Anda di halaman 1dari 56

KOMUNIKASI DENGAN LANSIA

OLEH :
SUWARNINGSIH
Kenapa setiap individu
membutuhkan
komunikasi??
PENDAHULUAN
• Manusia adalah makhluk sosial dan
membutuhkan orang lain agar dapat
bertahan hidup, butuh komunikasi sebagai
alat untuk berinteraksi.
• Komunikasi dapat mempengaruhi perilaku
dan sikap seseorang.
Cont’ …
• Komunikasi menjadi sangat penting sebagai
faktor penentu dalam keberhasilan
memberikan asuhan keperawatan kepada
klien.
Apa pengertian
komunikasi???
KOMUNIKASI
• Suatu proses penyampaian informasi
yang diinginkan oleh pengirim pesan
kepada penerima pesan dan menimbulkan
respon tingkah laku sesuai dengan
informasi yang dicerna oleh penerima
pesan.
Apa Tujuan
Komunikasi ??
Tujuan komunikasi :
1.Menyampaikan ide/ gagasan/ berita
2.Mempengaruhi orang lain
3.Mengubah perilaku orang lain
4.Memberikan pendidikan
5.Memahami (ide) orang lain.
Apa saja jenis
komunikasi??
JENIS KOMUNIKASI
• Komunikasi verbal (komunikasi yang
disampaikan melalui kata-kata atau ucapan)
• Komunikasi nonverbal (kontak mata,
ekspresi wajah, sikap tubuh, gerakan,
penampilan, atau simbol-simbol yang
digunakan)
PROSES KOMUNIKASI
(SIKLUS BERULANG)
• Gagasan (idea generation)
• Pengolahan data oleh komunikator (encoding)
• Menyalurkan (transmitting) melalui channels
• Receiving
• Decoding
• Understanding
• Responding
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
• Terjadi antara perawat dengan klien atau
anggota tim kesehatan lainnya
• Komunikasi bersifat dalam karena selalu
mempunyai tujuan atau arah yang lebih
spesifik yaitu untuk kesembuhan klien
Cont’…
• Perawat secara aktif mendengarkan dan
memberi respon dengan cara menunjukkan
sikap empati kepada klien
• Membantu klien meningkatkan kesadaran
diri
• Komunikasi terjadi karena direncanakan
Prinsip Komunikasi Terapeutik
Pada Klien Lansia dan Keluarga
• Komunikasi pada lansia memerlukan
pendekatan khusus.
• Gunakan perasaan dan pikiran lansia,
bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
dan memberikan kesempatan pada lansia
untuk mengungkapkan pengalaman dan
memberi tanggapan sendiri terhadap
pengalaman tersebut.
Cont’…
• Berkomunikasi dengan lansia memerlukan
suasana yang saling hormat menghormati,
saling menghargai, saling percaya, dan
saling terbuka.
• Penyampaian pesan langsung tanpa
perantara, saling mempengaruhi dan
dipengaruhi, komunikasi secara timbal balik
secara langsung, serta dilakukan secara
berkesinambungan, tidak statis, dan selalu
dinamis.
Cont’…
• Kesulitan dalam berkomunikasi pada lanjut
usia disebabkan oleh berkurangnya fungsi
organ komunikasi dan perubahan
kognitif yang berpengaruh pada tingkat
intelegensia, kemampuan belajar, daya
memori, dan motivasi klien.
Teknik Komunikasi Terapeutik
Pada Klien Lansia dan Keluarga
• Teknik komunikasi terapeutik yang penting
digunakan perawat adalah asertif, responsif,
fokus, supportif, klarifikasi, sabar, dan
ikhlas.
• Perawat harus memperhatikan perubahan-
perubahan fisik, psikologis atau sosial yang
terjadi sebagai dampak proses menua.
• Penurunan pendengaran, penglihatan dan daya
ingat akan sangat mempengaruhi komunikasi
Cont’…
• Suasana komunikasi dengan lansia yang
dapat menunjang tercapainya tujuan adalah
adanya suasana saling menghormati,
saling menghargai, saling percaya, dan
terbuka.
• Ekspresi wajah, gerakan tubuh dan nada
suara memberi tanda tentang status
emosional dari orang dewasa dan lansia.
PERLU DIPERHATIKAN
• Lansia memiliki pengetahuan, pengalaman,
sikap, dan ketrampilan yang menetap dan
sukar untuk dirubah dalam waktu singkat.
• Memberi motivasi dan memberdayakan
pengetahuan/pengalaman dan sikap yang
sudah dimiliki adalah hal yang penting
untuk melakukan komunikasi dengan lansia
Strategi Komunikasi
Pada Klien Lansia dan Keluarga
1. Pendekatan fisik
2. Pendekatan psikis
3. Pendekatan sosial
4. Pendekatan spiritual
PERAWATAN FISIK LANSIA
• Pasien lanjut usia yang masih aktif, yang
keadaan fisiknya masih mampu bergerak
tanpa bantuan orang lain (kebutuhan
sehari-hari masih mampu melakukan
sendiri)
• Pasien lanjut usia yang pasif atau tidak
dapat bangun, yang keadaan fisiknya
mengalami kelumpuhan atau sakit.
PENDEKATAN FISIK
• Personal hygiene sangat penting dalam
usaha mencegah timbulnya peradangan dan
menjadi sumber infeksi
PENDEKATAN PSIKIS
• Perawat harus mempunyai peranan penting
untuk mengadakan pendekatan edukatif
pada lanjut usia, perawat dapat berperan
sebagai supporter, interpreter terhadap
segala sesuatu yang asing, dan sebagai
sahabat yang akrab.
• Perawat harus selalu memegang prinsip
“Triple S”, yaitu sabar, simpatik, dan service.
PENDEKATAN PSIKIS
• Bila perawat ingin mengubah tingkah laku dan
pandangan lansia terhadap kesehatan, perawat
bisa melakukannya secara perlahan dan
bertahap
• Perawat harus dapat mendukung mental
mereka kearah pemuasan pribadi
• Seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak
menambah beban, diusahakan agar dimasa
lanjut usia ini mereka dapat merasa puas dan
bahagia.
PENDEKATAN SOSIAL
• Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan
bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan sosial.
• Memberi kesempatan untuk berkumpul
bersama dengan sesama klien lanjut usia
berarti menciptakan sosialisasi mereka.
Cont’…
• Pendekatan sosial merupakan suatu
pegangan bagi perawat bahwa orang yang
dihadapinya adalah makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain.
• Lanjut usia perlu dirangsang untuk
mengetahui dunia luar, seperti menonton
tv, mendengar radio, atau membaca majalah
dan surat kabar.
PENDEKATAN SPRITUAL
• Perawat harus bisa memberikan
ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama
yang dianutnya, terutama bila pasien
lanjut usia dalam keadaan sakit atau
mendekati kematian.
• Rasa takut dipengaruhi berbagai faktor
seperti tidakpastian akan pengalaman
selanjutnya, adanya rasa sakit atau
penderitaan yang sering menyertainya,
kegelisahan untuk tidak kumpul lagi dengan
keluarga atau lingkungan sekitarnya.
• 4 (empat) keharusan yang harus dimiliki
oleh seorang perawat, yaitu pengetahuan,
ketulusan, semangat dan praktik
Faktor Yang Mempengaruhi
Komunikasi pada Pasien lanjut usia
Komunikasi pada lanjut usia dapat menjadi lebih
sulit akibat dari gangguan sensori yang terkait
usia dan penurunan memori
Keluarga maupun medis kadang melupakan atau
tidak memperhatikan berbagai hambatan yang ada
untuk tercapainya komunikasi yang efektif pada
pasien lanjut usia sehingga memunculkan
interpretasi yang keliru
• Pasien lanjut usia umumnya lebih sedikit
bertanya dan menunggu untuk ditanya
sesuai kewenangan dokter
• Pasien lanjut usia sering hadir dengan
masalah yang kompleks dan beberapa
keluhan utama dan waktu lebih lama
Teknik Umum Berkomunikasi
dengan Pasien lanjut usia
• Menunjukkan hormat dan keprihatinan
• Memastikan bahwa pasien didengar dan
dipahami
• Menghindari Ageisme
• Mengenal Kultur dan Budaya
Menunjukkan Hormat dan
Keprihatinan
• Didasari pada rasa hormat kepada pasien
dan memahami serta mengapresiasi setiap
pasien sebagai sosok manusia yang unik
• Rasa hormat ditunjukkan dgn sapaan
formal, Pandangan mata menunjukkan
apresiasi, Sentuhan lembut di tangan,
lengan, atau pundak menunjukkan rasa
turut prihatin dan perhatian
Memastikan bahwa Pasien Didengar
dan Dipahami
• Mempertahankan langkah yang tidak
tergesa-gesa dan mendengarkan adalah
kunci komunikasi efektif
antara pasien lanjut usia dan dokter.
• Membiarkan pasien lanjut usia untuk
berbicara beberapa menit tentang
masalahnya tanpa interupsi akan
memberikan lebih banyak informasi
• Berbicara pelan, jelas, dan keras tanpa
berteriak, menggunakan bahasa dan kalimat
yang singkat dan sederhana. Karena pasien
lanjut usia umumnya lebih sedikit bertanya
dan menunggu untuk ditanya
Untuk menghindarkan ageisme
• Kenali pasien lanjut usia sebagai satu
pribadi dengan riwayat dan penyelesaian
yang jelas
• Pendekatan ini memungkinkan anda untuk
menemui setiap pasien lanjut usia sebagai
individu yang unik dengan pengalaman
seumur hidup yang berharga bukan orang
tua yang tidak produktif dan lemah
Mengenal Kultur dan Budaya
• Mengenal latar belakang kultur dan budaya
pasien akan mempengaruhi persepsi pasien
terhadap baik dan berkualitasnya
pelayanan kesehatan yang diberikan dokter
Strategi umum tambahan untuk
memperbaiki komunikasi pada lansia
• Pelajari data sebelum perjanjian untuk
bertemu, karena pasien lanjut usia khas
memiliki berbagai masalah kesehatan yang
kompleks
• Meminta pasien menceritakan keluhannya
hanya sekali (yaitu tidak bercerita dulu
kepada perawat atau asisten kemudian baru
kepada anda) untuk meminimalkan frustasi &
kelelahan
• Menghindarkan jargon medis.
• Menyederhanakan dan menuliskan
instruksi.
• Menggunakan diagram, model, dan gambar.
• Menjadwalkan pasien lanjut usia terlebih
dahulu, karena mereka umumnya lebih siap
dari segi waktu
Hambatan Komunikasi pada Lansia
• Pasien dengan Defisit Sensorik
• Pasien dengan Demensia
• Pasien yang ditemani oleh orang ketiga
Pendekatan berkomunikasi pada
Gangguan Sensorik Pendengaran
• Tataplah pasien sehingga pasien dapat
membaca bibir dan anda dapat
menggunakan isyarat mata
• Meminimalkan kebisingan
• Berbicara perlahan, jelas, dan dalam nada
yang normal.
• Berteriak akan menghambat komunikasi,
mengubah nada berfrekuensi tinggi, dan
mempersulit pasien untuk memahami kata-
kata anda
• Ketika memberikan instruksi untuk
medikasi, tes, atau pengobatan, hindarkan
untuk bertanya kepada pasien apakah dia
mengerti .
• Orang dengan gangguan pendengaran
mungkin akan Menjawab “ya” tanpa
menyadari bahwa mereka belum
mendengar apapun atau salah memahami
beberapa informasi
• Pendekatan yang lebih baik untuk
mengecek pemahaman pasien adalah
dengan meminta pasien untuk mengulang
instruksi
• Perjanjian yang lebih awal umumnya lebih
baik
• Jika tersedia, pengeras suara khusus
diketahui sangat memudahkan komunikasi
dengan pasien yang mengalami gangguan
pendengaran
• Lingkungan klinik dapat diperbaiki dengan
memperbanyak pencahayaan, menggunakan
warna-warna kontras untuk membuat objek
lebih jelas (mis. kerangka pintu, kursi)
• Setiap bahan dengan tulisan harus dicetak
paling tidak dengan huruf berukuran 14
diatas kertas berwarna
• Pasien lanjut usia biasanya meletakkan
obatnya dalam satu wadah dan tergantung
pada satu warna untuk mengenalinya
• Banyak obat yang berwarna putih, biru
muda, hijau muda, yang akan terlihat
berwarna abu-abu oleh mata yang telah
menua
• Warna merah, oranye, dan kuning paling baik
dilihat dan dapat dipilih sebagai warna pembeda
• Kertas kontak berwarna merah dapat dibalutkan
pada pegangan untuk berjalan, tongkat atau
tabung oksigen untuk membantu pasien lanjut
usia untuk mengambilnya
Pasien dengan Demensia
• Demensia memiliki efek yang merugikan
pada penerimaan dan ekspresi komunikasi
pasien
• Pasien mengalami kehilangan memori,
Kesulitan mengingat kejadian yang baru
terjadi, Memiliki rentang konsentrasi yang
sangat singkat, Sulit untuk tetap berada
dalam satu topik tertentu
• Ada banyak tingkatan demensia, yang
memiliki berbagai kesulitan komunikasi
• Pada stadium awal sering mengalami
masalah untuk menemukan kata yang ingin
disampaikan
• Pada demensia parah, pasien dapat
menggunakan jargon yang tidak dapat
dipahami atau bisa hanya berdiam diri
• Harus diingat bahwa pasien demensia kehilangan
kemampuannya untuk berkomunikasi, bukan
kehilangan kepandaiannya.
• Mereka adalah orang dewasa yang hidup produktif
dan layak mendapatkan penghormatan.
• Pasien demensia juga sangat sensitif terhadap
emosi orang lain.
• Pada umumnya pasien tersebut, lebih
merespon kepada bagaimana cara
seseorang berbicara kepada mereka
daripada apa yang sebetulnya dikatakan
Tehnik tambahan berkomunikasi
pada Demensia
• Perkenalkan diri anda
• Mengobrol sejenak, ini akan membangkitkan
memori& kilas balik, serta mengurangi
ketegangan
• Isyarat tubuh yang sederhana dapat membantu
• Repetisi akan menyebabkan frustasi
• Ketika melakukan pemeriksaan fisik, lebih disukai
untuk memberikan instruksi satu persatu
Pasien dengan orang ketiga
(Caregiver)
• Karakteristik utama kunjungan poliklinik
geriatri adalah adanya orang ketiga, berupa
anggota keluarga atau caregiver informal
lainnya yang hadir sedikitnya pada
sepertiga kunjungan geriatrik
• Caregiver memudahkan komunikasi antara
dokter & pasien serta mempertinggi
keterlibatan pasien dalam perawatan
mereka sendiri
• Penting untuk memperlakukan pasien
lanjut usia dalam konteks atau sudut
pandang caregiver-nya agar didapatkan
hasil terbaik bagi keduanya
Pendekatan berkomunikasi
• Pada kunjungan pertama menjaga privacy
pasien, paling baik untuk menemui pasien
sendirian dan kemudian meminta ijin
kepada pasien untuk berbicara dengan
caregiver sendirian
• Pada kunjungan berikutnya, jika disetujui
pasien, caregiver dapat bergabung dengan
pasien selama perjanjian
• Ketika caregiver hadir, komunikasi menjadi
interaksi 3 arah.
• Duduklah dalam satu posisi berbentuk
segitiga
• Lalu berikan pertanyaan kepada pasien dan
kemudian meminta masukan dari caregiver
• Penting bagi anda untuk selalu mencoba
melibatkan pasien sepenuhnya dalam
semua keputusan
• Caregiver terlibat sepenuhnya pada
keadaan pasien, sehingga: Penting untuk
mewaspadai tanda fisik verbal dan
nonverbal atau stress emosional caregiver
• Pujian akan memberikan dorongan kepada
pasien dan caregiver untuk hasil yang lebih
baik bagi keduanya
FINISH

Anda mungkin juga menyukai