Anda di halaman 1dari 17

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

(TAK) DAN TRAINING OF


TRAINER (TOT)

Yessy Pramita W, M.Kep


PENGERTIAN

 Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan


kelompok klien dengan maksud memberi therapy bagi anggotanya untuk
berkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan respon
sosial.
 Therapy Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi sejumlah
klien dalam membina hubungan sosial yang bertujuan untuk menolong klien
dalam berhubungan dengan orang lain seperti kegiatan mengajukan
pertanyaan, berdiskusi, bercerita tentang diri sendiri pada kelompok, menyapa
teman dalam kelompok.
 Terapi Aktivitas Kelompok Oientasi Realita (TAK): orientasi realita adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang
lain, lingkungan/ tempat, dan waktu.
TUJUAN

  Mengembangkan stimulasi persepsi


 Mengembangkan stimulasi sensoris
 Mengembangkan orientasi realitas
 Mengembangkan sosialisasi
PRINSIP MEMILIH PESERTA TAK

 GEJALA SAMA
 KATEGORI SAMA
 JENIS KELAMIN SAMA
 KELOMPOK UMUR HAMPIR SAMA
 JUMLAH EFEKTIF 7 -10 ORANG PER KELOMPOK
TUJUAN TAK

 Agar anggota kelompok merasa dimiliki, diakui, dan di hargai eksistensinya


oleh anggota kelompok yang lain
 Membantu anggota kelompok berhubungan dengan yang lain serta merubah
perilaku yang destrkutif dan maladaptive
 Sebagai tempat untuk berbagi pengalaman dan saling mambantu satu
sama lain unutk menemukan cara menyelesaikan masalah
JENIS – JENIS TAK

 Stimulasi Sensorik (Musik) 


 Musik memberikan pengalaman di dalam struktur
 Musik memberikan pengalaman dalam mengorganisasi diri
 Musik merupakan kesempatan untuk pertemuan kelompok di mana individu telah
mengesampingkan kepentingannya demi kepentingan kelompok.

 Stimulasi Pesespsi
 Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah
dialami.
 Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi
 Diharapkan resposn klien terhadap stimulus dalam kehidupan adaptif
 Contoh : baca majalah, menonton acara televisi
Con’t
3. Orientasi Realitas
 Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien, yaitu diri sendiri,
orang lain yang ada disekeliling klien atau orang yang dekat dengan klien, dan
lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan klien
 Orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu, dan rencana ke depan.
 Aktifitas dapat berupa : orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar
dan semua kondisi nyata.
Con’t

4. Sosialisasi
 Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
disekitar klien.
 Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal
(satu dan satu), kelompok, dan massa.
 Aktifitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.
Nilai Terapeutik Dari Terapi
Aktivitas Kelompok
    Pembinaan harapan
 Universalitas
 Penyebaran informasi
 Kelompok sebagai keluarga
 Sosialisasi
 Belajar berhubungan dengan pribadi lain
 Kohesivitas
 Katarsis dan Peniruan perilaku
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
Dalam Terapi Aktivitas Kelompok
 Memperkenalkan diri
 Tujuan kegiatan
 Jenis kegiatan
 Contoh kegiatan
 Kontrak
 Aturan main disepakati
 Evaluasi
 Reward jangan berlebihan
  Fokus Terapi Aktivitas Kelompok

  Orientasi realitas
 Sosialisasi
 Stimulasi persepsi
 Stimulasi sensori
 Pengeluran energy
Model Dalam Terapi Aktivitas Kelompok
   
1. Fokal konflik model
 Mengatasi konflik yang tidak disadari
 Terapis membantu kelompok memahami terapi
 Digunakan bila ada perbedaan pendapat antar anggota kelompok

2.  Communication model
 Mengembangkan komunikasi: verbal, non verbal, terbuka
 Pesan yang disampaikan dipahami orang lain
Con’t
3. Model interpersonal
 Terapis bekerja dengan individu dan kelompok
 Anggota kelompok belajar dari interaksi antara anggota dan
terapis
 Melalui proses interaksi: tingkah laku dapat dikoreksi

4. Model psikodrama
  Aplikasi dari bermain peran dalam kehidupan
  Tahapan Dalam Terapi Aktivitas
Kelompok
1. Fase pre-kelompok: membuat tujuan
2. Fase awal:
 Tahap orientasi: penentu sistem konflik social
 Tahap konflik: penentu siapa yang menguasai komunikasi
 Tahap kohesif: kebersamaan dalam pemecahan masalah
3. Fase kerja:
 Fase yang menyenangkan bagi anggota dan pimpinan
 Kelompok menjadi stabil dan realistis
4. Fase terminasi
 Muncul cemas, regresi
 Evaluasi dan feedback sangat penting
 Follow up
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA
LANSIA DENGAN ……. DI …..
A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN (UMUM DAN KHUSUS)

D. MANFAAT KEGIATAN

E. SASARAN STRATEGIS (CIRI/KARAKTERISTIK LANSIA)

F. PEMECAHAN MASALAH

G. PERENCANAAN (HARI/TGL, WAKTU, TEMPAT, TOPIC/TEMA TAK, PESERTA, METODE, MEDIA, SETING TEMPAT DISERTAI GAMBAR DIMANA
TERDAPAT LEADER, CO LEADER, FASILITATOR, LANSIA DAN OBSERVER)

H. PENGORGANISASIAN (PENGARAH, KETUA PELAKSANA, SEKRETARIS, TIM TERAPI (LEADER DLL)

I. STRATEGI PELAKSANAAN (HARI, WAKTU)

NO STRATEGI PELAKSANAAN URAIAN KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB


1 FASE ORIENTASI
2 FASE KERJA
3 FASE TERMINASI

J. LAMPIRAN (MATERI KEGIATAN TAK

K. RUJUKAN (DAPUS)
Format Proposal TOT
A. Bab i: Latar Belakang (lansia dengan tema TOT dan berdasarkan studi
pendahuluan di lokasi)
B. Bab II: Tinjauan Pustaka
C. Bab III: Metodologi Pelaksanann
1. Pengorganisasian ( nama kegiatan, pokok bahasan, sub pokok, sasaran,
hari/tgl, wkt, tempat
2. Tujuan Kegiatan
3. Klien (karakteristik, proses seleksi, jumlah klien)
4. Perencanaan (waktu, tim terapis (eader, coleader dll), metode dan mesia,
seting tempat,
5. Proses pelaksanaan (pembukaan, kegiatan inti, penutup)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai