Anda di halaman 1dari 52

HUBUNGAN MEDIA

DAN
PEMERINTAH
Di era reformasi ini, pola
hubungan media dengan
pemerintah semakin menguat,
hal itu dibuktikan dengan
banyaknya informasi yang
diberitakan media tentang
kegiatan-kegiatan pemerintah
termasuk kegiatan nasional.
Pengertian Media
Media massa merupakan sarana menyebarkan
informasi kepada masyarakat, menurut Bungin
(2006:72) media massa diartikan sebagai media
komunikasi dan informasi yang melakukan
penyebaran
informasi secara masal dan dapat diakses oleh
masyarakat banyak, ditinjau dari segi makna,
media
massa merupakan alat atau sarana untuk
menyebarluaskan isi berita, opini, komentar,
hiburan,
dan lain sebagainya.
FUNGSI MEDIA
• Sebagai sarana informasi kepada masyarakat.
• Membantu mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
dan daya indera.
• Sebagai sarana untuk mengekspresikan pendapat,
ide, dan gagasan kepada khalayak.
• Sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan,
relaksasi, dan pengalihan perhatian dari
ketegangan sosial.
• Sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat secara
umum, dan bagi para siswa secara khusus.
• Sebagai sarana untuk melakukan pengawasan
atau kontrol sosial bagi masyarakat.
JENIS-JENIS MEDIA
1. Media Audio
Pengertian media audio adalah jenis media yang melibatkan
indera pendengaran (telinga) yang memanipulasi kemampuan
suara.
2. Media Visual
Media visual adalah jenis media yang melibatkan indera
penglihatan (Mata).
3. Media Audio Visual
Media audio visual adalah jenis media yang melibatkan indera
pendengaran dan indera penghlihatan secara bersamaan
dalam satu proses.
Sejarah media massa
Sejarah perjalanan media massa Indonesia yang m
emperlihatkan adanya pasang surut peran media
massa. Pada suatu masa tertentu media massa ama
t bebas melaksanakan peran dan fungsinya. Namu
n pada masa lainnya media massa dibatasi perann
ya, bahkan seolah-olah “ditentukan” oleh penguas
a.
Dalam amandemen pertama mengatakan bahwa
pemerintah tidak boleh membatasi pers namun d
alam kenyataannya sebagai berikut :

1. Regulasi penyiaran
Pada awal masa radio komersial, banyak stasiun r
adio yang tutup. Karena tidak mampu bersepakat
untuk merealisasikan medium baru ini. Kongres
membentuk Federal Radio Commision pada 1927.
tugasnya adalah membatasi jumlah stasiun radio
dan transmisinya.
2. Regulasi Internet
Fakta bahwa internet adalah jaringan internasio
nal telah membuat pemerintah sulit atau mustah
il meregulasi internet. Bahkan usaha kongres un
tuk melarang kecabulan iternet pada 1996 dan 1
999 gagal melewati judical review. Satu-satunya
perintah isi internet bukan melalui retriksi peme
rintah tapi melalui gugatan antara individu pad
a isu-isu seperti pencemaran nama baik.
PENGERTIAN PEMERINTAH
Secara umum, pengertian pemerintahan
adalah proses atau cara pemerintah dalam
menjalankan wewenangnya di berbagai
bidang (ekonomi, politik, administrasi, dan
lain-lain) dalam rangka mengelola berbagai
urusan negara untuk kesejahteraan
masyarakat.
FUNGSI PEMERINTAH
1. Fungsi Pelayanan
2. Fungsi Pengaturan
3. Fungsi Pembangunan
4. Fungsi Pemberdayaan
TUJUAN PEMERINTAHAN
• Melindungi hak asasi manusia, kebebasan,
kesetaraan, perdamaian, dan keadilan bagi
seluruh rakyatnya.
• Menjunjung tinggi dan menjalankan konstitusi
sehingga setiap warga negara diperlakukan
dengan adil.
• Menjaga perdamaian dan keamanan di dalam
masyarakat dengan menerapkan hukum secara
adil.
• Melindungi kedaulatan bangsa dari berbagai
unsur yang mengancam, baik dari dalam
maupun dari luar.
• Membuat dan menjaga sistem moneter sehingga
memungkinkan perdagangan domestik dan inte
rnasional berjalan dengan baik.
• Menarik pajak dan menetapkan APBN secara bij
ak sehingga pengeluaran negara tepat sasaran.
• Membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan
sebanyak-banyaknya sehingga kesejahteraan ma
syarakat menjadi lebih baik.
• Menjaga hubungan diplomatik dengan negara la
in dengan cara membangun kerjasama di berbag
ai bidang.
HUBUNGAN MEDIA MASSA (PERS) DE
NGAN PEMERINTAH
sistem pers (media massa) di suatu negara mencerminkan
sistem sosial yang ada di dalamnya Mengatur hubungan-
hubungan antar individu dengan lembaga-lembaga yang
ada.
Pola hubungan media massa dan pemerintahan di negara
terkait dengan sistem dan struktur politik yang berlaku di
negara mana kedua lembaga tersebut berada. Oleh karena
dapat diumumkan bahwa suatu sistem media massa akan
mencerminkan falsafah politik negara yang dimiliki.
Dimensi sejarahperkembangan media massa dunia yang
oleh Siebert dan kawan-kawan dalam buku “ Four Of The
Press “ (1963) dibagi menjadi empat macam teori.
 Pers dan pemerintah saling bergantung
antara satu sama lain. Pers dan masyara
kat pun sama halnya. Pers mustahil hidu
p dan berkembang di suatu wilayah  tan
pa ada pemerintah dan masyarakat.
 Dan pers berguna sebagai kontrol sosial
dan kinerja pemerintahan.
 Dalam hal ini pers menjadi jembatan yan
g menghubungkan kepentingan pemerin
tah dan masyarakat, secara timbal balik.
 Hubungan ini juga bisa menjembatani k
epentingan dirinya sendiri (kepentingan
pers) dengan masyarakat, yang tidak mu
stahil terjadi benturan kepentingan.
 Dan sebagai jembatan antara kepentinga
n pers dan pemerintah.
Idealisme media dan pemerintahan

 Pemerintah harus tetapa diberi kewenanga


n, sebagai suatu badan resmi yang berhak
dan bertanggung jawab untuk mengatur se
luruh kepentingan dan bidang kehidupan
warga bangsanya.
 Pers pun harus tetap diberi kewenangan un
tuk melaksanakan fungsi kontrol sosialnya
yang khas.
Berikut teori pers yang ada di dunia :
a. Teori otoriter ( authoritarian theory )
Menurut teori ini, media massa mempunyai tujuan
utama mendukung kebijaksanaan pemerintah yang
sedang berkuasa, dan untuk mengabdi kepada Negara.
Tidak semua orang dapat menggunakan media
komunikasi kecuali mereka yang mendapatkan izin dari
kerajaan atau pemerintah. Dengan demikian media
massa dikontrol oleh pemerintah, karena hanya dapat
terbit dengan izin dan bimbingan serta arahan
pemerintah, bahkan kadang-kadang dengan sensor
pemerinta.
Hal yang tidak boleh dilakukan media massa a
dalah melakukan kritik terhadap mekanisme p
emerintahan dan kritik terhadap pejabat yang s
edang berkuasa. Pemilik media massa bisa di p
ihak swasta yang mendapat izin khusus dari ra
ja atau pemerintah atau milik Negara ( Siebert,
Peterson dan Schramm dalam severin dan Tan
kard, 1992: 266-287)
Otoriter pers
b. Teori liberal ( Libertarian Theory )
Teori liberal merukan kebaliakn dari teori
otoriter karena berasal dari falsafah umum
rasionalisme dan hak alam, serta karya Milton,
Locke dan Mill. Asumsi dari teori liberal adalah
bahwa manusia pada hakikatnya dilahirkan
sebagai makhluk bebas yang dikendalikan oleh
rasio atau akalnya. Manusia mempunyai hak
secara alamiah untuk mengejar kebenaran dan
mengembangkan potensi apabila diberikan
iklim kebebasan menyatakan pendapat.
Dalam hubungannya dengan kebebasan pers
teori liberal beranggapan bahwa pers harus m
empunyai kebebasan yang seluas-luasnya unt
uk membantu manusia dalam usahanya menc
ari kebenaran. Manusia memperlukan kebeba
san untuk memperoleh informasi dan pikira
n-pikiran yang hanya dapat secara efektif dite
rima ketika itu apabila disampaikan melalui p
ers ( Rachmadi, 1990: 34-35 ).
c. Teori tanggung jawab sosial ( Social
responsibility theory )
Dasar pemikiran teori ini adalah kebebasan
pers harus disertai dengn tanggung jawab
kepada masyarakat. Media massa harus
melakukan tugasnya sesuai dengan standar
hukum tertentu. Teori ini sering dianggap
sebagai suatu bentuk revisi terhadap teori-
teori sebelumnya yang menganggap bahwa
tanggung jawab pers terhadap masyarakat
sangat kurang.
Dalam teori tanggung jawab sosial, prinsip k
ebebasan pers masih dipertahankan, tapi har
us disertai kewajiban untuk bertanggung jaw
ab kepada masyarakat dalam melaksanakan t
ugas pokoknya. Hal yang paling esensial dal
am teori ini adalah media massa harus meme
nuhi kewajiban sosial. Jika tidak, masyarakat
akan membuat media tersebut mematuhinya
( Siebert, Peterson dan Schramm dalam Sever
in dan Tankard, 1992: 286-288).
d. Teori soviet totali
Tujuan utama teori ini adalah membantu suksesnya
dan belangsungnya sistwm sosialis di Soviet,
khususnya keberlangsungan dictator partai. Dalam
hal ini, media massa merupakan alat pemerintah
dan merupakan bagian integral dari Negara. Ini
berarti media massa harus tunduk pada pemerintah
dan dikontrol dengn pengawasan ketat oleh
pemerintah atau partai. Media massa dilarang
melakukan kritik terhadap tujuan dan kebijakan
partai. Karena media massa sepenuhnya menjadi
milik pemerintah, maka yang berhak
menggunakannya anggota partai yang setia dan
ortodoks ( Siebert, Peterson dan Schramm dalam
Peran Media dalam Tata Pemerintahan
Media berita disebut lembaga keempat atau cabang dari
pemerintah. Istilah ini menunjukkan peran independen dari
media dalam memberitakan tentang pemerintah. Media
adalah semacam anjing penjaga atas nama warga.
Konstitusi negara baru ini disusun pada 1787, mengatur
keseimbangan dari tiga cabang kekuasaan, yaitu: legislatif,
eksekutif dan yudisial. Republik Pendiri ini, mengatur peran
dalam struktur pemerintahan kompilasi mereka
mendeklarasikan Amandemen Pertama yang menyatakan
bahwa pemerintah tidak boleh mencampuri pers. Tugas pers
untuk mendukung cabang yang lain untuk mewakili rakyat.
Ini adalah peran pengawas (peran pengawas) yang dijalankan
pers.
Indonesia memang bukan Amerika. Bukan pula
Soviet. Pers Indonesia adalah pers Pancasila. Dal
am sistem pers Pancasila, tentu kontrol dapat dil
akukan tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga
oleh masyarakat dan pers itu sendiri.
Sistem Pers (Media Massa)
Indonesia

Perkembangan pers Indonesia sebagian besar merupakan


hasil percetakan dan terjemahan Belanda dan Tionghoa dan
sebagian lagi karena elit Indonesia yang membutuhkan media
komunikasi.
Media massa Indonesia sebagai suatu sistem, terkait dengan
aspek-aspek lain yang tertuang dalam Keputusan Dewan Pers
Nomor.79 / XIV / 1974 yang intinya mengemukakan tentang
kebebasan pers (media massa) Indonesia berlandasan:
1. Segi Ideologi: Pancasila
2. Konstitusional: UUD 1945 dan Ketetapan MPR
3. Strategis: Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Yuridis: UU Pokok Pers Nomor. 21 Tahun 1982
(sekarang ditambah dengan UU Penyiaran yan
g sedang dalam proses “penggondokan”).
5. Kemasyarakatan: tata nialai sosial yang berlaku
pada masyarakat Indonesia.
6. Etis: Noram-norma kode etik profesional
Pers Indonesia memiliki kewajiban:
1. Mempertahankan, mendukung, mendukung dan
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen.
2. Memperjuangkan pelaksanaan Amanat Penderitaan
Rakyat berlandaskan Demokrasi Pancasila.
3. Memperjuangkan kebenaran dan keadilan atas
dasar kebebasan pers.
4. Membina persatuan dan menentang imperialisme,
kolonialisme, neokolonialisme, feodalisme, liberalisme,
komunisme dan fasisme / diktator.
5. Menjadi penyalur pendapat umum yang
konstruktif dan progresif –revolusioner (UU Pokok Pers
No. 11 Tahun 1982 Pasal 2).
Efek Media Terhadap
Pemerintah

Media liputan memengaruhi apa-apa


yang bisa kita bahas dan cara kita
menilainya. Ini artinya media
penghubung antara pemerintah dan cara
pandang pemerintah.
• Pengaturan Agenda
Pengaturan agenda yaitu proses penguatan hing
ga menjadi perhatian publik melalui liputan me
dia massa.
• Efek CCN

Efek CCN yang mendukung


televisi melalui video yang
dipindahkan Logikanya, untuk
mengangkat isu yang
ditempatkan jauh ke
agenda publik dalam negeri.
• Pembingkaian
Framing adalah pemilihan aspek dari realitas
untuk ditekankan dalam pesan media dan
disetujui untuk memperbaiki cara kita
memandang realitas.
• Priming
Priming adalah proses dimana media mempeng
aruhi standar yang dipakai orang untuk membel
anjakan tokoh politik dan isu politik.
• Obsesi Media
Meskipun para kritikus mengatakan bahwa med
ia bias, studio-studio tidak mendukung klaim ini
.
 Pengaruh sosial dari media massa
 1. Dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran poli
tik masyarakat melalui informasi kepada calon pemilih.
 2. Dapat mengubah sistem nilai antara lain tentang i
novasi dan lain-lain.
 3. Dapat Melanjutkan Peningkatan Konsumsi model
baru dalam bidang ekonomi.
 4. Mempengaruhi budaya Sebaliknya juga diarahka
n oleh budaya lokal karena media massa bergerak dala
m sistem komunikasi dan sistem nilai yang berlaku.
Pers Indonesia dan Kepentingan

Siapapun tidak dapat meragukan kepercayaan


masyarakat terhadap pers, dan tidak dapat pula
menyangsikan pentingnya peran pers dalam
menegakkan sendi-sendi kehidupan demokrasi. Ini
bukan bagian dari demokrasi tetapi merupakan pintu
gerbang demokrasi.
jika lembaga sosial politik tidak bisa lagi menyuarakan
aspirasi rakyat, maka rakyat akan berpaling pada pers.
Jika lembaga legislatif dan yudikatif tidak dapat lagi
mengendalikan lembaga eksekutif, maka rakyat juga
akan berpaling pada pers. Orang menjadi tiang
penyangga bagi hak istimewa manusia.
Kepercayaan rakyat terhadap pemerintahnya adal
ah prasyarat untuk mewujudkan kewibawaan pe
merintah. Kekurang percayaan menunggu ketidak
percayaan rakyat terhadap pemerintah negaranya,
akan meruntuhkan kewibawaan pemerintah. Pem
erintah yang baik adalah pemerintah yang diduku
ng oleh rakyat yang diperintah
Memanipulasi Pemerintah
terhadap Media
Banyak tokoh politik di sibukkan oleh liputan
media karena mereka tahu kekuatan media.
• Mempengaruhi liputan

Banyak pimpinan politik begadang sampai larut


malam untuk mencari tahu cara mempengarihi
liputan berita. Permainan mensiasati media bukan
hal baru. misalnya seorang pemimpin memilih
hari untuk mengerluarkan banyak pengumuman
agar diterbitkan atau disiarkan di hari yang di
kehendaki.
• Trial ballons dan Leak
Trial ballons adalah pembocoran rancangan kebi
jakan secara sengaja, biasanya dari sumber berbe
da untuk mengetes respon publik.
Leak adalah pengungkapan informasi rahasia se
cara sengaja oleh seseorang yang ingin membant
u kepentingan publik, mempermalukan seteru b
irokrat atau atasan, atau mengungkap skandal.
• Stonewalling
Para ahli public relations yang bergerak dalam politik
biasanya menasehati orang untuk menghindari taktik
stonewalling ( gerakan tutup mulut ) karena orang
akan mengimyimpulkanbahwa ada sesuatu yang
disembunyikan.
• Banjir informasi

Reportermenghabiskan banyak waktu untuk


memilah milah materi yang semula layak
diberitakan, sehingga mereka tidak sempat
menyusun pertanyaan sulit atau mencari sudut
pandang baru.
• Status sebagai pengawas
Kualitas liputan berita politik pemerintah amag
bervariasi lembaga kepresidenan misal diliput
secara lebih baik ketimbang agen-agen federal.
Reporter juga terkadang terlambat dalam meliput
perubahan fundamental. Seperti seorang kandidat
yang langsung bicara kepada rakyat di acara talks
show tanpa perantara reporter.
Liputan Kampanye
• Isu

Reporter perlu mencari detail suatu pandangan dan


mengajukkan pertanyaan yang bagus tentang isu-isu besar
dan tidak hanya menerima hal-hal umum. Merek perlu
membandingkan pandangan satu kandidat yang lain yang
biasa memberi dasar bagi pemilih untuk menentukan
pilihan.
• Agenda
Reporter perlu melakukan beberapa peran dalam
menentukan agenda kampanye. Ketika reporter
membiarkan kamdidat mengontrol agenda liputan, maka
wartawan akan menjadi alat untuk news release dan
mendukung cintra bagi kandidat tertentu.
• Interprestasi
Kampanye politik itu kompleks dan melelahkan, dan reporter
perlu meringkasnya dengan baik untul kepentingan audiens.
Perlu adanya penjelasan, interprestasi, analisis, agar para
pemilih bisa melihat gambar yang lebih besar.
• Liputan dari dalam

Reporter perlu meliput mesin mesin kampanye, seperti siapa


yang menjalankan kampanye dan bagaimana caranya.
• Polling

Hasil jajak pendapat mudah dilaporkan namun sering tidak


konsisten dan menipu sebab ada variasi dalam metodeologi
dan bahkan pertanyaan poliingnya. Media berita harus selalu
melaporkan berbagai jajak pendapat yang saling bersaing,
bukan hanya satu jajak pendapat saja.
• Tanggapan langsung
Berita di televisi biasanya melengkapai liputan dan
ulasan tanggapan e-mail langsung dari pemirsa.
• Kedalaman

Banyaknya kandidat yang langsung berhubungan


dengan pemilih melalui debat dan talks show,
reporter perlu menanwarkan sesuatu yang lebih
bagi pemirsa, analisis dan pemberitaan yang lebih
mendalam bisa menanbah apa-apa yang sudah di
ketahui pemirsa.
Isu Media dan Pemerintah

Persoalan serius tentang kepercayaan di


pertaruhkan saat pemilik media makin
berorientasikan bisnis. Isu lain : dapatkan berita
dipercaya jika si wartawan mengambil pendapat
dari kepentingan khusus ? Apakah iklan politik
pada emosional ?
 Dukungan politik
Kepercayaan publik turun setiap kali muncul keragua
n apakah media benar-benar berperan sebagai penga
was(watcdog) pemerintah. Keraguan ini makin berta
mbah
media terkonsentrasi
pada segelintirr
konglomerat dan makin
banyaknya pimpinan media
yang berasal dari orang bisnis.
 Iklan kampanye

Dalam kampanye presiden tidak ada korelasi antara


kemenangan dan pengeluaran untuk media. Akan
tetapi, bagaimanapun juga kampanye politik butuh
biaya. Kandidat butuh
media untuk menampilkan
diri, Dan kampanye tanpa
iklan jelas akan gagal.
Iklan politik
dapat amat menentukan.
 Waktu siaran gratis
Iklan televisi menjadi beban bagi banyak anggar
an kampanye, menyebabkan tekanan bagi kandi
dat untuk mengumpulkan dana untuk membeli
kan waktu. Tekanan ini menyebabkan ketidak te
raturan pembiayaan kampanye yang bisa meng
hantui kandidat nanti. Lembaga penyiaran juga
menunjukkan unsure paksaan dalam persyarata
n untuk memberikan waktu gratis kepada kandi
dat politik, sebab stasiun televisi tergantung kep
ada pemerintah federal untuk izin bisnisnya.
KESIMPULAN
Pemerintah saling membantu antara satu sama lain. Pers
dan masyarakat pun sama diskusi. Persoalan hidup dan
berkembang di suatu wilayah tanpa ada pemerintah dan
masyarakat. Sebab wilayah tanpa kekuatan pengatur dan
yang biasa disebut pemerintah, akan cenderung menjadi
rimba bagi serigala-serigala manusia yang menghuninya.
Hukum rimba akan melembaga dan membudaya di sana.
Media masa juga berperan penting dalam membantu
warga memilah-milah isu saat mereka mendukung dalam
proses politik. Media berita disebut lembaga keempat atau
cabang dari pemerintah. Istilah ini menunjukkan peran
independen dari media dalam memberitakan tentang
pemerintah. Media adalah semacam anjing penjaga atas
nama warga.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai