Batu Ginjal
Batu Ginjal
KELOMPOK 9
1. ENDANG WALIM
2. SYIFA ANNISA
DEFINISI
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubulus ginjal
kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan
bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan
merupakan batu saluran kemih yang paling sering terjadi.
(Purnomo, 2000)
Batu Ginjal merupakan keadaan tidak normal dalam ginjal,
yang mengandung komponen kristal dan matriks organik.
(Suyono, 2001)
Batu ginjal adalah suatu penyakit dimana terjadi
pembentukan batu dalam kolises dan atau pelvis. Batu
ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam urat,
oksalat atau kalsium.
ETIOLOGI
Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang
mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan
sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor intrinsik
1. Herediter; diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi
2. Umur; paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.
3. Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak
dibanding pasien wanita.
Faktor ekstrinsik
1. Geografi; pada beberapa daerah menunjukkan angka
kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga
dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu)
2. Iklim dan temperatur.
3. Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar
mineral kalsium dapat meningkatkan insiden batu
saluran kemih.
4. Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium
mempermudah terjadinya batu saluran kemih.
5. Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang
pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik
(sedentary life).
EPIDEMOLOGI
1.ESWL/ Lithotripsi
2.Metode Endourologi Pengangkatan Batu
3.Nefrostomi Perkutan
4.Ureteruskopi mencakup visualisasi dan akses ureter dengan
memasukkan suatu alat Ureteroskop melalui sistoskop
5.Pengangkatan Bedah
Nefrolitotomi. Insisi pada ginjal untuk mengangkat batu
6.Pielolitotomi. Dilakukan jika batu terletak di dalam piala ginjal
KOMPLIKASI
Sumbatan atau obstruksi akibat adanya pecahan batu.
Infeksi, akibat diseminasi partikel batu ginjal atau bakteri
akibat obstruksi.
Kerusakan fungsi ginjal akibat sumbatan yang lama
sebelum pengobatan atau pengangkatan batu ginja
Obstruksi urine dapat terjadi di sebelah hulu dari batu
dibagian mana saja di saluran kemih
Obstruksi menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatistik
intersium dan dapat menyebabkan penurunan GFR.
Setiap kali terjadi obstruksi aliran urine (stasis),
kemungkinan infeksi bakteri meningkat.
Dapat terbentuk kanker ginjal akibat peradangan dan
cedera berulang (Corwin, 2009).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
Secara radiologi, batu dapat radiopak atau radiolusen. Sifat radiopak ini
berbeda untuk berbagai jenis batu sehingga dari sifat ini dapat diduga batu
dari jenis apa yang ditemukan. Radiolusen umumnya adalah jenis batu
asam urat murni.
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mencari kelainan kemih yang
dapat menunjang adanya batu di saluran kemih, menentukan fungsi ginjal,
dan menentukan penyebab batu.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Aktivitas/istirahat
Sirkulasi
Eliminasi
Makanan/cairan
Nyeri/kenyamanan
Keamanan
Penyuluhan/pembelajaran
Pemeriksaan diagnostic
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi pada saluran kemih
b. Gangguan Eliminasi Urin: urine berhubungan dengan obstruksi karena batu.
c. Risiko Infeksi
d. Gangguan Rasa Nyaman
e. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan belajar berhubungan dengan
kurang terpajan/ kurang mengingat/salah intepretasi/informasi. Tidak mengenal
masalah/sumber masalah.
No SDKI SLKI
1. Nyeri akut Luaran utama
Definisi Tingkat nyeri menurun
Pengalaman sensoris atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan Kriteria hasil :
jaringan actual atau fungsional,dengan konsep mendadak atau lambat Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
dengan berinstensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 Keluhan nyeri, meringis, sikap frotektif, gelisah, dan kesulitan tidur menurun.
bulan. Frekuensi nadi dan fungsi berkemih membaik.
Penyebab :
1. Agen pencedera fisiologis
2. Agen pencedera kimiawi
3. Agen pencedera fisik
Gejala dan tanda mayor
Subjektif : mengeluh nyeri
Objektif :tampak meringis,bersikap frotektif,gelisah,frekuensi nadi
meningkat,dan sulit tidur
Gejala dan tanda minor
Subjektif ( tidaktersedia).
Objektif : tekanan darah meningjkat, pola nafas berubah, nafsu makan
berubah, froses berpikir terganggu, menarik diri, berfokus sama diri sendiri.
Kondisi klinis terkait
4. Kondisi pembedahan
5. Cedera traumatis
6. infeksi