Anda di halaman 1dari 42

XII IPA 1

SMA MUTIARA
17 AGUSTUS
2016/2017

HALOGEN
DISUSUN OLEH :

1. BUNGA TIRTA THASYA FATIKASARI


2. MUHAMMAD INDRA ICHLASUL
AMAL
3. NINGSIH ADITYAS
4. SALSABILA FIRDAUSAH
5. SAMUEL KATANTARAS BANGUN
Unsur Halogen merupakan unsur yang terletak pada golongan VII A dalam system
periodik, yang mempunyai elektron valensi 7 buah pada ns2 dan np5. Halogen
berasal dari Bahasa Yunani yang artinya pembentuk garam (bereaksi dengan
logam dan membentuk garam). Semua unsur halogen memiliki warna dan pada
suhu kamar mempunyai wujud yang berbeda-beda.
FLUOR (F)
HALOG
EN KLOR (CL)

BROM (BR)

IODIUM (I)

ASTATIN (At)
Sifat Unsur Halogen

SIFAT
SIFAT KIMIA
FISIS/FISIKA
CARA PEMBUATAN
HALOGEN

OKSIDASI ELEKTROLISIS

REDUKSI
FLUOR (F)
Klasifikasi Flour
(F)
 Struktur Elektron Fluor : F (He) 2s2 2p5
9
 Nomor Atom : 9
 Massa Atom : 18,998403 g/mol
 Elektronegativitas menurut Pauling : 4
 Kepadatan 1,8 x 10-3 g/cm3 pada 20 oC
 Titik Lebur : -219,6 oC
 Titik Didih : -188 oC
 Radius Vanderwaals : 0,135 nm
 Radius ionik : 0,136 nm (-1) ; 0,007 (+7)
 Isotop : 2
 Energi ionisasi kedua : 3134 kJ/mol
 Energi ionisasi ketiga : 6050 kJ/mol
 Potensial standar : -2.87 V
 Ditemukan oleh Moissan pada tahun 1886
Sifat Fisika dan
Kimia
Fluor (Fluorine) adalah gas halogen bercaun univalen, berwarna kuning – hijau pucat, dan merupakan unsur paling reaktif serta memiliki
elektronegativitas paling tinggi.

Fluor mudah membentuk senyawa dengan hampir semua unsur lainnya, bahkan dengan gas mulia seperti kripton, xenon, dan radon
Saking reaktifnya, kaca, logam, dan bahkan air, serta zat lain akan terbakar dan menyala terang saat direaksikan dengan gas fluor.
Dalam larutan, fluor biasanya terjadi sebagai ion fluorida F -. Fluorida adalah senyawa yang terjadi antara fluorida dengan unsur lain
bermuatan positif.

Produksi fluor tahunan dunia berkisar 4 juta ton. Penghasil fluorit utama dunia diantaranya adalah Cina, Meksiko dan Eropa Barat.
Fluor terjadi secara alami di kerak bumi dan dapat ditemukan dalam batuan, batu bara, dan tanah liat.
Fluor adalah unsur ke-13 paling berlimpah di kerak bumi dengan konsentrasi 950 ppm.
Tanah mengandung kira – kira 330 ppm fluor. Sedangkan tanah yang terkontaminasi bisa mengandung fluor hingga 3500 ppm.
Fluorida hidrogen lazim dilepaskan ke udara melalui proses pembakaran dalam industri. Fluorida yang berada di udara pada akhirnya
akan turun ke tanah dan air.
Cara
Pembuatan
Untuk mendapat unsur fluor yang murni sangat sulit, hal ini
dikarenakan unsur fluor ini adalah unsur yang bebas dan
sangat reaktif. Namun tetap saja gas fluor dapat dibuat
dengan cara elektrolisis dari leburan garam kalium florida
(KF), dan asam flourida (HF). Sedangkan untuk memperoleh
fluor cair dapat dilakukan dengan cara melewatkan gas fluor
tersebut melalui sebuah tabung logam atau karet yang
dikelilingi oleh udara cair. Asam hirofluorida juga dapat
diperoleh dari pengolahan fluorit dengan asam belerang dan
dipakai untuk mengelektrolitkan gas fluor.
Kegunaan
bagianFluor
 Fluor ditambahkan ke pasokan air kota dalam proporsi sekitar satu
per juta untuk membantu mencegah kerusakan gigi. Natrium
fluorida (NaF), timah (II) fluorida (SnF2) dan Narium Monofluorofosfat
(Na2PO3F) adalah semua senyawa fluor ditambahkan ke pasta gigi,
juga untuk membantu mencegah kerusakan gigi.
 Asam Fluorida (HF) digunakan untuk kaca, termasuk sebagian besar
kaca yang digunakan dalam bola lampu.
 Uranium Heksafluorida (UF6) digunakan untuk isotop terpisah
uranium.
 Kristal kaslium fluorida (CaF2), juga dikenal sebagai fluorit dan
fluorspar, digunakan untuk membuat lensa untuk memfokuskan
cahaya inframerah.
 Fluor bergabung dengan karbon untuk membentuk kelas senyawa
yang dikenal sebagai fluorocarbons. Beberapa senyawa ini, ssperti
Diklorodifluorometana (CF2Cl2), yang banyak digunakan dalam AC dan
sistem pendinginan dan aerosol kaleng semprot, tetapi telah dihapus
karena kerusakan mereka menyebabkan terganggunya lapisan ozon
bumi.
Reaksi – Reaksi pada
Fluor
 Fluorin dan Klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan
 Reaksi dengan logam : Fluorin, klorin dan bromin bereaksi
langsung, sedangkan iodin bereaksi langsung tapi lambat.
 Reaksi dengan nonlogam : fluorin bereaksi langsung dengan
semua unsur nonlogam kecuali nitrogen, helium, neon, dan
argon. Bahkan dengan pemanasan fluorin bereaksi dengan
intan dan xenon. Fluorin dapat juga bereaksi dengan kaca,
kuarsa, dan silica.
 Reaksi dengan air : unsur halogen yang dapat mongoksidasi
air adalah fluorin dan klorin (berlangsung lambat). Hal itu
disebabkan air adalah -1,23 V, sedangkan fluorin -2,87 V, dan
klorin -1,36 V.
 Reaksi fluorin dalam air :
2F2 (g) + 4e- -> 4F-(aq) Eo = +2,87 V
2H2O (I) -> 4H (aq) + O2(g) + 4e- Eo = -1,23 V
2F2 (g) + 2H2O (I) -> 4F- (aq) + 4H+ (aq) + O2 (g) Eo = +1,64 V
ATAU
2F2 (g) +2H2O (I) -> 4HF (aq) + O2 (g) Eo = +1,64 V

 Reaksi dengan basa : fluorin bereaksi dengan basa dan


membentuk oksigen diluorida OF2 dan ion fluoride F-,
dengan reaksi sebagai berikut
2F2 (g) + OH- (aq) -> OF2 (g) + 2F- (aq) + H2O (I)

 Reaksi dengan sesama halogen :


F2 + 2KCl -> 2KF + Cl2
Kelimpahannya di
Alam
Fluor ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun
1670 dan baru pada tahun 1886 Maisson berhasil megisolasinya.
Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif. Dalam
bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), barbau pedas, berwarna
kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam, glass,
keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang.
Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi. Terdapat dalam senyawa
fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F. Dengan
penambahan asam sulfat ke dalam fluor spar makan diperoleh HF
dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di
elektrolisis untuk menghasilkan gas F2. CaF2 + H2SO4 -> CaSO4 +
2HF.
Fluor ditemukan dalam mineral pada kulit bumi. Fluor menempati
urutan ke-13 dalam hal kelimpahannya di batuan – batuan dalam
kerak bumi.
KLOR (Cl)
Klasifikasi Klorin

Nomor atom : 17
Massa atom : 35,453 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling : 3,0
Titik lebur : -101℃
Titik didih : -34,6℃
Radius Vanderwaals : 0,184 (-2) nm, 0,029 nm(+6)
Isotop :4
Energi ionisasi pertama : 1255,7 kJ/mol
Energi ionisasi kedua : 2298 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga : 3822 kJ/mol
Potensial standar : 1,36 V
Ditemukan oleh : Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1774
Klor (Cl)

Klorin (Cl) merupakan unsur kimia, anggota kedua dari


unsur halogen yang paling ringan, atau Kelompok 17
(Group VIIA) dari tabel periodik. Klorin merupakan gas
berwarna kehijauan-kuning beracun, korosif, yang
mengiritasi mata dan sistem pernapasan.
Sifat Fisika dan
Kimia
Klorin pada suhu kamar dan tekanan atmosfer adalah gas
kuning kehijauan. Klorin beratnya dua setengah kali lebih
berat daripada udara. klorin menjadi cair pada -34 ° C (-
29 ° F). klorin memiliki bau yang membuat tersedak, dan
inhalasi menyebabkan sesak napas, penyempitan dada,
sesak di tenggorokan, dansetelah beberapa paparan-
edema(mengisi dengan cairan) mengisi paru-paru.
Sedikitnya satu bagian per seribu di udara menyebabkan
kematian dalam beberapa menit, tetapi kurang dari satu
bagian per juta dapat ditoleransi. Klorin adalah gas kimia
pertama yang digunakan dalam Perang Dunia I. gas ini
mudah dicairkan dengan pendinginan atau oleh tekanan
dari beberapa atmosfer pada suhu biasa.
Cara Pembuatan
Klorin
Dalam bidang industri klor dibuat elektrolisis larutan NaCl.
 Katoda : 2H2O(l) + 2e– → H2(aq) + 2OH–(aq)
 Anoda: 2Cl–(aq) → Cl2(aq) + 2e–

Di laboratorium klor dibuat dengan cara mengoksidasi ion Cl– dari


NaCl dengan oksidator, misalnya KMnO4 + H2SO4.

Reaksi :
2KMnO4(aq) + 8H2SO4(aq) + 10NaCl(aq) → 5Na2SO4(aq) + K2SO4(aq) +
2MnSO4(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)

atau dengan mereaksikan MnO2 dengan HCl.


MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
Kegunaan Klorin
Klor adalah senyawa penting pada bidang industri, pertanian, obat
obatan dan rumah tangga. Berikut beberapa kegunaan dari senyawa
klor.

1. Natrium hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai pemutih.


2. Sebagai bahan baku pembuatan kaporit ( Ca(OCl)2. Bahan ini
merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk produk pakaian.
3. Cl2 dipakai sebagai desinfektan
4. KCl digunakan sebagai pupuk
5. ZnCl2 digunakan sebagai solder.
6. NH4Cl digunakan sebagai pengisi baterai
7. Kalium klorat digunakan sebagai zap pengoksidasi, bahan baku
pembuatan petasan dan korek api.
Reaksi – Reaksi pada
Klorin
Reaksi antara hydrogen dan Clor : reaksi berlangsung lambat
di tempat gelap. Tetapi, jika di bawah sinar matahari, akan
terjadi ledakan.
H2 + Cl2 --> 2HCl
Reaksi karbon dengan Clor : reaksi memerlukan panas
(bersifat endotermik)
C(s) + 2Cl2(g) --> CCl4(l)
 
Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor dalam
aliran lambat klorin menghasilkan PCl3.
2P(s) + 3Cl2(g) --> 2PCl3(l)
Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan
padatan PCl5 dengan warna kuning pucat.
2P(s) + 5Cl2(g) --> 2PCl5(s)
Kelimpahan Klorin di
Alam
Klorin Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan
CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam
batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan
air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung
sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure
klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat
(brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2,
dan NaOH pada katode.
Brom (Br)
Klasifikasi Bromin
Nomor atom : 35
Massa atom : 79,904 g/mol
Elektronrgativitas menurut Pauling : 2,8
Kepadatan : 3,1 g/cm3 pada 20℃
Titik lebur : -7,2℃
Titik didih : 58,8℃
Radius Vanderwaals : 0,165 nm
Isotop : 10
Energi ionisasi pertama : 1142,7 kJ/mol
Potensial standar : 1,08 V
Ditemukan oleh : Anthoine Balard tahun 1826
Sifat Fisika dan Sifat
Kimia
Pada suhu ruangan brom (bromin) berwujud cairan merah kecoklatan.
Dalam bentuk gas, brom berwarna sama (merah kecoklatan) dengan bau ofensif dan
menyesakkan mirip bau klorin.
Brom adalah satu-satunya unsur non-logam yang berbentuk cair dalam suhu ruangan dan
mudah menguap pada suhu dan tekanan standar.
Brom kurang aktif dibandingkan klorin dan fluorin tetapi lebih aktif daripada yodium. Brom
larut dalam pelarut organik dan air.
Brom adalah elemen alami yang dapat ditemukan dalam banyak bahan anorganik.
Namun, manusia memasukkan brom organik ke lingkungan melalui berbagai aktivitas.
Brom akibat aktivitas manusia yang tidak terjadi secara alami berpotensi menyebabkan
kerusakan serius pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Dalam batuan kerak bumi, brom alami berwujud sebagai garam bromida. Garam brom
terakumulasi dalam air laut (85 ppm), dari mana brom biasanya diekstrak.
Produksi dunia brom diperkirakan melebihi 300.000 ton per tahun, dengan tiga negara
produsen utama yaitu Amerika Serikat, Istrael, dan Inggris.
Cara Pembuatan
Bromin
 Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam-garam ini dilarutkan
dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari garam-garamnya menghablur,
sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan (Mutterlauge). Selanjutnya gas klorin
dialirkan ke dalam Mutterlauge ini, dengan reaksi seperti berikut.

 MgBr2(s) + Cl2(g) → MgCl2(aq) + Br2(g)

 Bromin yang terjadi dimurnikan dengan penyulingan. Bromin berupa zat cair berwarna
cokelat tua, memberikan uap merah cokelat yang berbau rangsang.
Kegunaan Bromin

 Brom digunakan dalam industri untuk membuat senyawa organobromo


dengan salah satu senyawa utama adalah dibromoethana yang digunakan
dalam bensin bertimbal, sebelum akhirnya dikurangi karena
pertimbangan lingkungan.

 Brom organik lain digunakan sebagai insektisida, dalam alat pemadam


kebakaran, dan membuat obat-obatan.

 Brom juga digunakan dalam pembuatan fumigant, pewarna, agen anti-


api, senyawa pemurnian air, pembersih, obat-obatan, agen untuk
fotografi, minyak sayur, dan digunakan sebagai emulsifier dalam banyak
minuman ringan rasa jeruk.
Reaksi – Reaksi
 Reaksi dengan air
pada Bromin
Brom bereaksi dengan air untuk menghasilkan hipobromit, OBr-. PH larutan menentukan posisi ekuilibrium.
Br2 (l) + H2O (l) -> OBr- (aq) + 2H + (aq) + Br- (aq)
 Reaksi dengan udara
Brom tidak reaktif terhadap oksigen atau nitrogen tetapi akan bereaksi ozon pada -78oC untuk membentuk senyawa bromine
(IV) oksida yang tidak stabil.
Br2 (l) + 2O3 (g) -> O2 (g) + 2BrO2 (s)
 Reaksi dengan halogen
Brom bereaksi dengan klorin dalam fase gas untuk membentuk spesies interhalogen BrF. Produk ini sulit diperoleh secara murni
karena BrF
tidak proporsional pada suhu kamar untuk membentuk brom, Br2, dan BrF3 dan BrF5.
Br2 (g) + F2 (g) -> 2BrF (g)
3BrF (g) + Br2 (l) -> BrF3 (l)
5BrF (g) + 2Br2 (l) -> BrF5 (l)
 Di bawah kondisi yang lebih kuat, fluorin berlebih bereaksi dengan bromin pada suhu 150oC untuk membentuk spesies
interhalogen BrF5.
Br2 (l) + 5F2 (g) -> 2BrF5 (l)
Klorin bereaksi dengan bromin dalam fase gas untuk membentuk spesies interhalogen yang tidak stabil bromin(I) klorida,
ClBr.
Cl2 (g) + Br2 (g) -> 2ClBr (l)
 Brom bereaksi dengan yodium pada suhu kamar untuk membentuk spesies interhalogen bromin (I) iodida, BrI.
Br2 (l) + I2 (s) -> 2IBr (s)
 Reaksi dengan basis
Brom bereaksi dengan alkali berair panas untuk menghasilkan bromat. Hanya seperenam dari total bromin yang dikonversi
dalam reaksi ini.
3Br2 (g) + 6OH- (aq) -> BrO3- (aq) + 5Br- (aq) + 3H2O
Kelimpahannya di
Alam

Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di


air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati
dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh
dari Arkansas.
Iodin (I)
Klasifikasi Iodin
Nomor Atom : 53
Massa Atom : 126.90447 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling : 2.66
Kepadatan : 4.93 g.cm-3 pada 20℃
Titik Lebur : 113.7 ℃
Titik Didih : 184.3℃
Radius Vanderwaals : 198 nm
Radius Ionik : 0,226 nm (-1)
Isotop : 15
Energi ionisasi pertama : 1008.4 kJ/mol
Potensial Standar : + 0,58 V (I2/I-)
Ditemukan oleh: Bernard Courtois tahun 1811
Iodin (I)
Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur
nonlogam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat
menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu-
biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan didalam air laut
(air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini merupakan larutan baik
dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air.
Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil 1271 yang
ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan
uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
Sifat Fisika dan
Sifat Kimia
Sifat Fisika
1. Menguap pada suhu kamar
2. Menyerupai logam
3. Sedikit larut dalam air

Sifat Kimia
4. Baunya menyengat
5. Tidak reaktif seperti unsur halogen lainnya
6. Tidak menggeser iodida
7. Mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida
8. Memiliki 30 isotop yang mudah dikenali
9. Hanya 1 isotop yang stabil dari 1271 yang terdapat di alam
Cara Pembuatan
Iodin
• Cara reaksi redoks
Secara komersial iodin dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang terdapat
dalam air laut dengan klorin.
• Cara reaksi elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat Nal dengan
menggunakan Electrode inert.
Kegunaan Iodin
 Larutan I2 dalam alkohol yang disebut sebagai tingtur yodium, obat luka agar
tidak terkena infeksi
 Kalium iodat (KlO3) yang ditambahkan pada garam dapur, agar tubuh kita
memperoleh iodin
 Perak iodida (Agl), digunakan dalam film fotografi
 Nal, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi
kekurangan yodium yang akan menyebabkan gondok
 Iodoform (CHCl3), sebagai disinfektan untuk mengobati borok
Reaksi – Reaksi
pada Iodin
Iodin sebenarnya sifatnya hampir sama dengan klorin dan bromin
tetapi memang tidak terlalu sereaktif mereka. Iodin bersenyawa
dengan banyak unsur lain terutama untuk menyediakan panas dan
senagai katalis kimia.

Iodin bereaksi dengan natrium tiosulfat.


I2 + 2Na2S2O3 2Nal + NaS4O6
Reaksi diatas adalah reaksi penting dalam titrasi volumetri yaitu
titrasi untuk menghitung banyaknya zat pengoksidasi yang
dibutuhkan oleh suatu reaksi.
Kelimpahan di
Alam
Iod terdapat sebagai ioda dalam air laut, dan sebagai iodat dalam garam Chili (guano).
Berbagai bentuk kehidupan laut mengkonsentrasi iod. Terdapat dalam senyawa natrium
iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam
larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dalam kadar sampai 100 ppm.
Produksi I2 menyangkut baik mengoksidasi I- ataupun mereduksi iodat menjadi I- diikuti
oleh oksidasi. MnO2 dalam larutan asam biasanya digunakan sebagai pengoksidasi.
Astatin (At)
Astatin (At)
Astatin (At), unsur kimia radioaktif dan anggota terberat dari unsur halogen,
atau Kelompok 7 (VIIA) dari tabel periodik. Astatin, yang tidak memiliki isotop
stabil, pertama kali diproduksi secara sintetik (1940) di Universitas California
oleh fisikawan Amerika Dale R. Corson, Kenneth R. MacKenzie, dan Emilio Segre,
yang membombardir bismuth dengan partikel alfa yang dipercepat (inti helium)
untuk menghasilkan astatine-211 dan neutron. Isotop alami astatine kemudian
ditemukan dalam jumlah kecil dalam tiga seri peluruhan radioaktif alami, di
mana mereka terjadi dengan percabangan minor (astatine-218 dalam seri
uranium, astatine-216 dalam seri torium, dan astatine-215 dan astatine- 219
dalam seri aktinium). Tiga puluh dua isotop diketahui; astatine-210, dengan
paruh 8,1 jam, adalah isotope dengan paruh hidup terpanjang. Karena astatine
tidak memiliki isotop stabil atau berumur panjang, Astatin diberi nama dari kata
astatos Yunani, yang berarti "tidak stabil."
Sifat Fisika dan
Sifat Kimia
SIFAT FISIKA
• TITIK LELEH : 575 K, 302 C, 576 F
• TITIK DIDIH :610 K, 337 C, 639 F
• KALOR PENGUAPAN : 40 Kj.mol

SIFAT KIMIA
Beberapa sifat kimia unsur Astatin telah ditetapkan. Astatin biasanya menyerupai yodium.
Dengan demikian, seperti yodium, berkonsentrasi pada kelenjar tiroid hewan yang lebih
tinggi. Sebagian besar, bagaimanapun, didistribusikan ke seluruh tubuh dan bertindak
sebagai sumber radiasi internal.
Ion astatide, At-, secara kuantitatif dikaitkan lagi dengan iodida larut, seperti iodida perak
atau thallium iodida. Koefisien difusi ion iodida 1.42 kali dari ion astatide, yang bergerak lebih
lambat ke arah anoda dalam kondisi tertentu. Ion dibentuk oleh pengurangan elemen,
menggunakan seng atau sulfur dioksida. Astatin teroksidasi menjadi bentuk zero valensi
dengan ion besi, Fe3 +, yodium (I2), dan asam nitrat encer. Dengan demikian, ion astatide
adalah reduktor kuat dari ion iodida, dan yodium bebas adalah agen kuat pengoksidasi dari
astatine.
Cara Pembuatan
Astatin (At)
Astain termasuk golongan halogen dan merupakan unsur radioaktif yang terbentuk secara
alami melalui peluruhan uranium-235 and uranium-238 Atau dihasilkan dari integrasi torium
dan uranium dengan menghasilkan neutron alamiah.
Kegunaan Astatin
Isotop-isotop yang kurang stabil dari astatintidak mempunyai aplikasi-
aplikasi praktis dibanding studi ilmiah lain karena waktu hidupnya sangat
pendek, tetapi isotop-isotop yang lebih berat mempunyai penggunaan-
penggunaan medis. Astatine-211 adalah suatu emiter alfa dengan umur-
paruh yang secara fisik 72 jam. Hal ini sudah dimanfaatkan penggunaannya
di dalam radiasi therapy. 
Suatu penyelidikan kemanjuran dari koloid astatine-211–tellurium untuk
perawatan daripenyakit menular bersifat percobaan di dalam tikus-tikus
mengungkapkan bahwa alfa ini memancarkan radiokoloid dapat
sedang menyembuhkan tanpa menyebabkan ketoksikan kepada jaringan
normal.
Reaksi – Reaksi
pada Astatin
Astatin bereaksi dengan bromin, Br2, atau iodin, I2, membentuk senyawa interhalogen AtBr
dan AtI masing-masing. Keduanya larut dalam karbon tetraklorida, CCL4.
At 2 + Br 2 → 2AtBr     2At + Br2 → 2AtBr
       At 2 + I 2 → 2AtI            2At + I2 → 2AtI
Reaksi dengan asam Astatin dilarutkan asam nitrit dalam jumlah kecil , HNO 3 ,
atau dilarutkan asam hydrochloric , HCl.
Astatine larut dalam cairan asam nitrat, HNO3, atau cairan asam klorida, HCl.
At- + H+ → Hat
Kelimpahannya di
Alam
Astatine bersifat radioaktif dan pada dasarnya tidak tersedia di alam.
Namun, astatin terdapat di alam karena hasil peluruhan dari unsur
radioaktif. Isotop dengan massa paruh waktu terpanjang, terdapat di alam
dengan isotop uraniumdan torium, dan jejak 217At setara dengan 233U
dan239Np, dihasilkan dari integrasi torium dan uranium dengan
menghasilkan neutron alamiah. Jumlah astatin di kerak bumi hanyalah
kurang dari 1 ons.Tidaklah mungkin untuk membuatnya selain dalam
reaktor nuklir.

Anda mungkin juga menyukai