Anda di halaman 1dari 21

ILMU DALAM ISLAM & LONG LIFE

LEARNING

Sarjuni
Al-Qur’an
ّ ‫الذين يعلمون‬
‫والذين ال يعلمون إنما يتذ ّكر أولو األ لبب‬ ّ ‫قل هل يستوى‬

“Katakanlah “Apakah sama, orang-orang yang mengetahui


dengan orang yang tidak mengetahui?” Hanya orang-orang
yang berakal sajalah yang bisa mengambil pelajaran.” (QS. Al-
Zumar: 9)

ّ ‫الذين آمنوا منكم و‬


‫الذين اوتو العلم درجت‬ ّ ‫يرفع هللا‬

Allah mengangkat orang-orang yang beriman daripada


kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa
derajat. (QS. Al-Mujadalah, 11).
Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu
semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa
sebagian dari setiap golongan di antara mereka
tidak perg untuk memperdalam pengetahuan
agama mereka dan untuk memberi peringatan
kepada kaummnya apabila mereka telah
kembali agar mereka dapat menjaga dirinya.
(Surat al-Taubah 122).
Al-Hadits

‫من جاء مسجدى هذا لم ياته إال لخير يتعلّمه أو يعلّمه فهو بمنزلة المجاهد في سبيل هللا و‬
‫من جاء لغير ذالك فهو بمنزلة الرّ جل ينظر إلى متاع غيره‬
“Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini, yang dia tidak
mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajarinya
atau diajarkannya,maka dia sekedudukan dengan mujahid di
jalan Allah. Dan siapa yang datang untuk maksud selain itu,
maka dia sekedudukan dengan seseorang yang melihat barang
perhiasan orang lain.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Isnadnya hasan, dan disahihkan oleh Ibnu Hibban.
‫من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل هللا ح ّتى يرجع‬

“Barangsiapa yang pergi menuntut


ilmu, maka dia berada di jalan Allah
sampai dia kembali.” (HR. Timidzi).
Hadist ini hasan gharib. Sebagian
perawi yang lain meriwayatkan
hadits ini, namun tidak
memarfu’kannya.
Perkataan para Sahabat

Ali bin Abi Talib ra:

‫العلم خير من المال ألن المال تحرسه والعلم يحرسك والمال َتف ِِني ُه النفقة‬
‫والعلم يزكوا على االنفاق والعلم حاكم والمال محكوم عليه مات ُخ ّزانُ المال‬
‫وهم أحياء والعلماء باقون مابقي ال ّدهر أعيانهم مفقودة و آثارهم في القلوب‬
ٌ‫موجودة‬
“Ilmu lebih baik daripada harta, oleh karena harta itu kamu yang
menjaganya, sedangkan ilmu itu adalah yang menjagamu. Harta akan
lenyap jika dibelanjakan, sementara ilmu akan berkembang jika diinfakkan
(diajarkan). Ilmu adalah penguasa, sedang harta adalah yang dikuasai.
Telah mati para penyimpan harta padahal mereka masih hidup,
sementara ulama tetap hidup sepanjang masa. Jasa-jasa mereka hilang
tapi pengaruh mereka tetap ada/membekas di dalam hati.”
Mu’adz bin Jabal:

‫عليكم بالعلم فإنّ طلبه هلل عبادة ومعرفته خشية والبحث عنه جهاد وتعليمه‬
‫لمن ال يعلمه صدقة ومذاكرته تسبيح ب ِه يُعرف هللاُ و يُعبد وبه يهتدون بهم و‬
ْ ‫ينتهون إلى‬
‫رأيهم‬
“Tuntutlah ilmu, sebab menuntutnya untuk mencari keridhaan
Allah adalah ibadah, mengetahuinya adalah khasyah,
mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang
yang tidak mengetahuinya adalah sedekah dan
mendiskusikannya adalah tasbih. Dengan ilmu, Allah diketahui
dan disembah, dan dengan ilmu pla Alah diagungkan dan
ditauhidkan. Allah mengangkat (kedudukan) suatu kaum
dengan ilmu, dan menjadikan mereka sebagai pemimpin dan
Imam bagi manusia, manusia menjdapat petunjuk melalui
perantaraan mereka dan akan merujuk kepada pendapat
mereka.”
Iman, Ilmu dan Amal/Moral

Allah berfirman yang artinya: ”Amat besar kutuk dari Allah


ta’ala bahwa kamu katakan apa yang tidak kamu kerjakan.”
(Surat Al-Saff, 3)

Allah berfirman yang artinya: ”Adakah kamu menyuruh


manusia dengan kebaikan dan kamu lupakan akan dirimu
sendiri. (Surat al-Baqarah, 44)
Iman, Ilmu dan Amal/Moral
Rasulullah saw bersabda:
.‫ال يكون المرء عالما ح ّتى يكون بعلمه عامال‬
Artinya:
”Tidaklah seorang itu bernama ‘alim sebelum
berbuat menurut ilmunya.”

Rasulullah saw juga bersabda:


‫من طلب علما ممّا يبتغى به وجه هللا تعالى ليصيب به عرضا من ال ّدنيا‬
.‫لم يجد عرف الج ّنة يوم القيامة‬

Artinya: Barangsiapa menuntut ilmu yang menuju keridhaan Allah


untuk memperoleh harta benda duniawi, maka orang itu tidak akan
mencium bau sorga pada hari kiamat. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
‫‪Ilmu terkait secara erat dengan agama‬‬

‫من ازداد علما ولم يزدد هدا لم يزدد من هللا اال بعدا‬

‫االسناد من الدين‬
Dalam Islam Ilmu, jika
terlepas dengan
adab/etika/moral,
maka tidak akan
melahirkan
peradaban.
Biografi Para Ulama

Al-Hakam bin Hisyam al-Tsaqafi mengatakan:


“Orang menceritakan kepadaku di negeri Syam,
suatu cerita tentang Abu Hanifah, bahwa beliau
adalah seorang manusia pemegang amanah yang
terbesar. Sultan mau mengangkatnya menjadi
pemegang kunci gudang kekayaan Negara atau
memukulnya kalau menolak. Maka Abu Hanifah
memilih siksaan daripada siksaan Allah Ta’ala.”

Al-Rabi mengatakan: “Imam Syafi‘i menghkatamkan


al-Qur’an misalnya, dalam bulan Ramadhan, enam
puluh kali. Semuanya itu dalam shalat.
Contoh Biografi Para Intelektual Barat

Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) berjalan-


jalan di Turin di jalan gelap dan menampakkan
pantatnya telanjang kepada para wanita.

Ia menulis: “ Kesenangan bodoh yang yang saya


pernah lakukan adalah menampakkannya di depan
mata-mata yang tidak dapat digambarkan.”
Definisi Murid

 As-sabi (kanak-kanak)
 Al-Muta’alim (pelajar)
 Thalibul Ilmi (penimba
ilmu)
Karakter Penimba Ilmu menurut
Az-Zarnuji (Taklimul Muta’allim)

1. Mendahulukan kesucian Jiwa


2. Menyedikitkan hubungan dengan duniawi
3. Bersikap rendah diri, tidak sombong,
senantiasa menghormati guru.
4. Jika masih baru, jangan terlibat dalam
perdebatan.
5. Memilih satu disiplin ilmu
6. Tidak diperkenankan mempelajari semua
bidang ikmu sekaligus
Karakter Penimba Ilmu

8. Mengetahui sebab kemuliaan ilmu


9.Tujuan menimba ilmu untuk kesucian
jiwa dan mendapatkan fadhilah/pahala,
bukan untuk mencari materi.
10. Mengetatui keterkaitan ilmu dengan
tujuan hidup.
11. Menyerahkan urusan kepada gurunya.
Etika Murid Terhadap
Guru (Taklimul Muta’allim)
1. Menghindari banyak bica adengan guru
2. Tidak memulai bicara jika tidak diajak
bicara .
3. Tidak bertanya sebelum minta ijin
4. Tidak diperkenankan berbincang sambil
tertawa dg guru.
5. Bersikap tawadhu di hadapan guru
lanjutan

6. Tidak banyak bertanya


7. Bersikap Wara’
8. Mengurangi rasa tergantung pada
urusan dunia.
9. Tidak duduk di tempat guru.
10. Menjauhi sikap yang menyinggung
perasaan guru.
Syarat Memperleh Ilmu

1. Dzakaun (potensi kecerdasan)


2. Hirsun (motivasi yang kuat)
3. Istibarun (kesabaran)
4. Dirhamun (dana)
5. Suhbatu ustadzin (interaksi dg guru)
6. Thulu zamanin (butuh waktu lama)
Memuliakan Ilmu

Memuliakan ilmu
dan orang yang
berilmu
Pantangan Ahli Ilmu

1. Jangan merendahkan diri sendiri, ia


harus tawadhu dan iffah (al takhaluq bi
akhlaqillahi, ‘ala thaqatil basyariyah)
2. Jangan menjadikan ilmu sebagai
komoditas , jangan menjadu ulama su

Anda mungkin juga menyukai