Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS I

DIARE AKUT

dr. Putri Ria Utari


Dokter Internsip

RSUD BANGKA SELATAN


Periode Februari 2020/2021

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Status Pasien
IDENTIFIKASI

Nama : An. YZ
Tanggal Lahir (Usia) : 2 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Kepoh
RM : 072953
MRS : 15 Maret 2020
Status Pasien
(Alloanamnesis dengan ibu pasien)

KU : BAB cair

Paisen diantar oleh keluarga dengan keluhan BAB Cair


dialami sejak 2 hari SMRS. Pasien mengatakan BAB cair
yang tidak terhitung lagi. Muntah (+) kurang lebih 10x dan
muntah berisi makanan, nafsu makan menurun, anak
tampak menyusu haus
Riwayat Penyakit RPK dan Lingkungan RPO
Dahulu
 Riwayat keluhan yang
sama sebelumnya
disangkal

Tidak ada Tidak ada


 Riwayat alergi
makanan, susu dan
obat-obatan
disangkal
R. Kehamilan & R. Tumbuh
R. Imunisasi
persalianan Kembang
Pasien merupakan anak
pertama, lahir
pervaginaan ditolong
oleh bidan dengan BBL
2800 gram. Sewaktu lahir Pertumbuhan dan
Imunisasi dasar PPI perkembangan sesuai
pasien segera menangis
sesuai usia dengan usia
dan tidak ada riwayat
kebiruan

Kesan: riwayat
kehamilan dan
kelahiran cukup baik
Status Pasien
Riwayat Makan

 0-6 bulan : ASI eksklusif


 6-9 bulan : ASI + PASI + Bubur susu
 9-12 bulan : ASI + PASI + Bubur Susu + Nasi Tim
 12 bln – 2 thn : ASI + makanan biasa
 2 tahun sekarang : Makanan biasa

Kesan: Kualitas makanan cukup baik dan kuantitas


makanan baik.
Pemeriksaan Fisik
Tanggal pemeriksaan: 15 Maret 2020

Keadaan Umum
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis/E4V5M6
Nadi : 182 x/menit
Pernapasan : 32x/menit
Suhu : 37,1 °c
SpO2 : 97%
Pemeriksaan Fisik
Data Antropometri
Berat Badan : 10 kg
Tinggi Badan : 74 cm
Lingkar Kepala : 47 cm (0 SD pada kurva nellhaus)

Status Gizi
BB/U : -2 < z < 0 SD (normoweight)
TB/U : -2 < z < 0 SD (normoheight)
BB/TB : -3 < z < -2 SD (gizi kurang)

Kesan : Gizi kurang


Pemeriksaan Fisik
Keadaan Spesifik
Kepala
Bentuk : Normocephali
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Pupil bulat, isokor, refleks cahaya +/+, konjungtiva pucat
(-),
sklera ikterik (-), mata cekung (+)
Hidung : Sekret (-), napas cuping hidung (-)
Telinga : Sekret (-)
Mulut : Sianosis (-), edema (-), mukosa mulut kering (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorak
Paru-paru
Inspeksi : Statis, dinamis simetris, retraksi (-/-)
Palpaasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-).
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Spesifik
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : HR: 123 x/menit, irama reguler, BJ I-II normal,
Murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar dan simetris
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat (8x/m)
Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak teraba, turgor menurun
(cubitan kulit perut kembali lambat)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Lipat paha : Pembesaran KGB (-)
Genitalia dan anus : Diaper rash (-)
Ekstremitas superior : Akral hangat, palmar pucat (-), CRT <3”
Ekstremitas inferior : Akral hangat, edema (-)
DIAGNOSA
DIAGNOSIS BANDING
•Diare akut ec infeksi virus dengan dehidrasi ringan
sedang
•Diare akut ec infeksi bakteri dengan dehidrasi ringan
sedang
 
DIAGNOSIS KERJA
Diare akut ec infeksi virus dengan Dehidrasi Ringan
Sedang
TATALAKSANA
PEMERIKSAAN ANJURAN
•Pemeriksaan darah rutin (hemoglobin, eritrosit, hematokrit, leukosit,
trombosit, hitung jenis)
•Pemeriksaan elektrolit
•Pemeriksaan gula darah

TERAPI
•IVFD RL 600 ml dalam 4 jam
• Tablet 20 mg/24 jam (PO)
 
DIET
•RDA= 9,6 kg x 100 = 960 kkal.
 
MONITORING
•Tanda-tanda vital
•Tanda-tanda dehidrasi setelah 4 jam
TATALAKSANA
EDUKASI

 Menjelaskan kepada orang tua mengenai penyakit yang


diderita, tatalaksana dan prognosis pasien
 Memberitahu kepada orang tua untuk memberi anak makan
dan minum lebih sering
 Menjelaskan kepada orang tua pemahaman bagaimana
pengobatan diare di rumah, pemberian oralit dan zinc, serta
tanda-tanda bahaya dari diare
 Menjelaskan kepada orang tua mengenai pentingnya
penyediaan makanan yang bersih dan penggunaan air
bersih
 Memberitahu orang tua untuk mencuci tangan, terutama
setelah membersihkan feses anak
PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
FOLLOW UP
Tanggal Follow up Pengobatan
15 maret 2020 S : Lemas, BAB cair (+) 5x A : Diare akut dehidrasi ringan sedang
O : BB = 7,9 kg P : -IVFD RL 600 ml / jam
Sens: CM, N: 123/m, RR: 32x/m, T: 36,9oC - Zinc 1x 20 mg
Kepala : mata cekung (+), konjungtiva anemis (-), NCH (-), mukosa bibir - Oralit 100 cc setiap BAB
kering (-)
Thorax : simetris, retraksi (-)
Cor : BJ I-II normal, murmur(-), gallop(-)
Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : datar, lemas, BU(+) meningkat, hepar dan lien tak teraba,
turgor kulit kembali lambat
Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
FOLLOW UP
Tanggal Follow up Pengobatan
16 maret 2020 S : Rewel, BAB cair (+) 3x A : Diare akut dehidrasi ringan sedang
O : BB = 7,9 kg (perbaikan)
Sens: CM, N: 109x/m, RR: 30x/m, T: 36,6oC P : - Zinc 1x 20 mg
Kepala : mata cekung (-), konjungtiva anemis (-), NCH (-), mukosa bibir - Oralit 100 cc setiap BAB
kering (-)
Thorax : simetris, retraksi (-)
Cor : BJ I-II normal, murmur(-), gallop(-)
Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : datar, lemas, BU (+) meningkat, hepar dan lien tak teraba,
turgor kembali cepat
Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
FOLLOW UP
Tanggal Follow up Pengobatan
17 maret 2020 S : BAB cair (-) A : Diare akut dehidrasi ringan sedang
O : BB = 7,9 kg (perbaikan)
Sens: CM, N: 103x/m, RR: 27x/m, T: 36,6oC P : - Zinc 1x 20 mg
Kepala : mata cekung (-), konjungtiva anemis (-), NCH (-), mukosa bibir - Oralit 100 cc setiap BAB
kering (-)
Thorax : simetris, retraksi (-)
Cor : BJ I-II normal, murmur(-), gallop(-)
Pulmo : Vesikuler (+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : datar, lemas, BU (+) normal, hepar & lien tak teraba, turgor
kembali cepat
Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
PEMERIKSAAN LAB
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi  
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.0 g/dl 12-16 g/dl Normal  
Eritrosit (RBC) 5.1 x106/mm3 3,6-5,8 x106/mm3 Normal  
Leukosit (WBC) 21,06 x106/mm3 4,0-13,5 x106/mm3 Meningkat  
Trombosit(PLT) 370x103/uL 150-450 x103/uL Normal  
Hematokrit 41.5 % 35-47% Normal  
Diff Count
Basofil 0% 0-1% Normal
Eosinofil 1% 1-3%
Neutrofil 64% 50-70%
 
Limfosit 28% 20-40%
Monosit 8% 2-8%
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang


air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan
dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering
(biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
FAKTOR RISIKO

1. Umur
Insiden paling tinggi pada golongan umur 6-11 bulan, pada masa diberikan makanan
pendamping. Hal in karena belum terbentuknya kekebalan alami dari anak pada umur
dibawah 24 bulan
2. Jenis kelamin Pada golongan Perempuan lebih rendah daripada laki-laki
Musim
3. Lingkungan
4. Status soasial ekonomi
PATOGENESIS
Jasad renik yang masih hidup masuk kedalam usus halus
setelah melewati asam lambung

Hipersekresi

Berkembang biak di dalam usus halus

Mengeluarkan toksin

Diare
Derajat Diare
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
1. Diare ditetapkan menurut derajat dehidrasinya
yang terdiri atas:
a. Diare tanpa dehidrasi
b. Diare dengan dehidrasi ringan-sedang
c. Diare dengan dehidrasi berat
Manifestasi Klinis
1. Kehilangan cairan  haus, berat badan menurun,
mata menjadi cekung, lidah kering, tulang pipi
menonjol, turtor kulit menurun serta suara menjadi
serak.
2. Tanda-tanda awal dari penyakit diare adalah bayi
dan anak menjadi gelisah dan cengeng, suhu
tubuh biasanya meningkat, nafsu makan
berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare.
Pemeriksaan lab
1. Feses rutin
2. Pemeriksaan kadar elektrolit
3. Keseimbangan asam basa
4. Faal ginjal
Tatalaksana
Tatalaksana
Tatalaksana
Pencegahan Diare

1. Perhatikan kebersihan dan gizi ynang seimbang


2. Menjaga kebesihan dengan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
3. Penggunaa jamban yang benar
4. Imunisasi campak
Analisis Kasus
Pasien YHA, 1 tahun, lai-laki Pada pemeriksaan fisik
dibawa ke IGD RS didapatkan kesadaran kompos
Mohammad Hoesin mentis dan ditemukan tanda-
Palembang dengan keluhan tanda dehidrasi berupa mata
utama BAB cair. ±1 hari cekung, turgor kulit kembali
SMRS, frekuensi ±4 kali/hari, lambat dalam 2 detik, anak
banyaknya ½ gelas letargis tetapi masih mau
belimbing setiap BAB. Anak diberi minum. Oleh sebab itu,
masih mau minum ASI, klasifikasi dehidrasi pada
namun tampak lebih haus pasien ini termasuk ke dalam
daripada biasanya. BAK derajat dehidrasi ringan
terakhir 1 jam SMRS dan sedang. Pada pemeriksaan
dirasakan tidak ada keluhan.. status gizi, didapatkan kesan
Ibu juga mengeluh anak gizi kurang.
Analisis Kasus
Pada kasus ini diare Penderita di follow up setiap
diakibatkan oleh virus hari untuk melihat perbaikan
sehingga pemberian klinis. Anak diperbolehkan
antibiotik tidak diperlukan. pulang jika nafsu makan
Pada anak juga tidak perlu sudah baik, tanda dehidrasi
diberikan obat antidiare, sudah tidak tampak, BAB cair
karena saat diare akan sudah tidak ada dan keadaan
terjadi peningkatan umum anak sudah baik
motilitas dan peristaltik
usus. Anti diare akan
menghambat gerakan itu
sehingga kotoran yang
seharusnya dikeluarkan,
justru dihambat keluar.

Anda mungkin juga menyukai