Anda di halaman 1dari 23

KODE ETIK KEPERAWATAN

KELOMPOK 1
RESTY HOKY BR. S.
AAN DEFITRI RIBKA SEPTIANA SILAEN
AZURA PUTRI NABILA ROMAITO AROHMAN
FELLYA ALMA HESTI HARAHAP
FIRDIANA SURYANI S. LISA HANDAYANI
FITRI ANNISA SETIASIMA BR.
LICHENTIA PUTRI E. P. SITUMORANG
RICE DWI OKTAVIA SUSILAWATI
ANISA ANIDIA VANIA UTAMI SALSABILA
MARDIAH MILA HAMDI WAHYU SOFYAN
HAFIZA TUL HASANAH YANTRIS SUHA
PUTRI CITRA OKTAVIA YOSSI YOLANDA SIREGAR
SKENARIO

DILEMA KEPERAWATAN

Melati bekerja sebagai perawat pelaksana pada suatu rumah sakit pemerintah. Saat ini Melati sedang
melanjutkan pendidikan sarjana keperawatan sambil bekerja sehingga mendapatkan jadwal dinas yang
disesuaikan dengan jam perkuliahannya dan Melati harus mengikuti sistem regulasi segala aturan yang ada
dirumah sakit tempat dia bekerja dan di kampusnya. Setiap hari perkuliahan dimulai pukul 15.00 sampai
pukul 21.00, sehingga seringkali Melati terburu-buru ketika overran berlangsung. Hari ini kebetulan kondisi
ruangan rawat inap anak tempat melati bekerja sangat crowded, karena mendapatkan rujukan pasien yang
mengalami keracunan massal disekolah. Sampai pukul 15.00 pasien rujukan datang silih berganti dan melati
mendapatkan tugas untuk menerima pasien baru masuk dan melakukan pengkajian seperti biasa. Karena
waktu sudah menunjukkan waktu perkuliahan, Melati melakukan pekerjaan dan tindakan keperawatan yang
dilakukan terburu-buru dan tidak konsenterasi sehingga pengkajian dan tindakan keperawatan yang
dilakukan pun tidak sesuai dengan standar praktik keperawatan. Keesokkan harinya Melati dipanggil kepala
ruangan dan menanyakan apa yang terjadi, karena kebetulan salah satu pasien yang dikaji Melati masuk
ruang ICU karena kritis yang diduga akibat kelalaian Melati dalam bekerja. Secara legal Melati bisa dituntut
keluarga karena melakukan malpraktik, kelalaian dan mealnggar kode etik keperawatan pasal 5 dalam
merawat pasien. Melati berusaha menjelaskan kronologi masalah yang sebenarnya berdasarkan
pendokumentasian keperawatan yang telah dilakukannya kepada kepala ruangan dan komite etik. Namun,
beberapa pendapat Melati berada pada kasus yang mengharuskannya memilih dan melakukan semua dalam
waktu bersamaan. Bagaimanakah kasus ners Melati?
MIND MAP

MELATI

Perawat Pelaksana
Melanjutkan Pendidikan S.Kep dan
Bekerja di RS

Melakukan Tindakan Keperawatan yang


tidak sesuai dengan Standar
Keperawatan

Dipanggil oleh Kepala Ruangan

Secara Legal : Secara Kronologis :


Malpraktik Bersamaan dengan waktu kuliah
Kelalaian Terburu-buru dan tidak
Melanggar Kode Etik Keperawatan konsenterasi

Melanggar Kode Etik Keperawatan dan


Mengalami Dilema Etik Keperawatan
PENGERTIAN KODE ETIK KEPERAWATAN

Kode Etik Keperawatan merupakan suatu pernyataan


komprehensif dari profesi yang memberikan tuntutan
bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek
keperawatan, baik yang berhubungan dengan pasien,
keluarga masyarakat, teman sejawat, diri sendiri dan
tim kesehatan lain. Kode etik keperawatan merupakan
bagian dari etika kesehatan. Inti dari hal tersebut, yaitu
menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan
atau pelayanan kesehatan masyarakat.
FUNGSI KODE ETIK KEPERAWATAN
• Memberikan paduan pembuatan keputusan tentang masalah etik
keperawatan
• Dapat menghubungkan dengan nilai yang dapat diterapkan dan
dipertimbangkan
• Merupakan cara mengevaluasi diri profesi perawat
• Manjadi landasan untuk menginisisasi umpan balik sejawat
• Menginformasikan kepada calon perawat tentang nilai dan standar profesi
keperawatan
• Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai moral
• Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat, pasien, tenaga
kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan
• Memverikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan
• Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan
praktik keperawatan
• Menjadi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan keperawatan (Kozier &
Erb, 1989)
Lanj.

Menurut pandangan Hypociates fungsi kode etik adalah :


 Menghindari ketegangan antar manusia
 Memperbaiki status kepribadian
 Menopang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan
Tanggung Jawab Terhadap Profesi Keperawatan

1. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemapuan profesional secara


sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.
2. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.
3. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan
dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan
pendidikan keperawatan.
4. Perawat secara bersama-sam membina dan memelihara mutu organisasi
profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
PASAL-PASAL YANG MENGATUR KODE ETIK
KEPERAWATAN
Kode etik keperawatan merupakan etika kesehatan yang menerapkan
nilai etika terhadap bidang pemelihaan atau pelayanan kesehatan
masyarakat. Kode Etik Keperawatan di Indonesia telah telah disusun oleh
Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui
musyawarah nasional PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Kode
etik keperawatan Indonesia terdiri dari 5 Bab dan 17 pasal, yaitu:

1. BAB I. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan


masyarakat.
2. BAB II. Tanggung jawab terhadap tugas
3. BAB III. Tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lainnya.
4. BAB IV. Tanggung jawab terhadap provesi keperawatan
5. BAB V. Tanggung jawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara.
Pasal lainnya seperti :
• Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 mengenai Praktik
Keperawatan.
• Pasal 15 D
KODE ETIK KEPERAWATAN
Perawat dan Klien
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama
yang dianut serta kedudukan social.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Lanj.
Perawat dan Praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
selalu menunjukkan perilaku professional
Perawat dan Masyarakat
1. Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai
dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.

Perawat dan Teman Sejawat


2. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
3. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.
Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan
memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan
yang bermutu tinggi.
PRINSIP LEGAL DALAM ETIKA
KEPERAWATAN
a. Respek
Perilaku perawat yang menghormati/ menghargai hak-hak pasien/klien.
b. Otonomi
Hak untuk mengatur dan membuat keputusannya sendiri namun tetap
ada batasan hukum dan kewenangan.
c. Beneficience (kemurahan hati)
Berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan hal yang baik dan tidak
membahayakan orang lain.
d. Non-maleficence
Prinsip yang berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak sengaja
menimbulkan kerugian/cidera pada pasien.
e. Veracity (kejujuran)
Kewajiban perawat untuk mengatakan sesuatu kebenaran tanpa ada yang
ditutup dari pasien.
f. Kridensialitas (kerahasiaan)
Prinsip ini berkaitan dengan kepercayaan pasien terhadap
perawat.
g. Fidelity (kesetiaan)
Berkaitan dengan kewajiban perawat untuk selalu setia pada
kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat.
h. Justice (Keadilan)
Berkenaan dengan kewajiban perawat untuk adil kepada
setiap orang.
BENTUK PELANGGARAN KODE ETIK
1. Tidak memberikan informasi yang sebenarnya tentang keadaan pasien
mengingat hak pasien adalah mendapatkan informasi terbuka tentang
status kesehatannya.
2. Memaksa pasien untuk menerima atau menyetujui sat tindakan medis
dimana sebenarnya hak pasien memberikan persetujuan atau penolakan
terhadap tindakan medis atas dirinya atau keluarganya.
3. Sengaja menimbulkan kerugian bagi pasien, contohnya : menjual obat
dengan harga tinggi padahal pasien sebenarnya tak membutuhkan obat
tersebut.
4. Sengaja tidak memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien
contoh : melindungi bagian tubuh dengan selimut atau pakaian untuk
menjaga privasi pasien, memasang side rail (rail penyangga tempat tidur
sehingga pasien jatuh ).
5. Salah memberikan therapy (obat) pada pasien yang beresiko
menimbulkan relasi negatif untuk pasien.
6. Membuka atau memberikan informasi medis ( jenis penyakit,penyebab dll)
pasien kepada orang lain yang tidak berkepentingan (selain tenaga medis
yang menangani pasien) hak pasien adalah mendapat privasi dirinya dan
kerahasiaan medis dirinya.
7. Membedakan pasien atas dasar ras, keyakinan, umur dan faktor lain hak
pasien adalah mendapat perlakuan yang sama.
8. Menolak melakukan tindakan emergency yang akan membahayakan jiwa
dikarenakan jaminan pasien belum selsai
9. Tidak melakukan dokumentasi pasien dengan benar, catat secara akurat
objektif, dan lengkap tidak boleh ada penghapusan data ataupun tanpa paraf
dan nama disampingtulisannya.
10. Perawat melakukan tindakan kriminal : kekerasan pada pasien ringan
hingga berat.
11. Perawat melakukan kecerobohan : meliputi memfitnah,mengekang
kebebasan pasien atau mengancam pasien.
SANKSI BAGI PELANGAR KODE ETIK KEPERAWATAN
Dari pelanggaran diatas perawat akan mendapatkan sanksi yang beragam
sesuai dengan tingkat besar kecilnya pelanggaran dan kerugian atau masalah
yang ditimbulkan bagi pasien.
 Sanksi 1 : Diberikan teguran secara lisan maksimal 3 kali dan dilakukan
pembinaan. Diselesaikan oleh kepala ruangan perawat yang
bersangkutan. Contoh pelanggaran : pulang lebih awal tanpa alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan, Terlambat datang, tidak berpakaian dinas.
 Sanksi 2 : Diberikan teguran secara tertulis dan dilakukan pembinaan.
Diselesaikan oleh kepala seksi keperawatan perawat yang bersangkutan.
Contoh pelanggaran: Kurang jujur, kurang tertib dan kurang cermat dalam
bekerja, Kurang bertanggung jawab dalam memelihara barang inventaris
rumah sakit, Mengulangi pelanggaran ringan yang telah diperingatkan
sampai tiga kali.
 Sanksi 3 : diberikan sanksi hukuman denda maupun penjara. Diketahui
oleh Direktur Rumah Sakit.
Menurut U. Rohmat-2014, tentang perlindungan hukum terhadap perawat
yang melakukan tindakan medik.
1. Sanksi administrasi
- Teguran lisan
- Teguran tulisan
- Pencabutan izin

2. Sanksi Pidana (UU No. 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan)


- Pidana penjara berlaku 3 tahun dan 5 tahun
- Pidana denda paling banyak 100 juta
LATAR BELAKANG ADANYA KODE ETIK

Munculnya etika profesi sebenarnya berasal dari adanya


penyimpangan perilaku dan norma dari penyandang profesi
terhadap suatu nilai, norma, aturan ketentuan yang berlaku
dalam profesinya serta tidak adanya komitmen pribadi dalam
menjalakan tugas.
Dilema Etik

Dilema Etik yaitu siatuasi dimana seseorang dihadapkan pada


dua alternative pilihan dimana tidak ada jalan keluar yang
memuaskan pada masalah tersebut ( Jones,Shirley R. 2000.
Ethics In Midwifery Second Edition Mos by Cambell 1984).
 Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau salah. Untuk
membuat keputusan yang etis, seseorang harus tergantung
pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional tetapi pada
prinsip moral dalam menyelesaikan masalah etik.
APAKAH ADA PERTANYAAN?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai