Anda di halaman 1dari 16

TEORI KONSUMSI

DR.ZAINUDDIN RAHMAN, SE.,M.Si

SUMBER:
HERTIANA IKASARI, SE, MSi
Pendahuluan
• Dalam ekonomi konvensional, konsumen diasumsikan selalu bertujuan
untuk memperoleh kepuasan (utility) dalam kegiatan konsumsinya
• Utility secara bahasa berarti berguna (usefulness), membantu (helpfulness)
atau menguntungkan (advantage)
• Dalam konteks ekonomi, utilitas dimaknai sebagai kegunaan barang yang
dirasakan oleh seorang konsumen ketika mengkonsumsi sebuah barang
• Kegunaan ini bisa juga dirasakan sebagai rasa “tertolong” dari suatu
kesulitan karena mengkonsumsi barang tersebut
• Utilitas dengan kepuasan dianggap sama, meskipun sebenarnya kepuasan
adalah akibat ditimbulkan oleh utilitas
• Konsumen diasumsikan selalu menginginkan kepuasan tertinggi (teori
konvensional)
Kritik Terhadap Teori Konvensional

1. Tujuan Konsumen adalah mencari kepuasan tertinggi


Pertanyaan: apakah barang yang memuaskan selalu indentik
dengan barang yang membawa manfaat atau kebaikan?
2. Batasan konsumsi hanyalah garis anggaran
Sepanjang seseorang memiliki pendapatan , maka tidak ada yang
bisa menghalangi seseorang untuk mengkonsumsi barang yang
diinginkan
Prinsip Konsumsi dalam Islam

• Perlu memperhatikan orang lain


• Diharamkan bagi seorang muslim hidup dalam keadaan serba
berlebih sedangkan tetangganya ada yang menderita kelaparan
• Tujuan konsumsi muslim : mementingkan mashlahah daripada
utilitas
Mashlahah Dalam Konsumsi

• Kandungan mashlahah adalah manfaat dan berkah


• Konsumen merasakan manfaat kalau mendapatkan
pemenuhan kebutuhan psikis , fisik
• Berkah akan diperoleh kalau mengkonsumsi barang/
jasa yang dihalalkan oleh syariat Islam
Kebutuhan dan Keinginan

Karakteristik Keinginan Kebutuhan


Sumber Hasrat (nafsu) manusia Fitrah manusia
Hasil Kepuasan Manfaat dan Berkah
Ukuran Preferensi (selera) Fungsi
Sifat Subjektif objektif
Tuntunan Islam Dibatasi/ dikendalikan Dipenuhi
Kebutuhan dalam Islam
Mashlahah dan Kepuasan

• Mashlahah tidak saja berisi manfaat dari barang yang dikonsumsi


saja, namun juga dari keberkahan yang terkandung dari barang
tersebut
• Kepuasan adalah suatu akibat dari terpenuhinya suatu keinginan,
sedangkan mashlahah merupakan suatu akibat atas terpenuhinya
kebutuhan atau fitrah
Mashlahah dan Nilai-nilai Ekonomi Islam

• Penerapan prinsip ekonomi tanpa diikuti oleh


pelaksanaan nilai-nilai islam hanya akan memberika
mashlahah duniawi
• Misal: seorang konsumen yang memperhatikan prinsip
kecukupan, artinya hanya akan membeli sejumlah
barang/jasa sehingga kebutuhan minimalnya tercukupi.
Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencukupi
kebutuhan tersebut
Konsep Pemilihan dan Konsumsi
Motif Ekonomi
• Dua aspek • Dalam Praktek
1. Motif intrinsik 1. Motif memenuhi kebutuhan
Keinginan untuk melakukan 2. Motif memperoleh keuntungan
tindakan ekonomi atas 3. Motif memperoleh
kemauan sendiri penghargaan
2. Motif ekstrinsik 4. Motif memperoleh kekuasaan
Keinginan untuk melakukan 5. Motif sosial
tindakan ekonomi atas
dorongan orang lain
Prinsip Dasar Konsumsi
• Prinsip keadilan
• Prinsip kebersihan
• Prinsip kesederhanaan
• Prinsip kemurahan hati
• Prinsip moralitas
• Membelanjakan harta daloam kebaikan dan menjauhi sifat
kikir
• Tidak melakukan kemubaziran
• Menghindari hutang
Nilai-nilai Islam dalam Konsumsi
• Seimbang dalam konsumsi
• Membelanjakan harta pada bentuk yang
dihalalkan dengan cara yang baik
• Setiap orang mukmin berusaha mencari
kenikmatan
Nilai dasar yang menjadi fondasi

• Keyakinan terhadap adanya hari kiamat dan kehidupan


akhiratKonsep sukses dalam kehidupan seorang muslim
diukur dengan moral agama islam
• Harta merupakan anugerah Allah
Etika Islam Dalam Hal Konsumsi
• Tauhid (unity/ kesatuan)
• Adil (equilibrium)
• Free Will (memiliki kebebasan ttp teratur)
• Amanah
• Halal
• Sederhana
• Membelanjakan harta pada kuantitas dan kualitas
secukupnya
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai