses AD diperkirakan dari
percobaan pada reaktor pilot yang sebenarnya menggunakan
bahan baku yang sama seperti reaktor skala penuh yang
direncanakan.
Tiga permasalahan optimasi yang dipelajari: Maksimalisasi
aliran gas metana yang dihasilkan, meminimalisasi volume reaktor,
dan memaksimalkan surplus daya. Produk biologis dipertimbangkan
dalam masalah optimasi gas metana yang dihasilkan.
Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) Digester
Pada sistem Upflow Anaerobic Sludge Blanket ( UASB) air limbah
masuk ke dalam tangki anaerobik dengan aliran ke arah atas reaktor
vertikal yang sudah terdapat sludge yang menggandung mikroorganisme
atau biasa disebut sludge bed atau blanked.
Sistem UASB sangat menitik beratkan pada pertumbuhan bakteri
tersuspensi yang sesuai dengan waktu tinggal atau hidrolic retention
time (HRT). Laju beban organik  atau organic load rate (OLR) harus dijaga
untuk memfasilitasi proses granulasi. Dengan sistem ini jumlah
mikroorganisme di dalam reaktor cukup tinggi sehingga waktu tinggal
(HRT) bisa kecil. Sistem ini tergolong high rate digester dan memerlukan
volume reaktor yang relatif kecil, namun memerlukan sistem
pengendalian proses yang lebih kompleks.
Skema Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) Digester
Sebuah usaha awal untuk menggunakan model AD yang dinamis
untuk optimasi pencernaan anaerobik (AD) reaktor dibuat oleh Hill
(1983a) . Dalam penelitian tersebut, serangkaian simulasi berdasarkan
model yang disajikan oleh Hill (1983b) digunakan untuk mendeteksi
optimal waktu retensi hidrolik (HRT) yang dimaksimalkan volumetrik
produktivitas metana didefinisikan sebagai kondisi steady state aliran
volumetrik gas metana dibagi dengan volume reaktor. Padatan retensi
waktu (SRT) diasumsikan sama dengan HRT, seperti dalam sebuah
reaktor tangki berpengaduk (CSTR).
Dalam penelitian ini, reaktor adalah reaktor tipe UASB ( Lettinga et
al., 1980 ), Memiliki SRT lebih besar dari HRT Pada tipe reaktor UASB,
lumpur pasir yang padat sebagai tempat hidup mikroorganisme, dan
mencegah mereka agar tidak keluar dari reaktor saat pecucian.
Pembentukan lumpur pasir karena fl okulasi dan gravitasi. Karena SRT
lebih besar dari HRT untuk reaktor UASB, volume reaktor mereka dapat
dibuat lebih kecil, atau sebaliknya, pemuatan (feeding) tingkat mereka
dapat lebih tinggi dibandingkan dengan CSTRs.
Kendala dalam pengoperasian dari
reactor UASB skala penuh adalah
1. Adanya batas atas konsentrasi
VFA (Volatyle fatty acid)
2. Batas atas laju makanan sesuai
dengan laju kotoran hewan yang
dihasilkan
Optimasi
Optimasi yang paling tepat dilakukan adalah dengan meminimalisasi volume
reactor dan mengasumsikan laju makanan dapat diselesaikan dengan batas
atasnya dan konsentrasi VFA melebihi batas atas laju makanan
HASIL

Variabel Dengan Heat exchanger Tanpa Heat exchanger


F feed > 5,5 m3/hari 3,34 m3/hari
T reac 35,9 oC 25 oC
P sur 49,8 Mwh/tahun 41,0 MWh/tahun

Waktu retensi optimal didapat dari meningkatnya daya surplus


dan penggunaan heat exchanger

Hasil optimal dari perlakuan optimasi :


1.Daya surplus sebesar 49,8 MWh/tahun
2.Waktu retensi hidrolik 6,1 hari
3.Suhu reaktor 35,90C dengan asumsi yaitu menjaga panas
dengan pertukaran panas dan isolasi perpindahan panas
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai