Anda di halaman 1dari 39

PETUGAS GIZI PUSKESMAS PIYUNGAN

1. Perencanaan Menu
2. Dapur Umum Makanan/Darurat
3. UPGK Dalam Pos Layanan Terpadu
4. Penyuluh Gizi
5. Mengenal Keadaan Gizi
1. TRIGUNA MAKANAN
a. Untuk bergerak, bekerja, dan kegiatan lain diperlukan makanan
sumber zat tenaga.
Sumber bhn makanan : beras, jagung, ubi jalar, ubi kayu,dll.
b. Untuk pertumbuhan badan diperlukan sumber zat pembangun.
Sumber bhn makanan : daging, telur, ikan, susu, kacang2an,
tempe, tahu,dll.
c. Untuk memperlancar dan mengatur pekerjaan dalam tubuh
diperlukan sumber zat pengatur.
Sumber bhn makanan : Sayur-sayuran dan buah-buahan.
2. ZAT GIZI DALAM BAHAN MAKANAN
 Golongan bahan makanan sumber zat tenaga terutama
mengandung zat hidrat arang
 Golongan bahan makanan sumber zat pembangun terutama
mengandung zat protein
 Golongan bahan makanan sumber zat pengatur terutama
mengandung zat vitamin dan zat mineral
3. HIDANGAN MAKANAN SEDERHANA
Menu seimbang adalah menu sehat mengandung bahan makanan
sumber zat tenaga, zat pembangun, pengatur dan dalam
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
a. Kebutuhan Gizi Perorangan
Kebutuhan gizi seorang dibedakan oleh :
 Umur
Kebutuhan kalori anak-anak lebih tinggi bila dibandingkan
dengan ukuran tubuh pada orang dewasa. Begitu pula
kebutuhan kalori anak-anak remaja lebih tinggi pada orang
dewasa. Hal ini disebabkan kalori yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, sedangkan pada usia tua aktifitas berkurang
sehingga kebutuhan kalori menjadi lebih rendah dari pada
usia muda
 Jenis Kelamin
Pada masa remaja dan dewasa, laki-laki lebih banyak
membutuhkan kalori dari pada wanita. Hal ini
disebabkan karena laki-laki mempunyai lebih banyak
otot dan lebih aktif.
 Macam pekerjaan
Orang dewasa yang bekerja berat (petani, pembantu
rumah tangga) membutuhkan lebih banyak kalori dari
pada orang yang bekerja sedang (perawat yang bekerja
di rumah sakit) dan orang yang bekerja ringan (juru
tulis).
Daftar Bahan Makanan Penukar merupakan alat yang
sangat berguna untuk menyusun menu yang bervariasi,
sehingga dapat direncanakan suatu menu seimbang.
Dalam Daftar Bahan Makanan Penukar dicantumkan
penggolongan bahan makanan menurut kandungan zat
gizi. Bahan makanan pada tiap golongan dalam jumlah
yang tercantum dalam daftar bernilai sama, oleh sebab
itu satu sama lain dapat saling menukar.
Contoh :
 100 gram (3/4 gelas) nasi dapat ditukar dengan 200
gram (4 buah) kentang atau ditukar dengan 150 gram (1
buah sedang) ubi atau ditukar dengan 80 gram (2 iris
sedang) roti tawar.
 50 gram (1 potong sedang) daging sapi dapat ditukar
dengan 60 gram (1 butir besar) telur ayam negeri atau
dengan 50 gram (1 potong sedang) ikan segar atau
dengan 25 gram (2 sendok makan) ikan teri
1). Buat suatu pola dan susunan menu untuk jangka waktu yang
diinginkan.
2). Mula-mula cantumkan makanan sumber hidrat arang dalam
daftar menu (nasi/roti/mie dsbnya)
3). Kemudian cantumkan makanan sumber protein
(daging/ikan/telur dsbnya, tempe/tahu/kacang merah
dsbnya). Buat variasi untuk menghindari kebosanan.\
4). Cantumkan sayuran, rencanakan dalam warna kontras dan
rasa yang serasi
5). Kemudian cantumkan buah.
6). Terakhir cantumkan makanan selingan
 Arti Dapur Umum Makanan Darurat

Dapur Umum Makanan Darurat diselenggarakan untuk melayani


masyarakat yang tertimpa musibah disebabkan bencana alam yang
mengakibatkan sejumlah besar masyarakat kehilangan tempat tinggal
dan harta benda. Misalnya pada peristiwa banjir, gunung meletus,
gempa bumi, tanah longsor, angin topan, kebakaran.
 Syarat-syarat Makanan Darurat
 Menu harus sederhana, tetapi memenuhi syarat gizi dan kesehatan

 Susunan hidangan dapat dengan cepat dikerjakan

 Bentuk makanan praktis/mudah dibagikan

 Perencanaan menu disusun berdasarkan suplai bahan yang yang tersedia

 Bentuk makanan disesuaikan dengan macam konsumen yang dilayani


 Menggunakan bahan makanan yang tidak banyak membuat sampah

 Menggunakan bumbu yng tidak merangsang


Kegiatan administrasi meliputi :
1. Pencatatan barang-barang yang diterima
2. Pencatatan barang-barang persediaan/gudang
3. Pencatatan perbelanjaan harian
4. Pencatatan jumlah orang yang dilayani
5. Pencatatan jumlah petugas dengan dan tanggungjawab
masing-masing
6. Pencatatan inventaris barang dan perlengkapan
7. Pencatatan pemakaian bahan makanan setiap kali
makan
1. Menentukan Lokasi Dapur Umum Makanan Darurat
Pada dasarnya ada dua kemungkinan tempat/lokasi untuk
menyelenggarakan makanan darurat, yaitu :
a. Di luar ruangan, berarti membangun tempat baru di alam
terbuka, dengan syarat :
 Tempat harus datar, kering dan tidak banyak binatang kecil
 Ada pohon-pohon sebagai pelindung
 Dekat dengan sumber air bersih
 Jauh dari tempat yang mudah menimbulkan kebakaran
 Dekat dengan jalan yang mudah dilalui kendaraan pengangkut
bahan, untuk keperluan dapur umum tersebut
 Dekat dengan tempat pemberian makanan
b. Di dalam ruangan, dengan syarat :
 Lokasi baik dan keadaan tempat tidak rusak

 Tidak ada kemungkinan untuk terjadi kebakaran


 Mempunyai lantai yang kuat untuk menahan peralatan
yang banyak dan berat
 Cukup cahaya dan penerangan
 Ada fasilitas kamar mandi dan kakus
 Dekat dengan jalan
 Cukup persediaan air/dekat dengan sumber air
 Dekat dengan tempat pemberian makan
2. Menyiapkan Dapur Umum Makanan Darurat kerja
 Bila di luar ruangan, diperlukan tenda-tenda

 Perhatikan saluran pembuangan air dari dapur. Bila tidak


ada, perlu dibuatkan terlebih dahulu. Karena pembuangan
air yang tidak baik dapat merupakan penghalang kelancaran
kerja, dapat menimbulkan bau busuk dan sarang hama/bibit
penyakit.
 Siapkan/letakkan tempat sampah jauh dari tempat memasak
dan tempat makan.
 Ruang kerja harus diatur untuk kelancaran kerja:
 Susun tempat memasak secara teratur
Meja pelayanan letaknya langsung ke arah tempat makan
Ruang ke jurusan pintu keluar harus ada kelonggaran
1. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga

UPGK pada hakekatnya adalah salah satu usaha untuk meningkatkan


derajat kesehtan melalui peningkatan status gizi.

UPGK adalah Usaha Keluarga untuk meningkatkan status gizi seluruh


anggotanya, dengan bimbingan tehnis petugas kesehatan atau sektor lain
dengan peran serta aktif masyarakat.

2. Pengertian Pos Pelayanan Terpadu

Untuk memperoleh pelayanan kesehatan, masyarakat dapat pergi ke


Puskesmas terdekat. Selain Puskesmas terdekat terdapat pula pos-pos
pelayanan khusus yang dikelola masyarakat setempat di RT, RW, desa
ataupun dukuh, yang disebut Pos Pelayanan Terpdu atau Posyandu.
Kegiatan Posyandu dilakukan sebulan sekali, terutama untuk melayani
anak balita, ibu hamil dan ibu menyusui, di mana mereka dapat
memperoleh pelayanan kesehatan dan keluarga berencana
3. Sasaran UPGK dan Posyandu
Sasaran UPGK dan Posyandu dalah semua balita, ibu
hamil dan ibu menyusui.
a. Kegiatan UPGK di Posyandu, dengan sistem 5 meja :
1) Pendaftaran Balita dan Ibu Hamil
2) Penimbangan Balita
3) Pencatatan hasil penimbangan
4) Penyuluhan dan pelayanan ibu hamil dan ibu
menyusui ( juga didistribusikan kapsul vitamin A,
tablet tambah darah, oralit)
5) Pelayanan Kesehatan
ALUR KEGIATAN POSYANDU

2. PENIMBANGAN BALITA
1. PENDAFTARAN

3. PENGISIAN KMS

4. PENYULUHAN 5. PELAYANAN OLEH


PETUGAS
b. Kegiatan kesehatan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
 Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak
 Pelayanan Gizi
 Imunisasi
 Penanggulangan Diare (muntaber)
 Pelayanan Keluarga Berencana

c. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)


UPGK merupakan usaha keluarga untuk memperbaiki gizi
seluruh keluarga, dilaksanakan oleh keluarga, bersama
masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan. Kegiatan
UPGK merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan.
d. Guna Penimbangan Balita
Anak yang sehat bila diberi cukup makanan bergizi dan tidak sakit makin
lama akan bertambah besar dan bertambah tinggi, berarti anak tersebut
tumbuh.

Cara yang mudah untuk mengetahui pertumbuhan balita, yaitu menimbang


anak tersebut setiap bulan. Kalau berat badannya naik terus berarti anak
tersebut sehat.

e. Kartu Menuju Sehat (KMS)

Seorang ibu diharapkan dapat mengetahui dan mengamati semua kegiatan


yang berhubungan dengan kesehatan anaknya dari sejak lahir sampai
berumur 5 tahun. Semua kejadian di catat dalam Kartu Menuju Sehat atau
KMS.
Grafik anak laki-laki 0-24 bln Grafik anak perempuan 0-24bln
Grafik anak laki-laki 24-59 bln Grafik anak perempuan 24-59 bln
3. Penyelenggaraan UPGK / Posyandu
 Pos Pelayanan Terpadu direncanakan dan dikembangkan oleh
kader bersama kepala desa dan LKMD (seksi KB-Kesehatan dan
PKK) dengan bimbingan Tim Pembina LKMD Tingkat Kecamatan.
 Diselenggarakan oleh kader yang terlatih, yang berasal dari PKK,
tokoh masyarakat, pemuda dan lain-lain dengan bimbingan Tim
Pembina LKMD Tingkat Kecamatan.
 Pos Pelayanan Terpadu sebaiknya berada pada tempat yang
mudah didatangi oleh masyarakat dan ditentukan oleh
masyarakat sendiri.
 Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu dapat dilaksanakan di Pos
Pelayanan Terpadu yang sudah ada, dirumah penduduk, balai
desa,.
 UPGK dikoordinasikan oleh LKMD dan seksi PKK
 Pelaksanaan UPGK dibimbing oleh BPGD (Badan Perbaiakan Gizi
Daerah)

3. Paket Pertolongan Gizi, berisi :


 Tablet tambah darah, diberikan untuk :
 Ibu hamil, selama 90 hari/90 tablet
 Tablet tambah darah mengandung 200 mg ferrous sulfat dan
0,25 mg asam folat, dikemas dalam aluminium foil berisi 30
tablet.
 Kapsul vitamin A dosis tinggi
 Balita (1-5 tahun), sehat atau sakit, enam bulan sekali dalam
bulan februari dan agustus.
 Ibu nifas, paling lambat diberikan 30 hari setelah melahirkan

Catatan : Kapsul vitamin A dosis tinggi tidak diberikan kepada


bayi dan ibu hamil.
 Oralit
1. Mengenal Tiga Fungsi Makanan

a. Makanan sebagai sumber tenaga

b. Makanan sebagai sumber pembangun

c. Makanan sebagai sumber zat pengatur

2. Dalam memasak harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Memilih Bahan Makanan Bergizi


Setiap merencanakan menu seimbang untuk seluruh anggota,
disarankan untuk membuat daftar kebutuhan bahan makanan
untuk membuat menu seimbang, dengan memperhatikan :
 Bahan mudah didapat, murah, bernilai gizi tinggi, dapat diterima
dan mudah memasaknya.
 Bahan makanan yang murah harganya belum tentu lebih rendah
nilai gizinya daripada bahan makanan yang mahal.
b. Memasak secara beregu
Rencanakan memasak bahan makanan secara beregu
dan bagilah pekerjaan diantara anggota regu.
c. Membuat/mempersiapkan alat peraga untuk
penyuluhan gizi, misalnya :
 Food model
 Model bahan makanan asli
Empat masalah gizi utama di Indonesia :
1. Gangguan akibat kurang iodium (GAKI) adalah akibat kekurangan
iodium, sehingga kelenjar pada leher bagian bawah menjadi
besar.
2. Anemia Gizi
Gejala penyakit yang timbul karena seseorang kekurangan zat besi
dalam tubuhnya.
3. KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan gizi yang
disebabkan oleh karena tubuh kekurangan zat protein dan kalori
dalam makanan seharui-hari.
4. Kekurangan Vitamin A adalah keadaan kurang gizi yang
disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin A dalam makanan
sehari-hari.
Untuk menentukan keadaan gizi dilakukan pengukuran
dengan cara antropometri yaitu melakukan
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan. Alat untuk menimbang berat badan antara lain
adalah timbangan kamar mandi (Bath room scale) dan
timbangan injak (balance scale).
Alat untuk mengukur tinggi badan adalah microtoise.
PENGGUNAAN BATHROOM SCALE

SKALA
0,5 Kg
MALAH
ADA YG
1.0 Kg
b. Pelaksanaan Pengukuran Panjang Badan
• Telentangkan balita di atas papan pengukur dengan posisi

kepala menempel pada bagian papan yg datar dan tegak


lurus (papan yg tidak dapat bergerak)
• Pastikan puncak kepala menempel pada bagian papan yg

statis
• Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat dan

tumit menempel secara tepat pd papan pengukur


• Geser bagian papan yg bergerak sampai seluruh bagian

kedua telapak kaki menempel pada bagian papan yg dapat


digeser (dengan cara menekan bagian lutut dan mata kaki)
• Baca dan catat panjang badan balita dari angka kecil ke

angka besar
PROSEDUR PENGUKURAN TINGGI BADAN
(UNTUK BALITA BERUMUR LEBIH DARI 2 TAHUN)
Dengan Microtoise
1. Persiapan Alat
• Letakkan microtoise di lantai yg rata dan
menempel pada dinding yg tegak lurus
• Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai
angka pada jendela baca menunjukkan angka nol
• Paku/tempelkan ujung pita meteran pd dinding
• Tarik kepala microtoise ke atas sampai ke paku
2. Pelaksanaan pengukuran tinggi badan
• Posisikan balita berdiri tegak lurus di bawah microtoise
membelakangi dinding
• Posisikan kepala balita berada di bawah alat geser
microtoise, pandangan lurus kedepan
• Posisikan balita tegak bebas, bagian belakang kepala,
tulang belikat, pantat dan tumit menempel di dinding
• Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
• Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala balita
• Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca harus
sejajar dengan garis merah
• Angka yang dibaca adalah yg berada pada garis merah dari
angka kecil ke arah angka besar
• Catat hasil pengukuran tinggi badan balita pada kartu status

Anda mungkin juga menyukai