Sekitar Masalah Pendidikan Pancasila
Sekitar Masalah Pendidikan Pancasila
Pancasila.
o Apakah Pendidikan Pancasila?.
o Mengapa Pendidikan Pancasila?.
o Bagaimana Pendidikan Pancasila?.
o Untuk Apa Pendidikan Pancasila?.
Bermasalah.
Pemahaman Masyarakat mengenai:
Pendidikan; Pancasila; Alasan; Ciri
Khas/sifat, dan Tujuan.
I. Apakah Pendidikan Pancasila ?.
a. Pendidikan: Proses transformasi & internalisasi
pengetahuan, menimbulkan “perubahan kognisi,
afeksi dan psikomotorik “ menjadi lebih “baik”.
Terjadi perubahan “pengetahuan, perasaan,
dan sikap atau tindakan” ke arah lebih
“baik”.
Tujuan pendidikan: tidak hanya membuat “cerdas
dan terampil/ahli” tapi juga “jujur, tanggungjawab,
berbudi luhur, cinta tanah air, bangga menjadi warga
negara dan bangsa Indonesia, sadar hak &
kewajiban, rela berkorban”. Sasaran belajar bukan
cuma aspek IQ saja, tetapi EQ dan SQ.
b. Pancasila:
Akronim “Panca: 5 (lima)”, dan “Sila: azas, dasar”.
Azaz atau dasar: Prinsip yang di yakini “benar dan baik”
dalam kehidupan manusia atau masyarakat, disebut
“value atau nilai”.
Pancasial: 5 azaz dasar, menjadi prinsip manusia atau
masyarakat Indonesia dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan menegara. Hakekatnya: “sistem nilai”.
Kontek Bangsa dan Nengara, fungsi & kedudukan
Pancasila: ‘Dasar Negara, Falsafah Negara atau Filsafat
Negara’. (Pemb. UUD’45, al. IV)
Artinya: Landasan aktivitas negara di pusat dan daerah,
penyelenggara negara, pengusaha, politisi, intelektual,
enjiner, profesional, dan warga negara biasa. Menjadi
dasar “kebijakan, peraturan perundang-undangan” tiap
“lembaga negara” di Indonesia.
II. Mengapa Pendidikan Pancasila?.
Alasan setiap “warganegara” harus di didik Pancasila:
1. Logis.
Setiap warganegara: pemegang “kedaulatan negara”; dalam
sistem demokrasi. Hidup-mati, maju-mundur, baik-buruk,
benar-salah, adil-tidak, sejahtera-sengsara negara “ada di
tangan warganegara”.
Negara Republik Indonesia (organisasi), menetapkan “bentuk,
sistem, dasar, dan tujuan” negara seperti di Pembukaan
UUD’45. Dasar Negara: Pancasila, sebagai landasan
operasional, aktivitas bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
Penyelenggara negara, aparat negara, lembaga negara, dan
warganegara (Mahasiswa, ilmuwan, enjiner, dokter, ekonom,
kontraktor, konsultan, pebisnis, pegawai swasta); jika “tidak
konsisten laksanakan 5 azas Dasar
Negara; pasti kacau, bersikap dan bertindak menurut kemauan masing-
masing.
Organisasi (negara), bilaman setiap unsurnya berjalan sendiri-sendiri:
pasti“tujuan organisasi” tidak terealisasi.
Warganegara Indonesia, hidup dalam sistem tatanegara dan organisasi
negara Republik Indonesia: logis jika harus tahu dan amalkan Dasar
Negara.
2. Yuridis.
o Pembukaan UUD’45 al. 4, tetapkan Dasar Negara: Pancasila (seperti
dirumuskan dalam sidang BPUPKI). Jadi dasar aktivitas operasional negara
dan dasar hukum negara.
o Ps. 27 a. 3 (**), setiap warganegara berhak dan wajib ‘bela negara’.
Mencintai, memahami, mengaplikasikan, dan mempertahankan “dasar
negara” (Pancasila).
o UU No. 30 Th. 1999 (Sistem Pendidikan Nasional) dan PP 19 Th. 1999
(Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional): tiap lembaga pendidikan wajib
melaksanakan Pendidikan Pancasila dan Pendahuluan Bela Negara.
3. Normatif.
Metode Pendekatan:
“Objektif Ilmiah” berbasis ‘Histori, Yuridis,
Filosofi, dan Sosio-Kultural, dengan model tutorial
(ceramah), tugas kelompok (studi kasus, diskusi
kelas), dan tugas mandiri.
Objek Kajian:
Material: warganegara & mahasiswa peserta didik. Forma:
pengetahuan dan pemahaman tentang makna suatu filsafat
negara atau falsafah negara dan konstitusi negara, berikut
penghayatan dan pelaksanaannya.
Jo – Wo.