Anda di halaman 1dari 29

HIDROGRAF UNIT

Disusun Oleh:
Shenantiasya Goldhand C. (3336180043)
Rizka Puji Y (3336180071)
Alvin Nathanael H. (3336180045)
Rafdi Altaf (3336180051)
Maulana Adi (3336180079)
Yuli Triadi (3336180057)
Juan Karlos Sihombing (3336180005)
Asep Faisal (3336180025)
M. Habib Anwar Fatwari (3336180047)
Gusti Mulya Direja (3336180073) 1
HIDROGRAF
Hidrograf : Merupakan penyajian grafis
salah satu besaran aliran sebagai fungsi
waktu

Di stasiun hidrometri  aliran yang terukur setiap


waktu merupakan stage hydrograph  lengkung
debit (hubungan kedalaman air dan debit) 
discharge hydrograph.

Dalam pengertian sehari-hari : hidrograf


debit (discharge hydrograph)
2
Air sungai pada hidrograf berasal dari empat sumber,
yaitu:

• Air yang berasal langsung dari hujan (porsinya kecil).

• Limpasan atas permukaan (direct runoff, DRO) yang


mencapai sungai setelah melalui suatu proses
penguapan, infiltrasi dan tampungan di cekungan.

• Aliran antara (interflow) yang merupakan bagian air hujan


yang terinfiltrasi dan mengalir di lapisan tanah atau di
lapisan yang tidak jenuh air.

• Limpasan bawah permukaan, aliran ini mencapai sungai


setelah melalui proses perkolasi dan tampungan air tanah
3
Limpasan atas permukaan terdiri dari :

- hujan langsung, limpasan DRO dan interflow


(point 1, 2 dan 3), sedangkan

- limpasan bawah permukaan (point 4) sebagai


aliran dasar (base flow, BF).

Hidrograf juga dipisahkan berdasar komponen yang


mengklasifikasikan sumber aliran:

- hidrograf aliran langsung (dari limpasan atas


permukaan, DRO) dan

- hidrograf aliran dasar (dari limpasan bawah


permukaan, BF = Base Flow). Hidrologi Terapan 4
Hidrograf terdiri dari 3 bagian :
•Sisi puncak (rising limb)
•Puncak (crest)
•Sisi resesi (recesion limb)

Tiga sifat pokok yang menandai bentuk hidrograf :


•Waktu naik (time of rise)
•Debit puncak (peak discharge)
•Waktu dasar (base time)

Waktu naik (TR) :


Waktu yang diukur dari saat hidrograf mulai naik sampai
waktu terjadinya debit puncak

Hidrologi Terapan 5
Debit puncak (Qp) :
Debit maksimum yang terjadi dalam kasus tertentu
Waktu dasar (TB) :
Waktu yang diukur dari saat hidrograf naik sampai saat
debit kembali pada suatu besaran yang ditetapkan

t (jam)
6
Secara umum bentuk hidrograf dipengaruhi oleh:
• Sifat hujan yang terjadi
• Sifat DAS yang lain

Sifat hujan yang sangat mempengaruhi bentuk hidrograf :


(Kennedy & Wat, 1976) :
• Intensitas hujan
• Lama hujan
• Arah gerak hujan

Intensitas hujan (i) & lama hujan :


- i >>  hidrograf naik dengan cepat
 terjadi hidrograf dengan waktu naik dan Qp >>
- i >> terjadi dalam waktu pendek
Hidrologi Terapan 7
ARAH GERAK HUJAN

1. Arah gerak ke hulu :


 hidrograf naik dengan cepat , mencapai Qp dengan TR
relatif panjang, sebab :
• Hujan yang terjadi dekat stasiun hidrometri  cepat
menyebabkan naiknya hidrograf
• Hujan bergerak ke hulu  masih ada limpasan yang
keluar DAS

2. Arah gerak ke hilir :


 hidrograf naik lebih lambat, kemudian naik dengan
cepat dan butuh TB relatif pendek

Hidrologi Terapan 8
CATATAN

Hidrograf merupakan sifat tanggapan DAS terhadap input


hujan dengan intensitas, lama, dan distribusi tertentu  jika
input berbeda, maka output juga berbeda, sebab : ada unsur
ketergantungan antara sifat input, sifat sistem DAS dan
berbagai unsur penyusun.

ada 1 sifat khas yang menunjukkan sifat tanggapan DAS :

Hidrograf satuan.

Hidrologi Terapan 9
HIDROGRAF SATUAN :
merupakan limpasan langsung yang diakibatkan oleh suatu
intensitas hujan (mm/jam, yang berasal dari hujan efektif)
dengan durasi tertentu (jam).

Prinsip-prinsip hidrograf satuan bisa diterapkan untuk :


1. Menaksir banjir rancangan
(perlu data hujan yang panjang)
2. Mengisi data banjir yang hilang
3. Meramal banjir jangka pendek
(didasarkan atas data hujan)

Beberapa hidrograf limpasan langsung ;


1. Hidrograf limpasan langsung
2. Lengkung S
3. Hidrograf satuan kejut Hidrologi Lanjut-5 10
1. Hidrograf Limpasan Langsung :
Hidrograf unit periode tunggal (dengan durasi hujan
effektif tunggal)

2. Lengkung S :
Hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan
menerus dengan intensitas hujan efektif konstan dan
durasi ~

3. Hidrograf Satuan Kejut


(Instantaneous Unit Hidrograf = IUH)
Hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan oleh hujan
efektif setinggi d dan durasi nol (ada perubahan waktu
yang spesifik)
Hidrologi Terapan 11
LENGKUNG S
- Lengkung S suatu DAS diperoleh dari suatu hidrograf
satuan DAS tersebut dengan periode tertentu.

- hujan menerus  terdiri atas deretan hujan dengan


intensitas konstan dengan durasi tertentu yang
jumlahnya tidak terhingga

 * dapat dicari dengan menjumlahkan ordinat-


ordinat deretan hidrograf yang banyaknya ~
* Setiap ordinat digeser satu periode.
* Ordinat maksimum Lengkung S dinamakan
debit keseimbangan.
Hidrologi Terapan 12
DEBIT MAKSIMUM LENGKUNG S

Jika tinggi hujan: d = 1mm, maka besarnya debit


maksimum sbb.:

2,78 A
Qmaks = t1

dengan

Qmaks = ordinat maksimumengkung S (m3/dt)

A = luas DAS (km2)

t1 = durasi hujan hidrograf satuan (jam)


Hidrologi Terapan 13
HIDROGRAF SATUAN KEJUT
(IUH)lengkung karakteristik
IUH dapat dianggap sebagai
suatu DAS dibanding dengan hidrograf satuan T jam
atau U(t,T).

 Antara Lengkung S dan IUH-nya terdapat hubungan yang


sederhana.

 St : Lengkung S akibat hujan menerus sebesar i mm/jam

 Lengkung St+T : lengkung yang sama tetapi digeser T jam ke


kanan.

 berarti perbedaan ordinat kedua lengkung S tsb. =


ordinat hidrograf satuan periode T dan tinggi iTHidrologi Terapan 14
U(t,T)tinggi i.T = St – St-T

atau
U(t,T)tinggi d = St – St-T

Jika T mendekati nol, maka U(t,T) akan mendekati U(t,0), sehingga

dSt d
U(t,0)tinggi d =
dt i
i
St =  ct u(t,0) dt
d
dengan

d = tinggi atau volume IUH


i = intensitas hujan efektif yang berhubungan dengan Lengkung S
Hidrologi Terapan 15
KONSEP DASAR HIDROGRAF SATUAN

INPUT SISTEM OUTPUT


(Hujan Efektif) (Proses) (hidrograf limpasan langsung)

Tiga Dalil Linearitas :

I.Lebar dasar konstan


II.Prinsip linearitas
III.Prinsip supersisi

Hidrologi Terapan 16
I. Lebar Dasar Konstan
Dalam suatu DAS, hidrograf satuan yang dihasilkan oleh
hujan-hujan efektif yang sama durasinya  lebar dasar
sama (tidak bergantung pada intensitas hujan)

Hidrologi Terapan 17
II. Prinsip Linearitas
Dalam suatu DAS, besarnya limpasan langsung
berbanding lurus dengan tinggi hujan efektif (berlaku bagi
semua hujan dengan durasi yang sama)

18

Hidrologi Terapan
III. Prinsip Supersisi
Limpasan langsung yang
dihasilkan oleh hujan efektif
yang berurutan , besarnya
merupakan jumlah limpasan
langsung yang dihasilkan
oleh masing-masing hujan
efektif (dengan
memperhitungkan jangka
waktu terjadi)

Hidrologi Terapan 19
Ordinat hidrograf satuan ditandai dengan :
U = U (t,T)

dengan :
t = periode higrograf satuan
T = durasi hujan efektif

Ada 2 unsur penting yang sangat menentukan karakteristik


hidrograf satuan antara lain :
1. Lebar dasar
2. Tenggang waktu (time lag) antara titik berat hujan efektif
dengan titik berat hidrograf, atau antara titik berat hujan
efektif dengan puncak hidrograf.

Hidrologi Terapan 20
CONTOH SOAL-1: HIDROGRAF LIMPASAN
LANGSUNG
Ordinat-ordinat hidrograf satuan yang diakibatkan oleh hujan efektif
dengan intensitas 20 mm/jam dan durasi 1 jam adalah sebagai berikut:

t (jam) Q (m3/dt) t (jam) Q (m3/dt)


0 0 7 8
1 5 8 14
2 19 9 10
3 33 10 8
4 36 11 4
5 30 12 2
6 24 13 0

Akan dicari ordinat-ordinat hidrograf limpasan langsung yang diakibatkan


oleh hujan efektif berurutan, masing-masing dengan intensitas 40 mm/jam
dan 10 mm/jam, dengan durasi masing-masing sebesar 1 jam, yang saling
bergeser 1 jam
Hidrologi Terapan 21
t U(t,1) akibat U(t,1) akibat U(t,1) akibat Total
(jam) i=20 mm/jam i=40 mm/jam i=10 mm/jam
(1) (2) (3) (4) (5)
0 0 0 - 0
1 5 10 0 10
2 19 38 2,5 40,5
3 33 66 9,5 75,5
4 36 72 16,5 88,5
5 30 60 18 78
6 24 48 15 63
7 18 36 12 48
8 14 28 9 37
9 10 20 7 27
10 8 16 5 21
11 4 8 4 12
12 2 4 2 6
13 0 0 1 1
Hidrologi Terapan 22
Keterangan:

Kolom (1) dan (2); diketahui

Kolom (3): (40)/(20) x kolom (2)

Kolom (4): (10)/(20) x kolom (2) dan geser 1

Kolom (5); kolom (3) + kolom (4)

Hidrologi Terapan 23
CONTOH SOAL-2: LENGKUNG
S

Hujan efektif dengan intensitas 20 mm/jam dan durasi


1 jam, menghasilkan hidrograf seperti pada kolom (2)
tabel berikut.

Akan ditentukan hidrograf limpasan langsung yang


diakibatkan oleh hujan efektif merata 10 mm/jam
dengan durasi 2 jam.

Selain itu akan dicari juga luas DAS tsb

Hidrologi Terapan 24
T U(t,1) Komulasi Lengk S Geser 2 j (4) - (5) U(t,2)
(jam) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 0 - 0 - 0 0
1 5 0 5 - 5 2,5
2 19 5 24 0 24 12
3 33 24 57 5 52 26
4 36 57 93 24 69 34,5
5 30 93 123 57 66 33
6 24 123 147 93 54 27
7 18 147 165 123 42 21
8 14 16,5 179 147 32 16
9 10 179 189 165 24 12
10 8 189 197 179 18 9
11 4 197 201 189 12 6
12 2 201 203 197 6 3
13 9 203 203 201 2 1
14 - 203 203 203 0 0

Luas DAS tersebut:

A = (Qmaks x t1) / (2,78 x i1 x t1)


= (203 x 1) / (2,78 x 2 x 1)
= 36,5 km2 Hidrologi Terapan 25
CONTOH SOAL-3: IUH
Suatu DAS luas 100 km2 mempunyai IUH berbentuk segitiga seperti
pada gambar di bawah ini dan mempunyai debit puncak sebesar 100
m3/dt serta lebar dasar TB = T = 7 jam. Akan dicari Lengkung S
dengan hujan menerus (intensitas 10 mm/jam).

50 100 80 60 40 20

1 2 3 4 5 6 7 t
Hidrologi Terapan 26
i
St =  ct u(t,0) dt
d

Jadi volume IUH = luas pias diagram hidrograf antara t =


0 dengan t = 1 jam, t = 2 jam, t = 3 jam dst (dalam m 3).

Jadi:
Volume IUH = ½ x 100 m3/dt x 7 x 3600 dt
= 1.260.000 m3

Tinggi = Volume / Luas DAS


= 1.260.000/(100x10-6) = 0,0126 m = 1,26 cm

Selanjutnya Lengkung S seperti pada tabel di bawah ini:


Hidrologi Terapan 27
t  ct u(t,0) dt i
(jam) (m3/dt) d  ct u(t,0) dt (dlm m3/dt)
0 0
1 10. 10-3 . 1
(50 x 3600)/2 = 90.000 ------------------- x 90.000 = 19,8
3600 . 0,0126
2 50+100 10. 10-3 . 1
90.000+--------------3600= 360.000 ------------------- x 360.000 = 79,3
2 3600 . 0,0126
3 100+80 10. 10-3 . 1
360.000+-------------3600= 684.000 ------------------- x 684.000 = 150,8
2 3600 . 0,0126
4 80+60 10. 10-3 . 1
684.000+-------------3600= 936.000 ------------------- x 936.000 = 206,3
2 3600 . 0,0126
5 60+40 10. 10-3 . 1
936.000+-------------3600= 1.116.000 ------------------- x 116.000 = 246,0
2 3600 . 0,0126
6 40+20 10. 10-3 . 1
1.116.000+------------3600=1.124.000 ------------------- x 1.124.000 = 270,0
2 3600 . 0,0126
7 20+0 10. 10-3 . 1
1.124.000+-----------3600= 1.260.000 ------------------- x 1.260.000 = 277,8
2 3600 . 0,0126
8 277,8
9 Hidrologi Terapan 277,8 28
ARIGATOU GOZAIMASU

(Terima Kasih)

Hidrologi Lanjut-5 29

Anda mungkin juga menyukai