Anda di halaman 1dari 55

OHSAS 18001:1999

1
SISTEM MANAJEMEN
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
1. PENDAHULUAN
 UMUM
PENGGUNAAN TENAGA KERJA
DALAM JUMLAH BESAR DENGAN
TINGKAT PENDIDIKAN RELATIF
RENDAH TELAH MEMBUKTIKAN
BAHWA SEKTOR INI MEMPUNYAI
ANDIL YANG CUKUP DOMINAN
DALAM HAL TIMBULNYA
KECELAKAAN DAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA.

2
SISTEM MANAJEMEN
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
HAL INI PADA UMUMNYA DISEBABKAN :
 TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJAAN YANG
KURANG
 KEBIASAAN BURUK YANG MELEKAT PADA DIRI
PEKERJA
 KURANG DISIPLIN
 KONDISI TEMPAT KERJA YANG KURANG
TERAWAT DENGAN BAIK
HAL INI DAPAT DICEGAH, DIKENDALIKAN,
DIMINIMALISIR DAN DITINDAKLANJUTI
DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM
MANAJEMEN K3 SERTA MEMPERHATIKAN
LINGKUNGAN.

3
SISTEM MANAJEMEN
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
RUANG LINGKUP
 Seri persyaratan Penilaian Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (OHSAS) ini menyatakan persyaratan sistem
manajemen K-3, agar organisasi mampu mengendalikan
resiko-resiko K-3 dan meningkatkan kinerjanya. Secara
spesifik persyaratan ini tidak menyatakan kriteria kinerja,
ataupun memberikan persyaratan secara lengkap dalam
mersancang sistem manajemen
 Semua persyaratan OHSAS agar dapat digabungkan
dengan Sistem Manajemen K-3
 Luasnya aplikasi tergantung pada faktor-faktor seperti
kebijakan K-3 organisasi, sifat dari aktivitas tersebut dan
resiko-resiko serta kompleksitas dari operasi-operasinya
 Persyaratan OHSAS ditujukan untuk aspek K-3 dari pada
keselamatan produk dan jasa
4
SISTEM MANAJEMEN
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
PERSYARATAN BERGUNA BAGI PERUSAHAAN YANG
INGIN:
 Membuat suatu sistem manajemen K-3 untuk
menghilangkan atau meminimalkan resiko kepada
karyawan dan pihak-pihak terkait lain yang mungkin
ditimbulkan oleh resiko K-3 yang terkait dengan
aktiivitas kerja organisasi;
 Menerapkan, memelihara dan secara berkelanjutan
meningkatkan sistem manajemen K-3;
 Menentukan persyaratan tersebut sesuai dengan
kebijakan K-3 yang ditetapkan;
 Memperlihatkan kesesuaian dengan persyaratan lain;
 Mendapatkan sertifikat/registrasi atas sistem manajemen
K-3 oleh organisasi eksternal; atau
 Menentukan sendiri ketentuan dan deklarasi kesesuaian
dengan persyaratan OHSAS
5
Istilah dan definisi
 Kecelakaan (accident); kejadian yang tidak diinginkan yang
mengakibatkan kematian, sakit, luka, rusak atau kecelakaan lainnya
 Audit (audit); suatu penilaian sistematis untuk menentukan apakah
aktivitas dan hasil-hasil yang berhubungan sesuai dengan pengaturan yang
telah direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diterapkan secara
effektif dan sesuai untuk mencapai kebijakan dan tujuan organisasi
 Peningkatan berkelajutan (continual improvement); proses peningkatan
sistem manajemen K-3, untuk mencapai peningkatan-peningkatan kinerja
K-3 secara keseluruhan, sesuai dengan kebijakan K-3 (proses tidak perlu
ditetapkan diseluruh area aktivitas secara serentak)
 Bahaya (hazard); sumber atau situasi yang berpotensi mencelakakan
manusia atau sakit, kerusakan properti, kerusakan lingkungan tempat
kerja, atau kombinasi dari semuanya
 Identifikasi Bahaya (hazard identification); proses untuk mengetahui
adanya suatu bahaya dan menentukan karakteristiknya
 Insiden (incident); kejadian yang timbul menjadi kecelakaan atau
mempunyai potensi menjadi kecelakaan (suatu kecelakaan dimana tidak
terjadi sakit, luka, rusak, atau kecelakaan lain yang terjadi juga disebut
sebagai nyaris terjadi istilah insiden termasuk nyaris terjadi)

6
Istilah dan definisi (cont)
 Pihak-pihak yang terkait (interested parties); individu atau kelompok
yang mempunyai perhatian atau mempengaruhi kinerja K-3 organisasi
 Ketidak-sesuaian (non-conformance); suatu penyimpangan dari standar
kerja, praktek, prosedur, regulasi, item kinerja manajemen, dan lain-lain
yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mengarah terjadinya
kecelakaan atau sakit, kerusakan properti, kerusakan lingkungan tempat
kerja, atau kombinasi dari semuanya
 Tujuan (objectives); sasaran dalam hal kinerja K-3 yang ditetapkan
organisasi untuk dicapai (tujuan harus dikuantifikasikan bila dimungkinkan)
 Kesehatan dan keselamatan kerja (occupattional health and
safety/OH&S); kondisi dan faktor-faktor yang berdampak pada kesehatan
karyawan, pekerja kontrak, personal kontraktor, tamu dan orang lain
ditempat kerja
 Sistem manajemen K-3 (OH&S management system); sebagian dari
sistem manajemen keseluruhan yang memudahkan pengelolaan resiko K-3
yang terkait dengan kegiatan bisnis organisasi. Hal ini termasuk struktur
organisasi, perencanaan kerja, tanggung jawab, praktek, prosedur, tinjauan
dan pemeliharaan kebijakan K-3 organisasi.
 Organisasi (organization); perusahaan, operasi, firma, kelompok usaha,
institusi atau asosiasi, atau bagian, baik kelompok atau tidak, publik atau
pribadi, yang memiliki fungsi dan admnistrasi sendiri. (untuk organisasi
dengan lebih dari satu unit operasi, dengan suatu operasi tunggal mungkin
disebut sebagai organisasi)

7
Istilah dan definisi (cont)
 Kinerja (performance); hasil yang terukur dari sistem
manajemen K-3, yang terkait dengan pengendalian K-3
organisasi, berdasarkan kebijakan dan tujuan K-3
organisasi (pengukuran kinerja termasuk pengukuran
aktiivitas dan hasil manajemen K-3)
 Resiko (risk); kombinasi dari kemungkinan dan
konsekwensi terjadinya kejadian berbahaya yang
terpersyaratan
 Penilaian resiko (risk assessment); proses perkiraan
besarnya resiko secara keseluruhan dan menentukan
apakah resiko dapat ditolerir atai tidak
 Keselamatan (safety); bebas dari resiko kecelakaan
yang tidak dapat diterima (pedoman 2 ISO/IEC)
 Resiko yang dapat ditolerir (tolerable risk); resiko
yang telah dikurangi sampai pada tingkat yang mampu
dipikul oleh organisasi yang berkenan dengan peraturan
hukum dan kebijakan organisasi itu sendiri.
8
ELEMEN KESUKSESAN K-3

Peningkatan
Kebijakan K-3
berkelanjutan

Tinjauan
Perencanaan
manajemen

Pemeriksaan
Penerapan dan
Dan tindakan
operasi
perbaikan

9
Perbaikan berkelanjutan
(Continual improvement)

Tinjauan Manajemen
TinjauanManajemen Kebijakan
Kebijakan
(Management
(Management Review)
Review) (Policy)

Perencanaan
Perencanaan
( Planninga
Planning ) )
Pemeriksaandandaan
Tindakan
Tindakan ( Checking and Penerapan dan
Penerapan dan
Corrective action) Operasional
Operasional
(Implementation
(Implementation
and Operation)

10
Organisasi harus membuat
dan memelihara sistem
manajemen K-3, yang
persyaratannya diuraikan pada
klausul elemen-elemen sistem
manajemen K-3
11
KEBIJAKAN K-3
Tujuan manajemen

Umpan balik
Dari
audit Kebijakan Pengukuran
kinerja

Perencanaan

12
HARUS DISETUJUI OLEH
MANAJEMEN PUNCAK
ORGANISASI YANG MENYATAKAN
DENGAN JELAS SELURUH TUJUAN
K-3 DAN KOMITMEN UNTUK
MENINGKATKAN K-3
13
KEBIJAKAN HARUS
 Sesuai dengan sifat dan skala resiko K-3
organisasi;
 Mencakup suatu komitmen untuk peningkatan
berkelanjutan;
 Mencakup suatu komitmen untuk paling tidak
mematuhi peraturan K-3 dan persyaratan lain
yang biasa dilakukan oleh organisasi
 Didokumentasikan, diterapkan, dan dipelihara
 Dikomunikasikan keseluruh karyawan dengan
tujuan bahwa karyawan menyadari kewajiban K-3
masing-masing;
 Tersedia untuk pihak-pihak terkait; dan
 Dikaji secara periodik untuk memastikan kebijakan
tetap relevan dan sesuai dengan organisasi

14
PERENCANAAN K-3
Kebijakan

Umpan balik
Perencanaan Dari
audit
K3 Pengukuran
kinerja

Penerapan dan
operasi

15
Organisasi harus membuat dan
memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi bahaya secara
rutin, penilaian atas resiko-
resiko, dan penerapan kendali
pengukuran sesuai keperluan
16
PERENCANAAN HARUS
TERMASUK
 Aktivitas rutin dan aktivitas tidak
ruutin
 Aktivitas seluruh personel yang
mempunyai akses ke tempat kerja
(termasuk sub-kontraktor dan tamu)
 Fasilitas tempat kerja, yang
disediakan baik oleh organisasi
ataupun pihak lain

17
ORGANISASI HARUS MEMASTIKAN
BAHWA HASIL DARI PENILAIAN INI
DAN DAMPAK PENGENDALIAN INI
DIPERTIMBANGKAN PADA SAAT
MENETAPKAN TUJUAN K-3.
ORGANISASI HARUS
MENDOKUMENTASIKAN DAN
MEMUTAKHIRKAN INFORMASI INI

18
METODE IDENTIFIKASI BAHAYA DAN
PENILAIAN RESIKO
 Ditentukan dengan melihat ruang lingkup, sifat, dan
waktu untuk memastikan metodologi ini proaktif
daripada reaktif;
 Memberikan klasifikasi resiko dan identifikasi bahwa
resiko-resiko tersebut dihilangkan atau dikendalikan
dengan pengukuran seperti yang ditentukan;
 Konsisten dengan pengalaman operasi dan
kemampuan kendali pengukuran yang dilakukan;
 Memberikan masukan dalam menentukan persyaratan
fasilitas, identifikasi kebutuhan pelatihan dan/atau
pengembangan kendali operasi;
 Menentukan pengendalian tindakan yang diperlukan
untuk memastikan efektivitas dan waktu penerapannya.
(pedoman lebih lanjut dalam identifikasi bahaya, penilaian
resiko dan pengendalian resiko, lihat OHSAS 18002)
19
PERSYARATAN HUKUM DAN
LAINNYA
 Organisasi harus membuat dan memelihara
suatu prosedur untuk mengidentifikasi dan
mengakses persyaratan hukum dan
persyaratan K-3 lainnya yang diaplikasikan
untuk K-3
 Organisasi harus memutakhirkan informasi
persyaratan hukum dan persyaratan lainnya
harus dikomunikasikan kepada karyawan
dan pihak-pihak lain yang terkait

20
TUJUAN
 Organisasi harus membuat dan
mendokumentasikan tujuan dan sasaran K-3
pada setiap fungsi dan tingkat yang relevan di
dalam organisasi
 Pada saat membuat dan meninjau tujuan-tujuan
tersebut, organisasi harus mempertimbangkan
persyaratan hukum dan persyaratan K-3
lainnya, aspek teknologi, aspek keuangan,
persyaratan operasional dan bisnis, dan
pandangan dari pihak-pihak terkait. Tujuan
harus konsisten dengan kebijakan K-3,
termasuk komitmen untuk peningkatan
berkelanjutan

21
PROGRAM MANAJEMEN K-3
 Organisasi harus membuat dan
mendokumentasikan tujuan dan sasaran K-3
pada setiap fungsi dan tingkat yang relevan di
dalam organisasi
 Pada saat membuat dan meninjau tujuan-tujuan
tersebut, organisasi harus mempertimbangkan
persyaratan hukum dan persyaratan K-3
lainnya, aspek teknologi, aspek keuangan,
persyaratan operasional dan bisnis, dan
pandangan dari pihak-pihak terkait. Tujuan
harus konsisten dengan kebijakan K-3,
termasuk komitmen untuk peningkatan
berkelanjutan

22
Program manajemen K-3 harus
dikaji pada interval waktu
yang teratur dan terencana.
Bila diperlukan program
manajemen K-3 dirubah untuk
mencakup perubahan
aktivitas, produk, jasa, atau
kondisi operasional organisasi

23
PENERAPAN DAN
OPERASI Perencanaan

Penerapan Umpan balik


Dari
audit Dan
Pengukuran
operasi kinerja

Pemeriksaaan dan
tindakan perbaikan

24
STRUKTUR DAN TANGGUNG
JAWAB
 Peranan, tanggung jawab dan kewenangan personel, yang
mengatur, melaksanakan dan memeriksa aktivitas yang
mempunyai dampak resiko-resiko K-3 dalam aktivitas
organisasi, fasilitas dan proses, harus ditentukan,
didokumentasikan, dan dikomunikasikan untuk pelaksanaan
manajemen K-3
 Tanggung jawab tertinggi dalam K-3 berada pada manajemen
puncak. Organisasi harus menunjuk seorang anggota
manajemen puncak (contoh: salah seorang anggota dewan
direksi atau eksekutif) dengan tanggung jawab untuk
menerapkan dan melaksanakan persyaratan denan benar di
lokasi dan tempat kegiatan di dalam organisasi.
 Manajemen harus menyediakan sumber daya yang penting
untuk penerapan untuk penerapan, pengendalian dan
peningkatan sistem manajemen K-3
(catatan: sumber daya termasuk sumber daya manusia dan
keterampilan khusus, teknologi dan keuangan)

25
Everyone is
responsible for health
& safety

Guess, who is
responsible for health and safety
in this organization?

26
OHS STRUCTURE & RESPONSIBILITIES

OHS POLICY

OHS LEVEL 1
MANUAL

MANAGEMENT LEVEL 2
PROCEDURES

JSA’s FORMS,
WORK LEVEL 3
INSTRUCTIONS CHECKLISTS

RECORDS

27
PERAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
KEWENANGAN ANGGOTA MANAJEMEN
PUNCAK
 Menjamin persyaratan sistem manajemen
K-3 dibuat, diharapkan, dan dipelihara
sesuai dengan persyaratan OHSAS ini;
 Melaporkan kinerja sistem manajemen K-
3 kepada kepada manajemen puncak
untuk dikaji dan sebagai dasar untuk
peningkatan sistem manajemen K-3

28
Semuanya dengan
tanggung jawab manajemen
harus memperlihatkan
komitmennya untuk
meningkatkan kinerja K-3

29
PELATIHAN, KEPEDULIAN DAN KOMPETENSI

 Personel harus kompeten untuk melakukan


tugas-tugas yang mempunyai dampak pada
K-3 dalam pekerjaan
 Kompetensi harus ditentukan sesuai atas
dasar pendidikan, pelatihan dan/atau
pengalaman
 Organisasi harus membuat dan memelihara
prosedur untuk memastikan semua
karyawan dari setiap fungsi dan tingkat
kepeduliannya

30
PENTINGNYA KEPEDULIAN KARYAWAN AKAN:

 Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan dan


prosedur K-3, dan dengan persyaratan sistem
manajemen K-3
 Konsekuensi K-3, yang aktual atau yang berpotensi,
dari kegiatan kerjanya serta manfaat K-3 dari
peningkatan kinerja perorangan;
 Peranan dan tanggung jawabnya dalam mencapai
kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur K-3
dan dengan persyaratan sistem manajemen K-3,
termasuk persyaratan kesiagaan dan tanggap
darurat
 Konsekuensi potensial dari penyimpangan terhadap
prosedur operasi yang ditentukan

31
PROSEDUR PELATIHAN
MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT
PERBEDAAN:

 Tanggung jawab
 Kemampuan
 Keterampilan
 resiko

32
KONSULTASI DAN
KOMUNIKASI
 Organisasi harus membuat dan memelihara
prosedur untuk memastikan informasi K-3
yang sesuai dikumunikasikan ke dan dari
karyawan dan kepada pihak-pihak yang
terkait
 Pengaturan informasi mengenai keterlibatan
dan konsultasi harus didokumentasikan dan
diberikan kepada pihak-pihak yang terkait

33
CONSULTATION & COMMUNICATION

Example:
- Toolbox meeting
- OHS meeting
- Safety briefing

34
KARYAWAN HARUS:
 Terlibat dalam pengembangan dan tinjauan
kebijakan dan prosedur untuk mengendalikan
resiko;
 Dikonsultasikan bila ada perubahan yang
berdampak pada kesehatan dan keselamatan
tempat kerja
 Menjadi wakil dalam hal kesehatan dan
keselamatan
 Diinformasikan kepada wakil K-3 dan wakil
manajemen yang dipilih

35
DOKUMENTASI
 Organisasi harus membuat dan memelihara
informasi, dalam media cetak atau
elektronik, untuk:
Menerangkan elemen-elemen inti sistem
manajemen dan interaksinya;
Memberikan petunjuk dokumentasi terkait
(hal penting bahwa dokumentasi dibuat seminimum
mungkin untuk efektivitas dan efisiensi)

36
Organisasi harus membuat
dan memelihara prosedur
untuk mengendalikan semua
dokumen yang disyaratkan
oleh OHSAS

37
PENGENDALIAN DOKUMEN
MENJAMIN:
 Dokumen dapat ditempatkan pada lokasi yang sudah
ditentukan
 Dokumen secara berkala ditinjau, dirubah bila
diperlukan dan disetujui kecukupannya oleh personel
yang diberi wewenang
 Dokumen mutakhir yang relevan tersedia diseluruh
lokasi operasi yang penting bagi berfungsinya sistem
manajemen K-3 yang efektif
 Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dari semua
titik penerbitan dan penggunaan, atau sebaliknya
dijamin terhadap penggunaan yang tidak sesuai dengan
yang dimaksudkan
 Setiap dokumen kadaluarsa yang disimpan untuk
keperluan perundang-undangan dan/atau untuk
keperluan pemeliharaan pengetahuan diidentifikasi
secara tepat
38
Organisasi harus mengidentifikasi
operasi dan kegiatan yang berkaitan
dengan identifikasi resiko, dimana
kendali pengukuran perlu dilakukan.
Organisasi harus merencanakan
kegiatan ini, termasuk
pemeliharaannya
39
4.4.6 OPERATIONAL CONTROL

Example:
What will happen if you’re
working with new introduced
chemical or hazardous
substance without MSDS /
COSHH

40
UNTUK MENJAMIN PELAKSANAAN
KEGIATAN PENGENDALIAN :
 Membuat dan memelihara prosedur yang
terdokumentasi untuk mengatasi situasi ketiadaan
prosedur yang dapat menyebabkan penyimpangan dari
kebijakan dan tujuan K-3;
 Menetapkan kriteria operasi di dalam prosedur;
 Membuat dan memelihara prosedur yang berkaitan
dengan identifikasi resiko K-3 dari barang, peralatan
dan jasa yang dibeli da/atau oleh organisasi dan
mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang
relevan kepada pemasok dan kontraktor;
 Membuat dan memelihara prosedur untuk mendesain
tempat kerja, proses, instalasi, mesin, prosedur operasi
dan organisasi kerja, termasuk adaptasinya kepada
kemampuan manusia, untuk menghilangkan atau
mengurangi resiko K-3

41
KESIAGAAN DAN TANGGAP
DARURAT

 Organisasi harus membuat dan memelihara


rencana dan prosedur untuk mengidentifikasi
adanya potensi untuk, dan tanggap pada,
insiden dan situasi darurat, serta mencegah dan
mengurangi terjadinya sakit dan luka yang
mungkin berkaitan dengannya
 Organisasi harus meninjau prosedur kesiagaan
dan tanggap darurat, khususnya, sesudah
terjadinya kecelakaan atau situasi darurat
 Organisasi harus pula secara berkala menguji
prosedur sejauh hal ini dapat dilakukan

42
PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN
PERBAIKAN
Penerapan dan operasi

Umpan balik
Pemeriksaan dan
Dari
audit tindakan
perbaikan Pengukuran
kinerja

Tinjauan manajemen

43
Organisasi harus membuat
dan memelihara prosedur
untuk memantau dan
mengukur kinerja K-3 secara
teratur

44
PROSEDUR HARUS DIBUAT UNTUK:
 Pengukuran kuantitatif dan kualitatif, sesuai dengan
keperluan organisasi;
 Memantau perluasan yang memungkinkan tujuan K-
3 organisasi tercapai;
 Mengukur kinerja secara proaktif untuk memantau
kesesuaian dengan manajemen K-3, kriteria
operasional dan perundang-undangan yang berlaku
dan persyaratan peraturan;
 Mengukur kinerja secara reaktif untuk memantau
kecelakaan, sakit, insiden (termasuk nyaris terjadi)
dan bukti catatan lain penyimpangan kinerja K-3
 Mencatat data hasil pemantauan dan mengukur
kecukupan untuk melakukan analisis tindakan
perbaikan dan pencegahan lanjutan

45
JIKA PERALATAN PEMANTAUAN
DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR
DAN MEMANTAU KINERJA,
ORGANISASI HARUS MEMBUAT
DAN MEMELIHARA PROSEDUR
UNTUK KALIBRASI DAN
PEMELIHARAAN PERALATAN
TERSEBUT. CATATAN HASIL
KALIBRASI DAN PEMELIHARAAN
HARUS DISIMPAN

46
KECELAKAAN, INSIDEN, KETIDAK-SESUAIAN
DAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN
 Organisasi harus membuat dan memelihara
prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan
kewenangan
 Prosedur ini harus menentukan bahwa semua
tindakan perbaikan dan pencegahan yang diusulkan
ditinjau melalui proses penilaian resiko sebelum
diterapkan
 Setiap tindakan perbaikan atau pencegahan yang
diambil untuk menghilangkan penyebab ketidak
sesuaian yang terjadi dan berpotensi untuk terjadi
harus sesuai dengan besarnya masalah dan
sepadan dengan dampak resiko yang dihadapi
 Organisasi harus menerapkan dan mencatat setiap
perubahan ke dalam prosedur terdokumentasi yang
dihasilkan oleh tindakan perbaikan dan pencegahan

47
TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN UNTUK:

 Penanganan dan penyelidikan atas:


kecelakaan; insiden; ketidak sesuaian
 Mengambil tindakan untuk
menghilangkan setiap konsekuensi yang
timbul dari kecelakaan, insiden dan
ketidaksesuaian
 Menerbitkan dan menyelesaikan tindakan
perbaikan dan pencegahan
 Konfirmasi bahwa tindakan perbaikan
dan pencegahan telah dilakukan

48
CATATAN DAN MANAJEMEN
CATATAN
 Organisasi harus membuat dan memelihara
prosedur untuk identifikasi, pemeliharaan dan
penempatan catatan K-3, juga hasil audit serta
tinjauan
 Catatan K-3 harus mudah dibaca, dapat
diidentifikasi dan dapat ditelusuri ke kegiatan yang
terjadi
 Catatan K-3 harus disimpan dan dipelihara
sedemikian rupa sehingga catatan ini mudah dicari
dan terlindungi agar tidak rusak, usang atau hilang
 Jangka waktu catatan harus ditentukan dan dicatat
 Catatan harus dipelihara, sesuai dengan kebutuhan
sistem organisasi, untuk membuktikan
kesesuaiannya dengan persyaratan OHSAS ini.

49
AUDIT
 Organisasi harus membuat dan memelihara
program dan prosedur untuk pelaksanaan audit
sistem manajemen K-3 secara berkala
 Program audit, termasuk jadwalnya, harus
didasarkan pada pentingnya penilaian resiko pada
kegiatan organisasi, dan audit sebelumnya
 Prosedur audit harus meliputi ruang lingkup,
frekuensi, metodologi dan kompetensi, maupun
tanggung jawab dan persyaratan pelaksanaan audit
dan pelaporan hasilnya
 Bilamana dimungkinkan, audit harus dilaksanakan
oleh personel independen yang terlepas dari
tanggung jawab langsung atas aktivitas yang dinilai
(istilah independen tidak berarti pihak dari luar
organisasi)

50
TUJUAN AUDIT BERKALA
 Agar dapat menentukan apakah sistem
manajemen K-3:
Sesuai dengan pengaturan yang direncanakan
untuk manajemen K-3, termasuk persyaratan
OHSAS ini
Telah diterapkan dan dipelihara secara baik
Efektif memenuhi kebijakan dan tujuan organisasi
 Agar dapat meninjau hasil audit sebelumnya
 Agar dapat memberikan informasi tentang
hasil audit kepada pihak manajemen

51
TINJAUAN MANAJEMEN
Pemeriksaan dan tindakan perbaikan

Faktor-fakktor Tinjauan Faktor-faktor


internal manajemen eksternal

Kebijakan

52
TINJAUAN MANAJEMEN
 Manajemen puncak organisasi harus, sesuai dengan
jadwal yang ditentukan, meninjau sistem
manajemen K-3, untuk menjamin kesesuaian,
kecukupan dan kefektifannya secara berkelanjutan.
 Proses tinjauan manajemen harus menjamin bahwa
informasi penting dikumpulkan untuk
memungkinkan manajemen melakukan evaluasi ini
 Hasil tinjauan ini harus didokumentasikan
 Tinjauan manajemen harus membahas
kemungkinan perlunya perubahan kebijakan, tujuan
dan unsur-unsur lainnya dari sistem manajemen K-
3, berdasarkan laporan hasil audit sistem
manajemen K-3, perubahan keadaan dan komitmen
untuk peningkatan berkelanjutan

53
4.6 MANAGEMENT REVIEW
PLAN IMPLEMENTED ?
O A
YES NO
B C YES
No corrective action required, NO
Plans was not relevant.
J H
YES PLAN INPLEMENTED
But continue to monitor ? Find out what has led to the
E I achievement of objective.

C E
T V
I E Make renew effort to
Plan is not relevant, implement plan:
NO therefore prepare a new plan
V D
Continue to measure
E ? outcome indicators.

54
55

Anda mungkin juga menyukai