Anda di halaman 1dari 15

ASKEP ANAK DENGAN OBESITAS

DISUSUN KELOMPOK 6:

N U R FA D I L L A H M . D I R A N ( 2 0 1 8 0 1 1 2 1 )
I M R OAT U R R O S I D A H ( 2 0 1 8 0 1 1 0 8 )
INDAH SUWANDEWI(201801109)
ANDRIAN BIMA
WICAKSONO(201801096)
 
PROGRAM STUDI NURSE
S E KO L A H T I N G G I I L M U K E S E H ATA N
W I DYA N U S A N TA R A PA L U
TA H U N 2 0 2 0
 
DEFINISI

Overweight adalah berat badan


melebih standar berat badan
menurut tinggi badan, meningkatnya
otot tubuh atau jaringan lemak atau
keduanya.Obesitas adalah akumulasi
jaringan lemak dibawah kulit yang
berlebihan dan terdapat di seluruh
tubuh.
ETIOLOGI

Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor


antara lain :
1). keturunan,
2). pola makan
3). obat-obatan
4). psikososial ekonomi
5). aktivitas
6). pola pikir
7). konsentrasi intake makanan.
PATOFISIOLOGI

Secara umum obesitas dapat


disebabkan oleh ketidak seimbanga
kalori. Yang diakibatkan asupan energy
yang jauh melebihi kebutuhan tubuh.
Pada bayi penumpukan lemak terjadi
akibat pemerian makanan pendamping.
ASI yang terlalu dini terutama apabila
makanan tersebut memiliki kandungan
karbohidrat , lemak dan protein yang
tinggi. Pada masa anak-anak dan
dewasa, asupan energy bergantung
pada diri seseorang.
MANIFESTASI KLINIS

Obesitas dapat terjadi pada semua golongan


umur, akan tetapi pada anak biasanya timbul
menjelang remaja dan dalam masa remaja
terutama anak wanita, selain berat badan
meningkat dengan pesat, juga pertumbuhan
dan perkembangan lebih cepat (ternyata jika
periksa usia tulangnya), sehingga pada
akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan
matang itu akan mempunyai tinggi badan
yang relative rendah dibandingkan dengan
anak yang sebayanya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1). Pemeriksaan metabolik


atau endorin
2). Pemeriksaan
antropometrik Dapat
memperkirakan rasio
lemak dan otot.
KOMPLIKASI

1. Hipertensi.
2. Diabetes.
3. Dislipidemia.
4. Penyakit jantung koroner dan Stroke
5. Osteoartritis.
6. Apnea tidur.
7. Asthma Anak dengan BBL atau obes
8. Kanker
9. Penyakit perlemakan hati
10. Penyakit kandung empadu Orang dengan BBL
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

. Pengkajian
a. Identitas Pasien
b. Riwayat kesehatan Riwayat
Kesehatan sekarang
c. Pemerikasaan fisik
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan metabolik / endokrin
PATHWAY
Keturunan, pola makan, aktivitas, obat-obatan/suplemen
Pola makan yg
adekuat

BB meningkat Intake dan output tidak seimbang BB meningkat

mudah lelah Akumulasi lemak pd abdomen

aktifitas terganggu Tekanan pd otot difragma

intoleransi aktivitas Mengganggu jalan nafas Ketidakseimbangan


Nutrisi lebih dari
Sesak nafas kebutuhan
 
Pola nafas tidak efektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan


tubuh yang berhubungan dengan intake
makanan yang berlebih
b. Gangguan pencitraan diri yang
berhubungan dengan biofisika atau
psikosial pandangan px tehadap diri
c. Hambatan interaksi sosial yang
berhubungan dengan ungkapan atau
tampak tidak nyaman dalam situasi
sosial
d. Pola napas tak efektif yang
berhubungan dengan penekanan
diafragma
INTERVENSI DAN RASIONAL
Diagnosa 1
Intervensi :
1. Kaji penyebab kegemukan dan buat rencana makan dengan
pasien
2. Timbang berat badan secara periodik
3. Tentukan tingkat aktivitas dan rencana program latihan diet
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentujan keb kalori
dan nutrisi untuk penurunan berat badan
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat penekan
nafsu makan(ex.dietilpropinion)
Rasional :
1. Mengidentifikasi / mempengaruhi penentuan intervensi
2. Memberikan informasi tentang keefektifan program
3. Mendorong px untuk menyusun tujuan lebih nyata dan
sesuai dg rencana
4. Kalori dan nurtisi terpenuhi secara normal
5. Penurunan berat badan
NEXT….
Diagnosa 2
Intervensi :
1. Beri privasi kepada px selama perawatan
2. Diskusikan dengan px tentang pandangan menjadi gemuk dan apa
artinya bagi px trsebut
3. Waspadai mitos px / orang terdekat
4. Tingkatkan komunikasi terbuka dengan px untuk menghondari
kritik
5. Waspadai makan berlebih
6. Kolaborasi dengan kelompok terapi
Rasional :
7. Individu biasanya sensitif terhadap tubuhnya sendiri
8. Pasien mengungkapkan beban psikologisnya
9. Keyakinan tentang seperti apa tubuh yang ideal atau motifasi
dapat menjadi upaya penurunan berat badan
10.Meningkatkan rasa kontrol dan meningkatkan rasa ingin
menyelesaikan masalahnya
11.Pola makan terjaga
12.Kelompok terapi dapat memberikan teman dan motifasi
NEXT…
Diagnosa 3
Intervensi :
1. Kaji perilaku hubungan keluarga dan perilaku
sosial
2. Kaji penggunaan ketrampilan koping pasien
3. Rujuk untuk terapi keluarga atau individu
sesuai dengan indikas.
Rasional :
4. Keluarga dapat membantu merubah perilaku
sosial pasien
5. Mekanisme koping yang baik dapat melindungi
pasien dari perasaan kesepian isolasi
6. Pasien mendapat keuntungan dari keterlibatan
orang terdekat untuk memberi dukungan
NEXT….
Diagnosa 4
Intervensi :
1. Awasi , auskultasi bunyi napas
2. Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat
3. Bantu lakukan napas dalam, batuk menekan insisi
4. Ubah posisi secara periodik
5. Berikan O2 tambahan / alat pernapasan lain
Rasional :
6. Peranapasan mengorok/ pengaruh anastesi
menurunkan ventilasi, potensial atelektasis, hipoksia
7. Mendorong pengembangan diafragma sehingga
ekspansi paru optimal, pasien lebih nyaman
8. Ekspansi paru maksimal, pembersihan jalan napas,
resiko atelektasis minimal
9. Memaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan
penurunan kerja napas
“THANKS YOU”

Anda mungkin juga menyukai