Dimungkinkan mencapai
kesuksesan untuk jangka pendek
Transformation efforts go terutama melalui cara pemotongan
nowhere biaya atau merger dan akuisisi.
Tetapi program transformasi yang
sebenarnya mengalami masalah
untuk dimulai dan pencapaian
tujuan jangka panjang sulit dicapai
0 + ++
Manajemen
Sumber: Managing Change and Transition, HBR, 2003
Tinggi
Perhatian Manajemen
pada Dipersimpangan
manusia Prestasi kerja organisasi yang
memadai mungkin tercapai lewat
keseimbangan kebutuhan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan
mempertahankan semangat
karyawan pada tingkat yang
memuaskan
Manajemen Otoriter
Manajemen Acuh tak Acuh
Efisiensi dalam operasi sebagai
Menunjukkan usaha minimum agar hasil dari pengaturan kondisi
pekerjaan yang dibutuhkan kerja dalam cara sedemikian
terlaksana memadai untuk rupa sehingga elemen manusia
mempertahankan keanggotaan mendapat perhatian minimum
organisasi
Proses Delegasi:
1. Pilihlah subordinat (bawahan) yang dianggap mampu
2. Jelaskan tugas dengan cara yang dapat dimengerti
(untuk setiap instruksi)
3. Berikan otoritas yang secukupnya kepada subordinat
tersebut
4. Ciptakan kondisi untuk dapat terus berhubungan dengan
subordinat (pengendalian dan pengawasan)
ALIGNING:
Penyelarasan terhadap semua aspirasi anggota
EMPOWERMENT:
Pemberdayaan terhadap semua
sumberdaya
SUPERLEADERSHIP
Dari: Menjadi :
Observasi sendiri
Observasi dari luar (eksternal)
Mencapai sasaran yang ditugaskan Menyusun sasaran sendiri
Memotivasi didasarkan atas Motivasi juga didasar-kan atas
kompensasi eksternal penghargaan yg bersifat alamiah
dari pekerjaan
Kritik dari luar (eksternal) Kritik sendiri
Pemecahan masalah eksternal Pemecahan masalah sendiri
Perencanaan eksternal Perencanaan sendiri
Desain tugas eksternal Desain tugas sendiri
Berfikir yg menghambat (“obstacle
thinking) Opportunity thinking
Taat pada visi organisasi Komit kepada visi bahwa
pengikut dibantu untuk
menciptakannya
TIM dan Kepemimpinan
Triarko Nurlambang
Universitas Indonesia
triarko@yahoo.com
MOTIVASI adalah SIKAP dalam
AKSI
APA ITU MOTIVASI ?
• Seringkali disalah artikan; contohnya “Malas menunjukkan motivasi”, Motivasi
adalah sifat individu
• Yang benar adalah….. Motivasi berkaitan dengan hasil interaksi antara
individu dengan lingkungannya
• Oleh karena setiap individu bisa berbeda motivasinya dalam menghadapi satu
fenomena atau permasalahan yang sama (ada dimensi nilai individu, ruang
dan waktu)
• Motivasi adalah proses yang mempertimbangkan intensitas individu, arah, dan
keteguhan sebagai satu rangkaian nilai individual dalam mencapai satu tujuan
(individu).
• Ada tiga elemen penting yaitu
a. Intensitas: seberapa jauh seseorang akan mencoba
b. Arah: jalur pilihan dalam melangkah (memberi manfaat bagi organisasi atau
sebaliknya)
c. Keteguhan (persistence): menilai seberapa jauh seseorang dapat tetap
bertahan atau memelihara upaya nya tersebut
melaksanakan
INTRINSIK
“Tulis laporan ini “Saya benar2 tidak
atau anda dipecat” ingin menulis
laporan ini”
NEGATIF
Motivasi menghindari tujuan
Appreciation 0.45
Valued 0.41
Career 0.40
Reward 0.39
0.36
Stress
Policies 0.35
Communication 0.34
Focus 0.33
Supervisor 0.32
0.31
Monitor
Coaching 0.31
T raining 0.30
0.30
Schedule
Pay 0.29
0.29
Goals
0.28
Authority
Software 0.23
Workstation 0.20
Ketegangan
Keinginan untuk
bertindak
Menentukan
tindakan
Kebutuhan
Terpuaskan
Ketegangan
berkurang
Motivasi— Bagaimana bisa Efektif?
Memiliki Visi dan Misi yang jelas
(dapat dipahami semua anggota
organisasi)
• merupakan ispirasi jangka panjang
• dapat menjawab “Kita akan jadi apa nanti?”
Plus Delta
Apa yang telah dikerjakan Apa yang harus anda
dengan benar/baik dan lakukan untuk merubah
memberikan pengaruh atau bekerja dengan cara
positif pada pelanggan yang berbeda?
Harapan
Pribadi
Hirarki Teori Kebutuhan
(Teori Maslow)
Motivators
Achievement, recognition,
responsibility, personal growth,
Neutral work itself
Area of dissatisfaction
Hygiene factors
Self
Actualization
Motivasi melalui
Theory Y peningkatan kinerja
Esteem
Social Needs
Ketidakpuasan
Security jika kebutuhan
Theory X tsb tidak
Survival terpenuhi
McGregor
Maslow Pandangan kontras seseorang Herzberg
Hierarki Kebutuhan dalam situasi kerjanya Two factor theory
Membangun Mentalitas Positif
(Pendekatan: Abundance Mentality)
Abundance
Scarcity
It’s every man for himself We can work together
I take time for the things that
I never have time
matter
I can recover and learn from
Mistakes are disasters
mistakes
Ideas are hard to come by and
I can always have a great idea
must be kept secret
Our company has everything it
Our company is lacking
needs to succeed
Look at all the resources we need Look at all the resources we have
The market is full of threats The market is full of opportunities
People are out to get me People are out to help me
That is abundance mentality, and it’s a key to both peace of mind and a great tool for getting great results in the business world.
Here are some examples of the difference between abundance and scarcity mindsets:
Mari kita Latihan MOTIVASI
• Pembuka
• Kompetisi untuk Rupiah
• Apakah anda menyukai pekerjaan saat
ini?
LATIHAN 1
Prosedur 1:
• “Mohon angkat tangan kanan”
• mengapa B/I/S melakukan itu? Jelaskan alasannya
• “Mohon B/I/S berdiri, angkat tinggi2 kursi dengan kedua tangan sambil
berlari di tempat”
• umumnya tidak ada yang mau melakukan
• jika di bawah kursi tersebut ada setumpuk uang (Rp 1 juta) tak bertuan,
“apakah B/I tetap akan melakukannya?”
• Diskusi: a) mengapa B/I berusaha keras untuk melakukannya jika ada
sesuatu yang bisa memberi manfaat? (pada perintah kedua), b) apakah
uang merupakan motivasi? temukan, apa sebenarnya motivasi
B/I?
Latihan 2
Prosedur 2:
• Situasi: a) pada pukul 16:45, B/I/S mendapat tugas sangat penting
yang harus segera diselesaikan dan untuk itu perlu lembur 5 jam (s/d
jam 22:00; jam tutup kantor 17:00), b) untuk lembur ini anda mendapat
insentif Rp 1 juta, c) pekerjaan ini jika dikerjakan 2 orang hanya
memerlukan 3 jam kerja, jika 3 orang bisa diselesaikan dalam waktu 2
jam; c) anda punya janji dengan keluarga untuk acara penting jam 19.30
dan anda perlu dana tunai lebih dari Rp 200 ribu; d) pekerjaan ini sangat
terkait dengan dedikasi, dan performa B/I/S bahkan menentukan
penilaian karir.
• Apa keputusan yang B/IS akan ambil? Dan apa alasannya? Mohon
dituliskan di secarik kertas yang tersedia
Pilihan jawaban
(a) (b) (c)
• kerjakan • kerjakan berdua • kerjakan bertiga
sendiri • insentif dibagi • insentif dibagi
berdua bertiga
Latihan 3
Apa yang B/I/S inginkan bekerja di sini?
Yang diinginkan Beri tanda “X” Cantumkan urutan
berdasarkan penilaian
terpenting; tuliskan
tiga urutan terpenting
Gaji yang tinggi
Keamanan bekerja
Jenjang karir
Kondisi kerja yang nyaman
Pekerjaan yang menarik
Loyalitas terhadap
supervisor
Penghargaan yang pantas
atas hasil kerja (di luar gaji
dan tunjangan)
Tunjangan yang menarik
Peraturan kerja / Tata cara
kerja yang fleksibel
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Triarko Nurlambang
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Making Decision is a Fundamental
Life Skill
Irasional > Rasional
Spiritual
Konsep/ Tujuan
Strategi/ taktik
While hard data may inform our intellect, it is largely soft data that generates wisdom…Hard information is often limited in
scope, lacking richness, and often fails to encompass important non economic and non quantitative factors .
Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic Thinking
PENGAMBILAN KEPUTUSAN RASIONAL
Situasi terbaik dalam memanfaatkan pertimbangan Rasional
• masalah yang terstruktur (mis. Masalah permesinan)
• apabila data terpercaya tersedia untuk analisis
• tersedia contoh untuk memahami kondisi sejenis
Kelebihan Kekurangan
•Metode yang teruji dan mapan •Diasumsikan sudah ada pengetahuan
•Fokus pada pengumpulan data dan yang akan dihasilkan
kriteria yang ditetapkan •Model linier dan tidak dinamis
•Mengurangi subyektifitas (mengikuti langkah-langkah
•Efisien – tergantung teknologi yang keterkaitan)
diterapkan (pengumpulan dan •Dimunculkan sebagai sebagai
pengolahan serta presentasi data) obyektif namun pengambilan
•Yang umum digunakan konsep dasar keputusan oleh siapapun
BCR (Benefit-Cost Ratio) dan membutuhkan justifikasi pribadi (tidak
Probabilitas hasilnya ‘kepuasan’ bebas nilai)
atau ‘optimasi’/ ‘maksimasi’
Bounded
Rationality Intuition
Analisis yang tidak disadari
Mengenal keterbatasan manusia berdasarkan pengalaman
oleh adanya pembatasan (yang lalu)
organisasional, seperti waktu,
informasi, sumberdaya, dan juga
kapabilitas mentalnya
Satisficing Escalation of
Suatu pencarian sampai Commitment
dengan tingkat memuaskan Kecenderungan untuk menambah
dan tidak perlu sampai komitmen dari aksi (hasil keputusan)
sempurna atau optimal sebelumnya seperti yang diharapkan jika
seorang pimpinan jika mengikuti proses
pengambilan keputusan yang efektif
Hambatan dalam Membuat
Keputusan
Influencing do’s
Try to understand the other person
Listen and show you are listening
Know yourself
Ask open questions
Create rapport
Let people find their own solutions
Stay open to being influenced yourself
Create common ground through your Influencing don’ts
enthusiasm Start with a fixed position that you are
determined to defend
Interrupt the other person with your
views
Talk more than you listen
Overly rely on facts, figures, logic, data
Make assumptions about the other
person’s
motivation
Leave other people to guess what you
want
Apa yang membuat keputusan
berkualitas?
Patuh Menghindar
Mengikuti aturan atau tata nilai atau
Memilih opsi yang sebisa mungkin terhindar
kesepakatan
dari hasil yang buruk
Penundaan Keamanan
Menunda pemikiran dan tindakan sampai
Memilih opsi yang kemungkinan cukup
tinggal terbatas beberapa opsi saja
berhasil, hanya membebani sedikit orang,
dan diarahkan untuk pilihan yang sedikit
Menyulitkan beresiko
Terakumulasinya banyak informasi sehingga
membingungkan dalam menganalisis opsi
Sintesis
Memilih opsi yang memiliki peluang terbaik
Intensi
untuk berhasil dan paling disukai
Memilih opsi yang dapat memuaskan secara
intelektual maupun emosional sekaligus
Strategi Pengambilan
Keputusan Manajerial
STRATEGI OPTIMUM
Memutuskan memilih alternatif solusi terbaik dari sejumlah alternatif
STRATEGI KEPUASAN
Memutuskan memilih solusi yang telah memenuhi persyaratan
minimum (tidak harus sempurna atau seluruh alternatif dikaji)
Kondisi dasar
(lingkungan) yang Uncertainty
menjadi perhatian Risk tolerance
utama pada setiap
penetapan elemen Linked Decision
PrOACT
Hammond, et.al., 1999. Smart Choices; A Practical Guide to Making Better Decisions
Problem
• Cara kita menetapkan problem
menunjukkan kerangka keputusan kita
• Solusi yang baik bagi penempatan
permasalahan suatu keputusan yang pas Langkah
akan menjadi smarter choice daripada • tanya: mengapa perlu membuat
excellent solution untuk penempatan keputusan?
permasalahan yang lemah
• apa kendala dalam membuat
• Kelemahan utama dalam keputusan
memformulasikan permasalahan
pengambilan keputusan adalah sifat • identifikasi elemen dasar dalam
malas . Oleh karena itu dianjurkan untuk membuat keputusan
senantiasa kreatif dalam merumuskan • temu-kenali faktor terkait
solusi – ubahlah permasalahan menjadi dengan masalah
peluang ciptakan alternatif kreatif
• rumuskan definisi permasalahan
yang aplikatif
• uji rumusan permasalahan
dengan pihak lain
Objective
SMART Objectives… Langkah:
The reason most people never reach their goals is that they
don’t define them… Winners can tell you where they are
going, what they plan to do along the way, and who will be
sharing the adventure with them.
– Denis Waitley
Alternative
BEST CHOICE: