Anda di halaman 1dari 18

INSIDENSI DAN MORTALITAS INFEKSI

PLEURA
• EFUSI PARAPNEUMONIC  14-19% PASIEN CAP  1/3 PASIEN MENGALAMI
EMFIEMA / PARAPNEUMONIC EFUSI TERKOMPLIKASI
• INSIDENSI TERBESAR PADA GERIATRIC
• FATALITY RATE 7-11%  30 DAY HOSPITAL CASE
• RATING TINGGI READMISI DAN INTERVENSI BERULANG
• MORTALITAS LAMBAT INFEKSI PLEURA  1-3 TAHUN (15-30%), PADA EMFIEMA
 3 BULAN (8%)
PRINSIP TATALAKSANA SECARA UMUM

• EMPIEMA : PUS DALAM RONGGA PLEURA ATAU CAIRAN


PLEURA DENGAN TERDAPATNYA ORGANISME PADA GRAM
STAIN MAUPUN KULTUR
• COMPLICATED PARAPNEUMONIC EFFUSION (CPE) : PH CAIRAN
PLEURA <7.20 ATAU GLUKOSA CAIRAN PLEURA <60MG/DL
• PRIA > WANITA (2:1)
• KOMORBIDITAS : DM, HIPOALBUMIN DAN
ALCOHOLISM
3 TAHAP KLASIFIKASI DARI EFUSI
PARAPNEUMONIK

• EXUDATIVE (2-3 MINGGU)


• FIBRINOPURULENT
• ORGANIZING
TERAPI INTRAPLEURAL FIBRINOLITIK

• LATAR BELAKANG
• DEPOSIT FIBRIN  LOKULASI DAN ADHESI PLEURA, DRAINASE
INHIBISI DAN EKSPANSI PARU
• STRATEGI  IPFT (FIBRINOLITIK, DENGAN ATAU TANPA DNASE)
MELALUI CHEST TUBE  EFEK ENZIMATIK DEBRIDEMEN
• MENGURANGI TINDAKAN OPERASI, TETAPI MENUNDA TERAPI
DEFINITIVE DAN MENINGKATKAN COST DAN LOS
DOSIS IPFT

• RANGE 2-100MG, DWELL TIME 30 M – 4 JAM


• PASIEN DENGAN KEGAGALAN DRAINASE PADA PENGOBATAN IPFT
DENGAN SHORT COURSE LEBIH MENGUNTUNGKAN DARI
TAMBAHAN INSERSI TUBE DENGAN GUIDING ATAU OPERASI LALU
MENAMBAHKAN WAKTU PENGGUNAAN IPFT

• RESIKO PERDARAHAN SISTEMIK RENDAH


MEDIKAL TORAKOSKOPI (PLEUROSKOPI)

• 6 HARI SETELAH TUBE DRAINASE DAN 18 HARI DARI ONSET


GEJALA
• DAPAT MENGHENTIKAN ADHESI, TAPI TIDAK DENGAN
REEKSPANSI PARU, KETERBATASAN KONTROL PERDARAHAN
TERAPI SURGIKAL

• TIDAK ADA DATA YANG MENYEBUTKAN BAHWA BAIK VATS


MAUPUN IPFT STRATEGI TATALAKSANANYA LEBIH BAIK.
• DRAINASE DAN IPFT DENGAN TPA DAN DNASE 30%
GAGAL  KANDIDAT OPERASI
• KONVERSI DARI VATS KE OPEN DEKORTIKASI SANGAT
BERVARIASI
Semakin lama
durasi dari gejala,
semakin tinggi
resiko konversi
VATS ke open
torakotomi (8-44%
kasus)
FRAMEWORK PRAKTIK UNTUK TATALAKSANA

• MEREKOMENDASIKAN  TATALAKSANA AKTIF DENGAN


KOMUNIKASI MULTIDISIPLIN ANTARA CHEST PHYSICIAN,
INTERVENTIONAL PULMONOLOGIST DAN BEDAH UMUM
MAUPUN BEDAH THORAKS
TATALAKSANA ANTIBIOTIK

• HASIL KULTUR
• HOSPITAL CARE ASSOCIATED EMPHYEMA: METHICILIN RESISTANT STAPH
AUREUS (PSEUDOMONAS: VANCOMYCIN, CEFEPIME DAN METRONIDAZOLE)
• COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA: PENISILIN RESISTANT STREPTOKOKUS
DAN METHICILLIN SENSITIVE STAPH AUREUS ( METRONIDAZOL, BETA LACTAM
DENGAN BETA LACTAM INHIBITOR <AMOXICILLIN KLAVULANAT, AMPISILIN
SULBACTAM, PIPERASILIN TAZOBACTAM> ATAU KARBAPENEM)
• DURASI 3-6 MINGGU TERGANTUNG RESPON KLINIS PASIEN
KESIMPULAN

• 3 HIGHLY VARIABLE DOMAIN


• FAKTOR HOST / PATHOGEN ( PENYAKIT KOMORBID, PHYSIOLOGICAL RESERVES
DAN RESPON IMUN HOST)
• FAKTOR RUANG PLEURA ( DERAJAT MAKROSKOPIK ORGANISASI DAN LOKULASI,
BIOKEMISTRI CAIRAN PLEURA DAN LEBEL FIBRINOLITIK INHIBITOR)
• INTERVENSI TERAPETIK ( ANTIMIKROBA, DRAINASE, IPFT, SURGERY DAN TIMELINE
TERAPI)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai