BP : 1941012092 PBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF Cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PERIZINAN PBF a. Izin Baru : untuk pertama kalinya b. Perubahan : perubahan izin dikarenakan adanya : 1) pergantian Penanggung Jawab, 2) perubahan alamat kantor/gudang, 3) pindah alamat kantor/gudang, 4) perubahan nama dan 5) penambahan gudang Wajib mengajukan perubahan izin dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM. Izin perubahan dikeluarkan setelah menerima rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi mengeluarkan perubahan izin. c. Perpanjangan : pembuatan izin setelah masa berlaku habis wajib mengajukan perpanjangan izin . MASA BERLAKU IZIN a. Izin usaha Pedagang Besar Farmasi (PBF) berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan; b. Pengakuan PBF Cabang berlaku mengikuti jangka waktu izin PBF PENCABUTAN IZIN Izin Pedagang Besar Farmasi beserta cabangnya dicabut apabila : a. Tidak mempekerjakan Apoteker Penanggung Jawab yang memiliki surat izin kerja ; atau b. Tidak aktif lagi dalam penyaluran obat selama 1 (satu) tahun; atau c. Tidak lagi memenuhi persyaratan usaha sebagaimana ditetapkan dalam peraturan; atau d. Tidak lagi menyampaikan informasi Pedagang Besar Farmasi tiga kali dalam berturut-turut; dan atau e. Tidak memenuhi Tata Cara Penyaluran Perbekalan Farmasi sesuai peraturan perundang-undangan. PELAPORAN Setiap 3 (tiga) bulan meliputi kegiatan Penerimaan dan Penyaluran obat dan / atau bahan obat kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM. PELAYANAN PERIZINAN ALUR PERMOHONAN PERIZINAN PEDAGANG BESAR FARMASI Dalam pelaksanaan pelayanan izin Pedagang Besar Farmasi, pelaksana pelayanan perizinan dan pemohon harus mengikuti alur tata cara perizinan sebagai berikut : Tata cara permohonan perizinan PBF : a. Untuk memperoleh izin PBF, pemohon harus mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Kepala Balai POM dengan menggunakan contoh Formulir 1; b. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan kepala dinas kesehatan provinsi melakukan verifikasi kelengkapan administratif; c. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan Kepala Balai POM melakukan audit pemenuhan persyaratan CDOB; d. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi kelengkapan administratif, kepala dinas kesehatan provinsi mengeluarkan rekomendasi pemenuhan kelengkapan administratif kepada Direktur Jenderaldengan tembusan kepada Kepala Balai POM dan pemohon dengan menggunakan contoh Formulir 2; e. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi persyaratan CDOB, Kepala Balai POM mengeluarkan rekomendasi hasil analisis pemenuhan persyaratan CDOB kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan pemohon dengan menggunakan contoh Formulir 3; f. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima rekomendasi, Direktur Jenderal menerbitkan izin PBF dengan menggunakan contoh Formulir 4; g. Pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Balai POM dan kepala dinas kesehatan provinsi dengan menggunakan contoh Formulir 5; h. Paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya surat pernyataan , Direktur Jenderal menerbitkan izin PBF dengan tembusan kepada Kepala Badan, kepala dinas kesehatan provinsi, kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan Kepala Balai POM. ALUR PERMOHONAN PERIZINAN PBF CABANG 1. Memperoleh pengakuan sebagai PBF Cabang, pemohon harus mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan kepada Direktur Jenderal, Kepala Balai POM, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menggunakan contoh Formulir 6. 2. Permohonan harus ditandatangani oleh kepala PBF Cabang dan apoteker calon penanggung jawab PBF Cabang disertai dengan kelengkapan administratif sebagai berikut: a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)/identitas kepala PBF Cabang; b. fotokopi izin PBF yang dilegalisasi oleh Direktur Jenderal; c. surat penunjukan sebagai kepala PBF Cabang; d. pernyataan kepala PBF Cabang tidak pernah terlibat pelanggaran peraturan perundang- undangan di bidang farmasi; e. surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker calon penanggung jawab; f. surat bukti penguasaan bangunan dan gudang; g. peta lokasi dan denah bangunan; h. fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker calon penanggung jawab. 3. Harus melengkapi surat bukti penguasaan laboratorium dan daftar peralatan. ALUR PERMOHONAN PBF CABANG a. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan verifikasi kelengkapan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dan ayat (3). b. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Kepala Balai POM melakukan audit pemenuhan persyaratan CDOB. c. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi kelengkapan administratif, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengeluarkan rekomendasi pemenuhan kelengkapan administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan kepada Kepala Balai POM dan pemohon dengan menggunakan contoh Formulir 7. d. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi persyaratan CDOB, Kepala Balai POM mengeluarkan rekomendasi hasil analisis pemenuhan persyaratan CDOB kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan kepada pemohon dengan menggunakan contoh Formulir 8. e. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan telah memenuhi kelengkapan administratif, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menerbitkan pengakuan PBF Cabang dengan menggunakan contoh Formulir 9. f. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dilaksanakan pada waktunya, pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan kepada Direktur Jenderal, Kepala Badan, Kepala Balai POM dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menggunakan contoh Formulir 10. g. Paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak menerima surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menerbitkan pengakuan PBF Cabang dengan tembusan kepada Direktur Jenderal, Kepala Badan, Kepala Balai POM dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. PERSYARATAN DAN EVALUASI PERIZINAN PEDAGANG BESAR FARMASI
1. Persyaratan Izin Pedagang Besar Farmasi Obat dan / Bahan Obat
a. Surat permohonan - Ditujukan kepada Direktur Jenderal di Jakarta - Lokasi/ alamat kantor dan gudang harus jelas - Ditandatangani oleh Direktur atau Direktur yang ditunjuk atau dikuasakan menangani urusan-urusan perizinan dari perusahaan tersebut - Form sesuai lampiran/ contoh b. Nama direktur Salah satu nama yang tercantum dalam Akte Pendirian PT adalah Direktur atau Direktur Utama. c. Alamat kantor/Gudang - Alamat yang jelas sesuai lokasi yang dicantumkan dalam surat permohonan. - Alamat kantor dan gudang boleh terpisah asalkan tidak mengurangi aktivitas. d. Akte pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM . - Perseroan Terbatas disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM - Koperasi disahkan oleh Kementerian Koperasi - Maksud dan tujuan dalam Akte tercantum Bidang Farmasi (PBF/Obatobatan) e. Nomor Pokok Wajib Pajak - Harus jelas penulisan nomornya dan sesuai alamat perusahaan tersebut (satu lokasi kantor & gudang). f. Susunan direksi & komisaris Sesuai yang tercantum dalam Akte Pendirian PT/ Koperasi, bila ada perubahan- perubahan yang dilampirkan adalah susunan yang terakhir di syahkan oleh notaris. g. Pernyataan direksi & komisaris tidak terlibat pelanggaran peraturan perundang- undangan di bidang farmasi. Dibuat oleh semua yang tercantum dalam akte/masing-masing di atas materai (asli). h. Nama Apoteker Penanggung Jawab Harus sama dengan yang tertulis dalam Ijazah. i. Fotokopi Ijazah dan SP/STRA Penanggung Jawab - Jelas terbaca - Untuk Apoteker ada SP/STRA dari Kementerian Kesehatan bukan dari Dinkes Provinsi setempat (untuk PP no. 51 STRA) j. Pernyataan penanggung jawab sanggup bekerja penuh di tempat tersebut . Surat pernyataan (asli bermaterai) menyatakan kesediaannya bekerja sebagai penanggung jawab tetap pada perusahaan tersebut. k. Surat perjanjian kerja penanggung jawab dengan direktur Penanggung jawab membuat perjanjian kesepakatan di depan Notaris untuk pengikatan kerja antara Direktur dengan Apoteker penanggung jawab . l. Domisili perusahaan - Dikeluarkan oleh Kelurahan setempat diketahui oleh Kecamatan dan Kabupaten/Kota, Provinsi dimana perusahaan tersebut berada. - Diajukan oleh Direktur Perusahaan (PT). m. Denah bangunan/peta lokasi Dibuat oleh perusahaan (PT) tersebut, bila sudah disetujui akan dibubuhi stempel/cap oleh Dinkes Provinsi atau Balai Besar POM pada saat pemeriksaan ke lokasi. n. Sertifikat tanah/IMB - Fotokopi sertifikat tanah sesuai pemiliknya yang tercantum sebagai Direktur/Komisaris perusahaan tersebut dan/atau pemilik yang membuat perjanjian. - IMB dari gubernur setempat o. Kontrak/sewa Fotokopi perjanjian kontrak antara perusahaan dengan pemilik sarana tanah dan/atau bangunan. p. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) - Untuk DKI, pemerintah Provinsi DKI, Dinas Koperasi dan Perdagangan nomor harus jelas. - Diterbitkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi untuk Kabupaten. Mencantumkan nama PT dan alamat yang sama dengan domisili perusahaan. - Jenis usaha sesuai : farmasi/ obat-obatan. - Berlaku selama 5 tahun (diperpanjang) q. Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) - Diterbitkan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan untuk DKI, mencantumkan nama PT dan alamat jelas, masa berlaku 5 tahun. - Untuk propinsi lain diterbitkan oleh Kepala Dinas Kantor Pendaftaran Perusahaan (Kop Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi), berlaku 5 tahun