anemia defesiensi Fe dan cacingan) Disusun oleh : Novi Ika Sari
Dosen Pembimbing : Ns.Alice Rosy,M.Kep 1. Anemia Defisiensi fe 1. DEFENISI ANEMIA DEFESIENSI FE Anemia defesiensi Fe (Besi)
Anemia defesiensi besi adalah anemia mikrositik hipokrom
yang terjadi akibat defisiensi besi dalam gizi disertai penurunan kualitatif pada sintesa hemoglobin 2. Tanda dan gejala anemia defesien fe Tanda dan gejala A. Anamnesis : - Mudah lelah - Tampak pucat - berdebar-debar B. Pemeriksaan Fisik : - Konjungtiva pucat - Abnormalitas epitel : kuku koilonikia 3. Etiologi defesien fe Faktor resiko pada usia 1 tahun pertama defisiensi besi • Diet : ASI tanpa pemberian suplemen besi Pemberian susu sapi pada usia 1tahun pertama Formula rendah besi • Selama / sesudah melahirkan Anemia selama kehamilan Berat badan lahir rendah Prematuritas Diabetes yang tidak terkontrol • Sosio ekonomi Latar belakang sosio ekonomi rendah 4. Patofisiologi anemia defesien fe • Kebutuhan besi berbeda tiap trimester • Kebutuhan besi meningkat cepat pada trimester kedua dan ketiga karena pertumbuhan fetal, dan terjadi peningkatan dari volume plasma yang sangat bermakna • Kebutuhan besi adalah 1000 mg : terdiri dari kebutuhan maternal 500 mg ukntuk ekspansi sel darah merah, 300 mg untuk kebutuhan janin, dan 200 mg besi hilang lewat usus, urine, dan kulit • Defesiensi besi dapat dipicu karena gangguan intake, gangguan serapan dan kehilangan besi yang meningkat 5. Akibat defesien fe • Anemia sering terjadi pada ibu hamil, sekitar 41,8%. Akibat Anemia defesiensi ini sering dikaitkan dengan meningkatnya kelahiran prematur, penyakit infeksi, serta kematian pada ibu dan anak. Separuh dari jumlah penderita anemia pada ibu hamil mengalami defesiensi zat besi. Kondisi ini dapat berpengaruh pada pertumbuhan janin atau bayi, baik saat kehamilan atau sesudahnya. • Jika dibiarkan risiko penderita terserag penyakit dan infeksi semakin besar . Hal ini dikarenakan defesiensi zat besi juga berpengaruh pada sistem imun tubuh, selain itu juga penderita akan beresiko mengalami komplikasi pada jantung dan paru-paru, serta kompikasi kehamilan atau pasca persalinan. 6. Cara pencegahan defesien fe • Pada bayi dan anak pencegahan dilakukan dengan memberikan ASI atau suus formula yang sudah difortifikasi at besi selama satu tahn pertama. Setelah satu tahun pertama, jangan memberikan susu lebih dari 700 ml/hari. Konsumsi sus yang berlebihan akan menggantikan makanan lain yang kaya akan kandungan zat besi. Pada bayi dibawah satu tahun, pemberian susu sapi murnitidak dianjurkan, karenasusu sapi murni bukan sumber zat besi yang baik unyuk bayi • Padawanita hamil, konsumsi suplemen penambah zat besi secara rutin • Pada orang dewasa, lakukan pencegahan dengan menghindari makanan dan minuman yang dapat menghambat penerapan zat besi, serta dengan mengkonsunsi makanan dan minuman yang kaya akan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi 7. Penatalaksaan/perawatan anemia defesiensi fe • Meningkatkan asupan makanan yang kaya kan zat besi seperti hati ayam, daging merah dan sayur bayam • Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin c untuk membantu penyerapan zat besi • Mengonsumsi suplemen zat besi dalam bentuk tabet secara rutin 2-3 kali sehari • Transfusi sel darah merah pada anemia defesiensi besi berat • Hindari makanan, minuman, obat-obatan yang berpotensi menghambat penyerapan zat besi Next... • Menghindari makanan tinggi kalsium secara berlebih seperti susu dan yoghurt, karena dapat menghambat penyerapan zat besi • Mencegah tukak lambungakibat penggunaan obat anti-inflamasi non- steroid dalam jangka waktu yang panjang • Menghilangkan infeksi parasit dengan mengobati infeksi cacing tambang agar dapat meningkatakan nutrisi untuk mengobati anemia • Mengobati talasemia dengan mengontrol tingkat hemoglobin dalam darah untuk menjaga anemia tidak bertambah berat 2. cacingan 1. Defenisi cacingan Menurut WHO (2011) : sebagai infestasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongan nematoda usus. Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing. 2. TANDA DAN GEJALA PASIEN CACINGAN Gejala yang muncul : cacing gelang, tambang,kremi,pita dan cambuk batuk-batuk, napas terasa semakin pendek, ada darah di dalam mukus, dada terasa tidak nyaman, demam, mual, muntah, diare, perut terasa tidak nyaman, penurunan berat badan, selera makan menurun, penyumbatan usus sehingga perut bisa terasa nyeri dan terjadi muntah parah, penurunan berat badan, kelelahan, anemia, sering gatal dibagian anus, nyeri, ruam, atau oritasi kulit, ditemukan cacing di daerah anus, pusing, dan sakit kepala. 3. ETIOLOGI CACINGAN Ada beberapa jenis cacing yang dapat menyebabkan penyakit cacing tambang. Di antaranya adalah necator americanus ancylostoma duodenale. Larva cacing yang berada di tanah dapat menginfeksi manusia melalui kulit yang tidak terlindungi. Larva yang masuk kedalam kulit akan terbawa oleh aliran darah dan masuk ke paru-paru, lalu berpindah ke kerongkongan. Larva cacing kemudian bisa tertelan dan akhirnya masuk ke dalam usus halus, lalu hidup dan tumbuh menjadi cacing dewasa dengan mengisap darah dari dinding usus. 4. PATOFISIOLOGI CACINGAN Didalam usus cacing bertelur, telur akan keluar bersama tinja, jika telur kontak dengan tanah, telur dapat menjadi matang atau infektif, jika manusia kontak dengan tanah yang tercemar atau telur terbawa angin dan hinggap di makanan, telur akan tertelan oleh manusia dan menetas di usus halus, larva menembus dinding usus halus dan masuk ke peredaran darah lalau masuk kedalam paru-paru melalui trakea dan tenggorokan lalu manusia akan batuk dan larva tertelan dan kembali lagi masuk ke usus halus dan menetap hingga membesar lalu menjadi cacing. 5. AKIBAT ATAU KOMPLIKASI PENYAKIT CACINGAN a. Pada infeksi biasa sering tidak ada gejala yang dirasakan dan hanya dapat menimbulkan iritasi sehingga tidak enakdiperut berupa mual dan sakit perut yang tidak jelas. b. Efek yang paling serius dari cacing tambang ialah anemia dan defisiensi protein disebabkan oleh kehilangan darah dilokasi cacing melekat dan pada anak-anak dapat kekuranag besi dan protein yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan mental. ( CDC, 2013 ) C. dapat mengalami nyeri dan mengeluarkan tinja yang mengandung air, lendir, dan darah, dan pada anak-anak dapat menyebabkan anemia berat, retardasi pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Next...
Gangguan yang ditimbulkan dapat disebabkan oleh
larva yang masuk ke paru-parusehingga dapat menyebabkan perdarahan pada dinding alveolus yang disebut sindroma loeffer. Gangguan yang disebabkan oleh cacing dewasa biasanya ringan. Kadang-kadang penderita mengalami gangguan usus ringan seperti mual,nafsu makan berkurag,diare, dan konstipasi. (depkes,2006) 6. pencegahan/pengobatan cacingan A. Cara pencegahan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, memasak dengan benar, minum obat cacing. b. Pengobatan dengan memberikan obat-obatan seperti : pirantelpamoit,mebendazol, oksantel pariental pamoat, albendazol, pemberian krioterapi, tiabendazol, oksantel. 7. penatalaksaan/perawatan pasien cacingan • Penatalaksanaannya yaitu : cukup dengan memberikan medikamentosa apabila di dapatkan komplikasi seperti obstruksi intestinal, maka pasien harus dirujuk untuk tata lakasan bedah. Selanjtnya bisa dengan menggunakan obat obatan denagn albendazole, mebendazole, dan ivermectin. • perawatannya : bisa dengan memberikan obat-obatan anthelmintik (anticacing), seperti albendazole, mebendazole, dan pirantel.pada pasien anemia dokter akan memberikan tambahan zat besi dan asam folat, saat kondisi cukup parah, perawatan dirumah sakit dan operasi pengangkatan cacing. Terimakasih