Anda di halaman 1dari 17

MASYARAKAT

KELOMPOK 8 :
1. Luhut Jeremia Anderson (190200234)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.Pengertian Masyarakat
Salah satu definisi dari masyarakat pada awalnya adalah " a
union of families" atau masyarakat merupakan gabungan
atau kumpulan dari keluarga-keluarga. Awal dari masyarakat
pun dapat kita katakan berasal dari hubungan antar individu,
kemudian kelompok yang lebih membesar lagi menjadi
suatu kelompok besar orang-orang yang disebut dengan
masyarakat.
Menurut Emile Durkheim (dalam Soleman B.Taneko,1984;11)
bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan yang
objektif secara mandiri,bebas dari individu-individu yang
merupakan anggota-anggotanya .Masyarakat sebagai
sekumpulan manusia didalamnya terdapat beberapa unsur
yang mencakup.Adapun unsur-unsur tersebut adalah :
Masyarakat merupakan manusia yang hidup Bersama
Bercampur untuk waktu yang lama
Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan
Mereka merupakan suatu system hidup bersama.
2.Ciri – Ciri Masyarakat
Suatu masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan
bersama manusia, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
o Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri dari
dua orang.
o Bergaul dalam waktu cukup lama, sebagai akibat hidup
bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-
peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.
o Adanya kesadaran bahwa setiap manusia merupakan bagian
dari suatu kesatuan.
o Menghasilkan kebudayaan yang mengembangkan
kebudayaan Soekanto, 1983)
Adapaun ciri-ciri masyarakat yang lainnya adalah:
 Manusia yang Hdup Berkelompok. Manusia yang hidup secara
bersama-sama dan kemudian membentuk sebuah kelompok.
 Melahirkan Kebudayaan. Dalam konsepnya, tidak ada suatu
masyarakat yang tidak mempunyai budaya.
 Mengalami Perubahan.
 Manusia yang Berinteraksi.
 Terdapat Kepimpinan.
 Terdapat Stratifikasi Sosial.
3.Hubungan Masyarakat dengan Adat

Masyarakat artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup


manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas
bersama. Keberadaan adat yang sebenar adat atau adat yang
asli dalam bentuk hukum-hukum alam, tidak dapat diubah
oleh akal pikiran dan hawa nafsu manusia. Dengan kata lain
tidak akan dapat diganggu gugat, sehingga dikatakan juga
tidak akan layu dianjak tidak akan mati diinjak.
Hubungan nilai norma dan masyarakat
Nilai sosial adalah segala sesuatu pandangan yang dianggap
baik dan benar oleh masyarakat yang kemudian dipedomani
sebagai contoh perilaku yang baik dan diharapkan oleh
masyarakat.
Tiap masyarakat memiliki sistem yang berbeda yang bersifat
turun-temurun dari generasi ke generasi. Nilai dapat
bersumber dari nilai keagamaan, adat-istiadat maupun etika
yang terus berkembang dalam masyarakat.
Oleh karena nilai mengandung tentang baik tidaknya
perbuatan-perbuatan maka dapat dikatakan bahwa nilai
adalah hasil dari pertimbangan moral. Nilai bisa berbeda dari
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.
Sedangkan Norma sosial adalah kebiasaan umum yang
menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat
dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang
seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial
masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial.
Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan
dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma
dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu
kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang
telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar
hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat
berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Aspek sosial budaya dalam perkawinan

Upacara perkawinan adalah salah satu momentum penting


dalam kehidupan manusia di Indonesia, entah apapun
suku bangsa, agama, ras, dan golongannya. Proses
perkawinan bukan hanya melibatkan dua orang saja
melainkan dua keluarga besar. Dalam budaya Jawa, calon
pengantin harus melewati beberapa acara adat terlebih
dahulu. Mula-mula pihak pengantin laki-laki melamar,
dilanjutkan ijab kobul, dan pahargyan.
C.Aspek sosial budaya dalam Rasa Syukur

Di kalangan masyarakat desa jika mendapatkan suatu barang


yang baru, atau bahkan kabar gembira. Seperti halnya anak
bayi yang sudah bisa jalan dan membeli kendaraan, rumah,
dll maka dianjurkan untuk melakukan upacara surakan yang
artinya upacara sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas suatu
kabar gembira yang menimpanya.
4.Struktur fungsional dalam masyarakat

Struktural fungsional adalah sebuah teori yang berisi sudut


pandang yang menafsirkan masyarakat sebagai sebuah
struktur dengan bagian-bagian yang saling berkaitan. Cirinya
adalah gagasan tentang kebutuhan masyarakat. Masyarakat
sama dengan organisme biologis, karena mempunyai
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat
melangsungkan hidupnya dan berfungsi dengan baik. Ciri
kehidupan struktural sosial muncul untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan merespon permintaan
masyarakat sebagai suatu sistem sosial.
Teori struktural fungsional juga mengutamakan
pandangan harmonisasi dan regulasi yang dapat
dikembangkan lebih jauh sebagai berikut:
Masyarakat harus dilihat sebagai suatu system yang
kompleks
Setiap bagian dari masyarakat memiliki fungsi penting
dalam eksistensinya dan stabilitas masyarakat secara
keseluruhan
Semua masyarakat mempunyai mekanisme untuk
mengintegrasikan diri.
Tokoh-tokoh yang mengemukakan strukutur fungsional
dalam masyarakat:
Talcott Parsons Teori fungsionalisme struktural yang
dibangun Talcott Parsons dan dipengaruhi oleh sosiolog
Eropa menyebabkan teorinya bersifat empiris positivistis
dan ideal. Pandangannya tentang tindakan manusia
bersifat voluntaristik artinya tindakan itu didasarkan pada
dorongan kemauan dengan mengindahkan nilai, ide dan
norma yang disepakati.
Robert K. Merton Merton menguti tiga postulat yang
terdapat dalam analisa fungsional yang kemudian
disempurnakan, yaitu: Kesatuan fungsional masyarakat
yang dapat dibatasi sebagai suatu keadaan dimana seluruh
bagian dari sistem sosial bekerja sama dalam suatu tingkat
keselarasan atau konsistensi internal yang memadai, tanpa
menghasilkan konflik.
Neil Smelster merumuskan konsep keseimbangan
dinamis-stasioner. Ada dua variabel dalam perubahan
sosial yakni independen dan dependen. Bagian terpenting
adalah spesifikasi variabel-variabel tertentu dan umumnya
teoritisi mendefinisikan perubahan sosial.
5.Penyelesaian konflik-konflik yang terjadi
di masyarakat
Konflik adalah bagian dari dinamika sosial yang selalu
melekat dalam kehidupan setiap masyarakat. Sebagai
gejala sosial, konflik hanya akan hilang bersama hilangnya
masyarakat itu sendiri. Pakar sosiologi Lewis A. Coser
melihat katup penyelemat sebagai solusi yang dapat
meredakan permusuhan antara dua pihak yang berlawanan
dalam suatu masyarakat.
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian
konflik sosial, yaitu konsiliasi, mediasi, dan arbitrasi.
Konsiliasi :disini didefinisikan sebagai bentuk
pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga-
lembaga tertentu untuk memungkinkan diskusi dan
pengambilan keputusan yang adil di antara pihak-pihak
yang bertikai.
Mediasi,:pengendalian konflik dengan cara mediasi
dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat
untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Pihak
ketiga ini akan memberikan pendapatnya mengenai cara
terbaik dalam menyelesaikan konflik mereka.
Arbitrasi: umumnya dilakukan apabila kedua belah pihak
yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa
menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan
keputusan terbaik untuk menyelesaikan konflik
Kesimpulan
 Istilah Masyarakat (Society) artinya tidak diberikan ciri-
ciri atau ruang lingkup tertentu yang dapat dijadikan
pegangan, untuk mengadakan suatu analisa secara ilmiah
Maka dapat disimpulkan masyarakat adalah hubungan
satu orang/sekelompok orang- orang yang hidup secara
mengelompok maupun individu dan berinteraksi satu
sama lain saling pengaruh dan mempengaruhi
menimbulkan perubahan sosial dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai