7.0-8.9 0.5-0.37
<7.0 -0.1%
Patofisiologi
Asam urat : produk akhir dari degradasi purin
overproduksi atau underexcretion
Sumber: makanan, konversi asam nukleat &
sintesis de novo basa purin
Peningkatan fosforibosil pirofosfat (PRPP)
sintetase
Defisiensi hipoxantin-guanin fosforibosil
transferase (HGPRT)
Obat-obat menurunkan bersihan ginjal asam
urat
Patofisiologi
Golongan diuretik
Salisilat
Obat TB (pirazinamid, etambutol)
Asam nikotinat
Alkohol
Siklosporin
Obat-obat sitotoksik
Patofisiologi
Indometasin
Indometasin seefektif kolkisin dalam pengobatan arthritis gout akut
dan lebih dipilih sebab toksisitas gastrointestinal akut jauh lebih jarang
terjadi dibandingkan kolkisin. Pengobatan dimulai dengan dosis yang
relatif tinggi untuk 24 sampai 48 jam pertama dan setelahnya dosis
diturunkan selama 3 sampai 4 hari untuk meminimalkan resiko
kambuhnya serangan. Pada awalnya dapat diberikan 75 mg
indometasin, diikuti dengan 50 mg setiap 6 jam selama 2 hari, lalu 50
mg setiap 8 jam selama 1 atau 2 hari.
Kolkisin
Kolkisin biasa diberikan secara oral dengan dosis awal 1 mg,
diikuti dengan 0,5 mg setiap 2 jam hingga gejala persendian
mereda, terjadi ketidaknyamanan abdomen atau diare.
Masalah utama kolkisin oral adalah toksisitas
gastrointestinal (50–80%). ES dihindari dengan Pemberian
IV
Kolkisin iv tidak boleh digunakan pada individu yang
netropenia, menderita kerusakan ginjal parah (bersihan
kreatinin kurang dari 10 mL/menit), atau menderita
insufisiensi ginjal dan hati.
Kolkisin harus dihentikan dalam 7 hari baik setelah
pemberian secara iv atau oral untuk mengurangi resiko
toksisitas sumsum tulang. Dosis harus dikurangi sebesar
50% pada pasien dengan bersihan kreatinin antara 10–50
mL/menit dan dosis total dibatasi hingga 2 mg pada pasien
yang menerima pemeliharaan kolkisin secara oral.
Terapi Farmakologi
Kortikosteroid
Terapi serangan arthritis gout akut, untuk kasus resisten
atau kontraindikasi terhadap kolkisin dan NSAID.
Prednison, 30 hingga 60 mg secara oral setiap hari selama
3–5 hari, dapat digunakan pada pasien dengan multiple
joint involvement. Serangan rebound dihindari dengan
penurunan dosis secara bertahap.
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) gel, 40 hingga 80
unit USP dapat diberikan secara intramuskular setiap 6
hingga 8 jam selama 2–3 hari dan kemudian dikurangi
dengan cara yang bijak dan dihentikan.
Triamcinolone hexacetonide, 20 hingga 40 mg diberikan
secara intraartikular, dapat berguna untuk gout akut yang
terbatas pada satu atau dua sendi.
Terapi Profilaksis
Pendekatan Umum
Jika episode pertama arthritis gout akut adalah ringan
dan memberikan respon terhadap pengobatan,
konsentrasi urat serum pasien meningkat minimal, dan
ekskresi urin asam urat 24 jam tidak berlebihan (kurang
dari 1000 mg/24 jam pada diet regular), maka
pengobatan profilaktik dapat dihentikan.
Jika pasien mengalami serangan arthritis gout yang
parah, peningkatan konsentrasi asam urat serum (lebih
besar dari 10 mg/dL), atau ekskresi urin asam urat 24
jam lebih dari 1000 mg, maka pengobatan profilaksis
harus dilakukan secepatnya setelah episode akut.
Terapi profilaksis juga sesuai untuk pasien dengan
frekuensi serangan arthritis gout yang sering (yaitu lebih
dari dua atau tiga kali per tahun) walaupun konsentrasi
asam urat serum normal atau meningkat dengan jumlah
minimal.
Terapi Profilaksis
Kolkisin
Kolkisin yang diberikan pada dosis oral yang
rendah (0,5–0,6 mg dua kali sehari) efektif
dalam mencegah kambuhnya arthritis pada
pasien tanpa bukti adanya tophi yang terlihat
dan dengan konsentrasi urat serum yang
normal atau sedikit meningkat.
Pasien yang merasakan onset serangan akut
harus menaikkan dosis hingga 1 mg setiap 2
jam, pada kebanyakan contoh, serangan hilang
setelah pemberian 1 atau 2 mg.
Terapi Profilaksis
Obat Urikosuria
Probenesid dan sulfinpirazon meningkatkan bersihan ginjal
asam urat dengan menghambat reabsorpsi asam urat pada
tubulus ginjal. Terapi dengan obat urikosuria harus diawali
dengan dosis rendah untuk menghindari marked urikosuria
dan pembentukan batu yang mungkin terjadi. Pemeliharaan
aliran urin dan pembasaan urin dengan natrium bikarbonat
selama beberapa hari pertama terapi urikosuria akan
mengurangi kemungkinan pembentukan batu asam urat.
Efek samping utama yang dikaitkan dengan terapi urikosuria
adalah iritasi saluran pencernaan, rash dan hipersensitivitas,
presipitasi arthritis gout akut, dan pembentukan batu. Obat-
obat ini dikontraindikasikan pada pasien dengan kerusakan
fungsi ginjal atau memiliki sejarah batu ginjal, dan pada pasien
yang overproduksi asam urat.
Terapi Profilaksis
Xanthine Oxidase Inhibitor
Allopurinol dan metabolit utamanya, oksipurinol,
merupakan inhibor xantin oksidase dan mempengaruhi
perubahan hipoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi
asam urat. Allopurinol juga menurunkan konsentrasi
intraselular PRPP.
Allopurinol merupakan obat antihiperurisemia pilihan
untuk pasien dengan sejarah batu pada urin atau kelainan
fungsi ginjal, pasien yang memiliki kelainan
limfoproliferasi dan membutuhkan pretreatment dengan
inhibitor xantin oksidase sebelum dimulai terapi sitotoksik
untuk melindungi terhadap nefropati asam urat akut, dan
pada pasien dengan gout yang overproduksi asam urat.
Efek samping utama allopurinol adalah rash pada kulit,
leukopenia, toksisitas saluran pencernaan, dan
peningkatan frekuensi serangan gout akut.
Guideline Therapy (Serangan Akut)
Evaluasi Terapeutik
Kesembuhan simptomatik sakit persendian pada
pasien harus diawasi sama seperti halnya
pengawasan terhadap efek samping dan interaksi
obat yang berkaitan dengan terapi obat.
Definisi/Penjelasan Penyakit
Prevalensi / Epidemiologi
Patofisiologi
Etiologi
Gejala
Faktor resiko
Diagnosis
Terapi Non-farmakologi & Terapi Farmakologi
Guideline Therapy
Evaluasi Outcome Therapy
Studi Kasus