Umur anak
Hereditas
Antikonvulsan Rumat
1. Kejang fokal
2. Kejang lama dengan durasi >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejeang misalkan palsi serebral, hidrosefalus,
dan hemiparesis.
Asam valproat 15-40 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis, atau
phenobarbital 3-4 mg/kgBB/hari dalam 1-2 dosis.
Kejang demam Meningitis Ensefalitis
Manifestasi a. KDS - Sakit kepala dan demam Masa prodromal berlangsung 1-
Klinis - berlangsung kurang dari 15 (gejala awal yang sering) 14 hari ditandai dengan:
menit dan umumnya akan - perubahan pada tingkat - demam
berhenti sendiri, kesadaran kesadaran dapat terjadi - sakit kepala
normal letargi , tidak responsif, - mual dan muntah
- tidak terulang dalam waktu 24 dan koma. - nyeri tenggorokan
jam - rigiditas nukal (+) - malaise
- kejang umum tonik dan atau - tanda kernig (+) - nyeri ekstremitas
klonik - tanda brudzinki (+)
b. KDK
- berlangsung >15 menit
- fokal/multipel (kejang >1x
dalam 24 jam)
Pemeriksaan Pemeriksaan cairan Pemeriksaan cairan
Penunjang serebrospinal: leukositosis serebrospinal: peningkatan
(100-10.000/uL) limfosit dan protein
KOMPLIKASI
• Retardasi Mental
• Epilepsi
PROGNOSIS
Perkembangan
dan neurologis
umumnya tetap
normal
pada pasien yang
sebelumnya normal.
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : NPP
Usia : 1 tahun 5 bulan
Jenis kelamin : Laki - Laki
Alamat : Br. Blahpande Kelod Sidan Gianyar
Agama : Hindu
Suku/bangsa : Bali/Indonesia
No. RM. : 654819
Tanggal MRS. : 27/06/2019
Ruang : Abimanyu
Penanggung jawab : dr. Putu Triyasa, Sp. A
ANAMNESIS (HETEROANAMNESIS)
Riwayat Imunisasi :
Pasien lahir secara spontan, cukup bulan, BBL 3100 gram.
Riwayat Nutrisi
ASI : 0 – 2 tahun
Bubur susu : : 6 bulan – 9 bulan
Nasi tim : 9 bulan – 12 bulan
Makanan Dewasa : 12 bulan – sekarang
Riwayat Lingkungan, Sosial, Pribadi
Status Present
• Kesadaran : Compos Mentis
• Laju Nadi : 110 kali/menit
• Laju Nafas : 28 kali/menit
• Suhu axilla : 37,5oC
• Berat badan : 6 kg
• Tinggi badan : 69 cm
Status Gizi
Berat Badan : 6 kg
Berat Badan Ideal : 12 kg
Tinggi Badan : 69 cm
Status Gizi berdasarkan CDC :
BB/U : (-3)SD-(-1)SD
TB/U : (-2)SD-(0)SD
IMT/U : (-3)SD-(-1)SD
Status Gizi menurut Waterlow : 66,7% (Gizi Buruk)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kepala : Normochepali
Mata : Anemis -/- ikterus -/-
Bibir : Sianosis (-), Kering (-)
THT
Telinga : Sekret (-)
Hidung : Sekret (-), NCH (-)
Tenggorok : Faring hiperemis (+), Tonsil T1/T1
Thoraks : Simetris (+), retraksi (-)
Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Paru : Ves +/+, Rho -/-, Wh -/-
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi : Hepar-Lien tidak teraba
Perkusi : Timfani
Ekstremitas : Hangat edema
Thorak :
Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas : ICS II sternal line sinistra
Batas Kanan : ICS IV Parasternal line dextra
Bata Kiri : ICS V Midclavicula line sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal regular murmur (-)
Elektrolit : 22/06/19
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Keterangan
Penatalaksanaan
S: Demam (-), kejang (-) batuk (-) pilek (+) S: Demam (-), kejang (-) batuk (-) pilek (+)
mual /muntah (-/-) makan / minum (+/+) mual /muntah (-/-) makan / minum (+/+)
BAB/BAK (-/+) BAB/BAK (+/+)
Definisi
Kejang demam adalah suatu bangkitan
kejang pada bayi atau anak, yang terjadi
pada peningkatan suhu tubuh (>38oC),
yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranial. Pada umumnya terjadi Pada kasus didapatkan pasien anak usia
antara umur 6 bulan – 5 tahun, dan tidak 2 tahun dengan keluhan kejang
terbukti adanya infeksi intrakranial atau disertai suhu tubuh ( 38 – 39 oC) disertai
penyebab tertentu. Anak yang pernah dengan batuk pilek sejak 3 hari yang lalu.
mengalami kejang tanpa demam dan bayi Dikatakan pasien sadar setelah kejang
umur di bawah 1 bulan bukan merupakan
.
kejang demam
Etiologi
Etiologi kejang demam sampai saat ini
belum dapat diketahui dengan pasti, akan
tetapi umur anak, tinggi, cepatnya suhu Menurut faktor hereditas tidak ditemukan
meningkat, faktor hereditas dan infeksi pada orang tua maupun keluarga
merupakan faktor risiko terjadinya kejang
pasien yang pernah mengalami keluhan
yang sama. Sedangkan menurut infeksi
ektrakranial di dapatkan keluhan lain
berupa batuk pilek sejak empat hari
yang lalu..
Klasifikasi
KDS KDK
Lama <15 menit > 15 menit Menurut klasifikasi pasien diklasifikasikan ke
Kejang dalam kejang demam sederhana dimana
ditemukan tanda – tanda klinis kejang
Frekuensi 1 x / 24 >1x / 24
jam jam demam sederhana yaitu pasien mengalami
kejang selama <2 menit, kejang bersifat
Jenis Umum Fokal atau tonik klonik dan muncul 1 kali dalam
Kejang parsial
24 jam.
-Umur pasien
-Adanya Kejang • Riwayat penyakit sekarang
• Keluhan utama: Kejang
-Jenis kejang
• Pasien datang ke IGD RSUD Sanjiwani pada tanggal 22/06/2019 pukul
-Kesadaran 20.00 dengan keluhan kejang Onset: Pasien dikatakan kejang pada puku
l 16.00 SMRS selama <2 menit tidak berulang
-Lama kejang
-Frekuensi • Lokasi: Pasien mengalami kejang di seluruh ekstremitas bersifat tonik
klonik.
-Suhu sebelum dan saat kejang
- Riwayat kejang • Kronologis: awalnya pasien mengalami panas badan selama 3 hari
disertai batuk pilek sejak 4 hari sebelum kejang. Kejang muncul tiba-tiba
-Riwayat kejang dalam keluarga sekitar pukul 16.00 selama <2 menit dan setelah itu pasien sadar.
-Keluhan lain
Dari kasus didapatkan kesesuaian dengan teori.
Teori Kasus
Heteroanamnesis
-Umur pasien
-Adanya Kejang
-Jenis kejang • Kuantitas dan kualitas: Kejang dikatakan hanya 1 kali dan muncul
tiba-tiba Kejang dikatakan berlangsung selama <2 menit. Pada saat
-Kesadaran
kejang pasien dikatakan tidak sadar, tonik klonik, mata mendelik ke
-Lama kejang atas dan kaki pasien di tekuk.
-Frekuensi
• Faktor memperingan dan memperberat: Saat kejang pasien tidak
-Suhu sebelum dan saat kejang diberikan obat untuk menurunkan kejangnya. Pasien diberikan
paracetamol dari bidan untuk mengurangi demamnya.
- Riwayat kejang
-Riwayat kejang dalam keluarga Dari kasus didapatkan kesesuaian dengan teori.
-Keluhan lain
Teori Kasus
Pemeriksaan Fisik
Dilaporkan kasus anak, inisial IPAPP, 2 tahun, datang dengan keluhan kejang sejak 3 hari
SMRS. Kejang dikatakan pada seluruh tubuh, bersifat tonik klonik, durasi < 2 menit dan
tidak berulang setelahnya. Setelah kejang pasien didapatkan sadar. Kejang timbul setelah
sebelumnya pasien mengalami demam (38-39oC) selama 3 hari. Pasien juga dikatakan
mengalami batuk pilek semenjak 4 hari yang lalu. Batuk berdahak dan secret pilek
berwarna bening dan encer. Keluhan lain seperti diare, sesak, mual muntah disangkal.
Minum, BAK dan BAB dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
compos mentis, frekuensi nadi 120 kali/menit, frekuensi nafas 24 kali/menit, suhu aksila
38,4oC.Pemeriksaan penunjang darah lengkap menunjukkan hasil hematokrit rendah dan
natrium rendah. Pasien didiagnosis dengan kejang demam sederhana + ISPA.
Penatalaksanaan kasus dan teori sudah sesuai.
TERIMA
KASIH
DAFTAR PUSTAKA
1. Ram, D. & Newton, R. 2016. The Genetics of Febrile Seizures. Pediatric Neurology Briefs. 29(12), pp 90-90
2. Chung S,. 2014. Febrile Seizures. Korean J Pediatr; 57 (9): pp: 384 – 395
3. Wulandari, D & Erawati M. 2016. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
4. Amalia M, dan Bulan A. 2013 Faktor Resiko Kejadian Kejang Demam Pada Anak Balita Diruang Perawatan
Anak RSUD Daya Kota Makasar Volume 1.3 .
5. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2013. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Jakarta
6. Eny Susilowati, (2016). Hubungan antara pengetahuan orang tua tentang penanganan demam dengan
kejadian kejang demam berulang di ruang anak SDUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Surakarta.
7. Pasaribu AS. 2013. Kejang Demam Sederhana Pada Anak yang Disebabkan karena Infeksi Tonsil dan Faring.
Medula. 2013;1(1):65-71.
8. Widodo DP, Dalam Gunardi H, Tehuteru ES, Kurniati N, Advani N, Setyanto Db, Wulandari HF, et al. 2011.
Konsensus tatalaksana kejang demam.. Kumpulan tips pediatri. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia; h. 193-203.
9. Purwanti OS, Maliya A. Kegawatdaruratan Kejang Demam pada Anak. Berita Ilmu Keperawatan. 2017 Mar
27;1(2):97-100
10. Ismael S. dkk. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam. UKK-Neurologi IDAI. Jakarta: Badan Penerbit
IDAI. 2016; 1-14
11. SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Sanglah. Pedoman Pelayanan Medis. Denpasar : RSUP Sanglah.
P.311