Anda di halaman 1dari 33

Hiperurisemia

(Asam Urat Berlebih)

dr. Agus Hasan Setiawan


Asam Urat, Hiperurisemia

 Asam urat (urat) adalah produk akhir


dari metabolisme protein (purin)
 Hiperurisemia : konsentrasi asam urat
yang larut dalam darah berlebih ( > 6.8
mg/dl)
 Akibat overproduksi asam urat atau
ekskresi (pengeluaran) yang berkurang
 Kelainan konsentrasi zat dalam serum
yang cukup sering ditemukan
Distribusi kadar asam urat
Kaskade Hiperurisemia
Produksi dan Eliminasi A.Urat
Sebab Hiperurisemia
 Overproduksi
 Primer / idiopatik
 Sekunder
 Intake tinggi
 Peningkatan turnover purin
 Peningkatan degradasi protein

 Hipoekskresi
 Primer / idiopatik
 Sekunder
 Gangguan fungsi ginjal
 Hipertensi, hiperparatiroid
Silent Tissue Deposition

 Akibat kadar yang tinggi di cairan


ekstraseluler terbentuk kristal urat
monosodium
 Sendi dan jaringan lunak
Kristal Urat Monosodium

Dipengaruhi oleh
 Turunnya kelarutan asam urat
 Suhu, pH rendah
 Gangguan pada sendi dan jar. ikat
 Trauma / injury
 Reabsorpsi air  supersaturasi
 Kurang gerak sendi (mis. saat tidur)
Gout

 Kondisi yang diakibatkan pengendapan


kristal asam urat pada sendi
 Ditandai peningkatan asam urat dalam
darah & peradangan sendi berulang
(artritis)
 Terbanyak menyerang usia dekadi 4-6
(Pria : 9x dibanding wanita)
Faktor Resiko

 Usia & Jenis kelamin


 Obesitas
 Alkohol
 Hipertensi
 Gangguan Fungsi Ginjal
 Penyakit-penyakit metabolik
 Pola diet
 Obat: Aspirin dosis rendah, Diuretik, obat-obat
TBC
Faktor Pencetus

 Dehidrasi
 Alkohol
 Overeating
 Trauma / injury pada sendi
 Demam
 Tindakan pembedahan
Diagnosis

 Gejala
 Inflamasi dan nyeri sendi yang mendadak,
biasanya timbul pada malam hari
 Nyeri
hebat, bengkak, kemerahan, panas
 Demam, menggigil, nyeri badan

 Hilang dalam 3-10 hari walau tanpa


pengobatan
 90% serangan pertama menyerang 1
sendi saja
Diagnosa

 Laboratorium
 Kadar asam urat  bisa normal / tinggi
 Pemeriksaan cairan sendi  Gold
Standard
 Ditemukan kristal yang mengendap pada
sendi
Perjalanan Penyakit

Hiperurisemia Gout Fase


Gout Kronis
tanpa gejala Serangan Akut Interstisial

Hiperurisemia tidak terkontrol


Perjalanan Penyakit
Gout Kronis

 Terjadi dalam beberapa tahun pasca


serangan pertama
 Disebabkan hiperurisemia yang tidak
terkontrol pasca serangan & tidak
mendapat pengobatan adekuat
 endapan kristal bertambah  artritis
kronis
Gout kronis

 Sendi bengkak, kaku, tidak nyaman 


persisten
 Intensitas nyeri lebih kurang daripada
serangan awal
 Kadang-kadang diselingi serangan akut
 Perubahan bentuk sendi
 Timbul benjolan berisi endapan asam
urat pada jaringat ikat (TOPHI)
Tophi

Faktor Resiko :

 Hiperurisemia yang lama dan persisten


 Gout aktif yang tidak mendapat
pengobatan adekuat
 Serangan gout berulang (4x/tahun)
Terapi

 Mengatasi serangan akut dengan segera


 Obat: analgetik, colcichine, kortikosteroid
 Program pengobatan untuk mencegah
serangan berulang
 Obat: analgetik, colcichine dosis rendah
 Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar
as.urat) & mencegah komplikasi lain
 Obat-obat penurun asam urat
 Lifestyle
Penyakit lain akibat
Hiperurisemia
 Ginjal
 Batu ginjal
 Gagal ginjal akut / kronis
 Kardiovaskuler
 Hipertensi
 Payah jantung
 Penyakit metabolik lain
 Diabetes
 Hiperlipidemia
Batu asam urat pada ginjal

Faktor Resiko
 Urin: pH asam (rendah), volume kurang
 Kadar asam urat yang tinggi
 Obat-obatan
Pencegahan

 Minum cukup (8-10 gelas / hari)


 Mengelola Obesitas  BB Ideal
 Kurangi konsumsi alkohol
 Pola diet sehat
Pola Diet
 Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) :
Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang, sardin,
herring, ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng

 Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) :


Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol,
bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung

 Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) :


Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan

 Bahan makanan yang diperbolehkan :


 Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam jumlah
terbatas)
 Semua jenis buah-buahan
 Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol
 Semua macam bumbu
 Bila kadar asam urat darah >7mg/dL
dilarang mengkonsumsi bahan
makanan gol.A, sedangkan konsumsi
gol.B dibatasi
 Batasi konsumsi lemak
 Banyak minum air putih
Contoh:

Pagi : Roti dengan margarin dan selai,


Susu/ kopi/ teh manis
Jam 10 : Buah pepaya
Siang : Nasi putih, pepes ikan, sayur
asam, jeruk
Jam 16 : Buah pisang
Malam: Nasi putih,telur bumbu bali, cah
tahu, sayur bening gambas wortel, apel

Anda mungkin juga menyukai