GEJALA SAMA
KATEGORI SAMA
JENIS KELAMIN SAMA
KELOMPOK UMUR HAMPIR SAMA
JUMLAH EFEKTIF 7 -10 ORANG PER KELOMPOK
TUJUAN TAK
Stimulasi Pesespsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah
dialami.
Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi
Diharapkan resposn klien terhadap stimulus dalam kehidupan adaptif
Contoh : baca majalah, menonton acara televisi
Con’t
3. Orientasi Realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien, yaitu diri sendiri,
orang lain yang ada disekeliling klien atau orang yang dekat dengan klien, dan
lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan klien
Orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu, dan rencana ke depan.
Aktifitas dapat berupa : orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar
dan semua kondisi nyata.
Con’t
4. Sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
disekitar klien.
Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal
(satu dan satu), kelompok, dan massa.
Aktifitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.
Nilai Terapeutik Dari Terapi
Aktivitas Kelompok
Pembinaan harapan
Universalitas
Penyebaran informasi
Kelompok sebagai keluarga
Sosialisasi
Belajar berhubungan dengan pribadi lain
Kohesivitas
Katarsis dan Peniruan perilaku
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
Dalam Terapi Aktivitas Kelompok
Memperkenalkan diri
Tujuan kegiatan
Jenis kegiatan
Contoh kegiatan
Kontrak
Aturan main disepakati
Evaluasi
Reward jangan berlebihan
Fokus Terapi Aktivitas Kelompok
Orientasi realitas
Sosialisasi
Stimulasi persepsi
Stimulasi sensori
Pengeluran energy
Model Dalam Terapi Aktivitas Kelompok
1. Fokal konflik model
Mengatasi konflik yang tidak disadari
Terapis membantu kelompok memahami terapi
Digunakan bila ada perbedaan pendapat antar anggota kelompok
2. Communication model
Mengembangkan komunikasi: verbal, non verbal, terbuka
Pesan yang disampaikan dipahami orang lain
Con’t
3. Model interpersonal
Terapis bekerja dengan individu dan kelompok
Anggota kelompok belajar dari interaksi antara anggota dan
terapis
Melalui proses interaksi: tingkah laku dapat dikoreksi
4. Model psikodrama
Aplikasi dari bermain peran dalam kehidupan
Tahapan Dalam Terapi Aktivitas
Kelompok
1. Fase pre-kelompok: membuat tujuan
2. Fase awal:
Tahap orientasi: penentu sistem konflik social
Tahap konflik: penentu siapa yang menguasai komunikasi
Tahap kohesif: kebersamaan dalam pemecahan masalah
3. Fase kerja:
Fase yang menyenangkan bagi anggota dan pimpinan
Kelompok menjadi stabil dan realistis
4. Fase terminasi
Muncul cemas, regresi
Evaluasi dan feedback sangat penting
Follow up
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA
LANSIA DENGAN ……. DI …..
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
D. MANFAAT KEGIATAN
F. PEMECAHAN MASALAH
G. PERENCANAAN (HARI/TGL, WAKTU, TEMPAT, TOPIC/TEMA TAK, PESERTA, METODE, MEDIA, SETING TEMPAT DISERTAI GAMBAR DIMANA
TERDAPAT LEADER, CO LEADER, FASILITATOR, LANSIA DAN OBSERVER)
K. RUJUKAN (DAPUS)
Format Proposal TOT
A. Bab i: Latar Belakang (lansia dengan tema TOT dan berdasarkan studi
pendahuluan di lokasi)
B. Bab II: Tinjauan Pustaka
C. Bab III: Metodologi Pelaksanann
1. Pengorganisasian ( nama kegiatan, pokok bahasan, sub pokok, sasaran,
hari/tgl, wkt, tempat
2. Tujuan Kegiatan
3. Klien (karakteristik, proses seleksi, jumlah klien)
4. Perencanaan (waktu, tim terapis (eader, coleader dll), metode dan mesia,
seting tempat,
5. Proses pelaksanaan (pembukaan, kegiatan inti, penutup)
TERIMA
KASIH