SPINALIS
KELOMPOK 12
DEFINISI
• Medula spinalis merupakan bagian dari susunan saraf pusat, terletak didalam canalis
vertebralis dan merupakan lanjutan dari medulla oblongata danujung caudalnya
membentuk conus medullaris. Panjangnya pada pria sekitar 45cm dan wanita 42-43 cm.
• Medula spinalis terdiri atas 31 segmen jaringan saraf dan masing-masing memiliki sepasang
saraf yang keluar dari kanalis vertebralis melalui foramen intervetebra (lubang pada tulang
vertebra). Saraf-saraf spinal diberi nama sesuai dengan foramen intervertebra, kecuali saraf
servical pertama yang keluar di antara tulang oksipital dan vertebra servikal pertama.
• Terdapat 8 pasang saraf servikal (dan hanya tujuh vertebra servikalis), 12 pasang saraf
torakalis, 5 pasang saraf lumbalis, 5 pasang saraf sakralis, dan 1 pasang saraf koksigis
(Akhyar, 2009).
INVENTION MATERIALS
a. Tumor Ekstramedular
Manifestasi klinis yang dapat terjadi pada tumor
medula spinalis menurut (Price, 2006 : 1192) • Nyeri mula-mula di punggung dan kemudian
adalah : disepanjang radiks spinal.
• Nyeri setempat ini paling hebat terjadi pada • Jika tumor terletak anterior dapat menyebabkan defisit
malam hari dan menjadi lebih hebat oleh sensorik ringan serta gangguan motorik yang hebat.
• Nyeri radikuler diperberat oleh batuk dan • Hilangnya sensasi nyeri dan suhu bilateral yang
mengejan. meluas diseluruh segmen yang terkena, yang pada
giliranya menyebabkan kerusakan pada kulit perifer.
• Nyeri dapat berlangsung selama beberapa hari
• Bila lesinya besar terjadi sensasi raba, gerak, posisi
atau bulan sebelum keterlibatan medula
dan getar.
spinalis.
• Defisit sensasi nyeri dan suhu.
• Fungsi medula spinalis akan hilang sama
• Kelemahan yang disertai atrofi dan fasikulasi
sekali.
• Nyeri tumpul, impotensi pada pria dan gangguan
• Kelemahan spastik dan hilangnya sensasi
spinter pada kedua jenis kelami
getar.
• Deksamethason : 100 mg
• Penatalaksanaan berdasar evaluasi radiografik
• Radiasi
• Pembedahan
KONSEP DASAR
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Integritas Ego
• Sistem Motorik
• Eliminasi • Keamanan
• Makanan / cairan • Seksualitas
• Neurosensori
• Interaksi sosial
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi :
• Kaji rasa nyeri, kemerahan, bengkak, ketegangan otot jari.
• Berikan suatu alat agar pasien mampu untuk meminta pertolongan , seperti : bel atau
lampu pemanggil
• Bantu / lakukan latihan ROM pada semua ekstremitas dan sendi, pakailah gerakan perlahan
dan lembut. Lakukan hiperekstensi pada paha secara teratur
• Letakkan tangan dalam posisi kedalam ( melipat )
• Tinggikan ekstremitas bawah beberapa saat sewaktu duduk atau angkat kaki
• Buat rencana aktivitas untuk pasin sehingga pasien dapat beristirahat tanpa terganggu
• Berikan posisi alih baring setiap 2 jam
• Monitor tanda-tanda vital
• Konsultasikan dengan ahli fisioterapi
RESIKO TINGGI TERHADAP KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAPAS B.D
KERUSAKAN NEUROVASKULER, KERUSAKAN KOGNITIF.
Kriteria hasil: pasien dapat dipertahanakan pola nafas efektif, bebas sianosis, dengan GDA dan tanda-tanda vital dalam
batas normal, bunyi nafas jelas saat dilakukan auskultasi, tidak terdapat tanda distress pernafasan
Intervensi :
• Angkat kepala tempat tidur sesuai atuiran / posisi miring sesuai indikasi
• Lakukan penghisapan lendir dengan hati hati jangan lebih dari 10 – 15 detik, catat karakter warna, kekentalan dan
kekeruhan secret
• Nama : Tn. YS
• Umur : 42 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Menikah
• Pekerjaan : Buruh bangunan
• Alamat : Banyubiru, Semarang
RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI
Sejak setahun yang lalu, pasien mengeluh kesemutan pada kedua lutut sampai telapak
kaki. Kesemutan timbul terus menerus. Kesemutan dirasa semakin lama semakin parah.
Pasien dipijit kakinya untuk mengurangi gejala namun tidak berkurang. Selain kesemutan,
pasien juga mengeluh ada perbedaan sensasi raba antara pusar ke atas dengan pusar ke
bawah, pusar ke bawah tidak merasakan sensasi apa-apa, baik disentuh, dicubit atau
terkena panas. Rasa baal pada kedua lutut sampai kedua telapak kaki tidak disertai nyeri.
Punggung bawah kanan dan kiri terasa nyeri. Nyeri terasa seperti ada sensasi panas. Nyeri
terasa terus menerus. Nyeri bertambah bila pasien terlalu lama duduk atau tiduran dan
berkurang bila pasien berusaha mengubah-ubah posisi. Kedua tangan dan kaki bisa
digerakan. Pasien bisa berdiri,tetapi hanya bertahan ±1-2 detik saja. Pasien tidak bisa
berjalan. 6 bulan SMRS, pasien mengeluh susah BAK dan BAB. Sensasi keinginan untuk
berkemih dan BAB ada, tapi untuk mengeluarkannya tidak ada kekuatan. Sulit BAK dapat
diatasi dengan pemasangan kateter. Pasien datang ke poliklinik saraf RSUD Ambarawa
dengan keluhan tidak bisa berjalan. Rutin kontrol, namun untuk mengetahui diagnosis pasti
dan pengobatan lebih lanjut, dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi. Pasien menjalani rawat inap
selama 11-26 Agustus 2015.Nafsu makan tidak turun. Penurunan berat badan ada, namun
tidak drastis. Demam sebelum keluhan kesemutan dan baal pada kedua tungkai disangkal.
Keluhan nyeri kepala dan pusing disangkal, kejang disangkal. Tidak ada gangguan dalam
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Generalis
• Kesadaran : Compos Mentis GCS E4V5M5
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Tanda Vital
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Denyut nadi : 82 x/menit
• Pernapasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,0oC
ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS Gangguan mobilitas fisik Kerusakan neuromuskuler
-Pasien mengatakan tidak dapat berjalan
- Pasien mengatakan lutut hingga ke telapak
kaki pasien terasa baal dan di sertai dengan
nyeri
-Pasien mengeluh kesemutan pada kedua lutut
sampai telapak kaki
DO
- Pasien dapat menggerakkan kaki tetapi tidak
dapat berjalan
- Pasien hnaya mampu berdiri 1-3 detik saja
2 DS : Resiko kekurangan nutrisi Infeksi tenggorokan
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan
- Pasien mengatakan sakit ketika menelan
DO:
- Pasien hanya menghabis kan setengah porsi
makanannya
- Terdapat peradangan dalam tenggorokan
pasien
3 DS: Defisit perawatan diri Gangguan mobilitas
- Pasien mengatakan belum keramas selama
di rawat
DO:
Rambut pasien tampak berminyak dan kotor
DIAGNOSA KEPERAWATAN
P: Lanjutkan intervensi
8/5/2019 17.30 III S : Pasien mengatakan lebih nyaman dan segar.
O : Tidak tercium bau, pakaian pasien telah
terganti dan pasien tampak bersemangat
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
TERIMA KASIH