Anda di halaman 1dari 18

Pencegahan Infeksi Dasar

Pengertian infeksi

 Infeksi adalah suatu kondisi penyakit akibat masuknya kuman


pathogen atau mikroorganisme lain kedalam tubuh atau ke tubuh
sehingga menimbulkan gejalan tertentu. Apabila pada suatu jaringan
terdapat jejas akibat trauma, bakteri, panas, ataupun bahan kimia,
pada jaringan tersebut akan terjadi perubahan sekunder yang disebut
peradangan.
 Munculnya infeksi dipengaruhi oleh beberapa factor yang saling
berkaitan dalam rantai infeksi. Adanya pathogen tidak berarti bahwa
infeksi akan terjadi. Mikroorganisme yang bisa menimbulkan penyakit
disebut pathogen (agen infeksi), sedangkan mikroorganisme yang
tidak menimbulkan penyakit/kerusakan disebut asimtomatis.
Cara Penularan

Cara penularan infeksi adalah dengan cara


kontak langsung, tidak langsung, droplet; udara
melalui debu, kulit lepas; alat melalui darah,
makanan, cairan intravena, vector/serangga
melalui nyamuk, lalat.
Prinsip dan Tujuan Pencegahan
Infeksi

 Prinsip pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk


mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme dari
lingkungan klien dan tenaga kesehatan.
 Sementara tujuan pencegahan infeksi adalah mengurangi terjadinya
infeksi dan memberikan perlingdungan terhadap klien. Tindakan
pencegahan dilakukan dengan cara cuci tangan, memakai sarung
tangan (handscoon), memakai pelengkapan pelindung, menggunakan
teknik aseptic, memproses alat bekas luka, menangani peralatan
tajam dengan aman, menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan,
serta pembuangan sampah secara benar.
Tanda-tanda infeksi

Tanda – tanda infeksi secara klinis dapat dilihat pada respons klien, baik local
maupun sistemik.
Tanda infeksi local meliputi :
 Rubor atau kemerahan
 Kalor atau panas
 Dolor atau rasa sakit/nyeri
 Tumor atau bengkak
 Funsio leasa atau perubahan funsi/ keterbatasan anggota gerak.
Sementara itu, tanda infeksi sistematik meliputi demam, malaise, anoreksi,
mual, muntah, sakit, kepala, dan diare (Price dan Wilson, 1994)
Tipe Mikroorganisme Penyebab
Infeksi

Penyebab infeksi dibagi menjadi empat kategori,


yaitu sebagai berikut.
Bakteri
Virus
Fungi
Parasite
Tipe Infeksi

Kolonisasi, merupakan suatu proses yakni benih mikroorganisme menjadi


flora yang menetap/flora residen. Mikroorganisme bisa tmbuh dan
berkembang biak tetapi tidak dapat menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi
ketika mikroorganisme yang menetap tadi sukses menginvasi/menyerang
bagian tubuh host/manusia yang system pertahananya tidak efektif dan
pathogen menyebabkan keruakan jaringan.
Infeksi local, spesifik dan terbatas pada bagian tubuh yaitu
mikroorganisme tinggal.
Infeksi sistematik, terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh
yang lain dan menimbulkan kerusakan.
Bakterimia, terjadi ketika dalam darah ditemukan
adanya bakteri.
Septikimia, multiplikasi bakteri dalam darah sebagai
hasil dari infeksi sistematik
Infeksi akut, infeksi yang muncul dalam waktu singkat
Infeksi kronik: infeksi yang terjadi secara lambat dalam
periode yang lama (dalam hitungan bulan sampai
tahun)
Proses Klinis Infeksi

Proses klinis terjadinya infeksi ditentukan oleh enam link yang


membentuk rantai infeksi. Link tersebut meliputi
 agens infeksius (mikroorganisme)
 sumber infeksi (reservoir)
 pintu keluar
 metode pembayaran dan
 hospes yang rentan.
AGEN
HOST/
PENJAMU RESERVOIR
RENTAN

INFEK
SI
TEMPAT PINTU
KELUAR MASUK

CARA
PENULARAN
Faktor yang Meningkatkan
Kerentanan terhadap Infeksi
Salah satu factor yang paling memengaruhi proses timbulnya infeksi adalah
hospes yang rentan. Kerentanan hospes sendiri dipengaruhi oleh beberapa
hal, yaitu sebagain berikut.
 Usia
 Hereditas
 Status Imunisasi
 Terapi yang dijalani
 Status nutrisi
 Kelelahan
 Stress
Tahapan Proses Infeksi

 Periode inkubasi
Periode sejak masukya kuman ke dalam tubuh sampai dengan munculnya gejala. Lamanya
waktu yang dibutuhka sampai gejala mucul bervariasi, bergatung pada peyakitnya (Bustan,
1997). Inkubasi adalah iteval antara masukya pathogen ke dalam tubuh dan munculnya
gejala pertama. Contoh flu 1-3 hari, campak 2-3 minggu, mumps/ gongdongan 18 hari.
 Periode prodmoral
Periode sejak munculnya gejala umum sampai munculnya gejala spesifik. Pada masa ini,
individu sangat infeksius, yaitu mudah menularkan atau menyebarkan kuman kepada orang
lain. Prodmoral adalah interval dari awitan tanda dan gejala nonspesifik (malaise, demam
ringan, keletihan) sampai gejalan yag spesifik. Selama masa ini, miroorgaisme tumbuh dan
berkembangbiak serta klien lebih mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
 Periode sakit
Pada periode ini gejala spesifik terus berkembang dan menimbulkan
manifestasi pada organ yang terinfeksi dan seluruh tubuh. Lamanya waktu
yang dibuthkan sesuai dengan kondisi individu dan pathogenesis kuman. Klien
memanifestasikan tada dan gejala yang spesifik terhadap jenis infeksi. Contoh
demam dimaifestasika dengan sakit tenggorokan, mumps dimanifestasikan
dengan sakit telinga, demam tinggi, pembengkakan kelenjar parotid, dan
saliva.
 Periode konvalesi
Periode ini berlangsung sejak menurunnya gejala sampai individu kembali
sehat. Lamaya waktu yang dibutuhkan bergantug pada jenis peyakit dan
kondisi individu.
Pertahanan terhadap Infeksi
 Flora Normal
Secara normal tubuh memiliki mikroorganisme yang ada pada lapisan permukaan dan di
dalam kulit, saliva, mukosa oral dan saluran gastrointestinal. Manusia secara normal
megeksresi setiap hari trilyunan mikroba melalui usus. Flora normal biasanya tidak
menyebabkan sakit tetapi justru turut berperan dalam memlihara kesehatan.
Flora normal dalam jumlah banyak memepertahankan keseimbangan yang sensitive dengan
mikroorganisme lain untuk mencegah infeksi. Setiap factor yang menganggu keseimbangan
ini mengakibatkan individu semakan berisiko mendapat penyakit infeksi.
 Pertahanan sistem tubuh
Sejumlah system organ tubuh memiliki pertahanan unik terhadap mikroorganisme. Kulit,
saluran pernafasan dan saluran gastrointestinal sangat mudah dimasuki oleh
mikroorganisme. Setiap system organ memiliki mekanisme pertahanan yang secara fisiologis
disesuaikan dengan struktur dan fungsinya. Berikut ini adalah mekanisme pertahanan normal
terhadap infeksi.
No Mekanisme Pertahanan Faktor Pengangu Pertahanan

1 Kulit
a. Permukaan, lapisan yang utuh Luka abrasi, luka pungsi, daerah maserasi
b. Pergantian lapisan kulit paling luar Mandi tidak teratur
c. Sebum Mandi berlebihan

2 Mulut
a. lapisan mukosa yang utuh Leserasi, trauma, cabut gigi
b. saliva Hygiene oral yang tidak baik, dehidrasi

3 Saluran pernapasan
a. lapisan silia di jalan nafas bagian atas Merokok, berkarbondioksida & oksigen,
diselimuti oleh mucus konsentrasi tinggi, kurang lembab, air dingin
  Merokok
b. Makrofag
No Mekanisme Pertahanan Faktor Pengangu Pertahanan

4 Saluran urinarius
a. tindakan pembilasan dari aliran urine Obstruksi aliran normal karena pemasangan
  kateter, menahan kencing, obstruksi karena
pertumbuhan kanker.
b. lapisan epitel yang utuh Memasukkan kateter urine, pergerakan kotinyu
dari kateter dalam uretra

5 Saluran gastrointestinal
a. kesamaan sekresi gaster Pemberian antasida
b. peristaltic yang cepat dalam usus kecil Melambatnya motilitas karena pengaruh fekal
atau obstruksi karena massa

6 Vagina
a. pada puberitas, flora normal Antibiotic dan kontrasepsi oral menganggu flora
menyebabkan sekresi vagina untuk normal
mecapat pH yang rendah
Upaya Pencegahan Infeksi

Secara umum, upaya pecegahan infeksi dan pemeliharaan kesehatan dilakukan melalui
kegiatan promotif, prevetif, kuratif, dan rehabilitative. Kegiatan promotif dapat berupa
penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi, pemeliharaan kebersihan lingkungan, hygiene
personal, dan perhatian khusus terhadap penyakit. Slalah satu upaya terpenting dalam
mencegah infeksi adalah dengan meningkatkan daya taha tubuh melalui kegiatan imunisasi.
Secara umum, tanggung jawab perawat dalam pencegahan infeksi antara lain sebagai
berikut.
 Mendidik individu agar terhindai dari infeksi dengan
 Memperkuat daya tahan tubuh melalui upaya imumnisasi, perbaikan nutrisi, istirahat dan
tidur yang seimbang, menghidari stress serta
 Mendorong individu untuk melakuka hygiene personal dengan membiasakan diri mencuci
tangan dan mandi secara teratur
 Membiasakan diri mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan
salah satu upaya paling efektif dalam mengontrol infeksi.
Tujuannya adalah untuk membunuh mikroorganisme yang
terdapat pada tangan yang mungkin dapat berpidah ke klien,
pengunjung, peralatan, dan tenaga kesehatan lain.
 Mencegah penyebaran kuman penyakit melalui tindakan
disinfeksi dan sterilisasi peralatan rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai