Anda di halaman 1dari 9

Modul 2

Perumusan Tujuan dan


Strategi
Dr. Murtiadi Awaluddin, S.E.,M.Si
Strategi merupakan pengerahan dan
pengarahan seluruh sumber daya
perusahaan dalam upaya mencapai target
(jangka pendek dan jangka panjang) yang
sudah ditentukan.
sehingga
Setiap pengorbanan sumber daya untuk
memenuhi target jangka pendek diarahkan
untuk tetap dapat berujung pada pencapaian
target jangka panjang.
Penetapan strategi yang tidak tepat
dapat berdampak negatif pada posisi
perusahaan dalam persaingan dan
ketidaktercapaian tujuan jangka panjang.
Oleh karena itu,

strategi harus diturunkan dari berbagai


kondisi eksternal seperti tren dan persaingan
industri
Penyampaian strategi oleh managemen
puncak kepada managemen yang lebih
rendah harus diikuti pelimpahan wewenang
dan tanggung jawab.
Olehnya itu
Pelimpahan wewenang kepada unit yang
lebih kecil harus dilakukan untuk
memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Pelimpahan wewenang harus dilakukan
karena tidak semua individu paham seluruh
pekerjaan yang ada dalam perusahaan.

Agar pelimpahan wewenang dan


perencanaan lebih baik, maka perlu didukung
dengan keberadaan struktur organisasi yang
memadai.
Strategi disusun dengan menggunakan
empat proses yang berbeda. Penyusunan
strategi dimulai dengan mengamati tren
kondisi makro, persaingan industri yang saat
ini terjadi.

Strategi bisa saja diubah jika memang


dipandang perlu dilakukan dan jika hasil
pengamatan serta hasil analisis internal dan
eksternal (dengan menggunakan analisis
SWOT) mendukung untuk pelaksanaan
perubahan.
Setiap perubahan atas kondisi makro
(ekonomi, sosial, teknologi serta politik dan
hukum) harus terus diikuti dan diantisipasi oleh
perusahaan.

Dalam mengantisipasi perubahan lingkungan


eksternal, perusahaan harus memerhatikan
kemampuan yang dimiliki dan berbagai
keterbatasan yang tidak bisa diabaikan.
Analisis SWOT membantu para manager untuk
menentukan strategi dengan memertimbangkan
kekuatan (S),
kelemahan (W),
peluang (O) dan
ancaman (T).
Secara garis besar. analisis SWOT membagi
pengkajian menjadi faktor internal (S dan W)
dan eksternal (O dan T) perusahaan.
Strategi dapat ditentukan jika managemen puncak
benar-benar paham jenis industri dan bisnis yang
dijalani atau akan dijalani.
Olehnya itu
Pemahaman managemen puncak tersebut akan
mengarahkan pada visi, misi, keyakinan dasar, nilai-nilai
perusahaan yang akan dijadikan panduan dalam
mencapai visi dan misi.

Untuk mendapatkan visi, misi, tujuan, keyakinan dan


nilai-nilai dasar, managemen teras dapat menggunakan
proses envisioning.

Anda mungkin juga menyukai