Anda di halaman 1dari 17

STANDAR PROFESIONAL

AKUNTAN PUBLIK DAN KODE


ETIK PROFESI AKUNTAN
PUBLIK

Lisdayanti
201741007
AKP 01
Pengertian standar profesional akuntan
publik
Standa profesional akuntan publik (SPAP) adalah
kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang
merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi
auntan publik di indonesia. SPAP dikeluarkan oleh
dewan standar profesional akuntan publik institut
akuntan publik indonesia ( DSPAP IAPI).
Perkembangan standar
profesi akuntan publik
Tahun 1972 ikatan akuntan indonesia berhasil menerbitkan norma
pemeriksaan akuntan, yang disahkan di dalam kongres ke III ikatan akuntan
indonesia. Pada tanggal 19 april 1986 norma pemeriksaan akuntan yang telah
diteliti dan disempurnakan olet tim pengesahan, serta disahkan oleh pengurus
pusat ikatan akuntan indonesia sebagai norma pemeriksaan yang berlaku
efektif selambat-lambatnya ntuk penugasan pemeriksaan atas laporan
keuangan yang diterima setelah tanggal 31 desember 1996.

tahun 1992, ikatan akuntansi indonesia menerbitkan norma pemeriksaan


akuntan, edisi revisi yang memasukkan suplemen No.1 sampai dengan No.12
dan interpretasi No.1 sampai dengan Nomor.2. indonesia merubah nama
komite norma pemeriksaan akuntan menjadi dewan satandar profesional
akuntan publik. Selama tahun 1999 dewan melakukan perubahan atas standar
profesioanal akuntan publik per 1 agustus 1994 dan menerbitkanya dalam
buku yang diberi judul “ standar profesional akuntan publik per 1 januari 2001
Satandar profesional akuntan publik per 1
janiari 2001
1. Pernyataan standar auditing (PSA) yang dilengkapi
dengan interprestasi Standar Auditing (IPSA)
2. Pernyataan standar atestasi (PSAT) yang dilengkap
dengan Interpretasi pernyataan satandar atestasi
(IPSAT)
3. Peryantaan Standar Jasa Akuntasi dan Review (PSAR)
yang dilengkapi dengan interprestasi pernyataan
standar jasa akuntansi dan review (IPSAR)
4. Pernyataan standar jasa konsultasi (PSJK) yang
dilengkapi dengan interprestasi pernyataan standar
jasa konsultasi (IPSJK)
5. Pernyataan pengendalian mutu (PSPM) yang
dilengkapi dengan interprestasi pernyataan standar
pengendalian mutu (IPSM)
Sepuluh standar auditing
S dan disahkan oleh institut akuntansi publik
Standar auditing yang telah ditetapkan
indonesia terdiri dari sepiluh standar yang dikelompokka menjasi tiga kelompok besar
yaitu:

Standar pelaporan

Standar pekerjaan laporan

Standar pelaporan
Penjelasan masing-masing standar
auditing
• Standar Umum Auditor harus
• Audit harus dilaksanakan mempertahankan
oleh seseorang atau lebih mental dari segala
yang mempunyai keahlian hal yang
dan pelatihan teknis yang berhubungan
memadai sebagai auditor. dengan perikatan,
independensi.
Auditor wajib menggunakan
keahlian profesionalnya dalam
melaksanakan pelaksanaan audit
dan pelaporan dengan cermat dan
seksama.
Pengertian kode etik profesi

ode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa
yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik
menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional.
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK 
Setiap bidang profesi tentunya harus memiliki aturan-aturan khusus atau lebih
dikenal dengan istilah “Kode Etik Profesi”. Dalam bidang akuntansi sendiri, salah
satu profesi yang ada yaitu Akuntan Publik. Profesi akuntan publik menghasilkan
berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa
nonassurance.
• Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan
mutu informasi bagi pengambil keputusan.
• Jasa atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan
prosedur yang disepakati (agreed upon procedure).
• Jasa atestasi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang
independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai
dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
• Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di
dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif,
ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa nonassurance
yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa
perpajakan, jasa konsultasi.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang baru saja diterbitkan oleh IAPI
menyebutkan 5 prinsip-prinsip dasar etika profesi, yaitu:

• Prinsip Integritas
• Prinsip Objektivitas
• Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan
dan Kehati-hatian Profesional
• Prinsip Kerahasiaan
• Prinsip Perilaku Profesional
Selain itu, Kode Etik Profesi Akuntan Publik juga
merinci aturan mengenai hal-hal berikut ini:
• Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan
• Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP
• Seksi 220 Benturan Kepentingan
• Seksi 230 Pendapat Kedua
• Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk Remunerasi Lainn
• Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional
• Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-Tamahan
Lainnya
• Seksi 270 Penyimpanaan Aset Milik Klien
• Seksi 280 Objektivitas – Semua Jasa Profesional
• Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance
Larangan Bagi Seorang Akuntan Publik ( AP ) Dan ( KAP
) Akuntan Publik Dilarang Melakukan 3 (Tiga) Hal :

• Dilarang memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan (general


audit) untuk klien yang sama berturut-turut untuk kurun waktu lebih dari 3
tahun. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kolusi antara
Akuntan Publik dengan klien yang merugikan pihak lain.
• Apabila Akuntan Publik tidak dapat bertindak independen terhadap
pemberi penugasan (klien), maka dilarang untuk memberikan jasa.
• Akuntan Publik juga dilarang merangkap jabatan yang tidak diperbolehkan
oleh ketentuan perundang-undangan / organisasi profesi seperti sebagai
pejabat negara, pimpinan atau pegawai pada instansi pemerintah, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau
swasta, atau badan hukum lainnya, kecuali yang diperbolehkan seperti
jabatan sebagai dosen perguruan tinggi yang tidak menduduki jabatan
struktural dan atau komisaris atau komite yang bertanggung jawab kepada
komisaris atau pimpinan usaha konsultansi manajemen. Sedangkan, KAP
harus menjauhi
• Ada 4 larangan yaitu,
• Memberikan jasa kepada suatu pihak, apabila KAP
tidak dapat bertindak independen.
• Memberikan jasa audit umum (general audit) atas
laporan keuangan untuk klien yang sama berturut-
turut untuk kurun waktu lebih dari 5 (lima) tahun.
• Memberikan jasa yang tidak berkaitan dengan
akuntansi, keuangan dan manajemen.
• Mempekerjakan atau menggunakan jasa Pihak
Terasosiasi yang menolak atau tidak bersedia
memberikan keterangan yang diperlukan dalam
rangka pemeriksaan terhadap Akuntan Publik dan
KAP.
Standar Auditing Berbasis ISA

• Standar Auditing adalah pedoman umum


untuk membantu para Auditor dalam
memenuhi tanggungjawab profesional mereka
dalam pengauditan laporan keuangan historis.
Di dalam Standar Audit mencakup
pertimbangan kualitas profesional antara lain
persyaratan kompetensi dan independensi,
pelaporan dan bukti audit.
Prinsip Umum dan Tanggung Jawab (SA.200 s/d 265)

SA 210 : Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit


SA 220 : Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan
Keuangan
SA 230 : Dokumentasi Audit
SA 240 : Tanggung jawab Auditor Terkait dengan
Kecurangan dalam suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 250 : Pertimbangan atas Peraturan Perundang-
undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan
SA 260 : Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggungjawab
atas Tata Kelola
SA 265 : Pengomunikasian Defisiensi dalam Pengendalian
Internal kepada Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata
Kelola
Prinsip Umum dan Tanggung Jawab (SA.200 s/d 265)

• SA 200 : Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan


Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit
• SA 210 : Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit
• SA 220 : Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan
• SA 230 : Dokumentasi Audit
• SA 240 : Tanggung jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan
dalam suatu Audit atas Laporan Keuangan
• SA 250 : Pertimbangan atas Peraturan Perundang-undangan
dalam Audit atas Laporan Keuangan
• SA 260 : Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggungjawab atas
Tata Kelola
• SA 265 : Pengomunikasian Defisiensi dalam Pengendalian
Internal kepada Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata
Kelola
Standar audit pengendalian mutu terhadap penilian risiko dan
respon terhadap risiko

• Penilian Risiko & Respon terhadap Risiko yang Telah dinilai:


• SA 300 : Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
• SA 315 : Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan
Penyajian Material melalui Pemahaman Entitas dan
Lingkungannya
• SA 320 : Materialitas dalam tahap Perencanaan dan Pelaksanaan
Audit
• SA 330 : Respon Auditor terhadap Risiko yang telah Dinilai
• SA 402 : Pertimbangan Audit terkait dengan Entitas yang
menggunakan suatu Organisasi Jasa
• SA 450 : Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang di
Identifikasi Selama Audit
Bukti Audit dalam Standar Akuntan (SA.500 s/d SA.580)

• SA 500 : Bukti Audit


• SA 501 : Bukti Audit – Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan
• SA 505 : Konfirmasi Eksternal
• SA 510 : Perikatan Audit Tahun Pertama – Saldo Awal
• SA 520 : Prosedur Analitis
• SA 530 : Sampling Audit
• SA 540 : Audit atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi
Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang
Bersangkutan
• SA 550 : Pihak Berelasi
• SA 560 : Peristiwa Kemudian
SA 570 : Kelangsungan Usaha
• SA 580 : Representasi Tertulis

Anda mungkin juga menyukai