Anda di halaman 1dari 18

TONSILITAS

KMB I THT

Disusun oleh :
Fitri Hani Desianti
Galuh Arum Puspita Sari
Hafidatul Komariyah
Iva Zainiyatul Kamila
Karina Zakiyatul Mahdaniah
PENGERTIAN TONSILITAS

Tonsilitas sendiri adalah inflamasi pada tonsil palatine yang


disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri kelompok A streptococcus
beta hemolitik, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain.

Saat bakteri dan virus masuk kedalam tubuh melalui hidung atau
mulut,tonsil berfungsi membantu menyerang bakteri dan
mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap
infeksi,namun tonsil bisa dikalahkan oleh bakteri maupun virus,
sehingga membengkak dan meradang, dan menyebabkan tonsillitis.
MANIFESTASI KLINIS

 Nyeri tenggorokan
 Nyeri telan
 Sulit menelan
 Demam
 Mual
 Anoreksia
 Kelenjar limfa leher membengkak
 Faring hiperemis
 Edema faring
 Pembesaran tonsil
 Tonsil hyperemia
 Mulut berbau
 Otalgia (sakit di telinga)
 Malaise
KOMPLIKASI

 Otitis media
 Abses peritonsil
 Tuli karena adanya pembesaran adenoid
 Abses parafaring
 Mastoiditis akut
 Laringitis
 Sinusitis
 Abses paraparineal
 Abses Retrofaringeal
 Adenitis servikal supuratif
 Ketulian permanen
 Komplikasi sistemik : radang ginjal akut dan demam rematik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium
a. Swab kutur tenggorokan
b. Darah lengkap
c. Golongan darah A, B, O,

2. Radiologi
a. Foto lateral jaringan lunak nasofaring
b. Foto polos
KLASIFIKASI TONSILITIS

 Tonsillitis akut
Tonsilitis akut dengan gejala tonsil membengkak dan hiperemis
permukaan nya yang diliputi eksudat (nanah) berwarna putih
kekuning- kuningan.

 Tonsilitis membranosa
Tonsilitis membranosa dengan gejala eksudat yang menutupi
permukaan tonsil yang membengkak tersebut meluas menyerupai
membran. Membran ini biasanya mudah diangkat atau di buang dan
berwarna putih kekuning- kuningan. Tonsilitis lakunaris dengan
gejala bercak yang berdekatan, bersatu dan mengisis lakuna (lekuk-
lekuk) permukaan tonsil.
 Angina Plout Vincent
Penyebab penyakit ini adalah bakteri spirochaeta atau triponema
yang didapatkan pada penderita dengan higiene mulut yang kurang
dan defisiensi vitamin C. Gejala berupa demam sampai 39° C, nyeri
kepala, badan lemah dan kadang gangguan pecernaan.

 Tonsilitis kronik
Faktor predisposisi timbulnya tonsilitis kronis ialah rangsangan
yang menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, higiene mulut
yang buruk, pengaruh cuaca kelemahan fisik dan pengobatan
tonsilitis yang tidak adekuat kuman penyebabnya sama dengan
tonsilitis akut tetapi kadang-kadang kuman berubah menjadi kuman
golongan gram negatif.
(Soepardi,Efiary Arsyad,dkk 2007)
PENCEGAHAN
TONSILITAS

 Tidak boleh makan sembarangan


 Kebersihan gigi dan mulut
 Imunisasi DPT
 Kumur air hangat 3 X sehari
 Terapi antibiotic
 Kompres hangat di leher
 Operasi tonsil
 Menghindari kontak langsung penderita tonsillitis
PATOFISIOLOGIS

Adanya kuman, atau bakteri patogen yang menyerang bagian tonsil


dan, menimbulkan tonsil besar dan meradang, lama kelamaan
terjadi pembentukan eksudat yang warnanya keabu abuan atau
kekuning kuningan. Eksudat ini menyatu dan membentuk
membran, selanjutnya bisa menimbulkan selulitis tonsila dan daerah
sekitarnya terjadi pembentukan abses peritonsilar, dan beberapa
kasus terjadi pembentukan necrose jaringan lokal.
PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan Medis
a. Jika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotik peroral (melalui
mulut) selama 10 hari, jika mengalami kesulitan menelan, bisa
diberikan dalam bentuk suntikan.
b. Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika :
• Tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih / tahun.
• Tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih / tahun dalam kurun
waktu 2 tahun.
• Tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih / tahun dalam kurun
waktu 3 tahun.
• Tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian
antibiotik.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Kompres air hangat
b. Istirahat yang cukup
c. Cairan diberikan adekuat
d. Banyak minum air hangat
e. Diit cairan atau lunak sesuai kondisi pasien
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Pengkajian Umum
1. Identitas Klien
Nama :
Umur : Tonsilitas dapat terjadi pada semua usia
Jenis kelamin :
Status :
Agama :
Suku/bangsa :
Bahasa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Tanggal RMS :
Diagnosa Medis : Tonsilitas
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum :
TTV :
TD :
Nadi :
RR :
Suhu :
Tingkat kesadaran:
- Pernafasan
Kesulitan bernafas, batuk
Ukuran besarnya tonsil dinyatakan dengan :
T0 : bila sudah dioperasi
T1 : ukuran yang normal ada
T2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah
T3 : pembesaran mencapai garis tengah
T4 : pembesaran melewati garis tengah
- Nutrisi
Sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak makan dan minum, turgor kurang
- Aktifitas / istirahat
Anak tampak lemah, letargi, iritabel, malaise
- Keamanan / kenyamanan
Kecemasan anak terhadap hospitalisasi
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan Tonsilitas adalah :
- Nyeri akut b.d dengan injuri fisik: kerusakan jaringan
- Resiko Infeksi b.d kerusakan jaringan
- Gangguan menelan b.d masalah perilaku makan
PERENCANAAN KEPERAWATAN (TUJUAN,
KRITERIA HASIL, INTERVENSI, RASIONAL)

No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


keperawata
n
1. Nyeri akut Mengurangi nyeri 1. Menggunakan 1. Lakukan 1. Tingkatan nyeri
b.d engan dan menurunkan skala nyeri untuk pengkajian nyeri dapat
injuri fisik: tingkat nyeri yang mengidentifikasi secara memberikan
kerusakan dirasakan pasien tingkat nyeri komprehensif gambaran untuk
jaringan 2. Melaporkan termasuk lokasi, intervensi
bahwa nyeri karakteristik, selanjutnya
berkurang durasi, frekuensi, sesuai
dengan kualitas dan faktor kebutuhan.
menggunakan presipitasi 2. Observasi reaksi
manajemen 2. Observasi reaksi non verbal
nyeri. nonverbal dari dapat
3. Melaporkan ketidaknyamanan mengurangi
kebutuhan tidur 3. Gunakan teknik rasa
dan istirahat komunikasi ketidaknyamana
tercukupi terapeutik untuk n pada pasien
4. Mampu mengetahui 3. Komunikasi
menggunakan pengalaman nyeri membuat pasien
metode non pasien lebih nyaman
farmakologi 4. Kaji kultur yang 4. Mengkaji setiap
untuk mempengaruhi respon nyeri
mengurangi respon nyeri pasien yang di
nyeri rasakan
 
No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
keperawata
n
2. Resiko Meminimalkan 1. Klien bebas dari 1. Bersihkan 1. Membersihkan
Infeksi b.d mendapatkan tanda dan gejala lingkungan lingkungan
kerusakan infeksi dan trasmisi infeksi setelah dipakai untuk selalu
jaringan agen infeksi 2. Menunjukkan pasien lain menjaga
kemampuan 2. Instruksikan kebersihan
untuk mencegah pada pengunjung 2. Menginstruksika
timbulnya infeksi untuk mencuci n pada
3. Jumlah sel darah tangan saat pengunjung
putih dalam berkunjung dan untuk mencuci
batas normal setelah tangan dapat
4. Menunjukkan berkunjung terhindar dari
perilaku hidup meninggalkan infeksi
sehat (menjaga pasien 3. Menggunakan
kebersihan) 3. Gunakan sabun sabun untuk
seperti mencuci antimikrobia cuci tangan bisa
tangan, untuk cuci membersihkan
perawatan mulut, tangan kuman
dan lain-lain. 4. Gunakan sarung 4. Menggunakan
tangan sebagai sarung tangan
  alat pelindung untuk
melindungi
tubuh
No Diagnos Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
a
keperaw
atan
3. Ganggua Mencegah 1. Menunjukka 1. Monitor 1. Memonitor
n atau n tingkatkesad tingkat
menelan meminimalkan kemampuan aran, refleks kesadaran
b.d faktor risiko menelan batuk dan dan
masalah pasiko pasien dengan kemampuan kemampuan
perilaku mengalami efektif tanpa mengunyah mengunyah
makan aspirasi tersedak 2. Monitor 2. Memonitor
atau batuk status paru untuk
2. Pasien 3. Pelihara mengetahui
terhindar jalan napas status paru
dari aspirasi 4. Makan 3. Memelihara
(misalnya dalam jalan nafas
paru-paru jumlah 4. Makan
bersih, suhu cukup dalam
dalam batas jumlah
normal) cukup untuk
nutrisi
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai