Penyebab Prenatal
- kongenital termasuk malformasi perkembangan kortikal.
- asfiksia
- kelahiran prematur diperkirakan penyebab dari sebagian besar
kasus.Etiologiperinatal atau neonatal pada bayiberat lahir rendah
yang paling sering adalahleukomalacia periventrikular (PVL),
perdarahan periventrikular, daninfark serebral, tetapi pada bayi
berat lahir normal, alasan yang paling umum adalah ensefalopati
hypoxicischemic.Penyebab antenatal cerebral palsy lainnya adalah
kejadian vaskular ditunjukkan oleh pencitraan otak (misalnya, oklusi
arteri serebri), dan infeksi TORCH (toksoplasmosis, rubella,
cytomegalovirus, dan herpes simplex) selama trimester pertama dan
keduakehamilan adalah penyebab cacat perkembangan saraf jangka
panjang. Di negara-negara industri, proporsiCP disebabkan infeksi
TORCH diperkirakan hampir 5%. Penyebab kurang umum dari
cerebral palsy termasukgangguan metabolisme, konsumsi ibu racun,
dan sindrom genetik langka.
Alat Ukur
Skala Asworth
Asworth scale atau skala asworth digunakan
untuk memeriksa atau menilai tingkat
spastisitas yang dimiliki oleh pasien. Berikut
klasifikasi kriteria asworth scale:
MMT
Manual muscle test (MMT) merupakan
pengukuran kekuatan otot secara manual
menggunakan tangan tanpa alat khusus.
Pediatric Balance Scale (PBS)
Pediatric Balance Scale digunakan untuk
menilai kemampuan keseimbangan fungsional
pada anak usia sekolah. PBS terdiri dari 14
item yang dinilai dari skor 0 (fungsi terendah)
hingga skor 4 (fungsi tertinggi) dengan skor
GMFM
Gross Motor Function Measurement
(GMFM) merupakan suatu jenis
pengukuran klinis untuk mengevaluasi
perubahan fungsi gross motor pada
penderita cerebral palsy.
GMFCs
Gross Motor Functional Classification
System (GMFCS) pada kasus Cerebral
Palsy berdasarkan kemampuan pasien
sendiri yang terdiri dari duduk
(keseimbangan tubuh) dan berjalan.
PROBLEMATIKA FISIOTERAPI CP
SPASTIK HEMIPLEGI
Postural tonus : kelemahan pada otot leher satu sisi,
hipotonus pada otot proksimal satu sisi, hipertonus
pada bagian dstal satu sisi.
Axis : leher lemah di satu sisi, axis mata tidak di
tengah, stabilitas proksimal buruk di satu sisi, rotasi
segmental kepala buruk satu sisi, orientasi garis
tengah tubuh buruk, BOS buruk keluar dari axis
lengan dan kaki
Cortical level : visual problem, masalah pada tangan
dan kaki satu sisi, kognisi rendah, somatosensasi
buruk di satu sisi
Associated problem : perbedaan pertumbuhan
tulang, masalah emosional, kejang
Prognosis
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
prognosis penderita cerebral palsy seperti
tipe klinis, keterlambatan dicapainya
tahapan perkembangan bayi (milestones),
adanya reflek patoligi, adanya defisit
intelegensi, sensoris dan gangguan
emosional dan asupan makan. Prognosis
penderita dengan gejala motorik yang
ringan adalah baik; makin banyak gejala
penyertanya (retardasi mental, bangkitan
kejang, gangguan penglihatan dan
pendengaran) dan makin berat gejala
motoriknya, makin buruk prognosisnya.
STATUS KLINIS
KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama : D.A.K
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswa
Alamat : Gaden RT 4 / RW 8, Mojogedang,
Karanganyar
No. CM : 8548
DATA-DATA MEDIS RUMAH
SAKIT
Diagnosis medis : CP spastic hemiplegic
dextra.
Catatan klinis : tidak ada catatan klinis,
medika mentosa, hasil lab dan radiologi.
KELUHAN UTAMA DAN RIWAYAT
PENYAKIT SEKARANG
Keluhan utama : Sdr. D.A.K. sudah mampu berdiri dan
jalan secara mandiri namun kaki kanan dalam posisi
jinjit, sudah mampu melakukan ADL secara mandiri
tanpa bantuan.
Riwayat Perkembangan :
a. Riwayat prenatal : saat hamil, usia ibu 22 tahun dan
usia ayah 20 tahun. Tidak ada riwayat trauma.
b. Riwayat Natal : lahir normal pervaginam, usia
kehamilan cukup bulan, BBL 3 kg
c. Riwayat postnatal : saat usia anak 3 bulan, sdr. D.A.K
terkena panas dan kejang, dibawa ke RS PKU. Setelah
itu, sdr. D.A.K lebih dominan menggunakan sisi kiri
daripada kanan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
RIWAYAT KELUARGA DAN
STATUS SOSIAL
Merupakan anak pertama dari 2
bersaudara. Tidak riwayat keluarga dengan
keluhan serupa.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
DAN PENYERTA
Riwayat penyakit dahulu
Terdapat riwayat kejang dan panas pada
usia 3 bulan. Dirawat di RS PKU. Tidak
pernah mendapat terapi apapun sebelum
di YPAC.
D S D S D S
Dextra Sinistra
Dextra Sinistra
1. Fleksi Shoulder 5 5
2. Ekstensi Shoulder 5 5
3. Abduksi Shoulder 5 5
4. Adduksi Shoulder 5 5
5. Fleksi Elbow 5 5
6. Ekstensi Elbow 5 5
8. Fleksi hip 5 5
9. Ekstensi hip 3 3
Lingkungan aktivitas
Berada di asrama YPAC
Letak toilet tidak jauh dari kamar tidur
Ruang kelas berada di lantai 2
Ruang makan tidak jauh dari kamar tidur
Pemeriksaan spastisitas
menggunakan skala Asworth
NO. GERAK NILAI
D S
1. Fleksi Shoulder 0 0
2. Ekstensi Shoulder 0 0
3. Abduksi Shoulder 1 0
4. Adduksi Shoulder 0 0
5. Fleksi Elbow 1 0
6. Ekstensi Elbow 1 0
7. Supinasi 1 0
8. Pronasi 0 0
9. Palmar fleksi wrist 1 0
10. Dorsal fleksi wrist 2 0
11. Ekstensi phalangs 1 0
12. Fleksi phalangs 2 0
13. Fleksi hip 0 0
14. Ekstensi hip 0 0
15. Abduksi hip 0 0
16. Fleksi knee 0 0
17. Ekstensi knee 0 0
18. Dorsalfleksi ankle 0 0
19. Plantarfleksi ankle 2 0
Pemeriksaan tightness otot
Tightness m. hamstring bilateral (+)
Tightness m. illiopsoas bilateral (+)
Tightness tendon Achilles bilateral (+)
Pemeriksaan keseimbangan menggunakan
Pediatric Balance Scale (PBS)
DISABILITY / PARTICIPATION
RESTRICTION
Terdapat restriksi minimal namun tidak
mengganggu aktivitas
PROGRAM FISIOTERAPI
TUJUAN JANGKA PANJANG
Melanjutkan tujuan jangka pendek
Memperbaiki postur berjalan
Meningkatkan kemampuan fungsional
TUJUAN JANGKA PENDEK
Menurunkan spastisitas pada wrist dextra dan ankle
dextra
Meningkatkan tonus pada shoulder dextra dan hip
dextra
Meningkatkan keseimbangan dinamis
Memperbaiki postur saat duduk, berdiri dan berjalan
TEKNOLOGI INTERVENSI
FISIOTERAPI
Myofascial release
Stretching pasif
Strengthening
Koreksi postur
Latihan keseimbangan
RENCANA EVALUASI
Pemeriksaan spastisitas menggunakan
skala Asworth
Pemeriksaan kekuatan otot menggunakan
MMT
Pemeriksaan keseimbangan menggunakan
PBS
Pemeriksaan GMFM
Pemeriksaan fungsional menggunakan
GMFCS
PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanam : bonam
Quo ad fungsionam : bonam
(kemampuan berjalan)
Quo ad cosmeticam : bonam
PELAKSANAAN TERAPI
Myofascial release
Myofascial release diberikan pada otot
yang mengalami spastisitas.
Myofascial release diberikan pada area
fleksor elbow dextra, ekstensor elbow
dextra, palmarfleksor wrist dextra,
dorsifleksor wrist dextra, dorsifleksor ankle
dextra dan plantarfleksor ankle dextra.
Stretching pasif
Area yang akan diberikan stretching pasif dalam posisi
netral.
Streching pasif dikombinasikan dengan myofascial
release. Stretching pasif diberikan pada area fleksor
elbow dextra, ekstensor elbow dextra, supinator wrist
dextra, palmarfleksor wrist dextra, dorsifleksor wrist
dextra, dorsifleksor eversi dan plantarfleksor inversi
ankle dextra. Diberikan sebanyak 15 kali pada masing-
masing grup otot.
Stretching pasif diberikan pada abduktor dan fleksor
shoulder dextra dan sinistra, fleksor hip dextra dan
sinistra, ekstensor hip dextra dan sinistra, fleksor knee
dextra dan sinistra. Diberikan sebanyak 15 kali pada
masing-masing grup otot
Strengthening
Penguatan diberikan pada kelompok otot
abduktor shoulder dextra, fleksor shoulder
dextra, adduktor shoulder dextra, fleksor
hip dextra dan sinistra, ekstensor hip
dextra dan sinistra, fleksor knee dextra dan
sinistra, ekstensor knee dextra dan sinistra.
Penguatan pada masing-masing grup otot
diberikan sebanyak 10 kali pengulangan.
Koreksi postur
Koreksi postur yang diberikan pada posisi duduk dan
berdiri
Pada posisi duduk, koreksi postur yang diberikan berupa
mobilisasi bahu dan trunk. Anak diminta untuk
mengangkat lengan kiri (abduksi shoulder sinistra).
Kemudian terapis menarik lengan anak mendekat ke
telinga kiri anak. Gerakan ini diberikan bersamaan
dengan mobilisasi trunk.
Pada posisi berdiri, koreksi postur yang diberikan berupa
posisi berdiri yang tepat. Anak diminta untuk
menapakkan seluruh telapak kaki kanan ke lantai, badan
diminta untuk tegak, dan lengan lurus disamping badan.
Latihan keseimbangan
Latihan keseimbangan diberikan pada
posisi duduk dan berdiri.
Pada posisi duduk, anak diminta untuk
memindahkan beban tubuh ke sisi kanan
dan kiri secara bergantian.
Pada posisi berdiri, anak diminta untuk
berdiri tegak kemudian diminta untuk
memindahkan beban tubuh ke sisi kanan
dan kiri secara bergantian.
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
a. Pemeriksaan spastisitas menggunakan skala
Asworth
NO. GERAK NILAI
T1 T2 T3 T4 T5 T6
D S D S D S D S D S D S
1. Fleksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Shoulder
2. Ekstensi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Shoulder
3. Abduksi 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Shoulder
4. Adduksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Shoulder
5. Fleksi Elbow 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
6. Ekstensi 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
Elbow
7. Supinasi 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
8. Pronasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9. Palmar fleksi 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
wrist
10. Dorsal fleksi 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0
wrist
11. Ekstensi 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
phalangs
12. Fleksi 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 1 0
phalangs
13. Fleksi hip 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14. Ekstensi hip 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15. Abduksi hip 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16. Fleksi knee 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17. Ekstensi knee 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18. Dorsalfleksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ankle
19. Plantarfleksi 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0
ankle
b. Pemeriksaan keseimbangan menggunakan
Pediatric Balance Scale (PBS)
T1 T6