Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS INSTRUMEN

Kimia Dasar
Dede Komarudin M. Farm., Apt
Januari 2018
 ANALISIS, meliputi 3 aspek secara komprehensif:

1. Pengumpulan data

2. Proses pengolahan data, interpretasi

3. Judgement, pengambilan
keputusan/kesimpulan
Klasifikasi Metode Analitik

• Kimia Analisis adalah ilmu untuk mengidentifikasi jenis


komponen dalam suatu sampel (analisis kualitatif) dan
menetapkan jumlah relatif masing-masing komponen
(analisis kuantitatif).

• Umumnya, tahap pemisahan diperlukan untuk


mengisolasi komponen dalam sampel yang dianalisis.

• Metode yang digunakan dibedakan dalan 2 golongan,


yaitu:
• Metode Klasik
• Metode Instrumental
Klasifikasi Metode Analitik

METODE KLASIK — disebut juga metode basah

1. Pemisahan Analit — ekstraksi, destilasi, presipitasi


(pengendapan), filtrasi (penyaringan), dll.

2. Analisis Kualitatif — titik didih, titik beku, warna,


bau, densitas, reaktivitas, indeks bias, dll.

3. Analisis Kuantitatif — analisis gravimetri dan


volumetri.
Klasifikasi Metode Analitik
 METODE INSTRUMENTAL
mengeksploitasi sifat fisik suatu analit untuk memperoleh
informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif.
1. Pemisahan Analit — dapat dilakukan dengan 2
cara:
a. Pemisahan secara fisik :
— kromatografi
— elektroforesis
b. Pemisahan secara spektroskopik :
mengisolasi sinyal yang muncul secara
spektrokskopik
Klasifikasi Metode Analitik
 METODE INSTRUMENTAL
mengeksploitasi sifat fisik suatu analit untuk memperoleh
informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif.
1. Pemisahan Analit
2. Analisis Kualitatif
• Spektroskopi X-ray
• Spektroskopi Infrared (IR)
• Spektroskopi massa (MS)
• Spektroskopi magnetik inti (NMR)
3. Analisis Kuantitatif
• Spektroskopi UV-Vis
• Spektroskopi absorpsi & emisi atomik (AAS & AES)
• Konduktifitas (pH)
Klasifikasi Metode Analitik
JENIS METODE INSTRUMENTAL
Komponen Instrumentasi
General
Signal Instrument
Analytical
Signal
Detector Components
or
Transduced
Signal Signal
Generator Input Transducer
Electrical or
Processor
Analytical Detector T ransduced
Mechanical
Signal Signal or Signal
Signal Signal
Generator Input Transducer
Electrical or
Processor
Mechanical
Signal
Display Unit

Display Unit
or
Output
Transducer

Computer Digital Readout Chart Recorder Meter

Digital Data Analog Data


Pemilihan Metode Analitik

Untuk menentukan metode analisis yang tepat (terbaik),


analis hendaknya menanyakan hal-hal berikut:

• Apakah akurasi diperlukan?


• Berapa banyak sampel yang tersedia?
• Berapa rentang konsentrasi yang terdapat dalam
sampel?
• Apakah terdapat komponen dalam sampel yang
menyebabkan interferensi?
• Bagaimana sifat fisik dan kimia dari matriks yang
terdapat pada sampel?
• Berapa banyak sampel yang akan dianalisis?
Analisis
Instrumen I
Performance characteristics

Kriteria yang digunakan untuk membandingkan beberapa


metode analitik
 Precision  Detection Limit
 Absolute standard  Blank plus three times
deviation Std. Dev. of blank
 Relative standard
deviation  Dynamic Range
 Coefficient of variation  Limit of Quantitation
 Variance (LOQ)
 Accuracy/Bias  Limit of Linearity (LOL)
 Absolute systematic error  Selectivity
 Relative systematic error  Effects of interferences
 Sensitivity  Coefficient of Selectivity
 Calibration
 Analytical
Analisis
Instrumen I
Performance characteristics

Kriteria lain yang perlu untuk dipertimbangkan dalam


pemilihan metode analisis:
1. Kecepatan analisis
2. Kemudahan metode analisis
3. Tingkat kemahiran operator
4. Biaya dan ketersediaan peralatan (instrumen)
5. Biaya analisis per sampel
Kimia analisa instrumen adalah cabang ilmu kimia yang
berhubungan dengan identifikasi atau penentuan
komposisi dengan bantuan instrumen (alat) khas;
keuntungan analisis berlangsung cepat dengan sedikit
pereaksi baik jenis maupun jumlahnya, dan
kelemahannya bergantung pada ketelitian alat. 
SPEKTROFOTOMETRI
• Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat
yang terdiri dari spectrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di
transmisikan atau yang di absorpsi.
• Pada umumnya ada beberapa jenis spektrofotometri
yang sering digunakan dalam analisis secara kimiawi,
antara lain:
a.       Spektrofotometri Vis (visibel)
      b.      Spektrofotometri UV (ultra violet)
c.       Spektrofotometer UV-VIS
1. Spektrofotometri Visibel
- Spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber
sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible
termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380
sampai 750 nm. 
- Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro
visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga
dengan nama Wolfram
- Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample
yang memiliki warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari
metode spektrofotometri visible.
- Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus
terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent
spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent
yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi
dengan analit yang akan dianalisa.
2. Spektrofotometri UV
- spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar
UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm.
Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu
deuterium.Deuterium disebut juga heavy hidrogen. 
- Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka
senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan
senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.
- Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat
berwarna dengan penambahan reagent tertentu. Namun perlu
diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi
atau centrifugasi. 
- Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih
dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi.
- Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan
terjadi interferensi dari senyawa lain selain analat yang juga
menyerap pada panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi
menimbulkan bias pada hasil analisa. 
3. Spektrofotometri UV-VIS
- Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah
sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber
cahaya visible. 
- Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik
untuk sample berwarna juga untuk sample tak
berwarna.Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling
banyak tersedia dan paling populer digunakan.
- Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari
sumber radiasi diteruskan menuju monokromator, Cahaya
dari monokromator diarahkan terpisah melalui sampel
dengan sebuah cermin berotasi, Detektor menerima
cahaya dari sampel secara bergantian secara berulang –
ulang, Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital
dan dilihat hasilnya, perhitungan dilakukan dengan
komputer yang sudah terprogram.
Instrumentasi UV-VIS
1. Sumber Radiasi
2. Wadah Sampel
3. Monokromator
4. Detektor
5. Rekorder
KOLORIMETRI
- Analisis cara kolorimetri berdasarkan kepada
perbandingan warna larutan yang konsentrasinya tidak
diketahui, dengan larutan standar yaitu larutan yang
diketahui konsentrasinya
- Yang dimaksud dengan warna disini adalah semua warna
mulai dari rentang inframerah hingga
ultraviolet.berdasarkan intensitas warnanya, konsentrasi
zat yang mempunyai warna sendiri dapat diukur.
- Untuk zat yang tidak berwarna, contoh kita jadikan suatu
senyawaan yang berwarna dengan menambahkan
pereaksi-pereaksi yang sesuai. 
- Kolorimetri dikaitkan dengan penetapan konsentrasi suatu
zat dengan mengukur absorpsi relatif cahaya sehubungan
dengan konsentrasi tertentu zat itu
- Dalam kolorimetri visual, cahaya putih alamiah ataupun
buatan umumnya digunakan sebagai sumber cahaya, dan
penetapan biasanya dilakukan dengan suatu instrumen
sederhana yang disebut kolorimeter atau pembanding
(comparator) warna. Bila mata digantikan oleh sel fotolistrik
instrumen ini disebut kolorimeter fotolistrik.
- Keuntungan utama metode kolorimeter adalah bahwa
metode ini memberikan cara sederhana untuk menentukan
kuantitas zat yang sangat kecil
- Batas atas metode kolorimeter pada umumnya adalah
penetapan konstituen yang ada dalam kuantitas kurang dari
1 atau 2 persen.
- Pengembangan kolorimeter fotolistrik yang tidak mahal
menyebabkan cabang analisis kimia instrumental ini bahkan
dapat dilakukan dalam lembaga pendidikan yang kecil
sekalipun.
TEORI KOLORIMETRI
• Bila suatu berkas cahaya polikromatik atau monokromatik dialirkan melalui
suatu media yang transparan (gas,cair,padat) maka sebagian cahaya akan :
1. Dipantulkan (reflected)
2. Diserap media (absorbed)
3. Dipancarkan (taransmitted)
• Besarnya penyerap akan sebanding dengan tebalnya media dan kepekatan
dari zat yang dilarutkan. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang
gelombang tertentu tergantung pada senyawaan/warna yang ada.
Bila:
I0 : Intensitas cahaya mula-mula
Ia : Intensitas cahaya yang diserap
Ir : Intensitas cahaya yang dipantulkan
It : Intensitas cahaya yang dipancarkan,
Maka :
• I0 = Ia + Ir + It
CENTRIFUGE
- Centrifuge adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan
suatu larutan dengan berat molekul yang berbeda berdasarkan gaya
centrifugal igerakkan oleh motor, yang berputar sampel cair dengan
kecepatan tinggi
GUNA CENTRIFUGE :
Dalam laboratorium centrifuge digunakan untuk memisahkan
partikulat padat dari cairan, misalnya serum dan darah beku.
• Jenis sentrifugasi :
Diferensial sentrifugasi , sering digunakan untuk memisahkan organel
tertentu dari sel utuh untuk analisa lebih lanjut bagian tertentu dari sel
Isopycnic sentrifugasi , sering digunakan untuk mengisolasi asam
nukleat seperti DNA
Sukrosa gradien sentrifugasi , sering digunakan untuk memurnikan
virus menyelimuti dan ribosom, dan juga untuk memisahkan organel
sel dari ekstrak seluler mentah
Macam- macam centrifuge :
- Microcentrifuges
Perangkat untuk tabung kecil dari 0,2 ml sampai 2,0 ml
(mikro tabung), sampai dengan 96 baik-piring, desain
yang kompak, tapak kecil, sampai dengan 30.000 g)
- Klinis sentrifugal
Perangkat yang digunakan untuk aplikasi klinis seperti
tabung koleksi darah, kecepatan rendah perangkat)
- Serbaguna benchtop sentrifugal
Perangkat untuk berbagai ukuran tabung, variabilitas
tinggi, jejak besar
- Berdiri sendiri sentrifugal
Perangkat berat seperti ultracentrifuge 
Cara pengoperasian centrifuge :
-Periksa spesifikasi elektrik alat untuk
mengetahui tegangan yang dibutuhkan
-Hubungkan pesawat dengan jala-jala
PLN
-Letakkan sampel dalam alat dengan
posisi diagonal (berhadapan) untuk
menjaga kkeseimbangan rotor.
-Tutup kembali  tempat sampel
-Atur kecepatan yang dibutuhkan
-Tentukan waktu yang dibutuhkan
dengan tombol switch timer untuk
menghidupkan alat maka indikator
akan menyala
-Alat akan bekerja sesuai dengan timer
yang ditentukan
-Jika alat selesai digunakan cabut alat
dari hubungan jala-jala PLN.
• Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan centrifuge :
- Harus ditempatkan pada posisi datar air
- Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic
secara rutin
- Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai
dengan centrifuge
- Beban harus seimbang
- Penutup harus telah menutup dengan baik dan kencang
- Periksa bantalan pada wadah tabung
• Kalibrasi centrifuge :Centrifuge perlu dikalibrasi baik
kecepatan putarnya/ rpm maupun waktu/ timernya, dan pada
centrifuge refrigated diperlukan juga kalibrasi suhu.
• Kalibrasi RPM Centrifuge :
- Tachometer mekanik, yaitu dengan kabel lentur
- Tachometer elektrikal
pH Meter
- pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan
- pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang
diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14.
- Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa
mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan
air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7,
- Sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa
(yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 – 14. Air
murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.

Salah satu alat untuk mengukur pH : pH Meter


pH Meter
- Sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH
(kadar keasaman atau alkalinitas) ataupun basa dari suatu
larutan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk
mengukur pH zat semi padat).
- PH meter yang biasa terdiri dari pengukuran probe pH
(elektroda gelas) yang terhubung ke pengukuran pembacaan
yang mengukur dan menampilkan pH yang terukur.
- Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada
sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun
sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan
elektrolit lemah.
- Alat ini ada yang digital dan juga analog. pH meter banyak
digunakan dalam analisis kimia kuantitatif.
Keuntungan dari penggunaan pH meter dalam
menentukan tingkat keasaman suatu senyawa adalah:
• Pemakaiannya bisa berulang-ulang
• Nilai pH terukur relatif cukup akurat
- Prinsip utama pH meter adalah pengukuran arsu listrik
yang tercatat pada sensor pH akibat suasana ionik di
larutan.
- Stabilitas sensor harus selalu dijaga dan caranya
adalah dengan kalibrasi alat.
- Kalibrasi terhadap pHmeter dilakukan dengan: Larutan
buffer standar : pH = 4,01 ; 7,00 ; 10,01
SOXHLET
- Soxhlet adalah alat yang digunakan untuk ekstraksi
(metode  untuk mendapatkan senyawa dari sistem campuran)
padat-cair atau memisahkan suatu komponen dalam suatu
padatan dengan menggunakan suatu pelarut cair.
- Soxhletasi adalah suatu metode pemisahan suatu komponen
yang terdapat dalam sampel padat dengan cara penyarian
berulang – ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua
komponen yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan
sempurna.
- Pelarut yang digunakan ada 2 jenis, yaitu heksana ( C6H14  )
untuk sampel kering dan metanol (CH3OH ) untuk sampel basah
- Jadi, pelarut yang dugunakan tergantung dari sampel alam yang
digunakan. Nama lain yang digunakan sebagai pengganti
sokletasi adalah pengekstrakan berulang – ulang ( continous
extraction ) dari sampel pelarut.
Ekstraksi Soxhlet
- Ada dua jenis ekstraktor yang lazim digunakan pada skala
laboratorium, yaitu ekstraktor Soxhlet dan ekstraktor Butt.
- Pada ekstraktor Soxhlet, pelarut dipanaskan dalam labu
didih sehingga menghasilkan uap. Uap tersebut kemudian
masuk ke kondensor melalui pipa kecil dan keluar dalam
fasa cair. Kemudian pelarut masuk ke dalam selongsong
berisi padatan.
- Pelarut akan membasahi sampel dan tertahan di dalam
selongsong sampai tinggi pelarut dalam pipa sifon sama
dengan tinggi pelarut di selongsong. Kemudian pelarut
seluruhnya akan menggejorok masuk kembali ke dalam
labu didih dan begitu seterusnya. Peristiwa ini disebut
dengan efek sifon.
Komponen-komponen dari alat soklet, antara lain:
Nama-nama instrumen dan fungsinya :
1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin, dan juga
untuk mempercepat  proses pengembunan.
2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel
yang ingin diambil zatnya.
3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi
pelarut yang menguap dari proses penguapan.
4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila
pada sifon larutannya penuh kemudian jatuh ke labu
alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus
5. Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi
sampel dan pelarutnya
6. Hot plate : berfungsi sebagai pemanas larutan
MIKRO KJEHDAHL
- Metode Kjeldahl merupakan metode yang sederhana untuk
penetapan nitrogen total pada asam amino, protein dan
senyawa yang mengandung nitrogen.
- Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan dikatalisis
dengan katalisator yang sesuai sehingga akan menghasilkan
amonium sulfat. Setelah pembebasan dengan alkali kuat,
amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke
dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
- Metode ini telah banyak mengalami modifikasi. Metode ini
cocok digunakan secara semimikro, sebab hanya
memerlukan jumlah sampel dan pereaksi yang sedikit dan
waktu analisa yang pendek.
- Cara Kjeldahl digunakan untuk menganalisis kadar protein
kasar dalam bahan makanan secara tidak langsung, karena
yang dianalisis dengan cara ini adalah kadar nitrogennya
- Prinsip cara analisis Kjeldahl adalah sebagai berikut
mula-mula bahan didestruksi dengan asam sulfat pekat
menggunakan katalis selenium oksiklorida atau butiran
Zn. Amonia yang terjadi ditampung dan dititrasi dengan
bantuan indikator.
- Cara Kjeldahl pada umumnya dapat dibedakan atas dua
cara, yaitu cara makro dan semimakro. Cara makro
Kjeldahl digunakan untuk contoh yang sukar
dihomogenisasi dan besar contoh 1-3 g, sedang
semimikro Kjeldahl dirancang untuk contoh ukuran kecil
yaitu kurang dari 300 mg dari bahan yang homogen.
Analisa protein cara Kjeldahl pada dasarnya dapat dibagi
menjadi tiga tahapan yaitu
1. Tahap Destruksi : Pada tahapan ini sampel dipanaskan
dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi destruksi
menjadi unsur-unsurnya.
2. Tahap Destilasi : Pada tahap destilasi, ammonium
sulfat dipecah menjadi ammonia (NH3) dengan
penambahan NaOH sampai alkalis dan dipanaskan. 
3. Tahap Titrasi : Apabila penampung destilat digunakan
asam khlorida maka sisa asam khorida yang bereaksi
dengan ammonia dititrasi dengan NaOH standar (0,1
N). Akhir titrasi ditandai dengan tepat perubahan warna
larutan menjadi merah muda dan tidak hilang selama
30 detik bila menggunakan indikator PP.
Dekstruk
si
Destilasi

Titrasi
KROMATOGRAFI
- Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan
untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang
didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak
yang bisa berupa gas ( kromatografi gas ) ataupun cair
( kromatografi cair ) dan fasa diam yang juga bisa berupa
cairan ataupun suatu padatan. Hal ini dikarenakan
adanya perbedaan polaritas dari fasa diam dan gerak
- Kromatografi berkembang menjadi teknik pemisahan
untuk zat kimiawi dengan sifat yang sangat mirip, dan
dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif dan
penetapan kuantitatif untuk zat-zat yang sudah
dipisahkan.
Keuntungan-keuntungan dari Kromatografi
diantaranya :
1. Kromatografi merupakan metoda pemisahan yang
cepat, mudah dan menggunakan peralatan yang
murah serta sederhana, kecuali untuk kromatografi
gas, hingga campuran yang kompleks dapat
dipisahkan dengan mudah.
2. Kromatografi hanya membutuhkan
campuran cuplikan.yang sangat sedikit sekali,
bahkan tidak menggunakan jumlah yang besar,
disamping itu kromatografi pekerjaannya dapat
diulang.
Cara pengklasifikasian Kromatografi ada 3 macam :
1. Berdasarkan macam fasa gerak (KCKT = HPLC / KG =
GC )
2. Berdasarkan pasangan fasa gerak dan fase diam
3. Berdasarkan Mekanisme Pemisahan
- Kromatografi Adsorpsi (KLT)
- Kromatografi Partisi (K. Kertas)
- Kromatografi Penukar Ion
- Kromatografi Eksklusi
ekstraksi

Anda mungkin juga menyukai