Anda di halaman 1dari 14

Memahami Cerpen

DISUSUN OLEH :
AALIYAH MAYANG W / 01
ALVIOLA ROSA M / 03
DIAH SEKARSARI / 06
NICEN AMANDA B / 17
NIKEN AYU K / 18
NUR FADIYAH C / 20
Pengertian Cerpen

 Merupakan salah satu karya sastra yang memusatkan diri pada


suatu tokoh dalam satu situasi
Ciri-Ciri Cerpen

1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel


2. Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari
10.000 kata
3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari hari
4. Hanya memiliki satu alur cerita
5. Dapat selesai dibaca sekali duduk
6. Alur ceritanya lurus
7. Penokohan sangat sederhana
8. Tidak menggambarkan semua kisah tokohnya
9. Terdapat masalah atau konflik dan penyelesaiaannya
10. Menggunakan kata yang sederhana
11. Memiliki pesan atau amanat
Struktur cerpen

 Abstrak
 Orientasi
 Komplikasi
 Evaluasi
 Resolusi
 Koda
Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen

 Tema
 Alur plot
 Setting
 Tokoh
 Penokohan
Nilai-Nilai Kehidupan Pada Cerpen

1. Nilai Moral 9. Nilai Patriotik


2. Nilai Social 10. Nilai Psikologi
3. Nilai Religious 11. Nilai Ekonomi
4. Nilai Budaya 12. Nilai Flistoris
5. Nilai Pendidikan
6. Nilai Etika
7. Nilai Estetika
8. Nilai Politik
Contoh Cerpen Beserta

Analisisnya
Contoh Cerpen Singkat Cinta

• Jarum jam terus-menerus berputar, gerimis pun menjadi hujan. Sudah hampir tiga jam serta
sekarang hampir mendekati waktu maghrib, sika yang sejak pulang sekolah terlihat murung
akhirnya mengurung diri di dalam kamarnya.Sika pun kembali melirik buku catatannya seperti
buku tersebut berkata kepadanya.Bacalah aku sika!”Tetapi sebaliknya Sika melemparkan
bukunya ke lantai karena merasa kesal.“Adduuh susah sekali sihhhh masuk ke otak”. Kata sika
yang meluapkan kekesalannya karena belajarnya tidak dapat maksimal. Sika pun
memutuskan untuk menyelonjorkan kaki di kasurnya serta sambil mengambil posisi berbaring
agar bisa menenangkan pikirannya.Ia pun terbaring sambil teringat dengan mantan
kekasihnya. “Hmmmm Anda saja….. AAAAHHH jadi tambah males, kenapa sihhh!” kata sika
dikarenakan ingat dengan mantan kekasihnya.
 Sama seperti halnya perempuan pada umumnya yang pernah merasakan jatuh cinta
serta patah hati. Sika pun merasakan hal yang sama pada saat masih berpacaran
dengan Andri. Di dalam hatinya sika sangat menyesal karena sudah menyianyiakan
Andri.
 “Ahhh bodoh sekali aku, kenapa aku dulu menyianyiakan Sndri.” kata Sika sambil
menyesal. Sika pun mengambil foto Andri yang tersimpan pada laci. “Ihhh kenapa aku
membuat kesalahan seperti ini”. “Kenapa aku tidak bersyukur mempunyai pacar
seperti Andri”.Walaupun Andri bukanlah laki-laki yang mempunyai sifat dewasa dan
lebih cenderung memiliki sifat kekanak-kanakan, tetapi Sika tidak bisa lepas dari Andri.
Pada saat Andri memberikannya satu pucuk surat kecil kepada Sika mengenai
perasaannya yang ingin putus sika tak tahu lagi harus menolak atau mengiyakan pada
waktu itu.“Kenapa aku tidak berpikir lebih dewasa.. ihhh?” gumam Sika.Semenjak
putus dari Andri, Sika sering terlihat melamun seorang diri dan berkhayal andai waktu
bisa diputar kembali serta ia bisa berpikir lebih dewasa ketika Andri memberikan surat
putus tersebut.Walaupun Sika hidup di dalam keluarga yang lebih terkesan “broken
home” dikarenakan mempunyai seseorang yang gampang sekali memukul. Namun hal
tersebut tidak menjadikan Sika sebagai perempuan yang selalu sedih dan pendam.
Karena sejatinya Sika merupakan perempuan yang tegar. Telolet…. Telolet! Bunyi bel
istirahat di sekolah pun berdering dengan kencang. Tetapi Sika tetap tidak beranjak dari
tempat duduknya. Dengan tatapan yang kosong serta tidak bergerak seperti orang
tertidur, Sika yang sedang melamun dan bengong dibangunkan oleh temannya.
 “Siikkkk! sambil memegang tangannya yang menopang kepalanya.
 “Elu kok melamun aja sih, kenapa?”
 “Adduuh, rin kok keliatan lesu sekali kan biasanya sering sholat dhuha. Tapi kok sekarang
sudah jarang. hhihi.”
 “Sikk, ini ada Andri tuh!”, kata Rini sembari menyenggol sika. “Apaan sih! Kalau kamu uka
dengan dia jangan senggol-senggol aku!” “Yeeee, yang suka aku atau kamuuu?” balas rini
dengan menyindir Sika.
 “Aku sudah putus rin dengan Andri”. Sahut kembali Rini dengan menahan tawa yang
sebenarnya terasa sangat pahit.
 Hari demi hari terus berlalu. Tetapi perasaan Sika pada Andri ternyata tidak bisa berubah.
Sika tidak bisa membohongi perasaanya karena sika masih memiliki rasa sayang kepada
Andri.
 Pada suatu siang ketika pelajaran matematika, seperti biasanya sika tampak melamun,
membayangkan seandainya ia masih berpacaran dengan Andri alangkah indahnya hidupnya.
Tetapi semua itu hanyalah lamunan. Ibu Yuli selaku guru matematika pun melihat kelakuan si
Sika yang sedang melamun di jam pelajarannya.
 Bu Yuli pun menegurnya, “Sikaaa kamu lagi ngapain? Bukannya belajar malah melamun!.”
 “Enggak.. enggak bu.. saya nggak melamun kok.” kata Sika untuk melakukan pembelaan.
 “Kalau kamu gak niat belajar, lebih baik kamu pulang aja! Daripada kamu mengganggu
teman-temanmu yang lain!!” lanjut bu Yuli yang masih marah.
 Akhirnya pelajaran matematikan pun selesai. Sika yang dimarahin
habis-habisan oleh bu Yuli pada jam pelajaran matematika sangat
malu. Tapi ternyata secara tiba-tiba datang Andri menanyakan
tentang kejadian tadi siang.
 “Kamu kenapa sik? Kamu harus lebih hati-hati yah, kan kamu tahu
bahwa bu Yuli merupakan salah satu guru yang galak di sekolah ini.”
kata Andri menasehati Sika
 “Nggak apa-apa, iya aku akan lebih hati-hati.” jawab sika
 Sika merasa senang sekali mendapatkan perhatian dari sosok lelaki
yang ia sayangi.
 Setibanya di rumah, sika dipanggil ayahnya untuk membicarakan
sesuatu hal. Ternyata isi pembicaraan sika dan ayahnya yaitu
mengenai lamaran. Ayahnya menceritakan bahwa nanti akan ada
datang melamar dirinya.
 Namun sika tidak bisa berbuat apa-apa karena sika sudah mengetahui
watak ayahnya yang ringan tangan sehingga ia memilih untuk diam.
 Ia pun menemui ibunya dengan keadaan menangis. Sika tidak
bisa menyembunyikan kesedihannya karena tidak ingin
dinikahkan. Namun sang ibu menenangkan Sika dan memberikan
saran untuk mencobanya saja.
 Keesokan paginya datang satu rombongan pelamar datang yang
berniat untuk melamar Sika. Dengan suasana hati yang tidak
karuan. Sika berusaha untuk tegar dan berani menghadapi setiap
permasalahannya.
 Setibanya calon pelamar di hadapan Sika. Betapa kaget dirinya
melihat Andri yang datang.
 “Kamu Andri?.” tanya Sika yang kaget karena melihat Andri.
 “Iya aku, disini diriku datang bersama kedua orang tuaku untuk
melamarmu. Maafkanku atas segala kesalahan yang pernah ku
lakukan dahulu.” jawab Andri.
 Akhirnya lamaran pun berjalan lancar. Dan beberapa bulan ke
depan akan diselenggarakan pernikahan setelah kelulusan
sekolah mereka. Tamat.
 Unsur Intrinsik Cerpen
 Tema: Percintaan dan Takdir
 Amanat: Sebaiknya pikirkanlah matang-matang setiap keputusan atau tindakan agar
tidak menyesal nantinya.
 Alur: Alur yang dipakai yaitu alur campuran (maju dan muncur)
 Setting:
 – Kelas ketika saat jam istirahat
 – Sekolah pada waktu jam sekolah
 – Rumah Sika
 – Kamar Sika
 Tokoh dan Watak:
 – Bu Yuli: Galak dan tidak sabaran
 – Ibu Tari: Penyayang serta sabar
 – Bapak Tari: Egois, emosian dan keras kepala
 – Rini: Setia kawan, lucu serta perhatian
 – Andri: Perhatian, pemalu dan kekanak-kanakan
 – Sika: Taat beribadah, pelamun, kuat, tabah, tertutup dan sabar
 Sudut pandang: sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandan orang ketiga
dikarenakan pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai