Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

GAMBARAN IMPLEMENTASI UTAMA


ROM(RANGE OF MOTION) PADA PASIEN
STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG RUBY
RSUD DR.H.MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN
RENDI FRANANTA
11409717026

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan peradapan manusia sudah semakin
berkembang pesat di segala bidang kehidupan. Ilmu
pengetahuan teknologi dewasa ini menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan masarakat moderen. Kesibukan
yang luar biasa terutama di kota besar terkadang membuat
lalai terhadap kesehatan tubuhnya. Pola makan tidak teratur,
kurang olahraga, jam kerja berlebihan serta konsumsi
makanan cepat saji sudah menjadi kebiasaan lazim yang
berpotensi menimbulkan serangan stroke (Fajriyah N.N.
2014).
Stroke sebagai penyebab kematian terbesar ketiga di Amerika
Serikat dengan angka kematian mencapai 143,579 ribu orang
tiap tahunnya. Sedangkan menurut data statistik stroke di
seluruh dunia (Stroke Asociation, 2013) juga mnyatakan sekitar
15 juta orang di seluruh dunia mengalami stroke setiap tahun.
Berdasarkan data oleh Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki),
jumlah penderita stroke di Indonesia tahun 2013 berdasarkan
diagnosis tenaga kesehatan (nakes) diperkirakan 1.236.825
orang, dengan jumlah ini Indonesia menduduki urutan
pertama di Asia. Setiap tahunnya di Indonesia diperkirakan
500.000 penduduk terkena serangan stroke, ada sekitar 2,5%
atau 125.000 orang meninggal dan sisanya cacat ringan maupun
berat (Yastroki, 2012).
Riskesdas Kalimantan setelah tahun 2018
penderita stroke sebanyak 13,4%, Kalimantan selatan pada
urutan ke enam dari 34 provinsi di Indonesia.
Distribusi penyakit terbanyak di RSUD Dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin dari instansi rawat inap RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin didapat 10 penyakit
terbanyak dan SNH(Stroke Non Hemoragik) menempati
urutan ke sepuluh dengan 259 kasus (6,8%) dan
Berdasarkan data dari ruang Ruby RSUD Dr. H. Moch
Ansari Saleh Banjarmasin dari 10 penyakit terbanyak
SNH(Stroke Non Hemoragik) berada di urutan kedua
dengan 156 ksus(25,4%)pada tahun 2019.( Rekam medik
RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin).
Tingginya angka penyakit stroke menyebabkan dampak
yang dapat mengancam jiwa dangan mengalami
kelemahan disalah satunya sisi tubuh yang terpengaruh
stroke. Kelemahan ini bisa menimbulkan
ketidakseimbangan dan kesulitan saat berjalan karena
gangguan pada kekuatan otot
Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dalam bentuk studi kasus dengan
judul Asuhan Kepeerawatan dengan gambaran
implamentasi utama latihan ROM (Range Of Motion) pada
pasien stroke di ruang Ruby RSUD Dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas , maka dapat
dibuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana
gambaran asuhan keperawatan dengan gambaran
implamentasi utama latihan ROM (Renge Of Motion) pada
pasien stroke Non Hemoragik di ruang ruby RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin ?
C. Tujuan Studi Kasus
menerapkan Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan
Dengan implementasi ROM(Range Of Motion) pada pasien
Stroke Non Hemoragik di ruang Ruby RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin.
BAB II
A. Konsep dasar penyakit
1. Pengertian
menurut (NANDA,2015) Stroke Non Hemoragik adalah
tersumbatnya pembuluh darah ke otak sebagian atau
keseluruhan terhenti.
2. Anatomi fisiologi
Terbagi menjadi 2
1. usunan saraf pusat
2. Sistem saraf tepi
Susunan saraf pusat
Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan medulla spinalis
 Otak
Otak dibagi lagi menjadi 3:
 Otak besar(Serebrum)
 Otak kecil(serebelum)
 Batang otak
 Medula spinalis
Sistem saraf tepi
Susunan saraf tepi merupakan penghubung susunan
saraf pusatdengan reseptor sensorik dan efektor motorik
(otot dan kelenjar)
Susunan saraf tepi dibagi menjadi 2 yaitu:
 Susunan saraf somatik
Indra somatik merupakan saraf yang mengumpulkan
informasi sensoris dari tubuh.
 Susunan saraf otonom
Saraf yang mempersarafi alat-alat tubuh seperti
kelenjar, pembuluh darah, paru, lambung, usus,dan
ginjal.
3.Etiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan stroke :
Hipertensi
Anuerisme pembuluh darah cerebral
Kelainan atau penyakit jantung
Diabetes miletus
Usia lanjut
Polisitemia
Perokok
Alcohol
Peningkatan kolestrol
Obesitas
4. pathway Faktor-faktor
Faktor-faktor resiko
resiko stroke
stroke

Katup
Katup jantung
jantung rusak,miokard Aneurisma,
Ateroklerosis
Ateroklerosis hiperkoagulasi,
hiperkoagulasi,
rusak,miokard Aneurisma, malformasi,
malformasi,
infark,fibrilasi, endokarditis
infark,fibrilasi, endokarditis
artesis arteriovenous
arteriovenous
artesis

Penyumbatan
Penyumbatan pembuluh
pembuluh darah
darah Pearahan
Pearahan intra
intra serebral
serebral
Trombosis
Trombosis serebral
serebral
otak
otak oleh bekuan darah,
oleh bekuan darah, lemak
lemak
dan
dan udara
udara
Pembesaran
Pembesaran darah
darah ke
ke dalam
dalam
Pembuluh
Pembuluh darah
darah okulasi
okulasi parenkim otak
parenkim otak
Emobi
Emobi serebral
serebral
Iskemik
Iskemik jaringan
jaringan otak
otak Penekanan
Penekanan jaringan
jaringan otak
otak
Edema
Edema dan
dan kongesti
kongesti Stroke
Stroke Infark
Infark otak,
otak, edema,
edema, dan
dan herniasi
herniasi
jaringan
jaringan sekitar
sekitar otak
otak
Defisit
Defisit Neurologi
Neurologi

Kehilangan
Kehilangan control
control volunter
volunter
Infark
Infark serebral
serebral Disfungsi
Disfungsi bahasa
bahasa dan
dan komunikasi
komunikasi

Hemiplagi
Hemiplagi dan
dan hemiparesis
hemiparesis 1. PENURUNAN PERFUSI
JARINGAN SEREBRAL Disartria,
Disartria, disfasia/afasia,
disfasia/afasia, apraksia
apraksia

2. KERUSAKAN Koma
Koma
MOBILITAS FISIK 4.KERUSAKAN KOMUNIKASI
VERBAL

Kelemahanan
Kelemahanan fisik
fisik umum
umum Kematian
Kematian

7. KURANG PENGETAHUAN
3. DEFISIT PERAWATAN

Penurunan
Penurunan Kesadaran
Kesadaran Disfungsi
Disfungsi persepsi
persepsi visual
visual spasial
spasial
dan
dan kehilangan sensori
kehilangan sensori
Penekanan
Penekanan jaringan
jaringan setempat
setempat

6.RESIKO GANGGUAN 5. PERUBAHAN PERSEPSI


INTEGRUITAS KULIT SENSORIK
B. Konsep dasar asuhan keperawatan
1. Pengkajian keperawatan
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan
dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam
pengumpulan data dari berbagai sumber.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang
menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau
perubahan pola) dari individu atau keluarga dimana
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga
status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah
dan merubah
3. Rencana keperawatan
Rencana keperawatan meliputi pengembangan strategi
desain untuk mencegah, mengurangi, atau mengoreksi
masalah-masalah yang telah didefinisikan pada diagnosa
keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi.

4. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai
dengan yang telah direncanakan mencakup
tindakan mandiri dan kolaborasi
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan hasil perkembangan
pasien dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang
hendak dicapai.
6. Dokumentasi
Salah satu tugas dan tanggung jawab perawat adalah
melakukan pendokumentasian mengenai intervensi yang
telah dilakukan. Komponen model dokumentasi yang
digunakan mencakup 3 aspek, yaitu ketrampilan
berkomunikasi, ketrampilan mendokumentasikan proses
keperawatan, dan setandar komunikasi.
BAB III
A. Rancangan studi kasus
Jenis studi kasus yang dilakukan adalah deskriptif. Metode
penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
tentang suatu keadaan secara objektif dengan pendekatan studi
kasus. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang
dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmojo, 2014).
B. Subyek studi kasus
1. Kriteria Inklusi :
Pasien dengan kasus stroke non hemoragik di ruang Ruby
Pasien yang bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eksklusi
Pasien stroke ulang.

Anda mungkin juga menyukai