Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN BAHASA

INDONESIA

01
Modul ke:
PENGANTAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Nama Dosen Yenni Safrida, M.Pd


Fakultas
Ekonomi Bisnis

Program Studi
Manajemen
 Tujuan Umum
• Agar mahasiswa menjadi ilmuwan dan
profesional yang memiliki sikap bahasa yang
positif terhadap bahasa Indonesia. Sikap
bahasa, yang positif terhadap bahasa Indonesia
diwujudkan dengan
1) kesetiaan bahasa, yang mendorong mahasiswa
memelihara bahasa nasional,
2) kebanggaan bahasa, yang mendorong mahasiswa
menggunakan bahasanya dan menggunakannya
sebagai lambang identitas bangsanya, dan
3) kesadaran akan adanya norma bahasa
Tujuan Khusus
1) Agar mahasiswa mampu menyusun sebuah karya
ilmiah sederhana dalam bentuk dan isi yang baik
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
2) Agar para mahasiswa memanfaatkan keterampilan
dalam berbahasa Indonesia untuk mengembangkan
diri sepanjang hayat sehingga terampil menyusun
proposal penelitian, laporan penelitian, dan karya
ilmiah yang lain, serta sanggup menyusun skripsi
sebagai persyaratan mengikuti ujian sarjana.
Ruang Lingkup Materi Perkuliahan Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
– Ihwal Bahasa Indonesia
– Sejarah bahasa Indonesia
– Perkembangan ejaan dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
– Penulisan surat (korespondensi)
– Diksi atau pilihan kata
– Pola kalimat bahasa Indonesia
– Kalimat efektif
– Kemampuan Membaca Efektif (KEM)
– Paragraf
– Menulis karangan
– Narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi
– Panduan penulisan karya tulis ilmiah
– Menulis Ilmiah
– Menulis makalah, laporan, dan karngan bebas lainnya.
– Teknik berpresentasi di depan umum
Fungsi Bahasa Secara Umum
 Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
 Bahasa sebagai Alat Komunikasi
 Bahasa sebagai Alat Integrasi dan
Adaptasi Sosial
 Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Aspek-Aspek Keterampilan Berbahasa

1) Keterampilang menyimak
2) Keterampilan membaca
3) Keterampilan menulis
4) Keterampilan berbicara
Keterampilan Menyimak

• Menyimak adalah kegiatan mendengarkan


atau memperhatikan baik-baik apa yang
ducapkan orang, menangkap dan memahami
makna dari apa yang didengar.

• Dalam keterampilan ini yang paling berfungsi


adalah indera pendengaran dan konsentrasi.
Fakto-faktor Menyimak Menurut
Tarigan
• Faktor fisik. Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor
terpenting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas
keaktifannya dalam menyimak.
• Faktor psikologis ini melibatkan sikap-sikap dan sifat-sifat
pribadi yang hubungannya dengan menyimak. 
• Faktor pengalaman. Sikap-sikap kita merupakan hasil
pertumbuhan, perkembangan pengalaman kita sendiri.
Kurangnya minat merupakan akibat dari pengalaman yang
kurang dalam bidang yang  akan disimak
• Faktor sikap. dasarnya manusia hidup mempunyai dua sikap
utama mengenai segala hal, yaitu sikap menerima dan sikap
menolak.
Lanjut
• Faktor motivasi. Motivasi merupakan salah satu butir
penentu akan keberhasilan seseorang.
• Faktor jenis kelamin. Dari beberapa penelitian yang telah
dilakukan oleh para ahli maka pria dan wanita  pada
umumnya mempunyai perhatian yang berbeda, dan cara
mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda
pula.
• Faktor lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam pembelajaran di dalam kelas. 
• Kedelapan, faktor peranan dalam masyarakat. Kemauan
menyimak kita juga dipengaruhi oleh peranan kita dalam
masyarakat
Keterampilan Berbicara
• Berbicara secara umum dapat diartikan suatu
penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati)
seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan sehingga maksud
tersebut dapat dipahami oleh orang lain.

• Terampil berbicara menuntut untuk dapat


berkomunikasi dengan baik. Baik itu dalam
situasi formal maupun tidak formal.
Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan
Berbicara

 Gaya bicara (gaya ekspresi, gaya


perintah, gaya pemecahan masalah)
 Metode penyampaian
(penyampaian mendadak,
penyampaian tanpa persiapan,
penyampaian dari naskah,
penyampaian dari ingatan).
Keterampilan Membaca

Membaca dapat digunakan untuk


membangun konsep, mengembangkan
perbendaharaan kata, memberi pengetahuan,
menambahkan proses pengayaan pribadi,
mengembangkan intelektualitas, membantu
mengerti dan memahami problem orang lain,
mengembangkan konsep diri dan sebagai
suatu kesenangan.
Aspek Keterampilan Membaca

1) Pengenalan bentuk huruf


2) Pengenalan unsur-unsur linguistic
3) Pengenalan
hubungan/korespondensi pola
ejaan dan bunyi
4) Kecepatan membaca bertaraf
lambat
Keterampilan Menulis

 Menulis sebagai pusat pengaplikasian


berbagai pengetahuan yang telah didapat dari
aktivitas menyimak, membaca, dan berbicara
kemudian mengalihkannya ke dalam
rangkaian kata dan bahasa yang memiliki
makna dan tujuan.
 Menulis juga dapat diartikan sebagai
ungkapan atau ekspresi perasaan yang
dituangkan dalam bentuk tulisan.
Penulis Harus Memperhatikan;
• Maksud dan tujuan menulis
• Pembaca atau pemirsa
• Waktu dan kesempatan
Maksud dan Tujuan Menulis;
• Memberitahukan atau mengajarkan
• Meyakinkan atau mendesak
• Menghibur atau menyenangkan
• Mengutarakan atau mengekspresikan
perasaan/emosi yang berapi-api
Hubungan antara Menyimak dan Berbicara

• Ujaran biasanya dipelajari melalui menyimak dan


meniru.
• Kata-kata yang akan dipakai atau dipelajari oleh sang
anak biasanya ditentukan oleh perangsang(stimuli)
yang ditemuinya.
• Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa
di rumah dan dalam masyarakat tempat hidupnya.
• Anak yang masih kecil masih dapat memahami
kalimat-kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit
daripada kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya.
Lanjut…
• Meningkatkan keterampilan menyimak berarti
pula membantu meningkatkan berbicara
seseorang
• Bunyi atau suara seseorang merupakan suatu
factor penting dalam meningkatkan cara
pemakaian kata-kata sang anak.
• Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan
menghasilkan penangkapan informasi yang lebih
baik pada pihak penyimak. Umumnya sang anak
mempergunakan/meniru bahasa yang
didengarnya.
Hubungan antara Menyimak dan
Membaca
• Pengajaran serta petunjuk-petunjuk dalam membaca diberikan
oleh sang guru melalui bahasa lisan, dan kemampuan sang
anak untuk menyimak dengan pemahaman penting sekali.
• Menyimak merupakan cara atau mode utama bagi pelajaran
lisan ( verbalized learning ) selama tahun-tahun permulaan di
sekolah.
• Walaupun menyimak pemahaman (listening comprehension )
lebih unggul daripada membaca pemahaman ( reading
comrehension ), namun anak-anak sering gagal untuk
memahaminya dan  tetap menyimpan/ memakai/ menguasai
sejumlah fakta yang mereka dengar.
lanjut
• Pembelajar membutuhkan bimbingan dalam belajar menyimak lebih efektif
dan lebih teratur lagi, agar hasil pengajaran itu baik.
• Kosa kata atau perbendaharaan kata menyimak yang sangat terbatas
mempunyai kaitan dengan kesukaran-kesukaran dalam belajar membaca
secara baik.
• Bagi para pelajar yang lebih besar atau tinggi kelasnya. Korelasi antara kosa
kata baca dan kosa kata simak ( reading vocabulary dan listening
vocabulary ) sangat tinggi , mungkin 80% atau lebih.
• Pembeda-bedaan atau diskriminasi pendengaran yang jelek sering kali
dihubugkan dengan membaca yang tidak efektif dan mungkin merupakan
suatu faktor pendukung atau faktor tambahan dalam ketidakmampuan
dalam membaca ( poor reading ).
• Menyimak turut membantu sang anak untuk menangkap ide utama yang
disampaikan oleh pembicara ; bagi pelajar yang lebih tinggi kelasnya ,
membaca lebih unggul dari pada menyimak sesuatu yang mendadak dan
pemahaman informasi yang terperinci.
Hubungan antara Berbicara dan
Membaca
• Performansi atau penampilan membaca berbeda sekali dengan
kecakapan berbahasa lisan.
• Pola-pola ujaran orang yang tuna-aksara mungkin mengganggu
pelajaran membaca bagi anak-anak.
• Jikalau pada tahun-tahun awal sekolah ujaran membentuk suatu
dasar bagi pelajaran membaca, maka membaca bagi anak-anak kelas
yang lebih tinggi turut membantu meningkatkan bahasa lisan mereka
misalnya: kesadaran linuistik mereka terhadap istilah-istilah baru
,struktur kalimat yang baik dan efektif, serta penggunaan kata-kata
yang tepat.
• Kosakata khusus mengenai bahan bacaan haruslah diajarkan secara
langsung. Seandainya muncul kata-kata baru dalam buku bacaan
siswa, maka sang guru hendaknya mendiskusikannya
Hubungan antara Berbicara dan tulisan
• Saat anak belajar berbicara jauh sebelum anak tersebut dapat
menulis. Maka kosakata, pola-pola kalimat serta organisasi ide-
ide memberi ciri kepada ujarannya merupakan dasar bagi
ekspresi tulisan berikutnya.
• Saat anak telah dapat menulis dengan lancar biasanya akan
dapat pula menuliskan pengalaman-pengalaman pertamanya
secara tepat tanpa diskusi lisan terlebih dahulu tetapi dia masih
perlu membicarakan ide-ide rumit yang diperoleh.
• Ekspresi lisan cenderung kurang terstruktur, lebih sering
berubah-ubah tidak tetap dan biasanya lebih kacau dan
membingungkan dibandingkan komunikasi tulis.
• Membuat catatan atau bagan atau rangkaian ide-ide yan akan
disampaikan pada suatu pembicaraan atau menolong murid
untuk mengutarakan ide-ide tersebut kepada pendengar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai