Anda di halaman 1dari 39

KONSEP DAN PERAN

PERILAKU ORGANISASIONAL
Keterlibatan Peran Manajer

Manajer :
Adalah seseorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain
dengan meng-koordinasikan kegiatan-kegaitan pekerjaan guna
mencapai tujuan organisasi

Pertanyaan :
Mengapa keterlibatan peran manajer begitu penting bagi
keberhasilan suatu organisasi ?

Tingkatan Manajer :
 Manajer Tingkat Bawah (Lower Management)
 Manajer Tingkat Menengah (Middle Management)
 Manajer Tingkat Atas (Top Management)
Tingkatan Manajer

 Manajer Tingkat Bawah (Lower Management)


Adalah seseorang yang memduduki posisi ditingkat paling bawah
dan mengelola pekerjaan individu non-manajerial yang terlibat dalam
produksi atau penciptaan produk.
(sering disebut : manajer lini, penyelia, mandor, manajer kantor)

• Manajer Tingkat Menengah (Middle Management)


Adalah mencakup semua tingkatan manajemen antara ditingkatan
paling bawah dan tingkat puncak pada suatu organisasi, yang
berfungsi mengelola pekerjaan para manajer lini.
(sering disebut : kepala bagian, kepala biro, pemimpin proyek
manajer pabrik atau manajer divisi)
Tingkatan Manajer

 Manajer Tingkat Atas (Top Management)


Adalah manajer yang memduduki posisi ini disebut manajemen
puncak, yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang
mencakup seluruh organisasi dan menyusun rencana serta sasaran
yang akan mempengaruhi keseluruhan organisasi.
Fungsi Manajemen

Arti Manajemen  bahas Perancis = seni melaksanakan dan mengatur


Beberapa Definisi ;
 Manajemen sebagai “Seni” menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain (Follet).

 Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,


pengorganisasian, pengoordinasian dan pengendalian sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien (Griffin)

 Semua manajer melaksanakan 5(lima) fungsi manajemen, yaitu ;


 merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengordinasikan dan
mengendalikan (Henry Fayol : industriawan Perancis)
Fungsi Dasar Manajemen
ada 4 yang paling penting,
yaitu ;
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian
Ada 4 yang paling penting

1. Perencanaan
merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu
dilanjutkan dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna
mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan

Beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan


 Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
 Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target
tersebut
 Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
 Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu
tujuan dan target bisnis
1. Perencanaan (lanjutan)

Manfaat :
 Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit
akan terorrganisasi ke arah tujuan yang sama
 Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
 Memudahkan pengawasan
 Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan
aktivitas
2. Pengorganisasian

Adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya manusia dan


sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk
bisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai
tujuan utama perusahaan.

Aktivitas yang ada dalam Organizing


• Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-
tugas serta menetepkan prosedur yang dibutuhkan
• Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis
kewenangan serta tanggung-jawab
• Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta
pengembangan tenaga kerja
• Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling
tepat.
2. Pengorganisasian (lanjutan)

Manfaat :
 Memungkinkan untuk  pembagian atas tugas tugas yang
sesuai dengan kondisi perusahaan
 Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
 Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang
akan dijalankan untuk mencapai tujuan
3. Kemimpinan

Fungsi kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan


seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, dan
mengarahkan atau mengelola orang lain agar mereka mau
berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan Bersama

4. Pengendalian
merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang
berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau
suatu perbaikan apabila dibutuhkan
4. Pengendalian (lanjutan)
Fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini
diperhatikan:
 Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna
bisa mengetahui letak diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan.
 Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer
harus bisa menetapkan dengan tugas kapan semestinya pengawasan
itu dijalankan.
 Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa
suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu
pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu.
 Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan
maka seharusnya pemimpin tersebut mancari solusi atas
permasalahan itu.
Peran Manajemen

 Peran Antar-Pribadi  peran yg melibatkan orang & tugas lain yg


bersifat seremonial dan simbolis.

 Peran Informasi  meliputi menerima, mengumpulkan &


menyebarkan informasi

 Peran Keputusan  pengambilan keputusan berkisar seputer


membuat pilihan
Keahlian Manajemen
(Keahlian / kompetensi yang harus dimiliki manajer)

 Keahlian Teknikal  seperti ; bidang perekayasaan, computer,


akuntansi atau pabrikasi

 Keahlian Tentang Orang  kemampuan bekerja sama dgn orang


lain secara individu atau perorangan

 Keahlian Koseptual  kemampuan berfikir dan berkonsep


tentang situasi yang abstrak dan rumit atau mampu
melihat suatu organisasi secara keseluruhan
ORGANISASI

Pengertian
Adalah pengaturan yang disengaja terhadap sejumlah orang
untuk mencapai tujuan tertentu.

Terdapat 3(tiga) ciri-ciri Organisasi adalah ;


1. Setiap organisasi memiliki tujuan yang khas, biasanya
dinyatakan dalam sasaran atau sekelompok sasaran yang
diharapkan untuk dicapai.
2. Setiap organisasi terdiri dari orang-orang untuk melakukan
pekerjaan dalam mencapai sasaran
3. Semua organisasi menyusun struktur supaya anggotanya
dapat melakukan pekerjaannya
Perilaku Organisasi (sering disingkat PO)

Adalah suatu studi yang menyelidiki bagaimana individu-


individu, kelompok-kelompok, serta struktur mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh perilaku dalam organisasi.

Perilaku ini mengacu pada ;


Apa yang ingin dilakukan oleh orang dalam organisasi
Bagaimana orang-orang tersebut dibentuk
Apa sikap mereka
Tujuan Organisasi

Merupakan hasil terukur yang harus dicapai, yang


menggambarkan hasil yang harus dicapai dalam jangka
pendekguna mewujudkan visi jangka panjang.

Target Organisasi

Merupakan tujuan kuantitatif atau tolok ukur kinerja, yang


menunjukan nilai-nilai yang harus dicapai.
Hal-hal Penting Dalam Perilaku Organisasi

Teori Peran

Susunan atau tanggapan perilaku yang kita harapkan dan


kehendaki disebut sebagai peran social, yang dapat
digambarkan secara sederhana sebagai bagian dari orang-
orang yang saling berinteraksi.

Peranan sosial menggambarkan hak, tugas, kewajiban dan


perilaku yang sesuai dengan orang yang memegang posisi
tertentu dalam konteks sosial tertentu
Hal-hal Penting Dalam Perilaku Organisasi (lanjutan)

Struktur Sosial

Dalam system social, terdapat subsistem dan kelompok


manusia yang saling berhubungan dan menarik perhatian para
akuntan keperilakuan.

Di sini tampak bahwa suatu konsep system yang digunakan


dalam ilmu keperilakuan ternyata digunakan pula oleh ilmu
pengetahuan lain dengan mengacu pada suatu bentuk yang
menghubungkan suatu bagian dengan bagian lainnya, serta
antara bagian-bagian yang saling bergantung
Hal-hal Penting Dalam Perilaku Organisasi (lanjutan)

Budaya
Merupakan satu sudut pandang yang pada saat yang
bersamaan dijadikan jalan hidup oleh suatu masyarakat.
Tidak terdapat masyarakat tanpa suatu budaya, dan budaya
tidak eksis diluar masyarakat.

Budaya mempengaruhi pola teladan perilaku manusia yang


teratur karena budaya menggambarkan perilaku yang sesuai
untuk situasi tertentu.

Aspek budaya yang terpenting adalah memastikan kehidupan


manusia baik secara fisik maupun secara sosial
Komitmen Organisasi

Merupakan tingkat sampai sejauh apa seorang karyawan


memihak pada suatu organisasi dan tujuannya serta berniat
mempertahankan keanggotaannya dalam suatu organisasi.
Merupakan nilai personal yang mengacu pada sikap loyal pada
perusahaan.

Karakteristik yang berhubungan komitmen organiasi ;


1. Keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai dan tujuan
organisasi
2. Kemauan sekuat tenaga melakukan yang diperlukan untuk
kepentingan organisasi
3. Keinginan yang kuat untuk menjaga keanggotaan dalam
organisasi
Komitmen Organisasi (lanjutan)

Komitmen ini terbangun oleh 3 sikap yang saling berhubungan,


yaitu ;
1. Identifikasi (identification)  pemahaman / penghayatan
terhadap tujuan organisasi

2. Keterlibatan (involvement)  persaan yang terlibat dalam


suatu pekerjaan bahwa pekerjaan tersebut adalah
menyenangkan

3. Loyalitas (loyality)  perasaan bahwa organisasi adalah


tempatnya bekerja dan tinggal
Komitmen Organisasi (lanjutan)

Komponen Utama Komitmen Organisasi

1. Komitmen afektif (affektive commitment)  adanya ikatan


emosional atau psikologi terhadap organisasi

2. Komitmen kontinu (continuance commitment)  karyawan


tetap bertahan pada organisasi karena membutuhkan
organisasi tersebut.

3. Komitmen normatif (normative commitment)  karyawan


memiliki kesadaran bahwa komitmen itu merupakan suatu
keharusan
Konflik
Terbagi 2(dua), yaitu ;
1. Konflik Peran,
timbul karena ada 2 perintah, yang berasal dari ;
a) Kode etik profesi
Adalah suatu konflik yang timbul karena mekanisme
pengendalian birokrasis organisasi tidak sesuai dengan norma,
aturan, etika dan kemandirian profesional.
b) Sistem pengendalian yang berlaku diperusahaan
Apabila seorang profesional bertindak sesuai dengan kode etik,
maka ia akan merasa tidak berperan sebagai karyawan yang
baik. Sebaliknya apabila ia bertindak sesuai dengan prosedur
yang ditentukan oleh perusahaan, maka ia akan marasa telah
bertindak secara tidak profesional.
Konflik (lanjutan)
Terbagi 2(dua), yaitu ;
2. Konflik Kepentingan
Bahwa urusan pribadi harus dipisahkan dari bisnis serta
kepentingan perusahaan harus dihahulukan daripada
kepentingan pribadi, banyak eksekutif yang sukses dalam
memimpin dan mengatur perusahaan, tetapi gagal dalam
memimpin dan mengatur keluarga
Perubahan Pada Tingkat Individu

 Perbedaan Individu
Orang-orang dalam orgnisasi dengan karakteristik tertentu yang
mempengaruhi perilaku mereka. Karakteristik tersebut berupa
kepribadian, persepsi,nilai dan sikap.
Organisasi dapat menimbulkan perubahan terhadap diri
individu, di mana perubahan itu berdampak begitu nyata
terhadap perilaku individu ybs
 Motivasi
Motivasi sering diartikan sebagai suatu yang ada pada diri
seseorang yang dapat mendorong, mengaktifkan,
menggerakan dan mengarahkan perilaku seseorang.
Perubahan Pada Tingkat Individu (lanjutan)
 Motivasi (lanjutan)
Dengan kata lain, motivasi itu ada di dalam diri seseorang dalam
wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin dicapai.

Motivasi yang ada dalam diri manusia terdorong, karena ;


1. Keinginan untuk hidup
2. Keinginan untuk memiliki sesuatu
3. Keinginan akan kekuasaan
4. Keinginan akan adanya pengakuan

Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan atau keinginan yang


dapat dicapai oleh seorang individu dengan perilaku tertentu
dalam usahanya.
Perubahan Pada Tingkat Individu (lanjutan)
 Perberdayaan

Manajer bertanggung jawab terhadap kepuasan dan kebahagian


karyawan, pada saat yang sama mereka juga diminta untuk turut
andil terhadap kekuasaan
Manajer juga dikenal sebagai pelatih, penasehat, sponsor, atau
fasilitator daripada sebagai bos.

Pemberdayaan berarti manajer sedang menempatkan karyawan


yang berwenang terhadap apa yang mereka lakukan. Pada
proses ini, manajer sedang mempelajari cara berserah pada
pengendalian, dan karyawan sedang mempelajari cara
bertanggung jawab dalam bekerja dan membuat keputusan yang
tepat
Perubahan Pada Tingkat Individu (lanjutan)
 Berperilaku Etis
Etika merupakan norma atau standar perilaku kita yang berfungsi
sebagai petunjuk moral ketika berinteraksi dengan orang lain.

Etika merupakan seperangkat aturan / norma / pedoman yang


mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang
harus ditinggalkan , yang dianut oleh sekelompok / segolongan
manusia / masyarakat/profesi.

Etika sebenarnya meliputi suatu proses penentuan yang kompleks,


yang meliputi penyeimbangan dari berbagai pertimbangan dari sisi
dalam (inner) dan sisi luar (outner) yang didasari oleh sifat dari
kondisi unik, melalui pengalaman maupun pembelajaran setiap
individu.
Perubahan Pada Tingkat Organisasi

 Produktivitas
 Pengembangan Efektivitas Karyawan
 Menempatan Orang Pertama
 Mengelola dan Bekerja dalam Dunia Multikultural
 Fleksibilitas
Perubahan Pada Tingkat Organisasi

 Produktivitas

Adalah produktif jika mencapai tujuan, dan tujuan tersebut


dicapai dengan mengirimkan input (tenaga kerja & bahan baku)
ke output (barang jadi atau jasa) dengan biaya yang paling
murah.
Produktivitas menggambarkan satu keprihatinan terhadap
efektivitas (mencapai tujuan) efisiensi (memperhatikan biaya)

Efektivitas adalah melakukan “yang benar”, sedangkan efisiensi


adalah ketika melakukan sesuatu “dengan benar” (menurut
Peter Drucker)
Perubahan Pada Tingkat Organisasi

 Pengembangan Efektivitas Karyawan

Salah satu tantangan utama yang dihadapi organisasi adalah


bagaimana cara melibatkan karyawan secara efektif sedemikian
rupa sehingga mereka berkomitmen terhadap organisasi.

Di tempat kerja yang dinamis saat ini dimana semakin banyak


tugas yang dikerjakan dalam tim dan fleksibilitas menjadi
semakin penting, maka organisasi memerlukan karyawan yang
mau terlibat dalam perilaku “kewarganegaraan yang baik”,
seperti ; menolong anggota yang lain dalam tim, sukarela
melakukan pekerjaan ekstra, menghindari konflik dll
Perubahan Pada Tingkat Organisasi (lanjutan)
 Menempatan Orang Pertama
Kebutuhan terhadap penempatan orang pertama yaitu untuk
mempertimbangkan tujuan organisasi dan saran strategis, orang-
orang pertama tidak hanya menghasilkan kekuatan dalam pendirian
kerja, melainkan juga berpengaruh signifikan terhadap laba

 Mengelola dan Bekerja dalam Dunia Multikultural


Internet sangat membantu perusahaan menjadi lebih terkoneksi
secara serentak dengan membuka peluang bagi dilakukannya
penjualan ienternasional dan meningkatkan kesempatan bisnis.

Satu implikasi dari semua perubahan ini adalah kita dapat


menemukan sendiri pengelolaan atau pekerjaan pada satu
lingkungan multikultural
Perubahan Pada Tingkat Organisasi

 Fleksibilitas

Fleksibilitas dalam manajemen SDM dapat diartikan


perusahaan memerlukan pengembangan sistem desentralisasi
yang mengutamakan pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab secara berjenjang.

Fleksibilitas juga menyangkut penggunaan tenaga kerja dengan


mengurangi kecenderungan mengangkat pekerja regular
(pekerja tetap), pengangkatan sebaiknya lebih difokuskan pada
penggunaan tenaga kerja temporer
Dasar Motivasional Organisasi

 Menarik dan Menahan Orang dalam Sebuah Sistem


 Peranan Kinerja dapat Diandalkan
 Perilaku Spontan dan Inovatif
 Kerja sama
 Perlindungan
 Ide Konstruktif
 Sikap yang sesuai
Dasar Motivasional Organisasi (lanjutan)
 Menarik dan Menahan Orang dalam Sebuah Sistem
Personel yang memadai harus dijaga agar tetap berada di dalam sistem
karena manusia memiliki fungsi penting, orang-orang harus didorong
untuk masuk ke sistem guna menanggulangi sejumlah kekurangan.
Tingkat perputaran karyawan (turnover) yang tinggi adalah mahal
biayanya

 Peranan Kinerja dapat Diandalkan


Suatu ukuran produktivitas yang umum adalah jumlah pekerjaan yang
dikerjakan oleh individu atau kelompok didasarkan pada tugas yang
diberikan.
Kualitas kinerja bukanlah ukuran yang mudah dan masalah tersebut
diatasi dengan pengendalian kualitas melalui penetapan standar
minimum untuk bagian-bagian unit kerja
Dasar Motivasional Organisasi (lanjutan)
 Perilaku Spontan dan Inovatif

Dalam memotivasi rarus ada sejumlah aksi suportif, inovatif


atau relatif spontan, karena tidak ada perencanaan organisasi
yang dapat meramalkan seluruh kontinjensi dalam operasi,
atau dapat memperkirakan sesuatu dengan akurasi yang
sempurna.

SDM, sehubungan input-output, kerja sama spontan dalam


perilaku protektif dan kreatif menjadi sangat penting bagi
kehidupan dan efektivitas suatu organisasi
Dasar Motivasional Organisasi (lanjutan)
 Kerja sama  cukup jelas
 Perlindungan
Dalam ketentuan, tidak ada peranan kerja spesifik yang
mengharuskan seorang karyawan menyelamatkan kehidupan
dan property organisasi, namun demikian pekerja yang tidak
melindungi perusahaan dianggap manusia tidak berharga
dalam organisasi.
 Ide Konstruktif
Sebuah organisasi yang dapat mendorong anggotanya untuk
memberikan kontribusi ide terhadap perbaikan organisasi
merupakan organisasi yang efektif di mana orang-orang yang
dekat terhadap problem operasi dapat menyatakan saran
informatif terhadap operasi tersebut.
Dasar Motivasional Organisasi (lanjutan)
 Sikap yang Sesuai

Anggota kelompok harus dapat memberikan kontribusi operasi


dengan membantu menciptakan iklim yang sesuai bagi
komunitas atau masyarakat di sekitar organisasi.

Suatu iklim yang sesuai dapat membantu memecahkan


rekrutmen dan terkadang juga masalah penjualan produk.

Agar suatu organisasi dapat berfungsi secara efektif maka para


anggotanya harus mau melakukan lebih dari standar pekerjaan
yang ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai