Strategi Dr. Murtiadi Awaluddin, S.E.,M.Si Strategi merupakan pengerahan dan pengarahan seluruh sumber daya perusahaan dalam upaya mencapai target (jangka pendek dan jangka panjang) yang sudah ditentukan. sehingga Setiap pengorbanan sumber daya untuk memenuhi target jangka pendek diarahkan untuk tetap dapat berujung pada pencapaian target jangka panjang. Penetapan strategi yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada posisi perusahaan dalam persaingan dan ketidaktercapaian tujuan jangka panjang. Oleh karena itu,
strategi harus diturunkan dari berbagai
kondisi eksternal seperti tren dan persaingan industri Penyampaian strategi oleh managemen puncak kepada managemen yang lebih rendah harus diikuti pelimpahan wewenang dan tanggung jawab. Olehnya itu Pelimpahan wewenang kepada unit yang lebih kecil harus dilakukan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan Pelimpahan wewenang harus dilakukan karena tidak semua individu paham seluruh pekerjaan yang ada dalam perusahaan.
Agar pelimpahan wewenang dan
perencanaan lebih baik, maka perlu didukung dengan keberadaan struktur organisasi yang memadai. Strategi disusun dengan menggunakan empat proses yang berbeda. Penyusunan strategi dimulai dengan mengamati tren kondisi makro, persaingan industri yang saat ini terjadi.
Strategi bisa saja diubah jika memang
dipandang perlu dilakukan dan jika hasil pengamatan serta hasil analisis internal dan eksternal (dengan menggunakan analisis SWOT) mendukung untuk pelaksanaan perubahan. Setiap perubahan atas kondisi makro (ekonomi, sosial, teknologi serta politik dan hukum) harus terus diikuti dan diantisipasi oleh perusahaan.
Dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
eksternal, perusahaan harus memerhatikan kemampuan yang dimiliki dan berbagai keterbatasan yang tidak bisa diabaikan. Analisis SWOT membantu para manager untuk menentukan strategi dengan memertimbangkan kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O) dan ancaman (T). Secara garis besar. analisis SWOT membagi pengkajian menjadi faktor internal (S dan W) dan eksternal (O dan T) perusahaan. Strategi dapat ditentukan jika managemen puncak benar-benar paham jenis industri dan bisnis yang dijalani atau akan dijalani. Olehnya itu Pemahaman managemen puncak tersebut akan mengarahkan pada visi, misi, keyakinan dasar, nilai-nilai perusahaan yang akan dijadikan panduan dalam mencapai visi dan misi.
Untuk mendapatkan visi, misi, tujuan, keyakinan dan
nilai-nilai dasar, managemen teras dapat menggunakan proses envisioning.