Vit A yang terdapat dalam tubuh hewan disebut retinol Dalam tumbuhan terdapat senyawa yang mempunyai struktur dan sifat seperti vit A dan disebut karoten, dalam tubuh dapat diubah menjadi vit A Pengertian kekurangan Vitamin A
•Penyakit sistemik yang mempengaruhi
dan mengganggu sel dan jaringan di seluruh tubuh. •Pengaruh terbesar dan paling khas terjadi pada mata Kekurangan vitamin A di Indonesia merupakan salah satu masalah gizi utama.
Menurut DepKes RI, pada awal
Repelita V, kekurangan vitamin A yang dapat menyebabkan kebutaan pada anak balita masih sebesar 0,7%. Kebutaan yang disebabkan oleh malnutrisi merupakan akibat dari defisiensi vitamin A yang berkepanjangan.
Vitamin A sangat penting dalam menopang fungsi
tubuh termasuk penglihatan, integritas sel, kompetensi sistem kekebalan, serta pertumbuhan. Kebutuhan vitamin A yang dianjurkan untuk anak balita adalah 250 mikrogram retinol (vitamin A) atau 750 mikogram beta karoten per hari
Untuk keperluan penyerapan karoten maupun
vitamin A dibutuhkan lemak atau minyak. Kekurangan vitamin A selain berperan pada Xerophthalmia dan kebutaan, juga berperan dalam tingginya angka kesakitan dan kematian bayi Xerophthalmia? Mata kering Istilah Xerophthalmia dipakai untuk semua keluhan dan gejala yang berhubungan dengan kekuragan vitamin A
Kekurangan vitamin A juga erat
hubungannya dengan beberapa penyakit, seperti malnutrisi, diare, campak, dan infeksi saluran pernapasan Kejadian Xerophthalmia di Indonesia sering didapatkan bersamaan dengan kwashiorkor.
Hal ini disebabkan karena adanya gangguan absorpsi
vitamin A
Anak dengan kekurangan viatamin A juga berisiko
terjadinya diare Manifestasi klinik
• Manifestasi klinik yang terkenal sebagai akibat
dari kekurangan vitamin A terjadi pada mata.
• Tanda pertama dari KVA ini adalah buta senja
atau rabun senja, lalu diikuti terjadinya pengeringan pada konjuntiva dan pembentukan bercak bitot. Manifestasi buta senja adalah karena kurangnya kemampuan kecepatan adaptasi subyek atas cahaya remang setelah dipapar cahaya terang.
Bila keadaan dibiarkan tanpa pengobatan kana terjadi
pengeringan kornea dan selanjutnya terjadi ulserasi kornea Kekurangan vitamin A merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kebutaan.
Faktor-faktor yang berperan pada
terjadinya Xerophthalmia :usia, jenis kelamin, musim, berhubungan dengan menu sehari-hari , penyakit infeksi, dan infestasi cacing, kurang kalori protein 1. Usia
o Di Indonesia Xerophthalmia paling sering
dijumpai pada anak-anak kelompok umur 2-3 tahun , jarang pada usia di atas 8-9 tahun
o Juga ditemukan pada bayi yang tidak minum ASI
2. Jenis kelamin
o Data dari berbagai negara, termasuk Indonesia
menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih rawan terhadap Xerophthalmia, namun belum jelas mengapa demikia 3. Musim
o Didapatkan kenaikan kejadian Xerophthalmia
selama musim-musim tertentu
o Di Surabaya misalnya, puncak kejadian
Xerophthalmia pada bulan April dan September, sedangkan di Bandung antara bulan Maret dan Juli 4. Berhubungan dengan menu sehari-hari
o Kejadian meningkat bila menu sehari-hari hanya
sedikit vitamin A, karoten,lemak, dan protein
o Kebutuhan meningkat pada bayi dan anak yang
sedang dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, serta selama menderita sakit