Pencegahan Infeksi Dasar
Pencegahan Infeksi Dasar
Pengertian infeksi
Tanda – tanda infeksi secara klinis dapat dilihat pada respons klien, baik local
maupun sistemik.
Tanda infeksi local meliputi :
Rubor atau kemerahan
Kalor atau panas
Dolor atau rasa sakit/nyeri
Tumor atau bengkak
Funsio leasa atau perubahan funsi/ keterbatasan anggota gerak.
Sementara itu, tanda infeksi sistematik meliputi demam, malaise, anoreksi,
mual, muntah, sakit, kepala, dan diare (Price dan Wilson, 1994)
Tipe Mikroorganisme Penyebab
Infeksi
INFEK
SI
TEMPAT PINTU
KELUAR MASUK
CARA
PENULARAN
Faktor yang Meningkatkan
Kerentanan terhadap Infeksi
Salah satu factor yang paling memengaruhi proses timbulnya infeksi adalah
hospes yang rentan. Kerentanan hospes sendiri dipengaruhi oleh beberapa
hal, yaitu sebagain berikut.
Usia
Hereditas
Status Imunisasi
Terapi yang dijalani
Status nutrisi
Kelelahan
Stress
Tahapan Proses Infeksi
Periode inkubasi
Periode sejak masukya kuman ke dalam tubuh sampai dengan munculnya gejala. Lamanya
waktu yang dibutuhka sampai gejala mucul bervariasi, bergatung pada peyakitnya (Bustan,
1997). Inkubasi adalah iteval antara masukya pathogen ke dalam tubuh dan munculnya
gejala pertama. Contoh flu 1-3 hari, campak 2-3 minggu, mumps/ gongdongan 18 hari.
Periode prodmoral
Periode sejak munculnya gejala umum sampai munculnya gejala spesifik. Pada masa ini,
individu sangat infeksius, yaitu mudah menularkan atau menyebarkan kuman kepada orang
lain. Prodmoral adalah interval dari awitan tanda dan gejala nonspesifik (malaise, demam
ringan, keletihan) sampai gejalan yag spesifik. Selama masa ini, miroorgaisme tumbuh dan
berkembangbiak serta klien lebih mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
Periode sakit
Pada periode ini gejala spesifik terus berkembang dan menimbulkan
manifestasi pada organ yang terinfeksi dan seluruh tubuh. Lamanya waktu
yang dibuthkan sesuai dengan kondisi individu dan pathogenesis kuman. Klien
memanifestasikan tada dan gejala yang spesifik terhadap jenis infeksi. Contoh
demam dimaifestasika dengan sakit tenggorokan, mumps dimanifestasikan
dengan sakit telinga, demam tinggi, pembengkakan kelenjar parotid, dan
saliva.
Periode konvalesi
Periode ini berlangsung sejak menurunnya gejala sampai individu kembali
sehat. Lamaya waktu yang dibutuhkan bergantug pada jenis peyakit dan
kondisi individu.
Pertahanan terhadap Infeksi
Flora Normal
Secara normal tubuh memiliki mikroorganisme yang ada pada lapisan permukaan dan di
dalam kulit, saliva, mukosa oral dan saluran gastrointestinal. Manusia secara normal
megeksresi setiap hari trilyunan mikroba melalui usus. Flora normal biasanya tidak
menyebabkan sakit tetapi justru turut berperan dalam memlihara kesehatan.
Flora normal dalam jumlah banyak memepertahankan keseimbangan yang sensitive dengan
mikroorganisme lain untuk mencegah infeksi. Setiap factor yang menganggu keseimbangan
ini mengakibatkan individu semakan berisiko mendapat penyakit infeksi.
Pertahanan sistem tubuh
Sejumlah system organ tubuh memiliki pertahanan unik terhadap mikroorganisme. Kulit,
saluran pernafasan dan saluran gastrointestinal sangat mudah dimasuki oleh
mikroorganisme. Setiap system organ memiliki mekanisme pertahanan yang secara fisiologis
disesuaikan dengan struktur dan fungsinya. Berikut ini adalah mekanisme pertahanan normal
terhadap infeksi.
No Mekanisme Pertahanan Faktor Pengangu Pertahanan
1 Kulit
a. Permukaan, lapisan yang utuh Luka abrasi, luka pungsi, daerah maserasi
b. Pergantian lapisan kulit paling luar Mandi tidak teratur
c. Sebum Mandi berlebihan
2 Mulut
a. lapisan mukosa yang utuh Leserasi, trauma, cabut gigi
b. saliva Hygiene oral yang tidak baik, dehidrasi
3 Saluran pernapasan
a. lapisan silia di jalan nafas bagian atas Merokok, berkarbondioksida & oksigen,
diselimuti oleh mucus konsentrasi tinggi, kurang lembab, air dingin
Merokok
b. Makrofag
No Mekanisme Pertahanan Faktor Pengangu Pertahanan
4 Saluran urinarius
a. tindakan pembilasan dari aliran urine Obstruksi aliran normal karena pemasangan
kateter, menahan kencing, obstruksi karena
pertumbuhan kanker.
b. lapisan epitel yang utuh Memasukkan kateter urine, pergerakan kotinyu
dari kateter dalam uretra
5 Saluran gastrointestinal
a. kesamaan sekresi gaster Pemberian antasida
b. peristaltic yang cepat dalam usus kecil Melambatnya motilitas karena pengaruh fekal
atau obstruksi karena massa
6 Vagina
a. pada puberitas, flora normal Antibiotic dan kontrasepsi oral menganggu flora
menyebabkan sekresi vagina untuk normal
mecapat pH yang rendah
Upaya Pencegahan Infeksi
Secara umum, upaya pecegahan infeksi dan pemeliharaan kesehatan dilakukan melalui
kegiatan promotif, prevetif, kuratif, dan rehabilitative. Kegiatan promotif dapat berupa
penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi, pemeliharaan kebersihan lingkungan, hygiene
personal, dan perhatian khusus terhadap penyakit. Slalah satu upaya terpenting dalam
mencegah infeksi adalah dengan meningkatkan daya taha tubuh melalui kegiatan imunisasi.
Secara umum, tanggung jawab perawat dalam pencegahan infeksi antara lain sebagai
berikut.
Mendidik individu agar terhindai dari infeksi dengan
Memperkuat daya tahan tubuh melalui upaya imumnisasi, perbaikan nutrisi, istirahat dan
tidur yang seimbang, menghidari stress serta
Mendorong individu untuk melakuka hygiene personal dengan membiasakan diri mencuci
tangan dan mandi secara teratur
Membiasakan diri mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan
salah satu upaya paling efektif dalam mengontrol infeksi.
Tujuannya adalah untuk membunuh mikroorganisme yang
terdapat pada tangan yang mungkin dapat berpidah ke klien,
pengunjung, peralatan, dan tenaga kesehatan lain.
Mencegah penyebaran kuman penyakit melalui tindakan
disinfeksi dan sterilisasi peralatan rumah sakit.