Perancangan dan Pembuatan Rumah

Labirin Dengan Bahan FC 250 Melalui

Metode Pengecoran Logam

Kelompok I : AQMAL HIDAYATULLAH

SYARIF KURRAHMAN
 PRODUK FC
RUMAH LABIRIN DENGAN BAHAN FC 250
Rumah Labirin adalah tempat suatu komponen mesin
yang berfungsi sebagai tempat dudukan bantalan. Bentuk
rumah labirin cukup rumit dengan bentuk bertingkat dan
bagian dalam yang memiliki banyak sirip. Rumah labirin
hanya dapat dibuat dengan menggunakan metode pengecoran
logam. Bahan yang digunakan adalah besi cor 250 atau FC 250.

Gambar 1 Rumah Labirin

 Penggunaan FC
Rumah labirin hanya dapat dibuat dengan menggunakan
metode pengecoran logam. Bahan yang digunakan adalah besi
cor 250 atau FC 250. Proses dalam pembuatan rumah labirin
salah satunya yaitu dengan metode pengecoran, maksudnya
ialah pembuatan disain pola pengecoran yang paling tepat
sehingga proses pembuatan cetakan dapat dilaksanakan dengan
mudah.
 Kelebihan FC 250 dalam pembuatan
Rumah Labirin
Kelebihan :
 Hasil pembuatan coran Rumah Labirin dapat
digunakan sebagai mana fungsi dari benda itu sendiri.
 Kualitas material rumah labirin telah memenuhi
syarat untuk kelas material FC 25 yaitu kuat tarik
tercapai 26,183 Kgf/mm2, kekerasan 217 HB dan
struktur mikro yang terbentuk grafit lamelar dengan
matriks perlitik.
 Kekurangan FC 250 dalam pembuatan
Rumah Labirin
Pada hasil coran Rumah Labirin, masih terdapat
cacat coran yakni pasir rontok dan gas terjebak.
Namun cacat tersebut dapat ditolerir, karena ada
proses pemesinan yang akan menghilangkanbagian
tersebut.
 Proses pembuatan dan Mekanisme
pembebanan

Proses pembuatan : Mekanisme Pembebanan :

1. pembuatan pola dan 1. Uji komposisi
kotak inti 2. Uji kekerasan
2. pembuatan cetakan 3. Uji tarik
3. peleburanbahan besi 4. Pemeriksaan struktur
cor 250 mikro
4. penuangan serta
pembersihan dan
pengerjaan lanjut.
Struktur mikro
Struktur mikro yang diperoleh adalah Perlit 95 %, Ferit
5 %, bentuk grafit I, ukuran grafit 5 dan distribusi grafit A.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
pembuatan rumah labirin dengan menggunakan metode
pengecoran telah berhasil dilakukan.

Hasilnya
komposisi C = 3,4%, Si = 2,1% dan Mn = 0,6%. Silisium
yang dimasukkan dalam tanur adalah sebesar 1,8 %, karena
akan ditambahkan Si pada proses inokulasi saat
pengeluaran dari tanur.