Anda di halaman 1dari 32

Ike Nurrochmawati, SST.

, MPH
MK : KRKB
Prodi Diploma III Kebidanan
STIKes Satria Bhakti Nganjuk
Menstruasi/haid :
Perdarahan periodik & siklik dari uterus, akibat
runtuhnya jaringan endometrium, yg merupakan
gambaran pengaruh hormonal pada endometrium,
tanpa terjadinya suatu kehamilan

Siklus haid :
Periode waktu dari hari pertama terjadinya suatu
perdarahan haid sampai dengan hari pertama
terjadinya perdarahan haid berikutnya
Menarche :
Menstruasi yang pertama.
Menarche lebih dini berhubungan dengan
Nutrisi & pelayanan kesehatan yang lebih baik
Proses terjadinya haid :
 Masa proliferasi
Masa pertumbuhan lapisan endometrium
yang terjadi krn pengaruh hormon
estrogen, bersamaan dengan pematangan
folikel di ovarium

 Ovulasi
Pecahnya folikel matang di ovarium,
folikel yg pecah menjadi korpus luteum yg
menghasilkan hormon progesteron
 Masa sekresi
Masa pematangan lapisan endometrium
yang dipersiapkan untuk menerima
implantasi jika tjd pembuahan

 Masa haid
Kadar hormon estrogen dan progesteron ↓
jk tdk ada pembuahan.
Akibatnya lapisan endometrium rusak dan
hancur/rontok dan diikuti perdarahan
Ovarian cycle
• Fase folikuler
Hari ke 4 – 14. Ovarium dibawah pengaruh
FSH yang berfungsi menstimulasi
folikel dalam ovarium & memproduksi estrogen

• Fase ovulasi
Terjadi 14 hari sebelum menstruasi berikutnya

• Fase luteal
Hari ke 15 – 28 hari. Hormon estrogen ↓,
korpus luteum mulai memproduksi hormon
progesteron
Endometrian cycle :

Menstruasi  regenerasi

 proliferasi  ovulasi  sekresi


Gambaran Proses Haid
Haid normal :
 Siklus 21 – 35 hari
 Lama 3 – 7 hari
 Perdarahan 20 – 80 cc/siklus
 Tidak disertai rasa nyeri
 Warna merah segar, tidak bergumpal
 Tidak berbau busuk
DEFINISI GANGGUAN
HAID

Gangguan haid adalah perdarahan


haid yang tidak normal dalam hal :
panjang siklus haid, lama haid, dan
jumlah darah haid.

Melibatkan hipotalamus, hipofisis,


ovarium dan endometrium.
INGAT!!!

Gangguan Menstruasi seringkali


Menjadi Tanda/Gejala Awal Pada
Gangguan dan Penyakit Organ dan
Sstem Reproduksi
Klasifikasi Gangguan
Haid
Digolongkan dalam :
 Kelainan panjang siklus (N=21-35hr):
 Polimenore (sering) → < 21 hr
 Oligomenore (jarang) → > 35 hr

 Amenore (tidak haid) → > 3 bln

 Kelainan banyaknya haid (N=±80ml):


 Hipermenore (banyak) → > 80ml
 Hipomenore (sedikit) → < 80ml
 Kelainan lama haid (N= 3-7hr):
 Menoragi (memanjang) >7 hari
 Brakimenore (memendek) <3 hari

 Metroragi (haid diluar siklus


normal)
 Perdarahan bercak
 Premenstrual spotting
 Postmenstrual spotting

 Perdarahan uterus disfungsional


GANGGUAN HAID
A. Jumlah perdarahan
B. Lamanya perdarahan
C. Perdarahan di sela2 haid
D. Nyeri yang berhubungan dengan
siklus haid
E. Lamanya siklus haid
A.Jumlah perdarahan
- Normal : 2 – 5 hari, siklus normal

- Hypermenorhea
> 5 tampon/hari, perdarahan > 8 hari
Penyebab : Kelainan organik, endometriosis,
polip uteri, myoma, hiperplasia/karsinoma,
kelainan bawaan (uterus bikornis), insuffisiensi
luteal, defisiensi estrogen

Intervensi : Kuretase, biopsi endometrium,


kontrasepsi oral/pil.
- Hipomenorrhea
< 2 tampon/hari
Penyebab : endometrium abnormal
Intervensi : tidak ada

- Kriptomenore/Tidak pernah haid


adalah keadaan dimana tidak tampak adanya
haid karena darah tidak keluar krn ada yang
menghalangi atau tertutupnya vagina atau
himenalis.
Penyebab : kelainan bawaan (atresia vagina),
hymen imperforata, agenesis uteri
Intervensi : operasi rekonstruksi
B. Lamanya perdarahan
- Normal : 3 – 7 hari

- Menorrhagia
haid > 7 hari dengan jumlah darah yang banyak
Penyebab : kelainan organik

Intervensi : Kuretase dan kontrasepsi oral


kombinasi, operasi

- Metrorhagia
perdarahan terus, termasuk perdarahan diluar
masa haid/ diantara 2 haid
Penyebab : kelainan organik

Intervensi : kuretase & kontrasepsi oral kombinasi


- Brachimenorhea
haid < 3 hari dgn jumlah darah kadang sedikit
Penyebab : endometrium abnormal
Intervensi : -

- Menometrorhagia
Perdarahan terus, banyak, tidak teratur
Penyebab : kelainan organik, perimenopause

Intervensi : sesuai penyebab


C. Perdarahan di sela-sela haid
- Premenstrual spotting
Bercak/spotting yang trjadi 3-4 hari sblm haid
atau pada akhir siklus

Penyebab :
- kel.endokrin (E↓) prahaid &
- kel.organik (polip,erosi porsio).
- Insuffisiensi luteal yang menyertai
pematangan folikel tidak sempurna

Intervensi : Progesteron pada siklus 16 - 25


- Post menstrual spotting
Perdrhan bercak yg terjd spi 7 hr stlh haid normal

Penyebab : Penyakit organik, gangguan respons


endometrial, defisiensi estrogen, penghancuran
irreguler/berkepanjangan jaringan endoterium

Intervensi : penyakit organik (-), terapi


etinilestradiol 20 – 40 ug pada hari ke 2 – 9
siklus
- Intermenstrual bleeding
Perdarahan di tengah siklus

Penyebab : defisiensi estrogen

Intervensi : 20 – 40 ug etinilestradiol pada


hari siklus ke 10 - 16
D. Nyeri berhubungan dengan siklus haid
- Dsmenorea
1.Dismenorea Primer
Adalah Nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak
terdapat kelainan lain pada alat kandungan.
Penyebab : psikis, peningkatan hormon prostaglandin,
peningkatan kontraksi uterus.

2. Dismenorea Sekunder
Dismenore yang terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak
pernah mengalami disminorea.
Penyebab : infeksi, mioma, polip corpus uteri,
endometriosis, uterus retrofleksi, pamakaian IUD,
tumor ovarium.

Intervensi : primer (simptomatik analgetik, anti


spasmodik), sekunder ( terapi penyebab).
- Mitelschmerz
Nyeri pada pertengahan siklus haid/ pada saat
ovulasi.
Berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari
(2-3 hari)
Penyebab : penyebabnya pecahnya folikel
de Graff di ovarium
Intervensi :-
MASTODONIA ATAU MASTALGIA
Mastodinia adalah rasa tegang pada
payudara menjelang haid.
Penyebab : adanya dominasi
hormon estrogen sehingga terjadi
retensi air dan garam yg disertai
hiperemia di daerah payudara.
Hal ini normal jika tidak disertai
keluhan lain pada payudara.
E. Lamanya siklus haid
- Amenorhea  Tidak haid > 3 bln
Amenore primer apabila seorang wanita
berumur 18 tahun ke atas tidak pernah dapat
haid.
Amenore sekunder adalah apabila wanita
pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak
mendapat lagi.

Penyebab : kelelahan fisik berat, psikogenik,


defisiensi gonadotrofin, penyakit hipofisis/ovarium,
penyakit sistemik, penyakit uterovaginal

Intervensi : Pemeriksaan klinis dan lab utk diagnostik,


- OLigomenrohea
Siklus memanjang > 5 – 6 mgg, jumlah dan lama
perdarahan dlm batas normal
Penyebab dan intervensi = amenorhea

- Polymenorhea/epimenorhea
Siklus pendek < 21 hari, jumlah dan lama perdarahan
dlm batas normal
Penyebab dan intervensi = amenorhea
Perdarahan Uterus
Disfungsional (PUD)

 Definisi : Perdarahan uterus abnormal


(lama,banyak & panjangnya) yg terjadi
semata-mata krn ggn fungsional
mekanisme kerja poros H-H-O-E,dgn
tanpa adanya kelainan organik organ
reproduksi dan penggunaan kontrasepsi
atau pengobatan hormonal.
KLASIFIKASI PUD

 Mnrt usia : PUD


perimenars,reproduksi,
perimenopause
 Mnrt kausa : PUD ovulatorik,
anovulat, folikel persisten
 Mnrt kadar Hb : ringan,sedang,berat

 Mnrt gej.klinik : akut dan kronik


KAUSA dan
PATOFISIOLOGI
 Kausa: kel.fs salah 1 tempat dr sistem
sumbu H-H-O
 Patofisiologi: pengaruh hormon E & P
tdk bekerja sesuai fase-2 yg sehrsnya
 Gambaran klinik: pengeluaran darah
dr uterus yg menyalahi ciri-2 haid
normal
 D/:anamnesis,pem.fisis,pem ginek,
pem penunjang,penentuan ovulasi
PENANGANAN PUD
 Perbaiki KU, bl anemia →transfusi
 Hentikan perdarahan :E, P, E+P, CC, anti
fibrinolitik & anti prostaglandin, bl perlu
D&K,ablasi endometrium dg laser atau HT
 Cegah agar PUD tdk berulang
 Kembalikan fs hormon reproduksi
 Hilangkan ancaman keganasan.

Anda mungkin juga menyukai