Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT MANUSIA, RAKYAT,

PENDUDUK DAN WARGANEGARA

1. Hesti Dwi Rahmawati (19010644196)


2. Agustin Tika Haryanti (19010644197)
3. Muhammad Muafa Hasanain (19010644244)
4. Lailatus Sa’adah (19010644245)
A. Hakikat Manusia

Dalam kehidupan yang riil manusia menunjukkan


keragaman dalam berbagai hal. Dalam berbagai kesamaan yang
menjadi karakteristik esensial setiap manusia ini disebut pula
sebagai hakikat manusia, sebab dengan karakteristik esensial
nya itulah manusia mempunyai martabat khusus sebagai
manusia yang berbeda dari lainnya.
Dapat kita simpulkan bahwa pengertian hakikat manusia
adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar
tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.
Dengan kata lain pengertian hakikat manusia adalah
seperangkat gagasan tentang sesuatu yang olehnya manusia
memiliki karakteristik khas yang memiliki suatu martabat
khusus.
 
1. Wujud sifat hakiki manusia

Wujud sifat hakiki manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan) yang dikemukakan
oleh paham eksistensialisme, dengan maksud menjadi masukan dalam membenahi
konsep pendidikan yaitu :
Kemampuan menyadari diri
Kemampuan bereksistansi
Moral
Kemampuan bertanggung jawab
Rasa kebebasan (kemerdekaan)
Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
Kemampuan menghayati kebahagiaan

2. Aspek-aspek hakikat manusia


a. Manusia sebagai makhluk Tuhan
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Tuhan
yang maha esa. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu
konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini. Manusia
adalah subjek yang memiliki kesadaran dan penyadaran diri.
b. Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai individu atau sebagai pribadi merupakan kenyataan yang paling
riil dalam kesadaran manusia. Sebagai individu, manusia adalah satu kesatuan yang
tidak dapat dibagi memiliki perbedaan dengan manusia yang lainnya sehingga
bersifat unik dan merupakan subjek yang otonom.
Sebagai individu, manusia adalah kesatuan yang tidak dapat dibagi antara aspek
badani dan rohaninya.

c. Manusia sebagai makhluk sosial


Dalam hidup bersama dengan sesamanya (bermasyarakat) setiap individu
menempati kedudukan atau status tertentu. Disamping itu, setiap individu
mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, mereka juga mempunyai
dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya. Selain adanya
kesadaran diri, terdapat pula kesadaran sosial pada manusia.
Melalui hidup dengan sesamanya lah manusia akan dapat mengukuhkan
eksistensinya.
Terdapat hubungan pengaruh timbal balik antara individu dengan masyarakat nya.
Ernest Cassirer menyatakan bahwa manusia takkan menemukan diri, manusia
takkan menyadari individualitasnya, kecuali melalui perantara pergaulan sosial.
d. Manusia sebagai makhluk susila
Menurut Immanuel Kant, manusia memiliki aspek kesusilaan karena
pada manusia terdapat rasio praktis yang memberikan perintah mutlak.
Sebagai makhluk yang otonom atau memiliki kebebasan, manusia
selalu dihadapkan pada suatu alternatif tindakan yang harus dipilihnya.
Adapun kebebasan berbuat ini juga selalu berhubungan dengan norma-
norma moral dan nilai-nilai moral yang juga harus dipilihnya. Oleh karena
manusia mempunyai kebebasan memilih dan menentukan perbuatannya
secara otonom maka selalu ada penilaian moral atau tuntutan
pertanggungjawaban atas perbuatannya.
B. Hakikat Rakyat
Rakyat (bahasa Inggris: people) adalah bagian dari suatu negara atau unsur
 penting dari suatu pemerintahan. Rakyat terdiri dari beberapa orang yang
mempunyai ideologi yang sama dan tinggal di daerah atau pemerintahan yang sama
dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama yaitu untuk membela negaranya bila
diperlukan.
Rakyat ialah semua orang yang berada pada suatu wilayah Negara dan taat
pada kekuasaan pemerintahan tersebut.  Rakyat juga yang mulai merencanakan
merintis, mengendalikan dan menyelenggarakan pemerintahan negara. Rakyat
juga merupakan salah satu unsur yang penting dalam sebuah negara karena tanpa
ada rakyat maka negara juga tidak akan dapat terbentuk. Didalam suatu rakyat
dapat dibedakan menjadi dua yakni, penduduk dan bukan penduduk dan warga
negara dan bukan warga negara (Warga Negara Asing).
 
Adapun Kewajiban rakyat adalah :
1. Ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum.
2. Ikut mengkritik dan membangun roda pemerintahan.
3. Menjadi elemen penting dalam aspek politik.
4. Berkewajiban mengikuti politik praktis.
5. Berkewajiban mengikuti peraturan dan mendapat sanksi apabila melanggar
6. Menjadi fundamental ekonomi pemerintahan.
7. Menjadi fundamental sosial kenegaraan.
8. Berkewajiban membayar pajak.
9. Berkewajiban mengikuti aturan-aturan hukum yang berlaku tentang
pembelaan tanah air dan menjalankan hak dan kewajibannya yang telah tertulis
di Undang-Undang Dasar.

Adapun hak-hak rakyat adalah:


1. Fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara (Pasal 34, Bab XIV, UUD
1945).
2. Rakyat berhak meminta penghidupan yang layak (Pasal 27, Bab X, UUD
1945).
3. Rakyat berhak meminta layanan kesehatan, pendidikan, dan hiburan kepada
negaranya.
C. Hakikat Penduduk
Penduduk atau warga suatu Negara atau daerah bisa didefinisikan
menjadi 2, yakni: Orang yang tinggal di daerah tersebut dan secara hukum
berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai
surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi
memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi.
Berbagai aspek perilaku manusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan
geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang
berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga
pelanggan potensial.

1. Kepadatan penduduk
Dengan jumlah total populasi sekitar 260 juta penduduk, Indonesia
adalah negara berpenduduk terpadat nomor empat di dunia. Komposisi etnis
di Indonesia amat bervariasi karena negeri ini memiliki ratusan ragam suku
dan budaya. Meskipun demikian, lebih dari separuh jumlah penduduk
Indonesia didominasi oleh dua suku terbesar yaitu Jawa 41% dan Sunda
15%, yang bertempat di Pulau Jawa, pulau dengan 60% populasi indonesia.
2. Piramida Penduduk
Dalam suatu piramida penduduk distribusi usia dan jenis kelamin dalam suatu negara
atau wilayah yang digambarkan. Piramida penduduk berfungsi menggambarkan
perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Pengendalian Jumlah Penduduk
adalah Kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk disebut pengendalian penduduk,
dengan cara mengurangi jumlah kelahiran. Di Indonesia pengendalian penduduk
menggunakan program Keluarga Berencana (KB). Program ini dinilai berhasil menekan
tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia.
3. Penurunan Jumlah Penduduk
Perpindahan daerah kesuburan atau emigrasi besar-besaran dapat menyebabkan
turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah berkurang, dan juga oleh penyebab
penyakit, kelaparan maupun perang.
4.Transfer Penduduk
Transfer penduduk hanya merupakan istilah untuk kebijakan negara yang mewajibkan
sekelompok penduduk melakukan perpindahan dari kawasan satu ke kawasan lainnya,
terutama dengan alasan etnistias atau agama.
5. Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk yaitu keadaan dimana laju pertumbuhan penduduk cepat
akibat dari tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian yang menurun. Penyebab
ledakan penduduk yaitu adanya kawin dalam usia muda dan keyakinan pada masyrakat
‘banyak anak banyak rezeki’. Ledakan penduduk dapat membawa akibat yang komplek,
seperti turunnya standar hidup, terjadinya pengangguran, ekonomi, krisis lingkungan
dan lain hal sebagainya.
D. Hakikat Warganegara
Istilah “warga negara” dapat berarti warga, anggota (member)
dari sebuah negara. Warga negara adalah anggota dari sekelompok
manusia yang hidup atau tinggal di wilayah hukum tertentu yang
memiliki hak dan kewajiban.
Di dalam suatu negara, biasanya dibedakan antara orang asing
dan warga negara. Orang asing adalah orang di luar warga negara.
Orang asing yang berada di wilayah suatu negara dilindungi oleh
hanya dimiliki oleh warga negara, tidak oleh orang asing, begitu juga
hak untuk diangkat menjadi pejabat negara.
Status kewarganegaraan dalam suatu negara biasanya terkait
dengan dua asas, yaitu “iussanguinis” (asas keturunan) dan asas
“iussoli” (asas tempat kelahiran). Lazimnya kedua asas tersebut
sama-sama dipakai dalam kewarganegaraan suatu negara. Secara
khusus di Indonesia, menurut UU No.62 Tahun 1958 disebutkan
bahwa “warga negara Republik Indonesia adalah orang yang
berdasarkan perundang-undangan dan perjanjian atau peraturan
PERBEDAAN ANTARA RAKYAT, PENDUDUK DAN WARGANEGARA
Intinya rakyat adalah penduduk suatu negara sebagai. Sementara penduduk itu orang-
orang yang mendiami suatu tempat, misalkan negara. Kemudian warga negara itu orang
yang memiliki status hukum merupakan anggota sebuah negara.

Perbedaan penduduk dan bukan penduduk dari kedua pengertian di atas adalah:
Penduduk ialah mereka yang menetap, berdomisili, atau bertempat tinggal di wilayah suatu
negara.
Sedangkan penjelasan bukan penduduk ialah mereka yang berada di wilayah suatu negara,
tidak bermaksud untuk menetap ataupun tinggal lama di sana.

Jadi, penduduk atau warga negara dapat diartikan:


Orang yang tinggal atau menetap
Orang yang memiliki legalitas hukum yang berlaku, baik KTP ataupun izin tinggal
Contoh bukan penduduk adalah para turis atau wisatawan yang sedang berlibur dan
berkunjung ke suatu daerah dengan batasan waktu tertentu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai