ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK THYPOID
Dinda Aulia Rahmah 201805012
Puji Hestika Amelia 201805031
Sri Tania Mutiara
PENGERTIAN
Demam typhoid ialah penyakit infeksi akut
yang biasanya mengenai saluran pencernaan
dengan gejala demam yang lebih dari satu
minggu, gangguan pada pencernaan dan
gangguan kesadaran. Penyebab penyakit ini
adalah Salmonella typhosa, basil gram
negatif yang bergerak dengan bulu getar,
tidak berspora (Nursalam et al., 2013).
ETIOLOGI
Penyebab demam tifoid adalah Salmonella typhi dari
spesies Salmonella enteric. Bakteri ini dapat hidup
sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di
dalam air, es, sampah dan debu. Bakteri ini dapat mati
dengan pemanasan (suhu 600oC) Selama 15-20 menit,
pasteurisasi, pendidihan dankhlorinisasi (Rahayu E.,
2013). Kuman ini mempunyai 3 macam antigen, yaitu:
Antigen O (somatik) terletak pada lapisan luar yang
mempunyai komponen protein, lipoposkarida (LPS)
dan lipid. Sering disebut endotoksin
Antigen H (flagela) terdapat pada flagela, fimbriae,
dan pili dari kuman, berstruktur kimia protein.
Antigen Vi (antigen permukaan) pada selaput
dinding bakteri untuk melindungi fagositosis dan
berstruktur kimia protein.
PATOFISIOLOGI
Kuman Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh manusia melalui
makanan yang tercemar, kemudian kuman menembus mukosa
usus masuk ke kelenjar limfe usus. Kuman berkembang biak,
kemudian melalui duktus toraksikus masuk ke dalam peredaran
darah menuju sistem retikuloendotelial seperti hati, limfa, dan
sumsum tulang. Ini merupakan bakterimia yang pertama yang
terjadi dalam 24-72 jam setelah kuman masuk dan biasanya jarang
belum menunjukkan gejala klinis. Bakterimia yang pertama hanya
sementara dan segera berakhir setelah kuman ini tidak hancur oleh
fagositosis tersebut oleh karena terlindung oleh kapsel Vi. Di dalam
organ ini kuman masih terus berkembang biak dengan pesat,
proses ini berlangsung selama 7 sampai 10 hari. Selanjutnya
kuman masuk kembali kedalam peredaran darah dan menimbulkan
bakterimia yang kedua. Adanya antigen dari kuman ini akan
merangsang limfosit T mengeluarkan suatu zat macrophag
activating factor (MAF) yang mempengaruhi perubahan morfologi
pada makrofag dan mengakibatkan metabolisme yang sangat aktif,
lebih giat mematikan dan mencernakan bakteri.
kuman Salmonella typhi sangat sukar difagositosis karena
melindungi kapsel Vi, baru setelah beberapa beberapa
lama kuman berada didalam tubuh penderita terjadi
perubahan pada kapsel Vi, (tidak diketahui sebabnya)
sehingga kuman sekarang berhasil difagositosis (dicerna)
oleh makrofag. Pada stadium bakterimia kedua ini, kuman
yang hancur akan melepaskan endotoksin yaitu suatu
kompleks lipoposakarida yang selanjutnya akan
mengaktifkan komplemen dan merangsang pelepasan
pirogen endogen dari sel PMN, makrofag dan sel sistem
retikuloendotelial lainnya. Pirogen endogen ini akan
mempengaruhi pusat pengaturan suhu di hipotalamus
dan menimbulkan gejala demam.
MANIFESTASI KLINIS
Demam tifoid pada umumnya menyerang
penderita umur 5-30 tahun, laki-laki sama
dengan wanita, jarang pada umur dibawah 2
tahun maupun diatas 60 tahun.
Anamnemis, saat masuk rumah sakit
didapatkan keluhan utamanya adalah
demam, yang di derita 5-7 hari, yang tidak
berhasil diobati dengan antipiretik.
Masa inkubasi; umumnya 3-60 hari
Penderita Nampak lesu, letih, gelisah,
delirium atau koma.
Gangguan pada saluran pencernaan.
KOMPLIKASI
Perdarahan usus
Perdarahan hanya dapat ditemukan jika dilakukan pemeriksaan feses
dengan benzidine, jika perdarahn banyak maka dapat terjadi melena
yang bisa disertai nyeri perut dengan tanda-tanda renjatan. Perforasi
usus biasanya timbul pada minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi
pada bagian usus distal ileum.
Perforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila
terdapat udara di rongga peritoneum, yaitu pekak hati menghilang
dan terdapat udara diantara hati dan diafragma pada foto rontgen
abdomen yang dibuat dalam keadaan tegak
Peritonitis
Biakan Darah
Uji Widal
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Identitas klien
Keluhan utama
Perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, dan kurang
bersemangat, serta nafsu makan berkurang (terutama selama masa
inkubasi)
Suhu tubuh
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Widal
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertermia berhubungan dengan proses
infeksi salmonella typhi
Kekurangan volume cairan berhubungan
cedera biologis
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
dengan kelemahan
INTERVENSI
Suhu tubuh kembali normal yaitu 36oC –
37oC dan anak bebas dari demam
Valume cairan tubuh adekuar dengan
membrane mukosa lembab, turgor kulit
elastis, tanda-tanda vital normal
Menunjukkan nyeri berkurang atau hilang