Anda di halaman 1dari 17

TEKNOLOGI BAHAN KONTRUKSI

PRODUK TANAH LIAT

KELOMPOK 5
M. AINUN NAIM 10117028
J. PRASETYO 10117019
A. YAHYA M 10117002
ZAENUDIN 10117058
BAHAUL FIKRI 10117049
UNIVERSITAS SELAMAT SRI KENDAL
UNISS
Pada kesempatan kali kami akan membagikan
beberapa materi yang kami dapat di
perkulihan Teknologi Bahan Konstruksi. Topik yang
kali ini akan kami begikan yaitu tentang
pemanfaatan Tanah liat Untuk Bahan Kontruksi.
Silahkan lihat di bawah ini

Contoh dari bahan tanah liat yang di olah


merupakan :

1. Batu Bata
2. Genteng
3. Keramik
1. Bata Merah

Bata merah adalah bahan bangunan yang digunakan sebagai bahan


dinding bangunan. Proses pembuatannya adalah proses sederhana
yang dikerjakan secara tradisional dari tanah liat yang dicampur
dengan air, kemudian dicetak menjadi bentuk yang diinginkan setelah
dijemur di panas matahari sampai kering. Setelah kering bata merah
dibakar pada suhu yang tinggi, sehingga menjadi keras. Tingkat
kekerasan bata merah ini tergantung dari proses pembakarannya.
2. Genteng

Genteng dalam bangunan digunakan sebagai penutup


atap, dalam buku Persyaratan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia (PUBI) 1982, ada beberapa macam genteng,
yaitu genteng dari bahan beton, keramik, kaca, bambu
dan tanah. Genteng tanah merupakan tanah liat yang
diproses seperti pembuatan bata merah, sehingga
menjadi bahan yang keras dan tidak tembus oleh panas
matahari maupun air hujan.
BAHAN DAN ALAT UNTUK
MEMBUAT BATU BATA SECARA MANUAL

 BAHAN BAKU UNTUK MEMBUAT BATU BATA


-Tanah Liat
-Air
-Abu / Sekam Padi
 
 ALAT-ALAT UNTUK MEMBUAT BATU BATA
-Cangkul
-Pencetak Batu Bata
-( Tempat) / Tungku Pembakaran
-Kayu Bakar / Batu Bara
PROSES CARA MEMBUAT BATU
BATA

 Pertama-tama carilah lahan tanah yang bertekstur sangat liat, jangan


terlalu banyak mengandung pasir, tanah yang bertektur tersebut akan
mengurangi kekuatan dari batu bata.
 Selanjutnya jika sudah didapat, bersihkan tanah liat tersebut dari sisa
sampah yang ada seperti rumput batu-batu kecil dan sebagainya
 Rendam tanah liat ( lempung) tersebut kedalam suatu lubang yang sudah
dibuat dan terisi air, sampai tanah benar – benar bertesktur lunak.
 Lalu buang air tersebut sampai surut, setelah itu aduk tanah liat
tersebut,menggunakan cangkul. Dan sesekali diinjak injak agar mendapat
hasil yang merata, jangan sampai terlalu lembek (seperti bubur) karena
tidak akan bisa dicetak
 Lalu taruh lumpur (lempung) diatas meja cetak
 Setelah sudah bisa langsung di cetak jangan lupa menaruh sedikit abu
dicetakan agar tidak lengket
 Bila tanah liat tersebut sudah berbentuk persegi, anda sudah bisa melakukan
pengeringan
 Tahap pengeringan tujuannya agar batu bata cepat kering bisa dilakukan
dengan cara menumpukan bata yang masih berbentuk tanah liat tadi dengan
memiringkannya
 Jika sudah kering, tahap selanjutnya menyusun batu bata mentah dari kilang
tempat produksi ke dapur pembakaran
 Tahap pembakaran batu bata mentah, ini adalah langkah penentuan dimana
batu bata bisa dikatakan berhasil atau kurang berhasil dikarenakan pada
tahap ini akan dilakukan proses pembakaran dan biasanya memakan waktu
cukup lama, tergantung banyaknya batu bata yang akan bakar.
TAHAP-TAHAP PEMBAKARAN BATU BATA MENTAH

 Batu bata mentah yang sudah kering disusun di tempat pembakaran.


 Masukan kayu kedalam lubang tungku pembakaran.
 Kemudian ketahap membuat dinding disekeliling susunan batu bata tersebut
tujuan nya adalah agar pembakaran bisa lebih maksimal dan temperatur
stabil.
 Nyalakan api dari setiap lubang tungku pembakaran batu bata.
 Jaga temperatur panas tungku dengan mengecek bahan bakar kayu secara
berkala, agar api tetap menyala besar dan tidak redup.
 Tahap penutupan lubang api bertujuan agar temperatur / suhu panas api
tidak keluar.
 Tanda berakhir nya peroses pembakaran apabila asap yang ada pada bagian
atas susunan batu bata tadi sudah tidak berwarna / transparan, biasanya
memakan waktu 2x24 jam untuk pembakaran batu bata, dan tergantung dari
banyaknya batu bata yang di bakar.
 Tahap finishing yaitu tahap peyiraman bagian atas susunan batu bata
dengan sekam (bekas sisa kulit padi) baiknya tabur sekam yang agak tebal
supaya batu bata masak secara sempurna.
 Tahap pembukaan dinding tungku pembakaran, ini dilakukan setelah proses
pembakaran batu bata selesai. kemudian di dinginkan / di angin – anginkan.
 Barulah batu bata siap dijual, biasanya banyak orderan dari toko bangunan
dan pembeli perorangan, dengan harga per 1 batu bata berkisar antara
Rp.400 – Rp. 500 ( Harga ditempat ) belum termasuk ongkos kirim.
PROSES PEMBUATAN GENTENG

TAHAPAN AWAL

 Proses pembuatan genteng diawali dengan pengolahan bahan mentah


berupa tanah. Pengambilan tanah sebagai bahan baku genteng harus
berasaskan kelestarian lingkungan. Bagian lapisan paling atas dari tanah
yaitu bunga tanah tidak digunakan sebagai bahan pembuat genteng,hal ini
dikarenakan kandungan humus dan unsur hara yang sangat baik untuk
tanaman.Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan
bunga tanah, dan tanah yang diambil adalah tanah dibagian bawah bunga
tanah yaitu kurang lebih kedalaman 25 cm dari permukaan
tanah. Pengambilan pun dijaga supaya tidak lebih dari kedalaman satu meter
sebagai upaya terhadap pelestarian lingkungan. Proses selanjutnya adalah
pembersihan tanah dari material-material pengotor seperti batu, plastik,
sampah dll. Setelah cukup bersih tanah kemudian diaduk dengan
menambahkan air.
PENGOLAHAN TANAH LIAT

 Setelah didapatkan tanah liat, proses selanjutnya adalah penggilingan.


Tujuan dari prosesini adalah untuk memperoleh tanah liat yang homogen
dengan partikel-partikel yang lebih halusdan merata. Proses penggilingan
dilakukan dengan cara memasukkan tanah liat ke dalam
mesin penggiling tanah atau lebih dikenal dengan nama molen. 
 Pada proses ini juga ditambahkan sedikit pasir laut. Tujuan penambahan
pasir laut adalah supaya tanah tidak terlalu lembeksehingga mempermudah
proses penggilingan. Penggilingan berlangsung dalam waktu yang singkat
dengan output berupa tanah liat yang telah tercetak kotak-kotak sesuai
dengan ukuran genteng yang akan dibuat. Kotak-kotak tanah liat ini biasa
dinamakan keweh. Keweh inilah yang pada nantinya merupakan bahan baku
sebagai pembuatan genteng.
PENCETAKAN GENTENG

 Proses selanjutnya adalah pencetakan genteng. Pencetakan genteng


dilakukan dengan cara memasukkan keweh ke dalam mesin cetak berupa
mesin press ulir. Sebelum dimasukkan, pipihkan dulu kuweh dengan
cara dipukul-pukul dengan kayu atau biasa dikenal dengan gebleg. 
 Tujuan dari gebleg adalah mendapatkan keweh yang padat dan juga sesuai
dengan ukuran mesin press.Output dari mesin press ini berupa genteng
basah dengan bentuk yang masih belum rapi.Proses selanjutnya adalah
perapihan dimana bagian tepi genteng diratakan dan dibersihkan darisisa-
sisa tanah liat yang masih menempel akibat proses pengepressan.
PROSES PENGERINGAN

 Proses selanjutnya adalah pengeringan,ada beberapa cara proses


pengeringan yang biasanya dipakai oleh pengrajin industi genteng
diantaranya: 
 Proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari,dimana genteng
hasil pengepressan dijemur secara langsung di bawah sinar matahari selama
kurang lebih 4hari.
 Proses pengeringan dengan cara diangin-anginkan dimana genteng hasil
pengepressandiletakan di dalam gudang yang terbuka dalam waktu 10
hari.C.
 Prosis pengeringan genteng selanjutnya yaitu dengan cara di
Oven.Pengeringan Oven berlangsung selama 2 hari. Pengeringan
dilakukan dengan cara memasukkan gentengke dalam Oven kemudian
dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar kayu.Pengeringan ini
memerlukan biaya yang mahal.
PROSES PENGHALUSAN

 Proses ini yaitu dengan menghaluskan sisa-sisa tanah liat yang menempel
pada bagian genteng dengan cara di sisik atau biasa disebut dengan kesik.
PEMBONGKARAN TUNGKU

 Output dari tungku adalah genteng yang siap pakai, setelah disortir terlebih
dahulu tentunya. Untuk genteng ini biasa dinamakan genteng natural,
tergantung dari jenisnya.
 Pada proses kali ini adalah proses untuk pembuatan genteng morando, jadi 
dinamakan genteng morando natural. Untuk proses selanjutnya adalah
pengglasuran. Glassur berasal dari kata glass yang berarti kaca secara
harfiah dapat juga dikatakan proses pengglasuran adalah penambahan
lapisan kaca pada permukaan genteng, relative sama dengan proses
coating.
 Tujuan
dari pengglasuran adalah supaya penampakan genteng yang lebih indah dan
 artistik. Disamping itu dengan adanya lapisan glassur juga dapat
menghindarkan genteng dari lumut. Bahan utama glassur adalah lead oksid
atau pbo dengan penambahan matrik berupa fritzatau tepung kaca,
penambahan sedikit kwarsa akan meningkatkan kekerasan.
~ TERIMAKASIH ~
SESI PERTANYAAN..!

Anda mungkin juga menyukai