Transportasi Vertikal, Kelas A
Transportasi Vertikal, Kelas A
T
I
L
I
T
TRANSPORTASI VERTIKAL
A Dosen Pengampu : Mega Ayundya, S.T., M.Eng.
1 2 3
Eskalator adalah transportasi vertikal untuk
mengangkut orang yang terdiri dari tangga
terpisah yang dapat bergerak keatas dan
kebawah dengan mengikuti jalur atau rail yang
digerakkan dengan motor.
Komponen eskalator :
• kerangka penyangga,
• gigi penggerak,
• anak tangga,
• track,
• alat-alat pengontrol,
• rem darurat,
• ballustrade (pagar), dan
• pegangan tangan (hand reil).
Hidrolik :
Lift yang mempergunakan sumber daya penggerak dari air atau
minyak, gas atau fluida lainnya.
Kelebihan : kemampuan mengangkat beban yang besar, yaitu
dengan torak tunggal (single ram) kapasitas mencapai 20 ton.
Dengan torak ganda atau lebih (multiple ram) kapasitas dapat
mencapai 50 ton. Keuntungan lain dari lift hidrolik ialah tidak
membutuhkan lokasi kamar mesin yang khusus. Kamar mesin
dapat disembunyikan dibawah tangga atau agak jauh, maksimal
20,0 meter dari silinder.
Traksi :
TRAKSI ELEVATOR
CARA KERJA
Eskalator
1. Pendaratan/Landing
-Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk jalan ke ruang mesin
yang berada di bawah floor plates.
-Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak.
-Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak tangga-
anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada dibawah permukaan cleat.
2. Landasan penopang/Truss
-Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan bawah dan
atas.
-Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua
yang digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan
tepat dibawah bagian ujungnya.
-Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja.
Eskalator
3. Lintasan
-Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai anak tangga,
yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung.
-Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian muka anak tangga (yang disebut lintasan roda anak
tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga (disebut sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan
posisi dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari bawah comb
plate untuk membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam landasan penopang.
-Lintasan pembalikan di pendaratan atas menggulung anak tangga-anak tangga mengelilingi
bagian ujung dan kemudian menggerakkannya kembali ke arah yang berbeda. Lintasan overhead
berfungsi untuk memastikan bahwa roda trailer tetap berada di tempatnya saat rantai anak tangga
diputar kembali
PRINSIP
KERJA Elevator /
lift
Gearless
Pada dasarnya prinsip kerja lift menyerupai seperti konsep timbangan konvensional hanya saja
dengan bentuk, ruang dan kondisi yang berbeda. Jika pada timbangan terdapat benda sebagai
objek yang akan ditimbang dengan pemberat sebagai indikator keseimbangannya, maka pada lift
kereta elevator berperan sebagai objek yang nanti berisi penumpang dan counterweight sebagai
pemberatnya. Serta jika pada timbangan terdapat titik tengah antara objek timbangan dengan
pemberat, maka pada lift terdapat pula titik tengah tetapi berupa mesin yang menggerakkan
kereta dan counterweight. Bedanya antara prinsip lift dengan konsep timbangan adalah jika pada
timbangan beban pemberat disesuaikan dengan objek timbang, maka untuk lift beban
pemberatnya (counterweight) tetap sedangkan kereta elevator beratnya berubah-ubah. Oleh
karena itu digunakan mesin sebagai pengatur agar lift dapat bergerak naik turun dengan kecepatan
tetap dan dapat berhenti meskipun berat dari kereta dan counterweight berbeda.
Ketika kereta elevator bergerak naik, maka mesin berputar menarik kereta elevator dan
menggunakan counterweight sebagai beban penariknya. Sedangkan ketika kereta elevator bergerak
turun, maka mesin berputar menarik counterweight dan menyeimbangkan laju dari kereta elevator.
Elevator / Lift
Hidrolik
Sistem hidorlik pada gedung rendah dengan kecepatan rendah
pula, kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang
yang bergerak naik dan turun didalam sebuah silinder.
Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari
tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat
oli kembali ke tangki oli.
Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubung
ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope).
Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang
dilakukan oleh pompa motor untuk mengangkat kereta ke
elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu
melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi terjadi
setiap kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi
potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap.
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN LIFT
https://hargalift.com/blog/cara-sederhana-menghitung-kebutuhan-lift-pada-sebuah-gedung, 28032020
Daftar pustaka
https://hargalift.com/blog/cara-sederhana-menghitung-kebutuhan-lift-pada-sebuah-
gedung
, 28032020
Kurniawan, Nauval Zabidi (2015) LKP : Instalasi Lift Tipe Minispace Pada Apartemen
Puncak Bukit Golf Surabaya. Skripsi . Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Sumber:
http://pintarsipil.blogspot.com/2015/04/jenis-jenis-transportasi-vertikal-pada-banguna
n.html
Jurnal “Sirkulasi (Vertikal & Horizontal ) Pada Bangunan Bertingkat