Anda di halaman 1dari 32

PRINSIP

DASAR K3
• 1. Upaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
• 2. Status Kesehatan Pekerja
• 3. Pengkajian Bahaya
Potensial Lingkungan kerja
PENDAHULUAN
Setiap pekerjaan/aktifitas selalu ada risiko kegagalan
Salah satu risiko pekerjaan adalah kecelakaan kerja (work
accident), yang berakibat kerugian (loss).
Untuk itu perlu K3 yang harus terpadu semua orang yang ada
dalam lingkungan perusahaan/pekerjaan.
PT Jamsostek mencatat selama 2013 terjadi sebanyak
103.285 kasus kecelakaan.
Degradasi keselamatan terjadi akibat transisi dari masy agraris
(low risk society) menuju masy industri (high risk society).
Kecelakaan berdampak pada daya saing tingkat global.
Sebagian masyarakat merasa tidak memerlukan K3, bahkan
dianggap sebagai barang mewah.
• SEJARAH K3
• 1. Era revolusi industri (abad XVIII)
Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah
penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap yang
baru ditemukan sebagai sumber energi
• 2. Era industrialisasi
Sejak era revolusi industri di atas sampai dengan pertengahan abad 20,
penggunaan teknologi semakin berkembang sehingga K3 juga mengikuti
perkembangan ini.
Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety device,
interlock, dan alat-alat pengaman)
• 3. Era Manajemen
Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah
lingkungan dalam suatu sistem manajemen juga menuntut adanya kualitas
yang terjamin baik dari aspek input proses dan output. Hal ini ditunjukkan
dengan munculnya standar- standar internasional seperti ISO 9000, ISO
14000 dan ISO 18000.
• 4. Era Mendatang
Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan
pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja.
Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau
untuk masyarakat luas.
 UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3)

Upaya K3 merupakan sebuah usaha penyerasian antara kapasitas


kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja
dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya maupun
masyarakat sekelilingnya agar diperoleh produktivitas kerja yang
optimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi dibawah
ini :
 
Ditinjau dari keilmuan, keselamatan dan kesehatan kerja
diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit, dan sebagainya
• Keselamatan (safety)
• Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang
ditujukan untuk melindungi pekerja; menjaga keselamatan
orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan
produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan
melancarkan proses produksi.
• Kesehatan (health)
• Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik
dan psikologi individu (the degree of physiological and
psychological well being of the individual). Secara umum,
pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya yang
ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-
tingginya dengan cara mencegah dan memberantas
penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah kelelahan
kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
 STATUS KESEHATAN PEKERJA
Status kesehatan seorang pekerja
dipengaruhi oleh 3 (tiga ) faktor utama
yaitu :

1. Lingkungan Kerja
2. Perilaku Pekerja
3. Pelayanan Kesehatan
Kerja
K3?
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi
dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi
pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat
dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja
tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja juga
merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap
perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat
mengakibatkan kecelakaan.
Dasar hukum keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3)

 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja,
 Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
 dan Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3).
 UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja :
• Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
• Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
• Adanya bahaya kerja di tempat itu.
 Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3 :
• Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 (seratus)
tenaga kerja atau lebih dan atau yang mengandung potensi
bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan
produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti
peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit
akibat kerja (PAK).
 Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) :
• Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus
memperkerjakan 100 (seratus) orang atau lebih.
• Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari
100 (seratus) orang tetapi menggunakan bahan, proses dan
instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan,
kebakaran, keracunan dan pencemaran radioaktif.
TUJUAN PENERAPAN K3
• Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
Di dalamnya terdapat 3 (tiga) tujuan utama dalam
Penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu antara
lain :
 Melindungi dan menjamin keselamatan setiap
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
 Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
 Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas
Nasional
bahaya (hazard)

semua sumber, situasi ataupun


aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera (kecelakaan
kerja) dan atau penyakit akibat kerja
(PAK)
Bahaya keselamatan kerja
(safety hazard)
• Merupakan jenis bahaya yang berdamak pada timbulnya
kecelakaan yang dapat menyebabkan luka (injury) hingga
kematian, serta kerusakan property perusahaan.
Dampaknya bersifat akut. Jenis bahaya keselamatan antara
lain :

• a.Bahaya mekanik, disebabkan oleh mesin atau alat kerja


mekanik seperti tersayat, terjatuh, tertindih dan terpeleset.
• b.Bahaya elektrik, disebabkan peralatan yang mengandung
arus listrik.
• c.Bahaya kebakaran, disebabkan oleh substansi kimia yang
bersifat flammable (mudah terbakar)
• d.Bahaya peledakan, disebabkan oleh substansi kimia yang
sifatnya explosive
     Bahaya Kesehatan
Kerja (Health Hazard)
• Merupakan jenis bahaya yang berdampak pada
kesehatan, menyebabkan gangguan kesehatan dan
penyakit akibat kerja.Dampaknya bersifat kronis.jenis
bahaya ksehatan antara lain :
• a.Bahaya fisik, antara lain kebisingan, getaran, radiasi ion dan
non-pengion, suhu dan pencahayaan.
• b.Bahaya kimia, antara lain dengan materian atau bahan seperti
antiseptik, aerosol, insektisida, dust, mist, fumes, gas, vapor.
• c.Bahaya Ergonomi, antara lain repetitive movement, static
posture, manual handling dan postur jaggal.
• d.Bahaya Biologi, antara lain yang berkaitan dengan makhluk
hidup yang berada di lingkungan kerja yaitu bakteri, virus,
protozoa dan fungi (jamur) yang bersifat pathogen.
• e.Bahaya psikologi, antara lain beban kerja yang terlalu berat,
hubungan dan kondisi kerja yang tidak nyaman
faktor bahaya K3 di
tempat kerja
Jamur.
Faktor Bahaya Biologi Virus.
Bakteri.
Tanaman.
Binatang.

Bahan/Material/Cairan/Gas/Debu/Uap
Berbahaya.
Faktor Bahaya Kimia
Beracun.
Reaktif.
Radioaktif.
Mudah Meledak.
Mudah Terbakar/Menyala.
Iritan.
Korosi
Gerakan Berulang.
Faktor Bahaya Biomekanik Postur/Posisi Kerja.
Pengangkutan Manual.
Desain tempat kerja/alat/mesin.

Stress.
Kekerasan.
Faktor Bahaya Sosial-Psikologis Pelecehan.
Pengucilan.
Intimidasi.
Emosi Negatif
HIRARKI
PENGENDALIAN
Herarki Pengendalian Resiko K3
Eliminasi Sumber
Eliminasi
Bahaya
Substitusi Tempat Kerja/Pekerjaan
Substitusi
Alat/Mesin/Bahan Aman Mengurangi
Modifikasi/Perancangan Bahaya
Perancangan Alat/Mesin/Tempat Kerja
yang Lebih Aman
Prosedur, Aturan,
Pelatihan, Durasi Kerja,
Administrasi
Tanda Bahaya, Rambu, Tenaga Kerja Aman
Poster, Label Mengurangi Paparan
Alat Perlindungan Diri
APD
Tenaga Kerja
Insiden, Kecelakaan Kerja dan
Nearmiss
• Pengertian (Definisi) Insiden ialah kejadian yang
berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit
akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat
terjadi. Termasuk insiden ialah keadaan darurat.
• Pengertian (Definisi) Kecelakaan Kerja ialah insiden yang
menimbulkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun
kefatalan (kematian).
• Pengertian (Definisi) Nearmiss ialah insiden yang tidak
menimbulkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun
kefatalan (kematian).
• Pengertian (Definisi) Keadaan Darurat ialah keadaan sulit
yang tidak diduga (terduga) yang memerlukan
penanganan segera supaya tidak terjadi
kecelakaan/kefatalan.
PENYEBAB
KECELAKAAN KERJA

• Menurut teori domino effect kecelakaan kerja H.W


Heinrich, kecelakaan terjadi melalui hubungan
mata-rantai sebab-akibat dari beberapa faktor
penyebab kecelakaan kerja yang saling
berhubungan sehingga menimbulkan kecelakaan
kerja (cedera ataupun penyakit akibat kerja / PAK)
serta beberapa kerugian lainnya.
faktor-faktor penyebab
kecelakaan kerja

• penyebab langsung kecelakaan kerja,


• penyebab tidak langsung kecelakaan kerja
• dan penyebab dasar kecelakaan kerja.
penyebab langsung
kecelakaan kerja

• kondisi tidak aman


• tindakan tidak aman
• Termasuk dalam faktor pribadi antara lain :
mental/kepribadian tenaga kerja tidak sesuai
dengan pekerjaan, konflik, stress, keahlian yang
tidak sesuai, dsj.

• Termasuk dalam faktor penyebab dasar


kecelakaan kerja ialah lemahnya manajemen dan
pengendaliannya, kurangnya sarana dan
prasarana, kurangnya sumber daya, kurangnya
komitmen, dsb.
penyebab tidak langsung
kecelakaan kerja
• faktor pekerjaan dan faktor pribadi.

• Termasuk dalam faktor pekerjaan antara lain :


pekerjaan tidak sesuai dengan tenaga kerja,
pekerjaan tidak sesuai sesuai dengan kondisi
sebenarnya, pekerjaan beresiko tinggi namun
belum ada upaya pengendalian di dalamnya,
beban kerja yang tidak sesuai,
Menurut teori efek domino H.W Heinrich juga bahwa kontribusi terbesar penyebab
kasus kecelakaan kerja adalah berasal dari faktor kelalaian manusia yaitu sebesar
88%. Sedangkan 10% lainnya adalah dari faktor ketidaklayakan properti/aset/barang
dan 2% faktor lain-lain.

Gambar di bawah ialah ilustrasi dari teori domino effect kecelakaan kerja H.W.
Heinrich.
PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di
Tempat Kerja :
Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Aman di tempat kerja.
Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman di tempat kerja.
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan :
Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga kerja.
Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga kerja.
Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang berkaitan dengan
peningkatan penerapan K3 di tempat kerja.
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen :
Prosedur dan Aturan K3 di tempat kerja.
Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan pendukungnya di tempat
kerja.
Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja kepada
tenaga kerja.
Penyakit Akibat
Kerja (PAK)

• gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani


yang ditimbulkan ataupun diperparah oleh
aktivitas kerja ataupun kondisi lain yang
berhubungan dengan pekerjaan.
Upaya Pencegahan
Penyakit Akibat Kerja

• Pemeriksaan Kesehatan
• Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
• Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
• Pelayanan Kesehatan.
• Penyedian Sarana dan Prasarana serta perbaikan
tempat kerja yang lebih aman, sehat dan
ergonomis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai