Anda di halaman 1dari 9

ASPEK LEGAL ETIK

KEPERAWATAN LANSIA:
INFORMED CONSENT
Disusun oleh :
Safitri Hanjani 1032161001
Neneng Dewi Aprilianty 1032161015
Yola Yunita 1032161020
Puput Safitri 1032161027
Putri Wahyuni 1032161036
Suci Lestari 1032161044
Ary Rachmat Kusuma 1032161047
Informed Consent

Informed berasal dari dua kata, yaitu informed (telah mendapatkan


penjelasan/keterangan/informasi) dan consent (memberikan
persetujuan/mengizinkan)
Consent adalah bahasa latin. Kata aslinya consentio, consentio; dalam
bahasa inggris menjadi consent yang artinya “persetujuan”, izin,
menyetujui kepeda seorang yang melakukan sesuatu.
Jadi,Informed consent adalah persetujuan yang diberikan setelah
mendapatkan informasi
Bentuk informcosent
Secara umum, ada dua bentuk Persetujuan Tindakan Medik (Informed
Consent) yaitu :

1. Tersirat atau dianggap telah diberikan (Implied Consent)


2. Dinyatakan (Expressed Consent)
Dengan ditandatanganinya Informed Consent secara tertulis tersebut,
maka dapat diartikan bahwa pemberi tanda tangan bertanggung jawab
dalam menyerahkan sebagian tanggung jawab pasien atas dirinya
sendiri kepada dokter yang bersangkutan, beserta risiko yang mungkin
akan dihadapinya.
Prinsip informed consent
Prinsip informed consent yang mewajibkan dokter untuk meminta
persetujuan bebas pasien seraya memberikan informasi yang
diperlukan guna dapat mengambil keputusan secarabebas rasional,
pada dasarnya berakar pada prinsip hormat terhadap otonomimanusia.
Fungsi pokok diberlakukannya prinsip informed consent adalahuntuk
melindungi dan memajukan otonomi .pasien sebagai individu manusia.
Fungsi dan tujuan informed
consent :
1. Penghormatan terhadap harkat dan martabat pasien selaku
manusia.
2. Promosi terhadap hak untuk mementukan nasibnya sendiri
3. Untuk mendorong dokter melakukan kehati-hatian dalam
mengobati pasien
4. Menghindari penipuan dan misleading oleh dokter
5. Mendorong diambil keputusan yang lebih rasional
6. Mendorong keterlibatan publik dalam masalah kedokteran dan
kesehatan
7. Sebagai suatu proses edukasi masyarakat dalam bidang kedokteran
dan kesehatan (Hendrik, 2012)
Manfaat Informed

1. Membantu kelancaran tindakan medis, melalui informend consent,


secara tidak langsung terjalin kerjasama antara tenaga kesehatan
dan klien sehingga memperlancar tindakan yang akan dilakukan.
2. Mengurangi efek samping dan komplikasi yang mungkin terjadi.
3. Mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan penyakit,
karena si pasien memiliki pemahaman yang cukup terhadap
tindakan yang dilakukan.
4. Meningkatkan mutu pelayanan.
5. Melindungi tenaga kesehatan dari kemungkinan tuntutan hukum.
Komponen Informed Consent

Menurut Culver and Gert ada 4 (empat) komponen yang harus


dipahami pada suatu persetujuan :
a. Sukarela (voluntariness)
b. Informasi (information)
c. Kompetensi (competention)
d. Keputusan (decision)

Anda mungkin juga menyukai